Oleh : Ellyza Tri Septianingrum (ellyzaseptianingrum@gmail.com)
ABSTRAK
Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang sudah terjadi sejak lama. Globalisasi sendiri ialah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya (Wikipedia 2021). Globalisasi yang terjadi di seluruh penjuru dunia membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif dari globalisasi ialah telah membuat negara – negara di dunia seolah tidak ada batasnya dan antar negara satu sama lain saling terhubung. Kemudahan informasi dan komunikasi, jangkauan yang luas, serta perkembangan ilmu pengetahuan merupakan sebagian lain dari dampak positif globalisasi. Namun demikian, dampak negatif yang dihasilkan oleh globalisasi juga tidak bisa serta merta kita hiraukan begitu saja. Upaya – upaya untuk kembali menguatkan budaya Indonesia perlu senantiasa dilakukan agar kearifan local Indonesia tidak hilang begitu saja tergerus oleh globalisasi.
PENDAHULUAN
Dunia
saat ini sudah jauh berkembang dari tradisional menuju proses modernisasi. Hal
tersebut tidak terlepas dari pengaruh Globalisasi yang sudah berjalan sejak
lama. Globalisasi masuk ke tengah – tengah masyarakat dan mempengaruhi cara
pandang dan perilaku manusia. Globalisasi
sendiri ialah proses integrasi internasional
yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya (Wikipedia 2021). Globalisasi telah membuka jalan lebar
untuk jalinan interaksi dan transaksi antar individu, antar kelompok bahkan
negara yang masing – masingnya membawa implikasi politik, ekonomi, sosial
budaya serta teknologi (PEST) pada intensitas dan tingkat yang berbeda.
Meminjam istilah McLuhan 1994 sebagai global
village “Dunia
memang selalu berubah dan globalisasi
adalah dunia yang terhubung (connected
world)
seolah tanpa ada batasnya” (Fakih, 2006 ; McLuhan, 1994). Istilah tersebut
mencerminkan bahwa globalisasi telah membuat negara – negara di dunia seolah
tidak ada batasnya dan antar negara satu sama lain saling terhubung. Tentunya
meningkatnya eksistensi globalisasi didukung dengan berkembangnya iptek yang
mana kemajuan teknologi saat ini memudahkan individu untuk dapat berkomunikasi
antar sesama dan saling terhubung dengan satu sama lain melalui internet. Melalui
berbagai fenomena globalisasi yang terjadi, manusia meningkatkan kualitas
hidupnya dan mengkonstruksi tata nilai kehidupan dan pada akhirnya membentuk
sebuah peradaban baru.
Dalam implementasinya, globalisasi
menyentuh hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan, tidak heran jika pro kontra
pun selalui mewarnai perkembangan globalisasi sebagai sebuah fenomena. Tidak
melupakan bahwa pada lazimnya sebuah fenomena membawa dampak positif dan
negatif, sama halnya dengan globalisasi itu sendiri. Kemudahan informasi dan
komunikasi, jangkauan yang luas, serta perkembangan ilmu pengetahuan merupakan
sebagian dari banyak dampak positif yang dihadirkan oleh fenomena globalisasi
itu sendiri. Namun dampak negatif yang dihadirkan juga cukup serius, salah
satunya dalam aspek seni dan budaya. Globalisasi yang menyatukan negara –
negara di dunia menyebabkan masuknya budaya luar ke dalam negara masing –
masing sehingga tidak jarang adanya akulturasi budaya yang mempengaruhi budaya lokal
suatu bangsa. Dampak lebih jauh jika hal tersebut terus menerus terjadi ialah
mulai menipis dan hilangnya eksistensi budaya local yang digantikan dengan
budaya luar yang dinilai lebih popular. Salah satu contoh nyata dari hal
tersebut ialah seperti yang kita ketahui budaya Korea K-Pop dan K-Drama yang
saat ini merasuk hampir ke seluruh penjuru dunia, dan masih banyak contoh lain.
Indonesia
adalah negara dengan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti
lingkungan alam, wilayah geografis, serta keanekaragaman budaya. Kemajemukan
ini salah satunya juga tercermin dalam berbagai ekspresi seni dan budaya daerah
yang ada di Indonesia. Seni dan budaya merupakan dua hal yang memegang kunci
terhadap suatu bangsa. Seni dan budaya local memegang peranan sebagai identitas
suatu negara yang tidak dimiliki oleh negara lain. Keberagaman yang terdapat di
Indonesia memicu negara Indonesia menjadi dipandang sebagai negara yang
demokratis, moderat dan juga pluralistic, sehingga perlu dimaknai dan
diimplementasikan secara mendalam. Budaya Indonesia sebagai identitas bangsa
telah ada sejak lama dan ini lah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia
dikenal oleh dunia luar. Pada hakikatnya, kebudayaan tidak bisa direnggut
begitu saja dari negara asalnya karena keragaman budaya yang ada di Indonesia
sudah melekat bersamaan dengan nama Indonesia itu sendiri. Begitu pula pada saat
fenomena globalisasi mulai merasuki setiap penjuru dunia tidak terkecuali
Indonesia. Globalisasi yang membuat setiap negara menjadi terhubung membawa
implikasi tersendiri dalam perjalanannya. Akulturasi budaya yang terjadi di
Indonesia juga merupakan salah satu dari tanggung jawab fenomena globalisasi di
Indonesia. Kebudayaan sendiri merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (E. B Taylor dalam Soekanto, 1996 :55).
PERMASALAHAN
Globalisasi dalam kehadirannya menimbulkan beberapa
dampak bagi kebudayaan nusantara diantaranya ialah terjadinya erosi nilai –
nilai budaya, menurunnya kesadaran masyarakat
akan kebudayaan local, menurunnya rasa bangga dan percaya diri terhadap budaya
local, menurunnya budaya ketimuran yang digantikan oleh gaya hidup kebarat –
baratan, dan dampak lebih serius ialah mulai ditinggalkannya budaya daerah yang
menyebabkan hilangnya kebudayaan local. Dari isu tersebut muncul beberapa
permasalahan, yaitu :
1.
Tantangan
apa saja yang dihadapi oleh budaya daerah dan kearifan lokal di Indonesia?
2.
Upaya
apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah hilangnya budaya local di
Indonesia ?
PEMBAHASAN
A. Tantangan Terhadap Budaya Lokal
Perkembangan teknologi khususnya
dalam hal media menunjang proses globalisasi menjadi semakin meningkat pesat.
Proses saling mempengaruhi dianggap sebagai hal yang wajar tidak terkecuali
dalam aspek budaya. Pada era globalisasi
saat ini, eksistensi dari kebudayaan daerah sedang berada dalam titik
terendahnya, dimana dalam kehadirannya diiringi berbagai tantangan dan tuntutan
yang berusaha menggantikannya dengan budaya asing. Banyak budaya asing yang
pada akhirnya berhasil masuk ke dalam Indonesia dan mengganggu stabilitas
kebudayaan daerah itu sendiri. Seperti contoh saat ini hiburan korea seperti
K-Pop dan K-Drama mendapatkan perhatian yang istimewa oleh banyak pemuda –
pemudi di Indonesia. Selain itu film – film karya luar negeri juga mulai
diminati oleh masyarakat Indonesia. Tarian daerah seolah begitu saja
ditinggalkan seiring dengan munculnya dance
yang lebih mengikuti tren budaya asing. Music daerah seperti gamelan yang
mulai digantikan oleh musik dengan ritme cepat seperti irinan dj, pengguanaan bahasa inggis di
kalangan generasi muda yang dinilai lebih gaul, dan juga gaya hidup ketimuran yang mulai
ditinggalkan demi mengikuti gaya hidup kebarat – baratan seperti, cara
berpakaian, makanan, dan sebagainya. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan,
bahwa kebudayaan local yang menjadi identitas bangsa Indonesia bisa
ditinggalkan begitu saja dan digantikan oleh budaya asing yang dinilai lebih
modern dan populer.
B. Upaya
yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Hilangnya Budaya Daerah
Tidak banyak yang dapat dilakukan
terkait dengan fenomena globalisasi yang terjadi karena globalisasi terjadi
tanpa dapat dicegah dan berjalan secara alami dan natural sebagai dampak dari
perkembangan dunia. Namun sebagai warga negara Indonesia, kita dapat melakukan
beberapa hal untuk mencegah pergeseran kebudayaan serta hilangnya budaya daerah
dan kearifan local yang ada di Indonesia. Cara tersebut diantaranya ialah :
1. Melestarikan budaya daerah dengan
terus menggunakannya. Seperti contoh mempelajari tarian daerah dan music daerah
serta menampilkanya dalam sebuah acara.
2. Memegang teguh kredibilitas jati
diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menerapkan budaya ketimuran dalam
kehidupan sehari – hari
3. Memanfaatkan media komunikasi untuk
dapat memperkenalkan budaya daerah ke kancah internasional sehingga budaya
Indonesia dapat dikenal oleh negara – negara lain
4. Lebih selektif terhadap kebudayaan
baru yang masuk dan tidak mudah terpengaruh bahkan mengikut budaya baru
tersebut serta juga mencintai produk – produk local.
5.
Tetap setia dan cinta tanah air dengan terus memegang prinsip
nasionalisme serta bertekad untuk membangun negara Indonesia menjadi lebih baik
kedepannya.
KESIMPULAN
Globalisasi
yang terjadi di seluruh penjuru dunia membawa dampak positif dan negatif dalam
kehadirannya. Globalisasi telah membuat negara – negara di dunia seolah
tidak ada batasnya dan antar negara satu sama lain saling terhubung. Kemudahan
informasi dan komunikasi, jangkauan yang luas, serta perkembangan ilmu
pengetahuan merupakan sebagian dari dampak positif globalisasi. Namun demikian,
dampak negatif yang dihasilkan oleh globalisasi juga tidak bisa serta merta
kita hiraukan begitu saja. Pada era globalisasi saat ini, eksistensi kebudayaan daerah berada dalam
titik terendahnya, dimana dalam kehadirannya diiringi berbagai tantangan dan
tuntutan yang berusaha menggantikannya dengan budaya asing. Banyak budaya asing
yang pada akhirnya berhasil masuk ke dalam Indonesia dan mengganggu stabilitas
kebudayaan daerah itu sendiri. Hal tersebut tentunya bisa kita atasi dengan
melakukan upaya – upaya untuk dapat kembali menguatkan budaya daerah
diantaranya dengan turut serta melestarikan budaya daerah, bangga dengan
kebudayaan local, mencintai produk dalam negeri, memperkenalkan budaya daerah
di kancah internasional, dan masih banyak lagi. Dengan demikian harapan dari
adanya globalisasi ialah dapat dirasakan dampak positifnya tetapi tidak
meninggalkan budaya – budaya dan kearifan local Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Sigit Surahman., Dampak Globalisasi Media Terhadap Seni Dan
Budaya Indonesia, Banten : Serang, 2013. https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/LONTAR/article/view/334/378
Nurhaidah., M. Insya Musa, Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan
Bangsa Indonesia, Aceh : Unsyiah, 2015. http://202.4.186.66/PEAR/article/viewFile/7506/6178
Faisal Afiff., Globalisasi dan Indonesia, Jakarta : Binus Univesity, 2012. https://sbm.binus.ac.id/files/2013/04/Globalisasi-dan-Indonesia.pdf
Martha Wabaa, Alden Laloma, dan Verry
Londa., Pengaruh Globalisasi Informasi Terhadap
Kehidupan Sosial Budaya Generasi Muda, Sulawesi Utara : Unsrat, 2014. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/5869/5402
Dinda Larasati., Globalisasi Budaya dan Identitas : Pengaruh dan Eksistensi Hallyu
(KoreanWave) versus Westernisasi di Indonesia, Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang, 2018. https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/download/8749/5697
01_Yulfara
ReplyDeletePengaruh yang berjalan sangat cepat menimbulkan goncangan sosial dan culture shock, dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar. Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek, karena tanpa disadari secara perlahan telah menghancurkan kebudayaan bangsa Indonesia. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah mengakibatkan terjadinya degredasi yang luar biasa terhadap kebudayaan asli.
36_Nur Qalby
ReplyDeleteGlobalisasi merupakan pintu dunia, menghubungkan satu negara dengan negara lainnya. Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan budaya asing yang masuk ke dalam nusantara karna globalisasi, upaya untuk mendapatkan kembali eksistensi budaya indonesia ini adalah dimulai dari diri sendiri dengan mencintai dan mendukung prduk lokal, kita harus bisa menyaring budaya asing yang masuk dan berpikir bagaimana caranya menjadikan budaya indonesia agar terlihat di dalam kancah internasional