Wednesday, June 23, 2021

EKSISTENSI BUDAYA LOKAL DALAM MENGHADAPI PENGARUH GLOBALISASI

 Oleh    : Ellyza Tri Septianingrum (ellyzaseptianingrum@gmail.com)



ABSTRAK

Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang sudah terjadi sejak lama. Globalisasi sendiri ialah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya (Wikipedia 2021). Globalisasi yang terjadi di seluruh penjuru dunia membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif dari globalisasi ialah telah membuat negara – negara di dunia seolah tidak ada batasnya dan antar negara satu sama lain saling terhubung. Kemudahan informasi dan komunikasi, jangkauan yang luas, serta perkembangan ilmu pengetahuan merupakan sebagian lain dari dampak positif globalisasi. Namun demikian, dampak negatif yang dihasilkan oleh globalisasi juga tidak bisa serta merta kita hiraukan begitu saja. Upaya – upaya untuk kembali menguatkan budaya Indonesia perlu senantiasa dilakukan agar kearifan local Indonesia tidak hilang begitu saja tergerus oleh globalisasi.

 

PENDAHULUAN

Dunia saat ini sudah jauh berkembang dari tradisional menuju proses modernisasi. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh Globalisasi yang sudah berjalan sejak lama. Globalisasi masuk ke tengah – tengah masyarakat dan mempengaruhi cara pandang dan  perilaku manusia. Globalisasi sendiri ialah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya (Wikipedia 2021). Globalisasi telah membuka jalan lebar untuk jalinan interaksi dan transaksi antar individu, antar kelompok bahkan negara yang masing – masingnya membawa implikasi politik, ekonomi, sosial budaya serta teknologi (PEST) pada intensitas dan tingkat yang berbeda. Meminjam istilah McLuhan 1994 sebagai global villageDunia memang selalu berubah dan globalisasi adalah dunia yang terhubung (connected world) seolah tanpa ada batasnya” (Fakih, 2006 ; McLuhan, 1994). Istilah tersebut mencerminkan bahwa globalisasi telah membuat negara – negara di dunia seolah tidak ada batasnya dan antar negara satu sama lain saling terhubung. Tentunya meningkatnya eksistensi globalisasi didukung dengan berkembangnya iptek yang mana kemajuan teknologi saat ini memudahkan individu untuk dapat berkomunikasi antar sesama dan saling terhubung dengan satu sama lain melalui internet. Melalui berbagai fenomena globalisasi yang terjadi, manusia meningkatkan kualitas hidupnya dan mengkonstruksi tata nilai kehidupan dan pada akhirnya membentuk sebuah peradaban baru.

Dalam implementasinya, globalisasi menyentuh hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan, tidak heran jika pro kontra pun selalui mewarnai perkembangan globalisasi sebagai sebuah fenomena. Tidak melupakan bahwa pada lazimnya sebuah fenomena membawa dampak positif dan negatif, sama halnya dengan globalisasi itu sendiri. Kemudahan informasi dan komunikasi, jangkauan yang luas, serta perkembangan ilmu pengetahuan merupakan sebagian dari banyak dampak positif yang dihadirkan oleh fenomena globalisasi itu sendiri. Namun dampak negatif yang dihadirkan juga cukup serius, salah satunya dalam aspek seni dan budaya. Globalisasi yang menyatukan negara – negara di dunia menyebabkan masuknya budaya luar ke dalam negara masing – masing sehingga tidak jarang adanya akulturasi budaya yang mempengaruhi budaya lokal suatu bangsa. Dampak lebih jauh jika hal tersebut terus menerus terjadi ialah mulai menipis dan hilangnya eksistensi budaya local yang digantikan dengan budaya luar yang dinilai lebih popular. Salah satu contoh nyata dari hal tersebut ialah seperti yang kita ketahui budaya Korea K-Pop dan K-Drama yang saat ini merasuk hampir ke seluruh penjuru dunia, dan masih banyak contoh lain.

Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti lingkungan alam, wilayah geografis, serta keanekaragaman budaya. Kemajemukan ini salah satunya juga tercermin dalam berbagai ekspresi seni dan budaya daerah yang ada di Indonesia. Seni dan budaya merupakan dua hal yang memegang kunci terhadap suatu bangsa. Seni dan budaya local memegang peranan sebagai identitas suatu negara yang tidak dimiliki oleh negara lain. Keberagaman yang terdapat di Indonesia memicu negara Indonesia menjadi dipandang sebagai negara yang demokratis, moderat dan juga pluralistic, sehingga perlu dimaknai dan diimplementasikan secara mendalam. Budaya Indonesia sebagai identitas bangsa telah ada sejak lama dan ini lah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dikenal oleh dunia luar. Pada hakikatnya, kebudayaan tidak bisa direnggut begitu saja dari negara asalnya karena keragaman budaya yang ada di Indonesia sudah melekat bersamaan dengan nama Indonesia itu sendiri. Begitu pula pada saat fenomena globalisasi mulai merasuki setiap penjuru dunia tidak terkecuali Indonesia. Globalisasi yang membuat setiap negara menjadi terhubung membawa implikasi tersendiri dalam perjalanannya. Akulturasi budaya yang terjadi di Indonesia juga merupakan salah satu dari tanggung jawab fenomena globalisasi di Indonesia. Kebudayaan sendiri merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (E. B Taylor dalam Soekanto, 1996 :55).

 

PERMASALAHAN

Globalisasi dalam kehadirannya menimbulkan beberapa dampak bagi kebudayaan nusantara diantaranya ialah terjadinya erosi nilai – nilai budaya, menurunnya kesadaran masyarakat akan kebudayaan local, menurunnya rasa bangga dan percaya diri terhadap budaya local, menurunnya budaya ketimuran yang digantikan oleh gaya hidup kebarat – baratan, dan dampak lebih serius ialah mulai ditinggalkannya budaya daerah yang menyebabkan hilangnya kebudayaan local. Dari isu tersebut muncul beberapa permasalahan, yaitu :

1.      Tantangan apa saja yang dihadapi oleh budaya daerah dan kearifan lokal di Indonesia?

2.      Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah hilangnya budaya local di Indonesia ?

 

PEMBAHASAN

A. Tantangan Terhadap Budaya Lokal

Perkembangan teknologi khususnya dalam hal media menunjang proses globalisasi menjadi semakin meningkat pesat. Proses saling mempengaruhi dianggap sebagai hal yang wajar tidak terkecuali dalam aspek budaya.  Pada era globalisasi saat ini, eksistensi dari kebudayaan daerah sedang berada dalam titik terendahnya, dimana dalam kehadirannya diiringi berbagai tantangan dan tuntutan yang berusaha menggantikannya dengan budaya asing. Banyak budaya asing yang pada akhirnya berhasil masuk ke dalam Indonesia dan mengganggu stabilitas kebudayaan daerah itu sendiri. Seperti contoh saat ini hiburan korea seperti K-Pop dan K-Drama mendapatkan perhatian yang istimewa oleh banyak pemuda – pemudi di Indonesia. Selain itu film – film karya luar negeri juga mulai diminati oleh masyarakat Indonesia. Tarian daerah seolah begitu saja ditinggalkan seiring dengan munculnya dance yang lebih mengikuti tren budaya asing. Music daerah seperti gamelan yang mulai digantikan oleh musik dengan ritme cepat seperti irinan dj, pengguanaan bahasa inggis di kalangan generasi muda yang dinilai lebih gaul,  dan juga gaya hidup ketimuran yang mulai ditinggalkan demi mengikuti gaya hidup kebarat – baratan seperti, cara berpakaian, makanan, dan sebagainya.  Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, bahwa kebudayaan local yang menjadi identitas bangsa Indonesia bisa ditinggalkan begitu saja dan digantikan oleh budaya asing yang dinilai lebih modern dan populer.

 

B. Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Hilangnya Budaya Daerah

Tidak banyak yang dapat dilakukan terkait dengan fenomena globalisasi yang terjadi karena globalisasi terjadi tanpa dapat dicegah dan berjalan secara alami dan natural sebagai dampak dari perkembangan dunia. Namun sebagai warga negara Indonesia, kita dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah pergeseran kebudayaan serta hilangnya budaya daerah dan kearifan local yang ada di Indonesia. Cara tersebut diantaranya ialah :

1.      Melestarikan budaya daerah dengan terus menggunakannya. Seperti contoh mempelajari tarian daerah dan music daerah serta menampilkanya dalam sebuah acara.

2.      Memegang teguh kredibilitas jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menerapkan budaya ketimuran dalam kehidupan sehari – hari

3.      Memanfaatkan media komunikasi untuk dapat memperkenalkan budaya daerah ke kancah internasional sehingga budaya Indonesia dapat dikenal oleh negara – negara lain

4.      Lebih selektif terhadap kebudayaan baru yang masuk dan tidak mudah terpengaruh bahkan mengikut budaya baru tersebut serta juga mencintai produk – produk local.

5.      Tetap setia dan cinta tanah air dengan terus memegang prinsip nasionalisme serta bertekad untuk membangun negara Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.

 

KESIMPULAN

Globalisasi yang terjadi di seluruh penjuru dunia membawa dampak positif dan negatif dalam kehadirannya. Globalisasi telah membuat negara – negara di dunia seolah tidak ada batasnya dan antar negara satu sama lain saling terhubung. Kemudahan informasi dan komunikasi, jangkauan yang luas, serta perkembangan ilmu pengetahuan merupakan sebagian dari dampak positif globalisasi. Namun demikian, dampak negatif yang dihasilkan oleh globalisasi juga tidak bisa serta merta kita hiraukan begitu saja. Pada era globalisasi saat ini, eksistensi kebudayaan daerah berada dalam titik terendahnya, dimana dalam kehadirannya diiringi berbagai tantangan dan tuntutan yang berusaha menggantikannya dengan budaya asing. Banyak budaya asing yang pada akhirnya berhasil masuk ke dalam Indonesia dan mengganggu stabilitas kebudayaan daerah itu sendiri. Hal tersebut tentunya bisa kita atasi dengan melakukan upaya – upaya untuk dapat kembali menguatkan budaya daerah diantaranya dengan turut serta melestarikan budaya daerah, bangga dengan kebudayaan local, mencintai produk dalam negeri, memperkenalkan budaya daerah di kancah internasional, dan masih banyak lagi. Dengan demikian harapan dari adanya globalisasi ialah dapat dirasakan dampak positifnya tetapi tidak meninggalkan budaya – budaya dan kearifan local Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Sigit Surahman., Dampak  Globalisasi Media Terhadap Seni Dan Budaya  Indonesia, Banten : Serang, 2013. https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/LONTAR/article/view/334/378

Nurhaidah., M. Insya Musa, Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia, Aceh : Unsyiah, 2015. http://202.4.186.66/PEAR/article/viewFile/7506/6178

Faisal Afiff., Globalisasi dan Indonesia, Jakarta : Binus Univesity, 2012. https://sbm.binus.ac.id/files/2013/04/Globalisasi-dan-Indonesia.pdf 

Martha Wabaa, Alden Laloma, dan Verry Londa., Pengaruh Globalisasi Informasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Generasi Muda, Sulawesi Utara : Unsrat, 2014. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/5869/5402

Dinda Larasati., Globalisasi Budaya dan Identitas : Pengaruh dan Eksistensi Hallyu (KoreanWave) versus Westernisasi di Indonesia, Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, 2018. https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/download/8749/5697

 

 


2 comments:

  1. 01_Yulfara
    Pengaruh yang berjalan sangat cepat menimbulkan goncangan sosial dan culture shock, dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar. Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek, karena tanpa disadari secara perlahan telah menghancurkan kebudayaan bangsa Indonesia. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah mengakibatkan terjadinya degredasi yang luar biasa terhadap kebudayaan asli.

    ReplyDelete
  2. 36_Nur Qalby
    Globalisasi merupakan pintu dunia, menghubungkan satu negara dengan negara lainnya. Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan budaya asing yang masuk ke dalam nusantara karna globalisasi, upaya untuk mendapatkan kembali eksistensi budaya indonesia ini adalah dimulai dari diri sendiri dengan mencintai dan mendukung prduk lokal, kita harus bisa menyaring budaya asing yang masuk dan berpikir bagaimana caranya menjadikan budaya indonesia agar terlihat di dalam kancah internasional

    ReplyDelete