Oleh : Abiel
Wira Pramana (abielwirapramana@gmail.com)
ABSTRAK
Globalisasi kini memberi dampak yang signifikan pada
generasi muda. Karena pengaruh globalisasilah generasi muda sangat mudah untuk
mendapatkan akses informasi dimana saja dan kapan saja. Kemudahan akses
tersebut dapat berpengaruh pada generasi muda karena disaat itulah mereka
sedang mencari jati dirinya. Seperti pada bercampurnya identitas generasi muda Indonesia
dengan negara lain, fenomena akulturasi budaya pada generasi muda dapat
berdampak postif bila remaja mampu mempertahakan budayanya di tengah arus
globalisasi, namun dapat berdampak negatif bila remaja tidak mengenal
budayanya. Maju atau mundurnya suatu bangsa dapat di lihat dari generasi muda
pada masa kini. Pesatnya globalisasi mempengaruhi jati diri generasi muda
indonesia sehingga juga dapat mempengaruhi jati diri bangsa. Generasi muda
menjadi kunci bagi kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa. Oleh karena itu,
generasi muda harus mampu menghadapi tantangan globalisasi pada zaman ini.
PENDAHULUAN
Istilah
globalisasi sepertinya sudah tidak asing lagi terdengar di seluruh penjuru
negara. Menurut EdisonA.
Jamli dkk. (Kewarganegaraan. 2005), pada hakikatnya globalisasi ialah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk
diikuti oleh bangsa
lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan
menjadi pedoman bersama
bagi bangsa- bangsa diseluruh dunia. Globalisasi telah membuat negara – negara
di dunia seolah tidak lagi memiliki batas. Hal tersebut tidak lain adalah
karena kemudahan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menyatukan antar
individu di seluruh penjuru dunia dan membuatnya saling terhubung tanpa mengenal
batas. Besarnya dampak yang dihadirkan oleh eksistensi globalisasi seolah
membawa individu memasuki peradaban baru yang tentunya mempengaruhi pola pikir,
perilaku dan cara pandang manusia. Globalisasi seolah mengumpulkan tiap
individu di penjuru dunia menjadi berada pada dunia tunggal yang menyeluruh.
Istilah globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang pada akhirnya menjadi
multitafsir karena keberadaannya yang sudah ada sejak lama dan terjadi di
berbagai negara. Globalisasi dapat diartikan sebagai intensifikasi
hubungan sosial yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga peristiwa
disuatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di tempat lain
sekian kilometer jauhnya dan sebaliknya ( Anthony Giddens, 1992: 17).
Globalisasi
dapat dikatakan sebagai sebuah proses, karena fenomenanya berupa rangkaian
aktifitas atau kegiatan yang mengintegrasikan kehidupan individu menjadi suatu
yang global dalam satu ruang dan waktu dengan dalil internasional. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi mendorong terjadinya akselerasi proses
globalisasi sehingga menjadi semakin berkembang pesat dan merasuki seluruh
sendi kehidupan. Tidak dapat dipungkiri bahwa eksistensi globalisasi membawa
dampak positif dan negatif terhadap suatu bangsa. Kemudahan transportasi,
kemudahan sistem telekomunikasi global, terbukanya pasar internasional,
merupakan sebagian kecil dari dampak positif globalisasi. Tidak heran juga jika
mayoritas masyarakat memandang globalisasi sebagai suatu pembaruan dunia
menjadi lebih modern dari sebelumnya. Namun dampak negatif globalisasi juga perlu
diperhatikan. Adanya globalisasi yang menyebabkan kaburnya batas – batas antar
negara membuat tiap aspeknya seolah saling mempengaruhi. Hal ini tentu saja
akan menjadi bencana jika tidak berhasil dimaknai secara mendalam. Seperti
contoh adanya akulturasi kebudayaan dan fenomena westernisasi atau pola hidup
kebarat – baratan yang saat ini marak di kalangan anak muda.
PERMASALAHAN
Globalisasi memberikan dampak yang cukup serius terhadap
generasi muda. Seperti halnya terlihat pada menurunnya jati diri kebangsaan dan
cinta tanah air pada generasi muda yang disebabkan pesatnya perkembangan
globalisasi sekarang. Banyak anak muda kini lebih mengenal pada aspek seperti
pakaian, music, dan budaya luar yang sedang trend. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa lemahnya keingin tahuan dari generasi muda mengenai wawasan kebangsaan, cinta
tanah air, dan budaya local. Oleh karena itu, muncullah beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Tantangan apa saja yang dihadapi oleh generasi
muda Indonesia saat pesatnya globalisasi?
2. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk
mencegah hilangnya budaya local di Indonesia?
PEMBAHASAN
A.
Ancaman dan tantangan terhadap globalisasi bagi generasi muda
Ancaman
globalisasi yang terjadi pada generasi muda Indonesia lebih jauh terkait dengan
aspek nasionalisme dan patriotisme yang mana saat ini kedua nilai tersebut
terindikasi sudah mulai mengalami penurunan. Tidak sedikit permasalahan timbul
akibat dari menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme generasi muda yang
salah satunya dicirikan dengan sikap individualis dan hanya berfokus pada
kepentingan diri sendiri. Akibatnya generasi muda akan mengalami disorientasi
wawasan kebangsaan dan memudarnya jati diri bangsa Indonesia dalam individunya.
Hal tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan. Pemuda masa kini sebagai generasi
penerus bangsa bisa dikatakan sebagai ujung tombak kemajuan bangsa. Tentunya
untuk membuat perubahan yang signifikan, diperlukan usaha yang nyata. Pemuda
sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki karakter yang kuat sehingga
dapat membangun dan mempersiapkan dirinya menjadi Agent of Change ( agen
perubahan ). Adanya globalisasi dan perkembangan teknologi diharapkan dapat
menjadi penunjang dalam membentuk pemuda masa kini yang tanggap akan
pertumbuhan dan perkembangan zaman, berwawasan luas, dan memiliki daya saing
tinggi baik di skala nasional maupun skala internasional. Semua itu juga tidak
serta merta membuat pemuda dapat membangun bangsanya apabila tidak diimbangi
dengan jiwa nasionalisme serta iman dan
takwa yang tinggi.
Banyak tantangan yang harus dihadapi para generasi muda
untuk dapat mengimplementasikan diri bagi bangsa dan negaranya. Sikap tidak bijak pemuda dalam menerima pengaruh globalisasi telah menyebabkan generasi muda
kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia sehingga mereka tidak dapat memisahkan yang baik dan yang
buruk.
Globalisasi secara tidak langsung telah mempengaruhi generasi muda sehingga
mengalami degradasi moral, yang dimana arti dari degradasi moral sendiri ialah penurunan kualitas moral
suatu pemuda. Hal ini dapat dilihat dari tutur kata, cara berpakaian, dan cara
bergaul pemuda masa kini yang cenderung meniru budaya barat. Budaya
berpakaian minim yang didapat dari film – film barat ditransformasikan dalam
sinetron Indonesia yang pada akhirnya dijadikan tren oleh sebagian masyarakat
Indonesia.
Hadirnya
budaya asing juga mempengaruhi pemuda Indonesia karena menyebabkan menurunnya
minat generasi muda terkait dengan seni dan budaya local yang ada di Indonesia.
Padahal kesenian dan kebudayaan local Indonesa merupakan khasanah kebudayaan
nasional yang perlu untuk dikembangkan dan dilestarikan. Contoh nyata dari isu
tersebut ialah generasi muda saat ini yang mayoritas lebih menggemari film dan
musik luar negeri yang tersaji melalui bioskop layar lebar maupun internet dibandingkan
hasil karya bangsa sendiri. Selain itu penggunaan bahasa inggris akhir – akhir
ini di kalangan generasi muda yang lebih sering terdengar juga menjadi salah
satu peristiwa yang cukup memprihatinkan. Banyak dari generasi muda yang
menganggap penggunaan bahasa inggris dalam kehidupan sehari – hari lebih
terlihat gaul dan keren, padahal pada kenyataannya, hal tersebut sangat
disayangkan, dimana dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia serta bahasa
nasional Indonesia itu sendiri, sebagian pemuda Indonesia lebih memilih bahasa
asing untuk digunakan pada komunikasi sehari – hari. Globalisasi menciptakan
permasalahan yang perlu untuk dibeeri solusi, diselesaikan, dan dijawab, dalam
upaya memaksimalkan dampak positif bagi kehidupan.
B. Upaya apa saja yang dapat dilakukan generasi muda
dalam menghadapi tantangan globalisasi
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk dapat membantu para
pemuda dalam menghadapi tantangan globalisasi yang ada, sehingga para pemuda ini diharap mampu berperan
dalam pembangunan bangsanya serta dapat memajukan bangsa dan negara menjadi
bangsa yang berkualitas.
Upaya yang dapat dilakukan diantaranya ialah :
1.
Memperkuat jiwa nasionalisme dan
patriotisme pada diri sendiri, serta bertekad untuk memajukan bangsa
2.
Mencintai kebudayaan daerah dan turut
serta dalam melestarikannya
3.
Bangga menggunakan produk dalam negeri
dalam upaya meningkatkan hasil karya anak bangsa dan juga mendongkrak
perekonomian di Indonesia
4.
Membekali diri dengan iman dan taqwa
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal negatif
5.
Memfilter
segala hal yang masuk dalam kehidupannya, sehingga bisa membedakan yang baik
dan buruk, dan sebagainya.
KESIMPULAN
Pengaruh buruk dari globalisasi memang mungkin tidak
akan langsung berdampak terhadap negara Indonesia khususnya generasi muda.
Namun hal tersebut tentu saja perlu untuk diantisipasi dan ditangani semaksimal
mungkin. Dalam hal ini, Pancasila juga memiliki andil yang cukup signifikan,
yaitu sebagai pedoman masyarakat Indonesia dalam menghadapi globalisasi
sehingga dapat memfiltrasi dampak negatif yang turut serta hadir bersama dengan
globalisasi itu sendiri. Batas – batas negara yang pudar karena adanya
globalisasi hendaknya tidak serta merta membuat bangsa lain dapat mengganggu
stabilitas kehidupan bangsa Indonesia dan mempengaruhi apa yang sudah ada di
dalamnya seperti budaya, ekonomi, politik, tatanan kehidupan, dan sebagainya.
Oleh karena itu implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari – hari dirasa
sangat penting dalam menyiapkan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda
bangsa dalam menghadapi pengaruh globalisasi yang terus menerus akan datang.
Pada
hakikatnya globalisasi ialah suatu
proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang
akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi
bangsa- bangsa diseluruh dunia. Eksistensi globalisasi
membawa dampak positif dan negatif terhadap suatu bangsa. Dalam menanggapi
dampak negatif yang muncul, masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda
diharap dapat selalu berpegang pada Pancasila sebagai pedoman berkebangsaan
sehingga dampak positif fenomena globalisasi yang terjadi di Indonesia dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin, dan dampak negatifnya dapat ditekan seminimal
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhaidah, dkk., Dampak
Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia, Aceh : Unsyiah, 2015.
H. Firman Yudhanegara., Pancasila
Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai – Nilai Nasionalisme, Majalengka, 2015
Efendi
Agus., Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai
Nasionalisme Generasi Muda,
Sumatera
Utara : Universitas Sumatera Utara, 2021
Jurnal
UMS Bab 1 http://eprints.ums.ac.id/47004/3/BAB%20I.pdf
Dinda Larasati., Globalisasi Budaya dan Identitas ( Pengaruh dan Eksistensi Hallyu
(KoreanWave) versus Westernisasi di Indonesia), Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang, 2018
No comments:
Post a Comment