MENERAPKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN ETIKA BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
Penulis : Vanie Cahyani Rachmanindya
ABSTRAK
Untuk membantu pengembangan etika dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukannya penerapan dari pedidikan
kewarganegaraan. Melihat Kehidupan dunia global saat ini terlebih untuk
Indonesia diperlukannya pelaksanaan nyata normal etik untuk kehidupan bernegara.
Dengan mengetahui cara bertika dengan baik dimasyarakat menjadikan kita
warganegara yang lebih baik. Etika berasal dari hati nurani yang timbul bukan
paksaan akan tetapi didasarkan pada ethos, jiwa dan semangat. Etika Masyarakat berkembang sesuai dengan adat istiadat, kebiasaan,
nilai, dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya dalam kehidupan masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kehidupan dunia global
saat ini terlebih untuk Indonesia diperlukannya pelaksanaan nyata normal etik
untuk kehidupan bernegara penting untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari
agar tewujudnya kehiduppan yang lebih teratur, tenteram dan damai. Dalam Tap
MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan
bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara dinyatakan bahwa etika kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat merupakan penjabaran nilai-nilai
Pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku yang
merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang sudah
mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Untuk membantu
pengembangan etika dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukannya
penerapan dari pedidikan kewarganegaraan. Mengingat pentingnya memiliki etika
dalam pedidikan kewarganegaraan kita dituntut untuk mampu mengamalkan
nilai-nilai yang telah dipelajari. Pendidikan merupakan sarana dan juga usaha
untuk mengubah perilaku manusia maupun peserta didik menjadi lebih baik.
pembentukan sikap dan kepribadian, yang mana hal ini penting dalam menghadapi
krisis moral bangsa Indonesia.
B.
Permasalahan
1. Bagaimana pengaruh
dari pendidikan kewarganegaraan dalam membantu pengembangan etika
bermasyyarakat, berbangsa dan bernegara?
C. Tujuan
Berdasarkan
permasalahan diatas, ada pula tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk
meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam
membantu pengembangan etika dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
D. Ruang Lingkup
Sesuai dengan
permasalahan yang ada, maka diperlukan ruang lingkup untuk memfokuskan yang
akan dibahas. Dengan ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut: pendidikan
kewarganegaraan sebagai pengembang untuk beretika dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
E. Kerangka Teori
Etika
berasal dari hati nurani yang timbul bukan paksaan akan tetapi didasarkan pada
ethos, jiwa dan semangat. Etichs dapat berasal dari luar diri (menyenangkan
orang lain) timbul karena keterpaksaan didasarkan pada norma, kaidah dan
ketentuan
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia: Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.Etika Masyarakat
berkembang sesuai dengan adat istiadat, kebiasaan, nilai, dan pola perilaku
manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat.
Kesadaran akan pentingnya etika
bernegara dituangkan pula dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Berbangsa. Di dalam Ketetapan MPR itu dijelaskan, bahwa Etika
Kehidupan Berbangsa merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama,
khususnya yang bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang
tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap dan
bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan adanya
pendidikan kewarganegaraan sangat berarti untuk terus menunjang masyarakat atau
peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai social yang ada. Dengan ini upaya menegeskan kembali nilai-nilai
dasar keindonesian adalah suatu keharusan. Gagasan dalam menitik beratkan pada
isu implementasi ideologi kedalam nilai-nilai etika dan nilai-nilai keadilan.
Dengan ini dibutuhkan pengimplementasian dari teori yang telah dipelajari.
Dalam nilai terkandung cita-cita, harapan, dambaan dan keharusan. Maka jika
kita berbicara tentang nilai, maka sebenarnya kita berbicara tentang hal yang
ideal.
Dengan
adanya pendidikan kewarganegaraan yang telah dipelajari masyarakat maupun
peserta didik dengan ini pendidikan yang mensosialisasi kan dan
menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri peserta didik. Pendidikan
kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai, berusaha mensosialisasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai budaya bangsa dan nilai-nilai filsafat bangsa.
Dalam
kehidupan manusia, etika dijadikan landasan dan motivasi dalam bersikap dan
bertingkah laku baik disadasari maupun tidak, terutama pada masyarakat, bangsa
dan negara. Karena, dalam etika seseorang dapat dipahami penyebab dan dasar
manusia harus hidup berdasarkan norma-norma tertentu. Hal yang terakhir inilah
merupakan kelebihan etika jikalau dibandingkan dengan moral. Dengan
ditanamkannya pendidikan kewarganegaraan diharapka dapat meminimalisir
faktor-faktor penyebab mundurnya pelaksanaan etika.
Pembelajaran
kewarganegaraan merupakan salah satu komponen penguat dalam membangun karakter
bangsa, dari keseluruhan komponen dalam sistem pendidikan nasional, karena itu
memiliki esensi dan substansi strategis dalam kaitannya dengan pembangunan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
penjelasan siatas, dapat disimpulkan bahwa aktualisasi etika dapat dijalankan
jika masyarakat saling sadar dan peduli akan pentingnya beretika dalam
kehidupan sehari-hari terutama beretika dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pengembangan integritas dan etika dapat dilakukan melalui pendidikan sejak
pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Banyak nilai yang telah
diajarkan melalui mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. pembelajaran
kewarganegaraan yang lebih memungkinkan terjadinya internalisasi dan
aktualisasi. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus terus ditanamkan
pada peserta didik maupun masyarakat agar terciptanya masyarakat yang
berintegritas dan mampu memiliki pengetahuan ber etika yang baik dah benar
sesuai dengan posisi dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Jatnika,
R. (1985). Sistem Etika Islam; Akhlak Mulia. Surabaya: Pustaka Islam.
Widjaja, A. W. (1997). Etika Pemerintahan. Jakarta: Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment