Monday, June 21, 2021

LUNTURNYA SEMANGAT KEBANGSAAN SERTA PENGARUH NILAI NASIONALISME OLEH GLOBALISASI

 

Penulis: Yulfara Kartini (yulfarakartini@gmail.com)

ABSTRAK

Latar belakang pada artikel ini yaitu tentang bagaimana arus globalisasi mempengaruhi nilai nasionalisme. Hal ini membuat sebagian warga negara mendapatkan pengaruh positif dan juga negatif, dan dari hal negatif inilah membuat lunturnya semangat kebangsaan.

Ditambah lagi dengan kemajuan teknlogi di era modern ini membuat dunia menjadi tanpa batas, yang akhirnya mengubah arah kiblat mereka, terlebih pada generasi muda. Artikel ini disusun bertujuan agar warga negara mengetahui bahwa arus globalisasi mampu memberikan pengaruh negatif bagi negara yang cukup serius, karena lunturnya paham nasionalisme.

Kata Kunci : Globalisasi, nasionalisme, pengaruh positif dan negatif.

 

PENDAHULUAN

Di era modern seperti saat ini, serba terbuka paham nasionalisme semakin terkikis oleh paham globalisme. Kondisi ini hampir terjadi di semua negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Kekuatan capital asing semakin merajalela dan memperluas jaringannya. Sumber daya alam di Indonesia yang melimpah di eksploitasi oleh pihak asing dengan nama “investasi”, yang dimana keuntungan lebih banyak dinikmati oleh para capital asing dan secara tidak langsung saat ini kita dijajah kembali oleh kekuatan asing. Dalam hal nasionalisme, dapat dilihat bahwa negara hanya dijadikan sebagai alat penjaga keamanan dan ketertiban, sedangkan kemakmuran dan kesejahteraan dikuasai oleh perusahaan multi nasional yang kebanyakan adalah milik pihak asing. Ada sebuah kecenderungan dalam peran negara, yang nantinya nasionalisme warga negara secara perlahan akan luntur dan tergantikan dengan paham globalisme yang berkiblat pada uang dan kesenangan.

Mungkin sebagian warga negara belum memahami tentang apa yang bisa dilakukan untuk negara. Hal ini dikarenakan mulai bermunculan budaya luar yang mulai mengikis batas-batas budaya suatu negara. Di Indonesia, sebagian orang mungkin tidak lagi bangga dengan negaranya, mereka akan cenderung membandingkan negaranya dengan negara lain, bahkan mereka berfikir untuk tinggal di negara lain yang lebih baik dari Indonesia. Namun ironisnya negara yang dijadikan perbandingan merupakan penyebar arus globalisasi dan menanggap negara di asia hanya sebagai market bagi keuntungan negaranya.

 

PERMASALAHAN

Salah satu penyebab hal ini bisa terjadi karena semakin terbukanya informasi, pengaruh globalisasi, kurang kuatnya penanaman nilai-nilai Pancasila pada warga negara yang dimana nilai-nilai ini berfungsi untuk menyaring budaya dan informasi yang masuk. Persebaran globalisasi yang pesat merupakan penyebab utama dari lunturnya rasa nasionalisme. Oleh karena itu, globalisasi merupakan tantangan utama bagi nasionalisme di Indonesia. dalam sejarahnya, nasionalisme belum pernah mengalami tantangan yang serius sebelum munculnya arus globalisasi. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

 

PEMBAHASAN

A.    Globalisasi dan lunturnya semangat kebangsaan

Tantangan bagi nasionalisme lahir seiring dengan semakin modernnya kehidupan manusia dimana jarak bukan lagi suatu halangan, dimana media telekomunikasi telah menyatukan semua lapisan masyarakat menjadi suatu global village. Dalam hal ini, globalisasi telah menjadi ujung tombak dalam mengikis paham nasionalisme. Di sisi lain, bagi sebagian orang globalisasi dipandang sebagai bagian dan proses integrasi manusia, namun bagi yang lainnya globalisasi justru dirasakan sebagai ancaman disintegrasi. Globalisasi merupakan proses transformasi berbagai dimensi kehidupan sosial manusia yang mengarah pada universal, yang dimana proses universal ini akan mengikis batas-batas identitas negara dan individu secara hampir bersamaan melalui liberalisasi ekonomi dan demokratisasi di tingkat global maupun nasional.

Globalisme telah menimbulkan perdebatan mengenai otoritas dari negara bangsa (nation-state) sementara pada saat yang bersamaan gerakan separatis, konflik antar etnis dan agama juga mencuat kembali. Keinginan-keinginan untuk melepaskan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia merupakan wacana yang patut kita cermati. Adanya gerakan aceh merdeka, papua merdeka merupakan salah satu contoh semakin hilangnya semangat kebangsaan ditelan oleh eksklusifitas etnis, keinginan untuk merasa lebih baik jika hanya mengelola diri sendiri, dan sebagainya.

Secara kultur, bangsa Indonesia sudah bercampur dengan kultur asing selama bertahun-tahun dan bangsa ini justru terlena dengan suara-suara demokrasi dan hak asasi manusia yang terus di teriakkan, yang nyatanya belum banyak yang memahami demokrasi di negeri ini. Penyebab yang lain adalah semakin mudahnya interaksi universal antar manusia, antar negara tanpa batas-batas. Interaksi tanpa batas tersebut tak mustahil mampu memporak-porandakan adat budaya yang menjadi jati diri bangsa yang akan melemahkan paham nasionalisme dan menimbulkan problem terhadap eksistensi negara.

B.    Pengaruh positif Globalisasi terhadap nilai Nasionalisme

            Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

C.    Pengaruh negatif Globalisasi terhadap nilai Nasionalisme

            Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi maka akan mengakibatkan rasa nasionalisme bangsa akan hilang. Mayarakat di Indonesia, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

             Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika pengaruh-pengaruh negatif seperti diatas dibiarkan, maka moral generasi bangsa menjadi rusak dan akan menimbulkan tindakan anarkis antar golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

KESIMPULAN

Memudarnya semangat nasionalisme sedikit demi sedikit akan menyebabkan merosotnya peran negara. Kecenderungan munculnya kelompok-kelompok etnis merupakan salah satu bentuk memudarnya nasionalisme. Era teknologi komunikasi dengan mewabahnya internet (world wide web) semakin melegitimasi bahwa dunia semakin sempit Orang bebas berinteraksi satu sama lain tanpa ada sekat. Tanpa dorongan yang kuat dari dalam dan kesadaran warga negara akan pentingnya nasionalisme maka lambat laun orang akan semakin individualistis tanpa ada keinginan untuk menjalin keterikatan satu sama lain.

Dan pada akhirnya, bermunculan dampak globalisasi terhadap nilai nasionalisme. Perlu digaris bawahi bahwa dampak negatiflah yang membuat eksistensi nilai nasionalisme dipertanyakan. Apakah paham nasionalisme ini akan tetap eksis atau justru hilang di telan arus globalisasi, karena saat ini nasionalisme berada pada posisi terhimpit oleh derasnya arus globalisasi.

SARAN

Perlu melakukan sebuah filterisasi, dimana hal ini sangat berfungsi dalam memilah mana hal positif dan mana hal negatif yang terbawa oleh arus globalisasi. Serta perlunya sosialisasi tentang pemahaman apa itu nasionalisme dan apa yang bisa dilakukan warga negara dalam mempertahankan paham nasionalisme.

DAFTAR PUSTAKA

Mubah, A. Safril, 2011. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Departemen Hubungan Internasional. Universitas Airlangga. Surabaya.

Nahak, Hildigardis M.I, 2019. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Nurhaidah, M. Insya Musa, 2015. Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia. Jurnal Pesona Dasar PGSD Universitas Syiah Kuala. Aceh.

Suneki, Sri, 2012. Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Ilmiah CIVIS. Volume II, No. 1.

Yudhanegara, H. Firman, 2015. Pancasila Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Volume VIII No 2.


1 comment:

  1. 34_Tasya
    Pengaruh globalisasi memang dapat mempengaruhi para masyarakat mulai dari pengaruh positif maupun negatif. sebagai masyarakat yang baik juga perlu memfilter setiap perkembangan teknologi yang ada agar tidak terpengaruh oleh hal - hal yang dapat melunturkan semangat kebangsaan dan jiwa nasionalisme.

    ReplyDelete

Sistem Pemerintahan di Jerman: Parlementer dengan Kanselir sebagai Pemimpin

Oleh Andrean  (D48) Abstrak Sistem pemerintahan Jerman menganut bentuk republik parlementer dengan kanselir sebagai kepala pemerintahan. Art...