Thursday, June 24, 2021

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEBANGSAAN

                         





Penulis : Riva Devira

( rivadee02@gmail.com )

 

ABSTRAK

Sebagai rakyat Indonesia, pemahaman mengenai Wawasan Nusantara sangat dibutuhkan dan menjadi sebuah cara pandang terhadap bangsa kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Pada era yang sangat canggih ini, karakter kebangsaan sudah mulai pudar padahal itu merupakan jati diri bangsa kita sebagai warga negara Indonesia. Berbagai upaya dibutuhkan pemerintah untuk dapat mempertahankan karakter kebangsaan dan salah satunya adalah dengan mengimplementasikan Wawasan Nusantara pada setiap warga negara. Pemahaman ini sangat penting untuk mempertahankan sikap nasionalisme pada sanubari masyarakat di Indonesia.

Kata kunci : Wawasan Nusantara, Karakter kebangsaan, Sikap Nasionalisme

 

ABSTRACT

As the people of Indonesia, an understanding of the Archipelago Insight is very much needed and becomes a way of looking at our nation to maintain the unity and integrity of the Indonesian people. In this very sophisticated era, the national character has begun to fade even though it is the identity of our nation as Indonesian citizens. Various efforts are needed by the government to be able to maintain the national character and one of them is to implement the Archipelago Insight for every citizen. This understanding is very important to maintain the attitude of nationalism at the heart of the people in Indonesia.

Keywords: Archipelago Insight, National Character, Nationalism Attitude

 

 

PENDAHULUAN

Pada dasarnya, wawasan yang dimiliki masyarakat mengenai sikap kebangsaan sudah sepatutnya ditanamkan semenjak kecil. Adanya kemajuan IPTEK yang sudah sangat canggih menyebabkan jiwa nasionalisme dan sikap cinta kepada bangsa sendiri sudah mulai memudar di Indonesia. Sebagai warga negara yang patuh, bersama-sama kita menanamkan kembali karakter kebangsaan yang akan mempertahankan jati diri bangsa. Karena yang terjadi pada era global yang sarat dengan perubahan ini, bangsa Indonesia telah menghadapi berbagai macam persoalan dan tantangan baik itu permasalahan secara internal maupun eksternal. Didalam batang tubuh dalam negeri ini, pilar-pilar kehidupan berbangsa sudah semakin rapuh dan berkaitan juga dengan makin rendahnya komitmen yang terjadi.

Dalam mengatasi sikap minim kebangsaan, penyajian materi konsepsi Wawasan Nusantara di lingkungan formal hendaknya tidak hanya menyentuh ranah moral knowing yang hanya akan mengisi ranah kognitif, namun juga bisa hingga menyentuh  kesadaran moral pelajar. Pada saat ini konsepsi Wawasan Nusantara ditetapkan sebagai geopolitik di Indonesia yang memiliki ciri yang khas sebagai archipelago state. Pemahaman Wawasan Nusantara akan dapat mempertahankan sikap Nasionalisme yang ada pada setiap rakyat Indonesia. Seperti yang diungkapkan Yudohusodo (1995:93) bahwa semangat nasionalisme yang ada di Indonesia sangat diperlukan untuk dapat terus menjaga suatu integritas dan identitas bagi bangsa Indonesia, selain itu semangat nasionalisme juga yang akan mendorong bangsa Indonesia untuk kuat dan memiliki persiapan yang matang untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya. Karena tantangan yang akan kita hadapi kedepannya akan lebih sulit dan dapat menggoyahkan jiwa Nasionalisme dan sikap cinta tanah air.

 

 

 

PERMASALAHAN

 

1. Apa itu Wawasan Nusantara?

2. Permasalahan apa saja yang terjadi terkait karakter kebangsaan?

3. Apa solusi dalam Wawasan Nusantara agar dapat membentuk karakter kebangsaan?

 

 

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara (Wasantara) merupakan suatu wawasan nasional di Indonesia yang dalam mencapai tujuan nasional sumbernya merujuk kepada Pancasila dan UUD 1945, dan juga mengandung nilai-nilai keutuhan (integralistik), kekeluargaan, beserta keserasian. Wasantara juga dikembangkan dengan berdasarkan kondisi Geografis NKRI, lalu keberagaman Indonesia mulai dari suku, etnis, budaya, bahasa, adat stiada, dsb. Dan terakhir juga mempertimbangkan Sejarah" perjuangan bangsa yang merupakan sebuah pengalaman yang sangat pahit, karena sempat terpecah belah dan dijajah bangsa Iain lebih dari 300 tahun.

Menurut Lemhanas (1994) Wawasan Nusantara dapat diartikan juga sebagai sebuah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan juga lingkungannya berdasaran pemahaman nasionalnya yang telah dilandasi Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945, yang menjadi suatu aspirasi bagi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, dan juga menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya untuk dapat mencapai tujuan perjuangan nasional.

Dengan cara konstitusional, Wawasan Nusantara telah dikukuhkan melalui Kepres MPR No. IV/MPR/1973, tentang Garis Besar Haluan Negara Bab II Sub E, Pokok-pokok dlaam Wawasan Nusantara juga telah dinyatakan sebagai Wawasan dalam mencapai tujuan Pembangunan Nasional. Adapun di dalam Wawasan Nusantara telah mencakup:

1.      Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik yang dapat diartikan sebagai :

a.  Kebutuhan wilayah nasional dengan seluruh isi dan kekayaannya adalah satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra bagi setiap bangsa, dan lalu menjadi modal dan milik bersama bagi bangsa.

b.  Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berkomunikasi dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama serta kepercayaan terhadap Tuhan YME. harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam pengertian yang seluas-luasnya.

c.  Secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu kesatuan, senasib dan sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta telah memiliki satu tekad yang kuat dalam mencapai cita-cita bangsa.

d. Pancasila merupakan satu-satunya falsafah serta ideologi yang dimiliki bangsa dan Negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuan bersama.

e.  Seluruh Kepulauan Nusantara adalah satu kesatuan hukum yang berarti hanya akan ada satu hukum yang mengabdi pada kepentingan nasional.

2.      Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai suatu Kesatuan Sosial dan Budaya yang berarti :

a.  Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, yang berperikehidupan bangsa harus memiliki kehidupan yang serasi dan dapat terlihat tingkat kemajuan masyarakat yang sama dan merata serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.

b.  Budaya Indonesia pada hakekatnya haruslah satu, walaupun dengan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi 5 modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

3.      Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dalam arti :

a.   Kekayaan wilayah Nusantara baik yang potensial maupun efektif merupakan sebuah modal dan milik bersama bangsa, dan juga keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah Indonesia.

b.  Tingkat perkembangan ekonomi harus sama rata di seluruh daerah, tanpa meninggalkan cirri khas yang dimiliki daerah-daerah tertentu dalam mengembangkan perekonomiannya.

4.      Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan yang dapat diartikan :

a.    Ancaman pada satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman bagi seluruh wilayah bangsa dan negara.

b.    Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pembelaan Negara (Lemhanas, 1989: 7).

 

Setelah ditetapkannya rumusan Wawasan Nusantara menjadi ketetapan MPR, maka dari itu Wawasan Nusantara juga memiliki kekuatan hukum yang akan mengikat seluruh penyelenggara Negara, dan juga seluruh lembaga kenegaraan dan kemasyarakatan, serta semua warga negara Indonesia . Hal ini dapat diartikan menjadi setiap rumusan kebijaksanaan dan juga perencanaan pembangunan nasional harus dapat mencerminkan hakekat yang ada pada rumusan Wawasan Nusantara. Bahwa setiap warga negara juga harus ikut serta dalam menyeleggarakan sikap sesuai yang tertera pada Wawasan Nusantara.

 

B.     Permasalahan terkait Karakter Kebangsaan

Kondisi yang perlu dikhawatirkan di Indonesia yang dapat dengan mudah mulai menggeser dan merontokkan karakter jati diri bangsa dan Nasionalisme adalah kemajuan teknologi. Tentu saja kemajuan teknologi yang cukup pesat ini adalah hal baik yang dapat mempermudahkan setiap orang dalam melakukan berbagai aktifitas dengan efisien. Namun informasi yang ditawarkan oleh teknologi berupa media massa begitu luas sehingga sangat sulit untuk mengontrolnya. Berbagai informasi dari yang positif hingga negatif dapat dengan mudah diakses oleh segala umur pada sekarang ini. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena seringkali terjadi informasi yang diberikan tidak sesuai dengan umur pengguna dan akan merusak moral anak bangsa.

Ada begitu banyak permasalahan yang telah terjadi sehingga mencoren karaktr kebangsaan yang harusnya dimiliki oleh setiap warga Indonesia. Salah satunya adalah pengaruh yang terajadi akibat Globalisasi, globalisasi ini dimaknai sebagai suatu kemunculan budaya hybrid yang bersumberkan serta didominasikan oleh kebudayan asing yang mengakibatkan suatu krisis budaya lokal dan nasional (Azra, 2006 : 150-151). Budaya-budaya yang dimiliki negara lain tanpa bisa dicegah masuk dengan begitu luasnya dan tanpa batas. Akibatnya, mulai lunturnya nilai-nilai nasionalisme dan solidaritas yang sedang diderita anak negeri ini. Terjadinya westernisasi juga mengkhawatirkan terlupakannya kebudayaan asli indonesia mulai dari pakaian hingga kebiasaan adat. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi mulai marak digencarkan oleh kaum muda begitupun dengan maraknya karakter yang terkikis dan munculnya karakter yang muncul akibat masuknya budaya asing. Salah satunya dengan maraknya rasa lebih cinta terhadap Negara asing, lebih cintanya terhadap budaya, barang dan bahkan penduduk Negara asing, yang menjadikannya lupa terhadap segala hal yang harus dipertahankan di dalam Negara sendiri. Hal ini dapat membuktikan bahwa memang semakin rendahnya rasa cinta tanah air yang ada dalam diri generasi muda.  Selain itu, masyarakat mulai terbiasa dengan kecanggihan teknologi sehingga segala sesuatu bergantung kepada teknologi. Hal ini menyebabkan mulai mengikis jiwa Nasionalisme yang ditanam sejak dahulu untuk rakyat Indonesia agar saling bahu membahu antar sesama. Bahkan pada sekarang ini, dikota-kota besar tetangga cenderung tidak terlalu mengenal satu sama lain, hanya sekedar bertegur sapa.

Permasalahan-permasalahan inilah yang meresahkan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Pemerintah yang mulai mencari upaya untuk mepertahankan karakter kebangsaan yang dimiliki oleh Indonesia. Pemerintah memulai beberapa upaya seperti pengadaan pentas seni di lingkungan belajar formal, hingga memasukkan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata kuliah bagi mahasiswa baik negri maupun swasta.

 

C.     Wawasan Nusantara dalam membentuk Karakter Kebangsaan

Terdapat berbagai kontribusi Wawasan Nusantara dalam membentuk karkater kebangsaan termasuk jiwa Nasionalisme yang ada pada jati diri pemuda Indonesia. Salah satunya dengan munculnya pembelajan kontekstual yang dapat menjadi salah satu alternatif melalui model-model pembelajaran yang juga inovatif. Penyajian materi konsepsi wawasan nusantara dapat dilakukan dengan mengangkat kasus-kasus faktual yang dapat menjadi stimulus bagi mahasiswa dalam memahami konsepsi mengenai Wawasan Nusantara dan akan dapat merangsang pola pikir mahasiswa untuk menunjukkan perilaku sikap nasionalismenya. Menurut pendapat Sylker dan Kiyoshi (2014), pembelajaran kontekstual dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan pengetahuan dan juga pengalaman belajar bagi peserta didik.

Tak hanya itu, adanya penilaian karakter di lingkungan formal sekolah akan membentuk moral bangsa menjadi lebih terdidik dan siap menghadapi kemajuan zaman yang cepat. Menurut pandangan Thomas Lickona, yaitu pendidikan karakter sebagai pendidikan moral yang dalam penerapannya haruslah menyentuh pada tiga dimensi yang secara utuh, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Dan juga telah dikatakan oleh Buchori (2007), yaitu pengembangan karakter harusnya dapat membawa anak kepada pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Dengan demikian, pemahaman mahasiswa Indonesia dalam menerapkan karakter kebangsaan yang sesuai pada Pancasila dapat terlaksana dengan utuh dan tanpa mengikis nilai-nilai Nasionalisme yang perlahan sudah memudar.

 

 

KESIMPULAN

          Pemahaman Wawasan Nusantara akan dapat mempertahankan sikap Nasionalisme yang ada pada setiap rakyat Indonesia. Wawasan Nusantara dapat diartikan juga sebagai sebuah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan juga lingkungannya berdasaran pemahaman nasionalnya yang telah dilandasi Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945, yang menjadi suatu aspirasi bagi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, dan juga menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya untuk dapat mencapai tujuan perjuangan nasional. Ada begitu banyak permasalahan yang telah terjadi sehingga mencoren karaktr kebangsaan yang harusnya dimiliki oleh setiap warga Indonesia. Salah satunya adalah pengaruh yang terajadi akibat Globalisasi. 



DAFTAR PUSTAKA

 

Budisantoso, H. . (1997). WAWASAN NUSANTARA DAN KETAHANAN NASIONAL DALAM KEHIDUPAN NASIONAL DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Jurnal Ketahanan Nasional.

Kusrahmadi, S. D. (n.d.). PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA DAN INTEGRASI NASIONAL.

RISKI FAUZI AMELIA, D. A. (2021). PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMINIMALISIR PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA SMAN 1 MAJALAYA. jurnal.ensiklopediaku.org.

Setiawan, D. (2017). Kontribusi Tingkat Pemahaman Konsepsi Wawasan Nusantara Terhadap Sikap Nasionalisme Dan Karakter Kebangsaan. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial.

No comments:

Post a Comment

GOTONG ROYONG DALAM PERSPETIF SILA KETIGA PANCASILA: MEMBANGUN KEBERSAMAAN BANGSA

Abstrak Gotong royong adalah salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas nasional....