Penulis : Salman Ari Saputra (salmanarisaputra112@gmail.com)
ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh globalisasi meliputi globalisasi ekonom, globalisasi sosal dan globalisasi politik terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di ASEAN. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor di teori pertumbuhan endogen (pendidikan, infrastrukur, teknologi) terhadap pertumbuhan ekonomi serta apakah hipotesis kuznet berlaku di negara-negara ASEAN .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan bantuan software eviews 8. Data panel merupakan gabungan antara data time series berupa urutan waktu yang digunakan yaitu tahun 2001-2015 dan data cross section yaitu berupa urutan lintang 6 negara di ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, Vietnam, Cambodia). Model yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini adalah fixed effect model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel globalisasi ekonomi, globalisasi sosial, globalisasi politik, pendidikan, infrastruktur, dan teknologi (RnD) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Globalisasi ekonomi dan globalisasi social berpengaruh negative terhadap ketimpangan pendapatan. Hipotesis kuznet berlaku di negara-negara ASEAN.Kata Kunci: Globalisasi, Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan
Pendapatan, Teori Endogen, dan Hipotesis Kuznet
Abstract: Globalization concerns all aspects
of human life, one of the important aspects of the influence of globalization
is lifestyle changes. Individuals who quickly absorb the development of
information will tend to behave following the era of globalization. Fashion is
one of the targets of individuals who have a desire to follow trends, various
media such as magazines, television, and even many internet sites that offer
the desired product. Fashion changes that occur regularly tend to shape
individuals to become consumptive to the stage of very frequent shopping
intensity. In addition to the lifestyle of the shopping community or family
lifestyle, it can also be seen in daily activities. For example, in the form of
competing social gatherings, there is no shopping at home but filling social
gathering events such as daily, monthly and others. While the lifestyle through
a consumptive lifestyle can be seen from the way people shop to meet basic
needs, both food, clothing, housing and others. Consumptive lifestyle is the
desire to consume things that are not needed in excess just to seek
satisfaction. Indeed, consumptive behavior has more negative than positive
effects. The consumptive lifestyle in Rasi Village can be seen in most of the
young people, both in terms of fashion, clothing and the ownership of luxury
goods such as the influence of Android phones that hit young people today.
Keywords: globalization, lifestyle, consumptive
PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan
fenomena global yang melanda seluruh dunia. Globalisasi dicirikan dengan
keterbukaan dalam perdagangan barang, jasa, aliran modal, mobilitas masyarakat
antar negara dan budaya. Globalisasi telah menyasar dalam berbagai aspek
meliputi ekonomi, sosial, dan politik. Berbagai penelitian telah membuktikan
mengenai dampak yang dihasilkan dari proses globalisasi terhadap perekonomian
suatu negara.
Dreher (2006),
Vogiatzoglou (2014),dan Olatunbosun (2018) menemukan bahwa globalisasi
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Globalisasi membuat lalu
lintas sumber daya antar negara meningkat. Berpindahnya produksi komoditas labor
intensif dari negara maju ke negara berkembang akan meningkatkan
perekonomian. Hal ini sesuai dengan pendapat Friedman (dalam Krugman, 1991)
bahwa perpindahan sumber daya antar negara secara tidak langsung meningkatkan
perekonomian negara. Perpindahan produksi berarti kenaikan lapangan pekerjaan
dan peningkatan pendapatan nasional.
Globalisasi melalui
sering menyebabkan ada pihak yang merugi dan pihak yang beruntung. Dampak
terhadap distribusi pendapatan timbul karena dua alasan; faktor-faktor produksi
tak berpindah dengan cepat dan murah dari satu ke lain industri, dan keragaman
output mempunyai dampak yang berbeda terhadap permintaan bagi faktor produksi
yang berbeda. Perbedaan yang signifikan dalam kualitas dan kuantitas dari modal
tenaga kerja, kondisi sumber daya alam dan kondisi sosial politik telah menyebabkan
pendapatan yang ada tidak didistribusikan secara merata pada wilayah dalam
negara.
Negara –negara
terutama negara anggota ASEAN mengalami perubahan tingkat globalisasi dari
tahun ke tahun. Tingkat globalisasi negara dapat dilihat dari indeks
globalisasi KOF (Konjunkturforschungsstelle). Komponen Indeks Globalisasi KOF
teridiri dari globalisasi ekonomi, sosial dan politik. Skala indeks antara 1
sampai 100. Semakin tinggi nilai indeks mengindikasian bahwa tingkat globalisasi
yang terjadi di suatu negara semakin tinggi.
PERMASALAHAN
Dampak terhadap
distribusi pendapatan timbul karena dua alasan; faktor-faktor produksi tak
berpindah dengan cepat dan murah dari satu ke lain industri, dan keragaman
output mempunyai dampak yang berbeda terhadap permintaan bagi faktor produksi
yang berbeda. Perbedaan yang signifikan dalam kualitas dan kuantitas dari modal
tenaga kerja,
PEMBAHASAN
Hasil Pemilihan Model
Hasil pemlihan model apakah common effect, fixed effect,
random effect yang terpilih melalui uji Uji chow dan Hausman. Uji Chow
digunakan untuk menentukan model yang paling tepat digunakan antara common
effect dan fixed effect. Berdasarkan tabel 4.3, Probabilitas F pada Model 1 dan
Model 2 bernilai 0.0000. Sehingga keputusannya tolak Ho, artinya metode yang
terpilih menggunakan model fixed effect. Uji hausman digunakan untuk menentukan
model yang paling tepat digunakan antara random effect dan fixed effect. Hasil
uji hausman menunjukkan bahwa probabilitas untuk kedua model (model 1 dan model
2) bernilai 0.0000 maka keputusannya adalah tolak H0 sehingga model terbaik
yang digunakan model 1 dan model 2 dengan menggunakan fixed effect.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Syarat yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat
dianggap persamaan regresi yang baik maka harus dilakukan pengujian asumsi
klasik ekonometrika. Uji asumsi klasik yang biasanya sering digunakan dalam
persamaan regresi adalah uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan
heterokedastisitas.
Hasil uji normalitas menyatakan bahwa nilai probabilitas
jarque –bera hitung sebesar 0.599069.Karena nilai probabiitas lebih besar dari
α (0.05) maka keputusannya terima Ho sehingga dapat disumpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi normalitas telah terpenuhi
Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa variabel IGE,
IGP, IGS, EDUC, TECH dan INFRA tidak terjadi masalah multikolinieritas. IGE,
IGS, IGP, GDP dan GDPC tidak terjadi masalah multikolinieritas. Hal tersebut
dapat diketahui dari nilai centered VIF dari masing-masing variabel dalam kedua
model (model 1 dan model 2) yang kurang dari 10. Sehingga asumsi non
multikolinieritas terpenuhi
Hasil uji autokorelasi dengan LM-test bahwa pada model 1 dan
2 nilai probablitas chi-square lebih dari nilai α (0.05). Maka keputusannya
tolak H0 sehingga model 1 dan 2 tidak terjadi autokorelasi.
Hasil uji heterokedastisitas pada model 1 (variabel IGE, IGP,
IGS, EDUC, TECH dan INFRA) dan model 2 (IGE, IGS, IGP, GDP dan GDPC) dengan uji
Glesjer menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Asumsi bebas
heterokedastisitas bila probabilitas variabel memiliki nilai lebih dari alpha
5%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan pada bab
sebelumnya mengenai pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan
ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN tahu 2001 – 2015, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
1. Tingkat globalisasi ekonomi, sosial, dan politik memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 6 negara ASEAN
tersebut. Variabel lain yang juga mempegaruhi pertumbuhan ekonomi secara
positif adalah kualitas pendidkan, kualtas infrastruktur, dan kesiapan
teknologi.
2. Tingkat globalisasi ekonomi dan globalisasi sosial,
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di 6
negara ASEAN. Sedangkan globalisasi politik tidak berpengaruh terhadap
ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Harvey, and Jim Taylor. 2000. Regional Economics
and Policy. New York: Harvester Wheatsheaf.
Arief, Sitrua. 1998 Teori dan Kebijakan Pembangunan. edisi
pertama, Jakarta : CIDES.
Atif, M., Srivastav M., Sauytbekova M., Arachchige K.. 2012.
Globalization and income inequality: a panel data analysis of 68 countries, ZBW
Deutsche Zentralbibliothek fur Wirtschaftswissenschaften Leibniz Information
Centre for Economics No 42385.
Baltagi, B. H. 2001. Econometric Analysis of Panel Data. (2nd
Edition). West Sussex : John Wiley & Sons.
Benoit, Kenneth. 2011. Linear Regression Models with
Logarithmic Transformations Methodology, London School of Economics.
Boediono. 1989. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE
Bukhari, Mahnoor dan Kashif Munir. 2010. Impact of
Globalization on Income Inequality in Selected Asian Countries. Munich Personal
Re-Pec Archive (MPRA). No. 74248.
Dreher A. 2006. Does globalization affect growth? Evidence
from a new index of
globalization. Applied Economics, Vol. 38, (No. 10) :
1091-1110.
Dreher A, dan Gaston N. 2008. Has globalization increased
inequality? Review of International Economics, Vol. 16, (No. 3) : 516-536.
No comments:
Post a Comment