Thursday, April 4, 2024

Fitria Yuliani

Nama: Fitria Yuliani (B43)
Nim: 46123010164
Psikologi
Judul: Pendidikan dan Identitas Nasional: Peran Sekolah dalam Membentuk Kesadaran Kebangsaan.

Map mind







Abstrak: Dengan menganalisis berbagai strategi dan praktik yang dapat diterapkan oleh sekolah, penulis bertujuan untuk menyoroti cara-cara efektif untuk memperkuat identitas nasional siswa melalui lingkungan pendidikan abstrak ini memberikan gambaran singkat tentang topik yang akan dibahas dalam tulisan, dengan menekankan pentingnya peran sekolah dalam tulisan, dengan menekankan pentingnya peran sekolah dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa sebagai bagian integral dari pembentukan identitas nasional.
Pengertian identitas nasional: Kata identitas berasal dari identity berarti ciri ciri,tanda tanda,atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Sedangkan Nasional menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Jadi, "Identitas nasional" adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Hakikat Nilai Budaya Bangsa : Nilai nilai budaya bangsa adalah asas, keyakinan, norma, norma, dan tradisi yang diakui dan dihormati oleh suatu masyarakat sebagai bagian dari identitas kolektifnya, antara lain nilai-nilai seperti kesederhanaan, gotong royong, menghargai orang lain, toleransi, jujur, dan cinta tanah air. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan bagi kehidupan sosial yang harmonis dan berkembang dalam suatu negara.
Pendidikan berbasis nasional: Pendidikan berbasis nilai nilai budaya nasional bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum dan praktik pendidikan. Hal ini dilakukan dengan mengajarkan siswa tentang nilai-nilai tersebut dalam konteks sejarah, sastra, seni, dan kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan berbasis nilai budaya nasional, diharapkan siswa dapat memahami, menghargai, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka, sehingga membentuk generasi yang memiliki identitas nasional yang kuat dan berkarakter.
Faktor pembentuk nasional:budaya,agama,Pendidikan,geografi,Bahasa,sejarah,
kepemimpinan
Kata kunci: Pendidikan ,Identitas Nasional, kesadaran ,kebangsaan, sekolah, pembentukan Identitas, kurikulum,Pengajaran Sejarah,Budaya Nasional,Patriotisme, Pengalaman Belajar.
Pendahuluan: Pendidikan memegang peranan vital dalam membentuk identitas nasional dan kesadaran kebangsaan di antara generasi muda.Di tengah dinamika globalisasi, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan utama menjadi semakin penting dalam menjaga dan memperkuat jati diri bangsa.Dalam konteks ini, tulisan ini akan mengeksplorasi peran sekolah dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa. Dengan menguraikan strategi, praktik terbaik, dan tantangan yang dihadapi, penulis bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana sekolah dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional siswa. 
Pembahasan:1. Kurikulum yang Relevan: Sekolah dapat memperkuat kesadaran kebangsaan siswa dengan mengintegrasikan materi yang relevan tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional ke dalam kurikulum. Ini termasuk pengajaran tentang perjuangan bangsa, tokoh-tokoh nasional, dan nilai-nilai kebangsaan yang harus dipahami dan diinternalisasi oleh siswa. 2.Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan seni, olahraga, atau klub diskusi tentang sejarah dan budaya nasional dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kesadaran kebangsaan siswa di luar ruang kelas. 3.Peran Guru sebagai Model Peran: Guru memiliki peran kunci dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa. Dengan menjadi contoh yang baik dan menyampaikan nilai-nilai kebangsaan secara konsisten dalam interaksi mereka dengan siswa, guru dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional siswa.
Kesimpulan : Dalam konteks globalisasi yang semakin kompleks, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan yang krusial dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa. Melalui strategi dan praktik yang relevan, sekolah dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional di kalangan generasi 
muda.Namun, kita juga menyadari bahwa terdapat tantangan yang perlu dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya dan pengaruh globalisasi.Meskipun demikian, dengan komitmen yang kuat dari pihak sekolah, dukungan dari pemerintah, dan partisipasi aktif dari masyarakat, tantangan tersebut dapat diatasi.Secara kolektif, kita dapat memastikan bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk mendapatkan pengetahuan akademik, tetapi juga menjadi wahana untuk memupuk rasa cinta tanah air,kebanggaan akan budaya dan sejarah bangsa, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun masa depan yang lebih baik. Pemahaman jati diri hangsa dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa di lingkungan. sekolah dengan memberikan landasan identitas, nilai, dan norma yang mempengaruhi imeraksi sosial mereka. Kesadaran akan jati diri bangsa dapat membentuk sikap positif terhadap keragaman budaya, memperkuat rasa kebersamaan, dan mendukung norma-norma sosial yang mendorong kerjasama dan toleransi di sekolah Pendidikan kewarganegaraan yang mencakup aspek-aspek prik prikososial dan nilai-nilai moral, diharapkan dapat membentuk generasi yung mampu berkontribusi positif dalam masyarakat digital yang semakin kompleks dan dinamis, Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, pemahaman kewarganegaraan.
Daftar pustaka: 
Anderson, Benediktus. (1991). Komunitas yang Dibayangkan: Refleksi Asal Usul dan Penyebaran Nasionalisme. Buku Verso.
Bank, James A. (2004). Pendidikan Keberagaman dan Kewarganegaraan: Perspektif Global. Jossey-Bass.
Barton, Keith C., & Levstik, Linda S. (2004) Mengajarkan Sejarah untuk Kebaikan Bersama. Rekan Lawrence Erlbaum.
Davies, Lynn. (2006). Meningkatkan Sekolah melalui Keterlibatan Masyarakat: Panduan Praktis untuk Pendidik. Publikasi SAGE.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang. (2017)
Rosenstone, Steven J., & Hansen, John Mark. (2003). Mobilisasi, Partisipasi, dan Demokrasi di Amerika.
UNESCO. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan Global: Topik dan Tujuan Pembelajaran.

No comments:

Post a Comment

Tugas Mandiri 07

Judul Tugas: Ringkasan Pasal-Pasal Penting UUD 1945 Terkait Sistem Pemerintahan ( Kelompok ) Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa mampu: M...