Oleh : Muhamad Fahri Naufal (fahrinaufal18@gmail.com)
“PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP RASA NASIONALISME DI
KALANGAN MAHASISWA”
Abstrak
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini semakin modern yang membuat moralitas dan tingkat nasionalisme
yang yang berkurang di kalangan
mahasiswa karena dengan teknologi yang ada informasi dapat masuk dengan mudah
seperti masuknya ideologi dan kebudayaan dari luar. Kebudayaan dari luar
membuat rasa cinta kebudayaan sendiri berkurang dan membuat rasa nasionalisme
juga berkurang, dan hal ini pemerintah memiliki peranan penting
untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan dan idieologi yang ada sejak dahulu di Indonesia
dalam kehidupan masyarakatnya,karena
nilai-nilai
kebudayaan dan idieologi
dari leluluhur merupakan warisan
yang harus di jaga dalam filosofi hidup pada setiap warga negara indonesia.
Abstrac
The development of science and technology has recently
become more modern which has reduced morality and the level of nationalism
among students because with existing technology information can enter easily,
such as the entry of ideology and culture from outside. Culture from outside
makes the sense of love for one's own culture diminish and makes the sense of
nationalism also diminish, and this is why the government has an important role
in maintaining the cultural and ideological values that have existed in
Indonesia for a long time in the life of its people, because of the cultural
and ideological values of the ancestors is a legacy that must be preserved in
the philosophy of life for every Indonesian citizen.
Pancasila
merupakan ideologi bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan
landasan dalam berkehidupan. Untuk menjadi warga negara yang baik Good Citizen
maka nilai-nilai Pancasila perlu mendasari dalam setiap pribadi, hal ini membuktikan
peran penting Pancasila sebagai landasan atau pandangan hidup tentang bagaimana
seharusnya menjadi warga negara yang baik Good citizen. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara berpikir dan bertindak sesuai
dengan ideologi negara seharusnya. Arus
globalisasi yang semakin pesat membawa tantangan tersendiri terhadap eksistensi ideologi yang sudah ada yang membuat nilai-nilai
Pancasila jadi berubah di
kalangan mahasiwa dan berubah menjadi seperti munculnya gaya
hidup konsumtif, sifat hedonisme, sikap individualisme, gejala westernisasi,
semakin memudarnya semangat gotong royong dan hilangnya nilai keagamaan dalam
kehidupan.
pengaruh globalisasi merupakan
tantangan dan ancaman yang besar terhadap
keberadaan Pancasila dimana karakter
mahasiswa sekarang yang tidak sesuai dengan
karakter bangsa Indonesia dan ini lah yang terjadi sekarang ini “Karakter mengacu kepada
serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation), dan
keterampilan (skill). di
mana karakter ini harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari
melalui sebuah proses yang tidak instan
II. PERMASALAHAN
Bagi kaum milenial sekarang contohnya mahasiwa banyak nya
yang sudah kurang paham dan kurang memegang ideologi dan budaya yang ada sejak
leluhur kita dulu, ini adalah momok yang serius bagi pemerintah sekarang dimana
seperti mahasiswa yang sebagai penerus bangsa banyak yang enggan memegang
ideologi yang ada dimana kebanyakan mahasiswa sekarang sudah tercampurnya
edeologi mereka di karenakan pengaruh globalisasi yang membuat pertukaran
informasi semakin mudah. Disini pemerintah memegang peran penting bagaimana
cara untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme yang tinggi di kalangan mahasiwa agar
bisa memegang erat ideologi yang ada sejak dahulu.
III. PEMBAHASAN
Idieologi Pancasila yang ada memiliki
serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh di mana
mengacu dalam tujuan yang satu. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal,
objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh
negara-negara lain. “Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia, maka
Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di
dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia.
Dikalangan mahasiswa
sekarang sedang dalam Ancaman Krisis karakter akibat arus
globalisasi antara lain, munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi
barang -barang dari luar negeri, munculnya sifat hedonisme yaitu kenikmatan
pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi hal ini yang membuat manusia
memaksakan diri untuk mencapai kenikmatan dan kepuasan pribadinya tersebut
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat seperti
mabuk-mabukan, foya-foya, dan pergaulan bebas, Adanya sikap individualisme
yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu
tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan
ketidakpedulian terhadap orang lain.
Dengan Melihat ini dimana
idieologi yang sekarang mulai memudar di kalangan penerus bangsa khusu nya
mahasiswa bisa membuat masa depan ideologi yang ada akan hilang dan lenyap, ini
akan berdampak dengan keutuhan NKRI dimana ketika itu terjadi akan banyak nya
perpecahan yang ada.
Arus globalisasi yang pesat membawa banyak perubahan diberbagai aspek kehidupan salah satunya aspek sosial budaya. Penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan mahasiswa seperti sikap individualis, kekerasan, kenakalan remaja, bahkan tindakan pembunuhan menjadi faktor karakter bangsa yang menyusut. Oleh karena itu, nilai-nilai dalam Pancasila perlu diimplementasikan dalam kehidupan. hal ini karena bangsa Indonesia merupakan negara yang berideologikan Pancasila, dimana Pancasila dijadikan sebagai pandangan berbangsa dan bernegara. Karakter bangsa Indonesia seharusnya dapat tercermin sesuai dengan nilai-nilai pada Pancasila
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Sutria,
“Implementasi Metode Batu Pijar Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa Sd Negeri 47 Kota Jambi,” J.
Pesona Dasar, vol. 7, no. 2, pp. 1–9, 2019, doi: 10.24815/pear.v7i2.14753.
[2] A.
Pendahuluan, “Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah,” vol.
II, no. 1, pp. 307–321, 2012.
[3] J. P. Dasar,
“Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia Dalam Menangkal Budaya
Asing Di Era Globalisasi,” J. Pesona Dasar, vol. 3, no. 4, pp. 65–72,
2016.
[4] D. Asyari and
D. A. Dewi, “Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial dalam
Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi,” J. Pendidik. dan Konseling,
vol. 3, no. 2, pp. 30–41, 2021.
[5] R. Fitriani
and D. A. Dewi, “Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila Di Tengah Arus Globalisasi,” Edukatif J. Ilmu
Pendidik., vol. 3, no. 2, pp. 514–522, 2021, doi:
10.31004/edukatif.v3i2.367.
10_Umi
ReplyDeleteAncama krisis karakter akibat arus globalisasi yaitu munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu membeli barang-barang dari luar negeri, munculnya sifat hedonisme merupakan kenikmatan pribadi dan dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi, hal ini yang membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kenikmatan pribadinya meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku dimasyarakat.