Penulis : Riva Devira
ABSTRAK
Sebagai rakyat Indonesia, pemahaman mengenai Wawasan
Nusantara sangat dibutuhkan dan menjadi sebuah cara pandang terhadap bangsa
kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Pada era yang
sangat canggih ini, karakter kebangsaan sudah mulai pudar padahal itu merupakan
jati diri bangsa kita sebagai warga negara Indonesia. Berbagai upaya dibutuhkan
pemerintah untuk dapat mempertahankan karakter kebangsaan dan salah satunya
adalah dengan mengimplementasikan Wawasan Nusantara pada setiap warga negara.
Pemahaman ini sangat penting untuk mempertahankan sikap nasionalisme pada
sanubari masyarakat di Indonesia.
Kata kunci : Wawasan Nusantara, Karakter kebangsaan, Sikap
Nasionalisme
ABSTRACT
As the people of Indonesia, an understanding of the Archipelago Insight is very much needed and becomes a way of looking at our nation to maintain the unity and integrity of the Indonesian people. In this very sophisticated era, the national character has begun to fade even though it is the identity of our nation as Indonesian citizens. Various efforts are needed by the government to be able to maintain the national character and one of them is to implement the Archipelago Insight for every citizen. This understanding is very important to maintain the attitude of nationalism at the heart of the people in Indonesia.
Keywords: Archipelago
Insight, National Character, Nationalism Attitude
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, wawasan
yang dimiliki masyarakat mengenai sikap kebangsaan sudah sepatutnya ditanamkan
semenjak kecil. Adanya kemajuan IPTEK yang sudah sangat canggih menyebabkan
jiwa nasionalisme dan sikap cinta kepada bangsa sendiri sudah mulai memudar di
Indonesia. Sebagai warga negara yang patuh, bersama-sama kita menanamkan
kembali karakter kebangsaan yang akan mempertahankan
jati diri bangsa. Karena yang terjadi pada era global yang sarat dengan
perubahan ini, bangsa Indonesia telah menghadapi berbagai macam persoalan dan
tantangan baik itu permasalahan secara internal maupun eksternal. Didalam
batang tubuh dalam negeri ini, pilar-pilar kehidupan berbangsa sudah semakin
rapuh dan berkaitan juga dengan makin rendahnya komitmen yang terjadi.
Dalam mengatasi sikap minim kebangsaan, penyajian materi konsepsi Wawasan Nusantara di lingkungan
formal hendaknya tidak hanya menyentuh ranah moral knowing yang hanya akan
mengisi ranah kognitif, namun juga bisa hingga menyentuh kesadaran moral pelajar. Pada saat ini
konsepsi Wawasan Nusantara ditetapkan sebagai geopolitik di Indonesia yang
memiliki ciri yang khas sebagai archipelago state. Pemahaman Wawasan
Nusantara akan dapat mempertahankan sikap Nasionalisme yang ada pada setiap
rakyat Indonesia. Seperti yang diungkapkan Yudohusodo (1995:93) bahwa semangat
nasionalisme yang ada di Indonesia sangat diperlukan untuk dapat terus menjaga
suatu integritas dan identitas bagi bangsa Indonesia, selain itu semangat
nasionalisme juga yang akan mendorong bangsa Indonesia untuk kuat dan memiliki
persiapan yang matang untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya. Karena
tantangan yang akan kita hadapi kedepannya akan lebih sulit dan dapat
menggoyahkan jiwa Nasionalisme dan sikap cinta tanah air.
PERMASALAHAN
1. Apa itu Wawasan Nusantara?
2. Permasalahan apa saja yang terjadi terkait
karakter kebangsaan?
3. Apa solusi dalam Wawasan Nusantara agar dapat
membentuk karakter kebangsaan?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Wawasan Nusantara
Wawasan
Nusantara (Wasantara) merupakan suatu wawasan nasional di Indonesia yang dalam
mencapai tujuan nasional sumbernya merujuk kepada Pancasila dan UUD 1945, dan
juga mengandung nilai-nilai keutuhan (integralistik), kekeluargaan, beserta
keserasian. Wasantara juga dikembangkan dengan berdasarkan kondisi Geografis
NKRI, lalu keberagaman Indonesia mulai dari suku, etnis, budaya, bahasa, adat
stiada, dsb. Dan terakhir juga mempertimbangkan Sejarah" perjuangan bangsa
yang merupakan sebuah pengalaman yang sangat pahit, karena sempat terpecah
belah dan dijajah bangsa Iain lebih dari 300 tahun.
Menurut Lemhanas
(1994) Wawasan Nusantara dapat diartikan juga sebagai sebuah cara pandang
bangsa Indonesia terhadap diri dan juga lingkungannya berdasaran pemahaman
nasionalnya yang telah dilandasi Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia
1945, yang menjadi suatu aspirasi bagi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat
dan bermartabat, dan juga menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya untuk
dapat mencapai tujuan perjuangan nasional.
Dengan cara
konstitusional, Wawasan Nusantara telah dikukuhkan melalui Kepres MPR No.
IV/MPR/1973, tentang Garis Besar Haluan Negara Bab II Sub E, Pokok-pokok dlaam
Wawasan Nusantara juga telah dinyatakan sebagai Wawasan dalam mencapai tujuan
Pembangunan Nasional. Adapun di dalam Wawasan Nusantara telah mencakup:
1. Perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik yang dapat diartikan sebagai
:
a. Kebutuhan
wilayah nasional dengan seluruh isi dan kekayaannya adalah satu kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra bagi setiap bangsa, dan lalu menjadi
modal dan milik bersama bagi bangsa.
b. Bangsa
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berkomunikasi dalam berbagai
bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama serta kepercayaan terhadap
Tuhan YME. harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam pengertian
yang seluas-luasnya.
c. Secara
psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu kesatuan, senasib dan sepenanggungan,
sebangsa dan setanah air, serta telah memiliki satu tekad yang kuat dalam
mencapai cita-cita bangsa.
d. Pancasila
merupakan satu-satunya falsafah serta ideologi yang dimiliki bangsa dan Negara,
yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuan bersama.
e. Seluruh
Kepulauan Nusantara adalah satu kesatuan hukum yang berarti hanya akan ada satu
hukum yang mengabdi pada kepentingan nasional.
2. Perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai suatu Kesatuan Sosial dan Budaya yang berarti :
a. Bahwa
masyarakat Indonesia adalah satu, yang berperikehidupan bangsa harus memiliki
kehidupan yang serasi dan dapat terlihat tingkat kemajuan masyarakat yang sama
dan merata serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan
bangsa.
b. Budaya
Indonesia pada hakekatnya haruslah satu, walaupun dengan corak ragam budaya
yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi 5 modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh
seluruh bangsa Indonesia.
3. Perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dalam arti :
a. Kekayaan
wilayah Nusantara baik yang potensial maupun efektif merupakan sebuah modal dan
milik bersama bangsa, dan juga keperluan hidup sehari-hari harus tersedia
merata di seluruh wilayah Indonesia.
b. Tingkat
perkembangan ekonomi harus sama rata di seluruh daerah, tanpa meninggalkan
cirri khas yang dimiliki daerah-daerah tertentu dalam mengembangkan perekonomiannya.
4. Perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan yang dapat
diartikan :
a. Ancaman
pada satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman bagi seluruh wilayah bangsa
dan negara.
b. Setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pembelaan Negara
(Lemhanas, 1989: 7).
Setelah ditetapkannya rumusan Wawasan
Nusantara menjadi ketetapan MPR, maka dari itu Wawasan Nusantara juga memiliki
kekuatan hukum yang akan mengikat seluruh penyelenggara Negara, dan juga
seluruh lembaga kenegaraan dan kemasyarakatan, serta semua warga negara
Indonesia . Hal ini dapat diartikan menjadi setiap rumusan kebijaksanaan dan juga
perencanaan pembangunan nasional harus dapat mencerminkan hakekat yang ada pada
rumusan Wawasan Nusantara. Bahwa setiap warga negara juga harus ikut serta
dalam menyeleggarakan sikap sesuai yang tertera pada Wawasan Nusantara.
B.
Permasalahan
terkait Karakter Kebangsaan
Kondisi yang perlu dikhawatirkan di
Indonesia yang dapat dengan mudah mulai menggeser dan merontokkan karakter jati
diri bangsa dan Nasionalisme adalah kemajuan teknologi. Tentu saja kemajuan
teknologi yang cukup pesat ini adalah hal baik yang dapat mempermudahkan setiap
orang dalam melakukan berbagai aktifitas dengan efisien. Namun informasi yang
ditawarkan oleh teknologi berupa media massa begitu luas sehingga sangat sulit
untuk mengontrolnya. Berbagai informasi dari yang positif hingga negatif dapat
dengan mudah diakses oleh segala umur pada sekarang ini. Hal ini sangat
mengkhawatirkan karena seringkali terjadi informasi yang diberikan tidak sesuai
dengan umur pengguna dan akan merusak moral anak bangsa.
Ada begitu banyak permasalahan yang
telah terjadi sehingga mencoren karaktr kebangsaan yang harusnya dimiliki oleh
setiap warga Indonesia. Salah satunya adalah pengaruh yang terajadi akibat
Globalisasi, globalisasi ini dimaknai sebagai suatu
kemunculan budaya hybrid yang bersumberkan serta didominasikan oleh kebudayan
asing yang mengakibatkan suatu krisis budaya lokal dan nasional (Azra, 2006 :
150-151). Budaya-budaya yang dimiliki negara lain tanpa bisa dicegah masuk
dengan begitu luasnya dan tanpa batas. Akibatnya, mulai lunturnya nilai-nilai
nasionalisme dan solidaritas yang sedang diderita anak negeri ini. Terjadinya
westernisasi juga mengkhawatirkan terlupakannya kebudayaan asli indonesia mulai
dari pakaian hingga kebiasaan adat. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
mulai marak digencarkan oleh kaum muda begitupun dengan maraknya karakter yang
terkikis dan munculnya karakter yang muncul akibat masuknya budaya asing. Salah
satunya dengan maraknya rasa lebih cinta terhadap Negara asing, lebih cintanya
terhadap budaya, barang dan bahkan penduduk Negara asing, yang menjadikannya
lupa terhadap segala hal yang harus dipertahankan di dalam Negara sendiri. Hal
ini dapat membuktikan bahwa memang semakin rendahnya rasa cinta tanah air yang
ada dalam diri generasi muda. Selain
itu, masyarakat mulai terbiasa dengan kecanggihan teknologi sehingga segala
sesuatu bergantung kepada teknologi. Hal ini menyebabkan mulai mengikis jiwa
Nasionalisme yang ditanam sejak dahulu untuk rakyat Indonesia agar saling bahu
membahu antar sesama. Bahkan pada sekarang ini, dikota-kota besar tetangga
cenderung tidak terlalu mengenal satu sama lain, hanya sekedar bertegur sapa.
Permasalahan-permasalahan inilah yang
meresahkan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Pemerintah yang mulai
mencari upaya untuk mepertahankan karakter kebangsaan yang dimiliki oleh
Indonesia. Pemerintah memulai beberapa upaya seperti pengadaan pentas seni di
lingkungan belajar formal, hingga memasukkan Kewarganegaraan sebagai salah satu
mata kuliah bagi mahasiswa baik negri maupun swasta.
C.
Wawasan Nusantara dalam membentuk Karakter
Kebangsaan
Terdapat berbagai kontribusi Wawasan
Nusantara dalam membentuk karkater kebangsaan termasuk jiwa Nasionalisme yang
ada pada jati diri pemuda Indonesia. Salah satunya dengan munculnya pembelajan
kontekstual yang dapat menjadi salah satu alternatif melalui model-model
pembelajaran yang juga inovatif. Penyajian materi konsepsi wawasan nusantara
dapat dilakukan dengan mengangkat kasus-kasus faktual yang dapat menjadi
stimulus bagi mahasiswa dalam memahami konsepsi mengenai Wawasan Nusantara dan
akan dapat merangsang pola pikir mahasiswa untuk menunjukkan perilaku sikap
nasionalismenya. Menurut pendapat Sylker dan Kiyoshi (2014), pembelajaran
kontekstual dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan pengetahuan dan
juga pengalaman belajar bagi peserta didik.
Tak hanya itu, adanya penilaian karakter
di lingkungan formal sekolah akan membentuk moral bangsa menjadi lebih terdidik
dan siap menghadapi kemajuan zaman yang cepat. Menurut pandangan Thomas
Lickona, yaitu pendidikan karakter sebagai pendidikan moral yang dalam
penerapannya haruslah menyentuh pada tiga dimensi yang secara utuh, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik. Dan juga telah dikatakan oleh Buchori
(2007), yaitu pengembangan karakter harusnya dapat membawa anak kepada
pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan
akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Dengan demikian, pemahaman mahasiswa
Indonesia dalam menerapkan karakter kebangsaan yang sesuai pada Pancasila dapat
terlaksana dengan utuh dan tanpa mengikis nilai-nilai Nasionalisme yang
perlahan sudah memudar.
KESIMPULAN
Pemahaman
Wawasan Nusantara akan dapat mempertahankan sikap Nasionalisme yang ada pada
setiap rakyat Indonesia. Wawasan Nusantara dapat diartikan juga
sebagai sebuah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan juga
lingkungannya berdasaran pemahaman nasionalnya yang telah dilandasi Pancasila
dan UUD Negara Republik Indonesia 1945, yang menjadi suatu aspirasi bagi bangsa
Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, dan juga menjiwai tata hidup
dan tindak kebijaksanaannya untuk dapat mencapai tujuan perjuangan nasional. Ada
begitu banyak permasalahan yang telah terjadi sehingga mencoren karaktr
kebangsaan yang harusnya dimiliki oleh setiap warga Indonesia. Salah satunya
adalah pengaruh yang terajadi akibat Globalisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Budisantoso, H. . (1997). WAWASAN NUSANTARA DAN
KETAHANAN NASIONAL DALAM KEHIDUPAN NASIONAL DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Jurnal
Ketahanan Nasional.
Kusrahmadi, S. D. (n.d.). PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA DAN
INTEGRASI NASIONAL.
RISKI FAUZI AMELIA, D. A. (2021). PENTINGNYA PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM MEMINIMALISIR PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KARAKTER
CINTA TANAH AIR PADA SISWA SMAN 1 MAJALAYA. jurnal.ensiklopediaku.org.
Setiawan, D. (2017). Kontribusi Tingkat Pemahaman Konsepsi
Wawasan Nusantara Terhadap Sikap Nasionalisme Dan Karakter Kebangsaan. Jurnal
Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial.
No comments:
Post a Comment