Thursday, April 4, 2024

 

Pendidikan dan Identitas Nasional

KEWARGANEGARAAN



DOSEN PEMBIMBING:

Ir. Atep Afia Hidayat, MP

 

DISUSUN OLEH:

Ahmad Haris Maulana Hidayat

41221010053

 

 

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2024

 

Abstrak

 

Karakter menjadi hal penting dalam kehidupan seseorang, karena karakter menjadi salah satu penentu kesuksesan seseorang. Oleh karena itu, karakter yang kuat dan positif perlu dibentuk dengan baik. Pendidikan tak cukup hanya untuk membuat anak pandai, tetapi juga harus mampu menciptakan nilai-nilai luhur atau karakter. Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Karakter masyarakat Indonesia belum sesuai dengan cita-cita bangsa. Faktor yang menyebabkan rendahnya karakter bangsa adalah: (1) sistem pendidikan yang kurang menekankan pembentukan karakter, tetapi lebih menekankan pengembangan intelektual, (2) Kondisi lingkungan yang kurang mendukung pengembangan karakter yang baik. Pembentukan karakter terutama peserta didik menjadi hal yang urgen dan mendesak untuk segera direalisasikan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang lebih baik, yaitu masyarakat yang dapat menghadapi tantangan regional dan global. Tantangan regional dan global yang dimaksud adalah bagaimana generasi muda kita tidak sekedar memiliki kemampuan akademis yang menitik beratkan pada kemampuan kognitif saja, tetapi aspek afektif dan moralitas juga tersentuh. Di sisi lain nilai-nilai dan semangat berbangsa dan bernegara dapat menjadi inspirasi bagi penguatan identitas pendidikan karakter bangsa dalam menghadapi krisis multidimensi. Pendidikan sebagai totalitas usaha dan tindakan harus dijalankan melalui tiga lembaga pendidikan yaitu, keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan keterpaduan lembaga pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan karakter. Penguatan ketiga lembaga pendidikan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter sangat diperlukan dalam rangka mengantisipasi persoalan-persoalan dimasa depan yang semakin kompleks.

 

Pendahuluan

            Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan peserta didik yang dapat mengembangkan potensi dirinya, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, akhlak serta akal budinya. Pembangunan pendidikan adalah upaya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenea-4 yaitu “memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Berpijak pada amanat tersebut, maka pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang diselenggarakan melalui sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan sebagaimana disebutkan di atas, tampaknya masih jauh dari harapan masyarakat Indonesia. Sejak Indonesia merdeka, pelaksanaan pendidikan berjalan seadanya dan telah berhasil mencetak manusia intelektual, alim tapi kurang bermoral. Kenyataan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sedang mengalami krisis moral baik di tingkat penguasa maupun rakyat jelata (biasa). Pendidikan moral pada lembaga pendidikan sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi sudah diberikan dan diatur dalam kurikulum yang berlaku. Pendidikan moral yang diharapkan untuk membentuk karakter individu telah diajarkan pada semua kalangan baik kalangan pejabat tinggi negara (melalui Lemhanas), pegawai negeri (pada saat diklat prajabatan) sampai pada kegiatan organisasi kemasyarakatan, ternyata gagal membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik dalam hal membentuk karakter bangsa. Maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), kejahatan seksual, penggunaan obat-obat terlarang dan kegiatan menyimpang lainnya bukan dilakukan oleh manusia yang tidak berpendidikan, akan tetapi sebagian besar pelakunya adalah mereka yang berpendidikan bahkan berpendidikan tinggi. Lalu dimana peran lembaga pendidikan dalam membangun dan mengembangkan karakter bangsa?

 

Pembentukan Nilai-Nilai Karakter

Karakter bangsa muncul melalui karakter individu warga masyarakat dan diperoleh melalui pendidikan. Proses pendidikan karakter tidak dapat dilaksanakan secara instan, karena pendidikan karakter harus dimulai sejak pendidikan usia dini oleh lembaga pendidikan formal maupun pendidikan non formal yang terarah dan terukur. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Oleh karena itu semua komponen pendidikan harus mendapat perhatian diantaranya kurikulum, peserta didik, pendidik, lingkungan pendidikan dan sarana pendidikan.

1.    Pendidikan Karakter: Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik dan mengembangkan akal, budi pekerti, dan akhlak mulia. Pendidikan karakter ini membantu siswa memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai kebangsaan serta memperkuat jati diri bangsa siswa.

2.    Peran Kepala Sekolah: kepala sekolah memiliki peran penting sebagai pemimpin di sekolah dengan kewenangan penuh dalam implementasi pembangunan karakter siswa sekaligus bertanggung jawab atas keberhasilan sekolah dalam mengembangkan prestasi siswa.

3.    Peran Masyarakat: Jelas terlihat bahwa lingkungan masyarakat luas mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pendidikan nilai estetika dan etika untuk pengembangan karakter.

 

Selain itu, tugas dan tanggung jawab negara ialah mewarganegarakan orang yang hidup dalam negara tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penduduk negara yang baik (smart and good citizenship) agar dapat diimplementasikan diberbagai negara lain. Seperti yang dijabarkan oleh Tuhuteru, L. (2017) bahwa Pendidikan Kewarganegaraan yaitu, pelajaran yang gunanya untuk memusatkan perhatian pada bagaimana cara penjadian diri yang memiliki banyak perbedaan Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa….) 113 Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP) Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123 E-ISSN: 3025-9843 serta keberagaman seperti dari agama, sosial budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk membentuk masyarakat yang cerdas, terampil, kreatif dan memiliki karakter yang pantas dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

 

Kesimpulan

Identitas nasional dasarnya membentuk karakter siswa dalam hal ini pendidikan merupakan salah satu hal yang menjadi pengaruh penting. Pendidikan pada hakikatnya menjadi manusia yang bijaksana, cerdas, dan baik hal itu juga berpengaruh pada siswa. Oleh karena siswa dapat merealitas permasalahan moral yang serius serta menerapkan pendidikan karakter. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan dan pengembangan jati diri bangsa Indonesia. Identitas nasional dapat memengaruhi pembentukan karakter siswa melalui pengaruh budaya, nilai, dan sejarah yang diterapkan dalam pendidikan. Pendidikan yang mencerminkan identitas nasional dapat membantu membangun rasa tanggung jawab, patriotisme, dan nilai-nilai positif pada siswa.

Aspek pendidikan moral sebagai bagian dari pendidikan karakter menjadi sasaran utama pencerdasan emosional anak yang harus dipertanggungjawabkan oleh orang tua, guru dan masyarakat. Apabila moral tumbuh dan berkembang di dalam pribadi anak akibat pendidikan keluarga, diharapkan agar pendidikan sekolah mengembangkan melalui mata pelajaran yang relevan atau bahkan semua mata pelajaran diajarkan dengan memasukkan nilai-nilai moral emosional sehingga selain memiliki kecerdasan intelektual, anak juga matang dalam kecerdasan emosional.

 

Daftar Pustaka

Setianingsih. 2009. Peran Keluarga dalam Pendidikan Emosional Anak. https://insaniaku. files. wordpress. com/ 2009/06/5 .pdf. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016.

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/02/25/pendidikan-dibutuhkan-untuk-menguatkan-identitas-bangsa

Astuti, Y. D. (2023). Profil Pelajar Pancasila Sebagai Upaya Mewujudkan Identitas Nasional Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan West Science, 1(2), ss. 133-141.

Herdiani, S. (2021). Pengembangan Karakter Nasional Siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 7924-7930.

No comments:

Post a Comment

PRESENTASI PANCASILA (13 DESEMBER 2024)