Warisan
Budaya dan Identitas Nasional: Mengapa perlu dilestarikan?
Ghefira
Lintang Kinaryosi
(46123010014)
Psikologi
ABSTRAK
Warisan Budaya menjadi penanda
identitas sebuah masyarakat. Artikel ini membahas peran yang dimainkan oleh
warisan budaya dalam mempertahankan identitas suatu masyarakat. Dengan fokus
pada studi kasus, artikel ini menggambarkan bagaimana pelestarian warisan
budaya merupakan aspek krusial dalam menjaga keberlanjutan identitas budaya. Serta
artikel ini mengeksplorasi hubungan antara warisan budaya dan identitas, serta
pentingnya pelestarian warisan budaya dalam mempertahankan identitas budaya
suatu bangsa. Melalui analisis terperinci, artikel ini mengidentifikasi tantangan
yang dihadapi dalam mempertahankan warisan budaya serta menawarkan saran-saran
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
KATA
KUNCI: Warisan
budaya, Identitas budaya, Pelestarian, Keberlanjutan, Masyarakat.
PENDAHULUAN
Warisan Budaya yaitu
suatu kekayaan berupa budaya (Cultural capital) yang mempunyai nilai besar bagi
pemahaman sejarah dan pengembangan. Hal ini meliputi ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dalam rangka memupuk kepribadian masyarakat dan bangsa sejak dini. Dikutip dari buku Wening Hening: Geliat dan Siasat Pemajuan Warisan
Budaya Toyomarto, Sony
Sukmawan dkk (2021: 48), Warisan Budaya merupakan suatu hasil dari budaya
fisik, yang berbentuk nilai-nilai tradisi masa lalu. Nilai-nilai tradisi
tersebut menjadi elemen utama dalam jati diri masyarakat atau suatu kelompok,
sehingga menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Budaya merupakan keseluruhan sikap dan pola perilaku manusia,
serta pengetahuan yang menjadi suatu kebiasaan yang dapat diwariskan, serta segala
daya (upaya) dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Melibatkan masyarakat
lokal dalam pelestarian warisan budaya untuk memastikan partisipasi aktif dan
pemeliharaan nilai-nilai tradisional. Suatu kebudayaan harus diwariskan agar
tetap terjaga kelestariannya. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki banyak warisan
budaya yang harus dilindungi dan dikembangkan.
Warisan
budaya membentuk identitas budaya dan merupakan bagian dari sejarah masyarakat.
Identitas budaya adalah representasi dari prinsip, kebiasaan, dan keyakinan
yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat. Warisan budaya mencakup semua
aspek kehidupan yang diwariskan dari generasi ke generasi, seperti tradisi,
bahasa, seni, arsitektur, dan praktik keagamaan. Identitas budaya suatu
masyarakat tercermin dalam warisan budaya yang dimiliki. Namun, dalam era
globalisasi, modernisasi dan urbanisasi, warisan budaya sering kali terancam
punah. Oleh karena itu, pelestarian warisan budaya menjadi semakin penting
dalam menjaga keberlanjutan identitas budaya suatu masyarakat.
PEMBAHASAN:
Pemeliharaan
warisan budaya membutuhkan kolaborasi dari berbagai stakeholder, seperti
pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat. Langkah-langkah konkret
yang dapat diambil termasuk pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya warisan budaya, peningkatan perlindungan hukum terhadap situs
bersejarah, memberikan dukungan keuangan untuk proyek pemeliharaan, dan promosi
pariwisata berkelanjutan yang menghormati dan mempromosikan warisan budaya.
Identitas
nasional suatu negara tidak hanya terbentuk oleh faktor politik dan ekonomi,
tetapi juga oleh warisan budaya yang dimilikinya, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari sejarah dan kehidupan masyarakatnya. Warisan budaya
mencakup berbagai aspek, seperti tradisi, bahasa, seni, arsitektur, hingga
kepercayaan dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk
menjaga identitasnya tetap kuat dan lestari, setiap negara bertanggung jawab
untuk menjaga warisan budayanya.
Warisan
budaya memegang peranan penting dalam membentuk identitas nasional suatu
negara. Diperlukan upaya bersama untuk melindungi dan melestarikan warisan
budaya ini guna menjamin kelestariannya. Dengan memahami dan menghargai warisan
budayanya, suatu negara dapat memperkuat identitas nasionalnya dan memperkuat
rasa memiliki masyarakatnya.
Warisan
budaya memegang peranan penting dalam pembentukan identitas nasional suatu
negara. Melalui warisan budaya, suatu bangsa dapat melestarikan dan mewariskan
nilai-nilai, tradisi, dan budaya yang mendefinisikannya dari generasi ke
generasi.
Pembahasan
tentang hubungan antara warisan budaya dan identitas nasional dapat mencakup
beberapa aspek, termasuk:
1. Pentingnya Warisan Budaya dalam Identitas Nasional: Menjelaskan bagaimana warisan budaya membentuk identitas nasional suatu negara dengan mempertahankan nilai-nilai, tradisi, bahasa, seni, dan praktik budaya yang unik.
2. Peran Pemerintah dalam Pelestarian Warisan Budaya: Mendiskusikan peran pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya sebagai bagian integral dari identitas nasional, melalui kebijakan, dana, dan inisiatif lainnya.
3. Konflik dan Tantangan: Menyoroti tantangan yang dihadapi dalam melestarikan warisan budaya, seperti urbanisasi, globalisasi, dan konflik politik atau sosial.
4. Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Membahas pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam memahami, menghargai, dan melestarikan warisan budaya untuk memperkuat identitas nasional.
5. Peran Teknologi dan Inovasi: Menggambarkan bagaimana teknologi dan inovasi dapat digunakan untuk memperkuat pelestarian dan diseminasi warisan budaya, baik melalui digitalisasi, aplikasi, atau proyek-proyek kolaboratif.
6.
Pentingnya
Kerja sama Internasional: Menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam
pelestarian warisan budaya, seperti melalui UNESCO atau lembaga internasional
lainnya, untuk mempromosikan penghargaan dan pemeliharaan warisan budaya
bersama.
PERMASALAHAN:
Permasalahan
yang dihadapi dalam mempertahankan warisan budaya dan identitas meliputi:
1.
Ancaman Globalisasi: Arus globalisasi membawa pengaruh yang menggeser
nilai-nilai tradisional suatu masyarakat.
2.
Kurangnya Kesadaran: Banyak masyarakat yang tidak menyadari pentingnya
pelestarian warisan budaya untuk menjaga identitas budaya mereka.
3.
Kekurangan Sumber Daya: Terbatasnya sumber daya manusia dan finansial
menjadi hambatan dalam upaya pelestarian warisan budaya, serta kurangnya dana,
ahli, dan infrastruktur menjadi hambatan dalam upaya pelestarian warisan
budaya.
4.
Perubahan Lingkungan: Perubahan lingkungan fisik dapat mengancam
keberlangsungan situs-situs warisan budaya, serta bencana alam dan perubahan
iklim dapat merusak situs-situs bersejarah dan artefak budaya.
5. Ancaman Modernisasi: Perubahan sosial dan teknologi dapat mengancam keberlangsungan nilai-nilai tradisional yang tertanam dalam warisan budaya.
KESIMPULAN:
Dari
analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelestarian warisan budaya
memegang peranan yang sangat penting dalam melestarikan identitas budaya suatu
masyarakat. Warisan budaya tidak hanya sekedar peninggalan masa lalu, namun
juga merupakan bagian penting dari identitas budaya suatu bangsa. Pelestarian
warisan budaya menjadi kunci menjaga keberlangsungan identitas budaya di tengah
pesatnya globalisasi. Melalui upaya bersama pemerintah, organisasi
non-pemerintah dan masyarakat umum, warisan budaya dapat dilestarikan untuk
generasi mendatang.
Warisan
budaya bukan hanya memperkaya sejarah suatu bangsa, tetapi juga menjadi fondasi
identitas budaya yang kuat. Pelestarian warisan budaya menjadi tanggung jawab
bersama untuk menjaga keberlangsungan nilai-nilai bersejarah bagi generasi
mendatang. Dengan memahami tantangan yang dihadapi, langkah-langkah strategis
dapat diambil untuk mengatasi permasalahan dan memastikan pelestarian warisan
budaya yang berkelanjutan.
SARAN:
Untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam mempertahankan warisan budaya dan
identitas, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Penyuluhan dan Edukasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya melestarikan warisan budaya melalui program edukasi.
2.
Pengembangan Kebijakan: Mengembangkan kebijakan untuk mendukung
pelestarian warisan budaya dan alokasi sumber daya yang tepat.
3.
Peningkatan Akses Sumber Daya: Memperluas akses terhadap sumber daya
manusia dan finansial untuk mendukung kegiatan pelestarian warisan budaya.
4.
Kerja sama Internasional: Memperkuat kerja sama internasional dalam pelestarian warisan budaya untuk mengatasi
tantangan global.
5.
Teknologi dan Inovasi: Penggunaan teknologi modern untuk
mendokumentasikan, memulihkan dan melestarikan warisan budaya.
6.
Kolaborasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam upaya
pelestarian warisan budaya untuk menjamin partisipasi aktif dan pelestarian
nilai-nilai tradisional.
Serta
diperlukan langkah-langkah konkret seperti peningkatan pendidikan tentang
warisan budaya, penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pengrusakan situs
bersejarah, alokasi dana yang cukup untuk proyek pemeliharaan, dan promosi
pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Wening Hening: Geliat dan Siasat
Pemajuan Warisan Budaya Toyomarto, Sony Sukmawan dkk (2021: 48)
Smith, Laurajane. (2006). Uses of
Heritage. Routledge.
Kirshenblatt-Gimblett, Barbara.
(1998). “Destination Culture: Tourism, Museums, and Heritage.” Berghahn Books.
Graham, Brian, and Howard, Peter.
(2008). Ashgate Research Companion to Heritage and Identity. Ashgate
Publishing.
Hall, Stuart, and du Gay, Paul.
(1996). Questions of Cultural Identity. SAGE Publications.
Lowenthal, David. (1998). The
Heritage Crusade and the Spoils of History. Cambridge University Press.
Smith, L. (2010). The Role of
Cultural Heritage in Nation Building: The Case of Ghana. Journal of Heritage
Tourism, 5(3), 221-238.
UNESCO. (2003). Convention for the
Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage. Retrieved from https://ich.unesco.org/en/convention
Yudono, J. (2018). Warisan Budaya
dan Identitas Nasional: Studi Kasus Tari Saman di Aceh. Jurnal Budaya, 2(1),
45-56.
Kirshenblatt-Gimblett, B. (1998).
Destination Culture: Tourism, Museums, and Heritage. University of California
Press.
Graham, B., & Howard, P.
(2008). The Ashgate Research Companion to Heritage and Identity. Ashgate
Publishing, Ltd.
Smith, Laurajane. (2006). “The Uses
of Heritage”. Routledge.
Graham, Brian, & Howard, Peter.
(2008). “The Ashgate Research Companion to Heritage and Identity”. Ashgate
Publishing.
Kirshenblatt-Gimblett, Barbara.
(1998). “Destination Culture: Tourism, Museums, and Heritage”. University of
California Press.
Nandy, Ashis. (1998). “The Intimate
Enemy: Loss and Recovery of Self under Colonialism”. Oxford University Press.
Bendix, Regina. (1997). “In Search
of Authenticity: The Formation of Folklore Studies”. University of Wisconsin
Press.
UNESCO. (2005). “Convention for the
Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage”. UNESCO.
Macdonald, Sharon, & Fyfe,
Gordon. (1996). “Theorizing Museums: Representing Identity and Diversity in a
Changing World”. Wiley-Blackwell.

No comments:
Post a Comment