Wednesday, June 23, 2021

DAMPAK DAN PENGARUH GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA

 Oleh : Fariz Fadliansyah ((farizfadli26@gmail.com)

Abstrak: 

Globalisasi merupakan tersebarluasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga tidak jelas lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara.

 Globalisasi sebagai sebuah konsep yang mendominasi di era saat ini telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Seperti bidang teknologi, ekonomi maupun budaya. Globalisasi juga meniadakan pembatasan fisik antara negara-negara di dunia sehingga dianggap sebagai variabel perubahan sosial masyarakat di berbagai bidang. Salah satu isu yang penting terkait globalisasi adalah apakah globalisasi berhubungan dengan hal-hal yang khas dari sebuah kelompok yakni nilai kelompok yang dominan dan mempunyai keunggulan dalam beragam aspek kehidupan. Selain itu globalisasi juga merupakan suatu isu penting dan hangat untuk dibicarakan.

Kata Kunci : globalisasi, kebudayaan, masyarakat

Abstract: Globalization is the spread of the influence of science and culture in every corner of the world to other parts of the world so that the boundaries of a country are no longer clear. Globalization as a concept that dominates in the current era has touched various aspects of human life in various fields. Such as technology, economy and culture. Globalization also removes physical restrictions between countries in the world so that it is considered as a variable of social change in society in various fields. One of the important issues related to globalization is whether globalization relates to things that are unique to a group, namely the values ​​of the dominant group and have advantages in various aspects of life. In addition, globalization is also an important and a hot issue to be discussed.

Keywords : globalization, culture, society


PENDAHULUAN

Globalisasi sebagai fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses kehidupan manusia . Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi . Globalisasi yang terjadi menyentuh seluruh aspek yang penting dalam kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan. dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi selalu diperbincangkan oleh banyak orang, di seluruh dunia . Dalam globalisasi terkandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka .

Sebenarnya globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.

Kemajuan peradaban dan derap langkah pembangunan merupakan dua hal yang umumnya berjalan secara beriringan. Melalui berbagai aktifitas pembangunan itu, manusia meningkatkan kualitas kehidupan, mengkonstruksi tatanilai kehidupan dan akhirnya membentuk sebuah peradaban. Di era abad 21 sekarang ini, perkembangan derap peradaban manusia itu telah mencapai suatu kondisi yang dicirikan dengan adanya interaksi yang semakin intensif antar umat manusia, yang secara umum era seperti ini sering kita sebut sebagai “era globalisasi”. Dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang terjadi adalah masuknya bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lainlain. Sehingga hal tersebut berdampak cukup besar terhadap kehidupan kita sehari-hari.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Proses penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.

Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana yang dapat kita lihat sehari-hari salah satunya yaitu pengaruh budaya Korea yang berkembang secara pesat dan masih di Indonesia. Banyak anak-anak hingga orang dewasa yang terobsesi dan menjadikan Kpop atau Kdrama sebagai kiblat mereka baik dalam hal berpakaian maupun kehidupan sosial. Hal-hal tersebut sebenarnya bukan hal baru di Indonesia karena sebelumnya pengaruh Westernisasi sangat kuat hingga menyebabkan banyak masyarakat di Indonesia baik tua maupun muda yang sangat terpengaruh terhadap budaya barat. Sebenarnya hal-hal tersebut tidak semuanya berdampak negatif, salah satu dampak positif dari merebaknya budaya Korea di Indonesia yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Indonesia dengan menjual makanan, pakaian ataupun souvenir-souvenir yang yang di identikan dengan budaya korea. Namun adanya globalisasi seperti contoh tersebut juga memiliki dampak negatif seperti lunturnya budaya asli Indonesia dikalangan para remaja dan anak muda karena mereka menganggap budaya Korea lebih keren dibandingkan dengan budaya asli Indonesia.

 

PERMASALAHAN


  • Bagaimana pengaruh globalisasi dan dampaknya bagi kehidupan bangsa Indonesia
  • Apakah ideologi Pancasila masih relevan di era globalisasi ? 

PEMBAHASAN

·         Pengaruh dan dampak globalisasi bagi kehidupan Bangsa Indonesia

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah sebagai suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.

Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Menurut sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi negara-negara komunis.Revolusi elektronik melipatgandakan akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi.

Adapun beberapa ciri-ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia yaitu:

1.        Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

2.        Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

3.        Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai halhal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. 4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain

Dengan adanya globalisasi membuat kehidupan sehari-hari kita dalam berbangsa dan bernegara berubah secara drastis. Karena globalisasi menyentuh hampir seluruh aspek yang penting dalam kehidupan seperti sektor politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan maupun sektor-sektor lainnya sehingga sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari.

Globalisasi tidak hanya memiliki dampak negatif saja seperti lunturnya budaya asli Indonesia dikalangan para remaja dan anak muda melainkan juga memiliki beberapa dampak positif di dalamnya.

Dampak positif dari globalisasi adalah terjadinya perubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kehidupan yang lebih baik. Dengan berkembangnya teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah maju dan berpikiran lebih luas membentuk pola pikir masyarakat maju yang mana membuat para masyarakat tersebut biasanya hidup lebih tertata dan maju ketimbang masyarakat yang masih memiliki pola pikir konservatif. Dengan SDM yang sudah memiliki pola pikir maju dan terbuka itu nantinya dapat membentuk Indonesia menjadi negara maju yang mana akan berdampak baik bagi ekonomi dan juga perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Namun globalisasi juga memiliki dampak negatif seperti masyarakatnya yang memiliki pola hidup konsumtif, berkembangnya sikap individualistik, gaya hidup ke barat-baratan hingga timbulnya kesenjangan sosial antara kelas-kelas yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Selain itu globalisasi dapat menggeser nilai nilai nasionalisme dan kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Globalisasi juga menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan seperti lunturnya budaya asli Indonesia seperti hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita. Persoalan lain yang muncul adalah mungkin tak terelakkan masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.

·         Apakah ideologi Pancasila masih relevan di era globalisasi?

Di era globalisasi yang penuh dengan peluang dan tantangan,  Pancasila masih relevan bagi bangsa Indonesia, baik sebagai ideologi negara maupun sebagai dasar negara. Sebagai ideologi negara, Pancasila akan menjadi sistem nilai bagi Bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi yang penuh dengan muatan ideologi liberalisme dan kapitalisme. Ideologi Pancasila sangat cocok dengan karakteristik budaya bangsa Indonesia yang heterogen, plural, dan beranekaragam kultur.

Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakekat sifat kodrat manusia sebagai makhluk sosial dan individu. Inilah yang membedakan dan menjadi keunggulan ideologi Pancasila dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain di dunia. Sebagai dasar negara, Pancasila merefleksikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang sangat komplek sehingga dapat terwadahi dalam kerangka Pancasila sebagai dasar negara.

Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan merupakan pilar-pilar penting dalam membentengi masyarakat Indonesia di tengah serangan nilai-nilai universal yang berasal dari Barat akibat arus globalisasi.

Selain itu Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila tentu bersifat abadi, tetapi dalam pengaplikasian atau penjabarannya harus bersifat dinamis sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman dan dinamika masyarakat Indonesia.

 

KESIMPULAN DAN SARAN


A.      Kesimpulan

Era globalisasi tidak dapat kita hindari lagi karena globalisasi membawa berbagai dampak bagi kehidupan sehari-hari kita. Dampak dan pengaruh yang terjadi akibat globalisasi tidak semuanya bersifat negatif melainkan juga memiliki beberapa dampak positif. Dengan adanya arus globalisasi membuat IPTEK semakin maju dan berkembang yang dapat memudahkan kita dalam berbagai bidang seperti adanya Ojek online di bidang transportasi, adanya smartphone dan media sosial dibidang teknologi dan lain sebagainya. Adapun dampak negatif dari merebaknya arus globalisasi yaitu munculnya sikap individualistik, pola hidup konsumtif, gaya hidup ke barat-baratan hingga timbulnya kesenjangan sosial di tengah-tengah masyarakat di Indonesia.

Selain itu Ideologi Pancasila juga masih relevan di era globalisasi seperti sekarang ini karena Ideologi Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, sehingga Pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman dan dinamika masyarakat Indonesia.


B.       Saran

Sebagai masyarakat Indonesia kita harus dapat memetik hal-hal positif dari adanya globalisasi seperti memiliki pola pikir maju dan terbuka yang mana hal tersebut dapat berdampak baik bagi sekitar dan kehidupan sehari-hari. Selain itu kita juga dapat memanfaatkan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) seperti smartphone dengan cara menggunakannya secara bijak dan arif agar efek atau dampak positif yang ditimbulkan dari adanya globalisasi tersebut dapat kita dirasakan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Larasati, D. (2018). Globalisasi Budaya dan Identitas:Pengaruh dan Eksistensi Hallyu (KoreanWave) versus Westernisasi di Indonesia. Jurnal Hubungan Internasional.

M. Insya Musa, N. (2015). DAMPAK PENGARUH GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA. JURNAL PESONA DASAR, 3(3), 1-14.

Putri, M. A., & Meinarno, E. A. (2018). RELEVANKAH PANCASILA DAN GLOBALISASI? MENGUNGKAP HUBUNGAN PANCASILA DAN IDENTITAS GLOBAL. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1).

Suneki, S. (2012). DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP EKSISTENSI BUDAYA DAERAH. Jurnal Ilmiah CIVIS, II(1).

Wabaa, M., Laloma, A., & Londa, V. Y. (2018). PENGARUH GLOBALISASI INFORMASI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA GENERASI MUDA ( SUATU STUDI DI SMA NEGERI 1 BEO KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD ). Ejournal Unsrat.

No comments:

Post a Comment

Budaya Hukum Masyarakat Mengapa Masih Banyak Main Hakim Sendiri

Budaya hukum  Masyarakat: Mengapa Masih Banyak Main Hakim Sendiri Oleh : Clarista Anastasya Nafilah (D-35)  Abstrak Fenomena main hakim send...