Thursday, June 24, 2021

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASEAN

 

 Penulis : Salman Ari Saputra (salmanarisaputra112@gmail.com) 

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh globalisasi meliputi globalisasi ekonom, globalisasi sosal dan globalisasi politik terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di ASEAN. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor di teori pertumbuhan endogen (pendidikan, infrastrukur, teknologi) terhadap pertumbuhan ekonomi serta apakah hipotesis kuznet berlaku di negara-negara ASEAN .

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan bantuan software eviews 8. Data panel merupakan gabungan antara data time series berupa urutan waktu yang digunakan yaitu tahun 2001-2015 dan data cross section yaitu berupa urutan lintang 6 negara di ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, Vietnam, Cambodia). Model yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini adalah fixed effect model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel globalisasi ekonomi, globalisasi sosial, globalisasi politik, pendidikan, infrastruktur, dan teknologi (RnD) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Globalisasi ekonomi dan globalisasi social berpengaruh negative terhadap ketimpangan pendapatan. Hipotesis kuznet berlaku di negara-negara ASEAN.

Kata Kunci: Globalisasi, Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan, Teori Endogen, dan Hipotesis Kuznet

 

Abstract: Globalization concerns all aspects of human life, one of the important aspects of the influence of globalization is lifestyle changes. Individuals who quickly absorb the development of information will tend to behave following the era of globalization. Fashion is one of the targets of individuals who have a desire to follow trends, various media such as magazines, television, and even many internet sites that offer the desired product. Fashion changes that occur regularly tend to shape individuals to become consumptive to the stage of very frequent shopping intensity. In addition to the lifestyle of the shopping community or family lifestyle, it can also be seen in daily activities. For example, in the form of competing social gatherings, there is no shopping at home but filling social gathering events such as daily, monthly and others. While the lifestyle through a consumptive lifestyle can be seen from the way people shop to meet basic needs, both food, clothing, housing and others. Consumptive lifestyle is the desire to consume things that are not needed in excess just to seek satisfaction. Indeed, consumptive behavior has more negative than positive effects. The consumptive lifestyle in Rasi Village can be seen in most of the young people, both in terms of fashion, clothing and the ownership of luxury goods such as the influence of Android phones that hit young people today.

Keywords: globalization, lifestyle, consumptive

 

PENDAHULUAN

 

  Globalisasi merupakan fenomena global yang melanda seluruh dunia. Globalisasi dicirikan dengan keterbukaan dalam perdagangan barang, jasa, aliran modal, mobilitas masyarakat antar negara dan budaya. Globalisasi telah menyasar dalam berbagai aspek meliputi ekonomi, sosial, dan politik. Berbagai penelitian telah membuktikan mengenai dampak yang dihasilkan dari proses globalisasi terhadap perekonomian suatu negara.

  Dreher (2006), Vogiatzoglou (2014),dan Olatunbosun (2018) menemukan bahwa globalisasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Globalisasi membuat lalu lintas sumber daya antar negara meningkat. Berpindahnya produksi komoditas labor intensif dari negara maju ke negara berkembang akan meningkatkan perekonomian. Hal ini sesuai dengan pendapat Friedman (dalam Krugman, 1991) bahwa perpindahan sumber daya antar negara secara tidak langsung meningkatkan perekonomian negara. Perpindahan produksi berarti kenaikan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan nasional.

   Globalisasi melalui sering menyebabkan ada pihak yang merugi dan pihak yang beruntung. Dampak terhadap distribusi pendapatan timbul karena dua alasan; faktor-faktor produksi tak berpindah dengan cepat dan murah dari satu ke lain industri, dan keragaman output mempunyai dampak yang berbeda terhadap permintaan bagi faktor produksi yang berbeda. Perbedaan yang signifikan dalam kualitas dan kuantitas dari modal tenaga kerja, kondisi sumber daya alam dan kondisi sosial politik telah menyebabkan pendapatan yang ada tidak didistribusikan secara merata pada wilayah dalam negara.

 

   Negara –negara terutama negara anggota ASEAN mengalami perubahan tingkat globalisasi dari tahun ke tahun. Tingkat globalisasi negara dapat dilihat dari indeks globalisasi KOF (Konjunkturforschungsstelle). Komponen Indeks Globalisasi KOF teridiri dari globalisasi ekonomi, sosial dan politik. Skala indeks antara 1 sampai 100. Semakin tinggi nilai indeks mengindikasian bahwa tingkat globalisasi yang terjadi di suatu negara semakin tinggi.

 

PERMASALAHAN

 

   Dampak terhadap distribusi pendapatan timbul karena dua alasan; faktor-faktor produksi tak berpindah dengan cepat dan murah dari satu ke lain industri, dan keragaman output mempunyai dampak yang berbeda terhadap permintaan bagi faktor produksi yang berbeda. Perbedaan yang signifikan dalam kualitas dan kuantitas dari modal tenaga kerja,

 

PEMBAHASAN

 

Hasil Pemilihan Model

Hasil pemlihan model apakah common effect, fixed effect, random effect yang terpilih melalui uji Uji chow dan Hausman. Uji Chow digunakan untuk menentukan model yang paling tepat digunakan antara common effect dan fixed effect. Berdasarkan tabel 4.3, Probabilitas F pada Model 1 dan Model 2 bernilai 0.0000. Sehingga keputusannya tolak Ho, artinya metode yang terpilih menggunakan model fixed effect. Uji hausman digunakan untuk menentukan model yang paling tepat digunakan antara random effect dan fixed effect. Hasil uji hausman menunjukkan bahwa probabilitas untuk kedua model (model 1 dan model 2) bernilai 0.0000 maka keputusannya adalah tolak H0 sehingga model terbaik yang digunakan model 1 dan model 2 dengan menggunakan fixed effect.

 

Hasil Uji Asumsi Klasik

 

Syarat yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat dianggap persamaan regresi yang baik maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik ekonometrika. Uji asumsi klasik yang biasanya sering digunakan dalam persamaan regresi adalah uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas.

Hasil uji normalitas menyatakan bahwa nilai probabilitas jarque –bera hitung sebesar 0.599069.Karena nilai probabiitas lebih besar dari α (0.05) maka keputusannya terima Ho sehingga dapat disumpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi normalitas telah terpenuhi

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa variabel IGE, IGP, IGS, EDUC, TECH dan INFRA tidak terjadi masalah multikolinieritas. IGE, IGS, IGP, GDP dan GDPC tidak terjadi masalah multikolinieritas. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai centered VIF dari masing-masing variabel dalam kedua model (model 1 dan model 2) yang kurang dari 10. Sehingga asumsi non multikolinieritas terpenuhi

Hasil uji autokorelasi dengan LM-test bahwa pada model 1 dan 2 nilai probablitas chi-square lebih dari nilai α (0.05). Maka keputusannya tolak H0 sehingga model 1 dan 2 tidak terjadi autokorelasi.

Hasil uji heterokedastisitas pada model 1 (variabel IGE, IGP, IGS, EDUC, TECH dan INFRA) dan model 2 (IGE, IGS, IGP, GDP dan GDPC) dengan uji Glesjer menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Asumsi bebas heterokedastisitas bila probabilitas variabel memiliki nilai lebih dari alpha 5%.

 

KESIMPULAN

 

Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN tahu 2001 – 2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Tingkat globalisasi ekonomi, sosial, dan politik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 6 negara ASEAN tersebut. Variabel lain yang juga mempegaruhi pertumbuhan ekonomi secara positif adalah kualitas pendidkan, kualtas infrastruktur, dan kesiapan teknologi.

2. Tingkat globalisasi ekonomi dan globalisasi sosial, memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN. Sedangkan globalisasi politik tidak berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN


 



DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Harvey, and Jim Taylor. 2000. Regional Economics and Policy. New York: Harvester Wheatsheaf.

Arief, Sitrua. 1998 Teori dan Kebijakan Pembangunan. edisi pertama, Jakarta : CIDES.

Atif, M., Srivastav M., Sauytbekova M., Arachchige K.. 2012. Globalization and income inequality: a panel data analysis of 68 countries, ZBW Deutsche Zentralbibliothek fur Wirtschaftswissenschaften Leibniz Information Centre for Economics No 42385.

Baltagi, B. H. 2001. Econometric Analysis of Panel Data. (2nd Edition). West Sussex : John Wiley & Sons.

Benoit, Kenneth. 2011. Linear Regression Models with Logarithmic Transformations Methodology, London School of Economics.

Boediono. 1989. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE

Bukhari, Mahnoor dan Kashif Munir. 2010. Impact of Globalization on Income Inequality in Selected Asian Countries. Munich Personal Re-Pec Archive (MPRA). No. 74248.

Dreher A. 2006. Does globalization affect growth? Evidence from a new index of

globalization. Applied Economics, Vol. 38, (No. 10) : 1091-1110.

Dreher A, dan Gaston N. 2008. Has globalization increased inequality? Review of International Economics, Vol. 16, (No. 3) : 516-536.

No comments:

Post a Comment

GOTONG ROYONG DALAM PERSPETIF SILA KETIGA PANCASILA: MEMBANGUN KEBERSAMAAN BANGSA

Abstrak Gotong royong adalah salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas nasional....