Agus Saputra 41518010025 (agusputra1956@gmail.com)
ABSTRAK
Salah
satu masalah yang perlu mendapat perhatian di era globalisasi sekarang ini
adalah masalah identitas kebangsaan. Derasnya arus globalisasi dikhawatirkan
anak berdampak pada terkikisnya rasa kecintaan terhadap budaya lokal. Agar
eksistensi budaya lokal tetap kukuh, maka kepada generasi penerus bangsa perlu
ditanamkan rasa cinta terhadap budaya daerah. Salah satu cara yang dapat
ditempuh guru di sekolah adalah dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai
kearifan lokal dalam proses massyarakat. Dengan mengintegrasikan
nilai-nilai kearifan lokal ke dalam pembelajaran diharapkan nasionalisme massyarakat akan tetap kukuh terjaga di tengah-tengah derasnya arus globalisasi.
BAB
I. PENDAHULUAN :
A.
Latar Belakang Masalah
Di dunia ini manusia terlahir
sebagai mahkluk sosial Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan landasan dalam
berkehidupan. Untuk menjadi warga negara yang baik Good Citizen maka
nilai-nilai Pancasila perlu mendasari dalam setiap pribadi, hal ini membuktikan
peran penting Pancasila sebagai landasan atau pandangan hidup tentang bagaimana
seharusnya menjadi warga negara yang baik Good citizen. yang artinya dalam
menjalani kehidupan tidak dapat terlepas dari sesamanya. Manusia membutuhkan
orang lain dalam berbagai aktivitasnya. Kondisi demikian ini mendorong manusia
untuk selalu bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Informasi dan
teknologi pada saat ini telah berjalan begitu pesat, sehingga dalam menempatkan
suatu bangsa pada kedudukan sejauh mana bangsa tersebut maju didasarkan atas
seberapa jauh bangsa itu menguasai kedua bidang tersebut. Bangsa Indonesia
merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak
mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan media informasi dan
teknologi, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Untuk mencapai maksud
tersebut pemerintah menuangkannya dalam salah satu bentuk dari tujuan dan arah Pembangunan
Nasional, yaitu sektor ilmu pengetahuan, dimana sasaran yang hendak dicapai
dari upaya pengembangan media informasi dan teknologi ini adalah antara lain
untuk meningkatkan daya saing bangsa, meningkatkan pembangunan bangsa yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta untuk mewujudkan masyarakat yang
berkualitas.
Arus globalisasi yang semakin pesat
membawa tantangan tersendiri terhadap eksistensi ideologi yang sudah ada yang
membuat nilai-nilai Pancasila jadi berubah di kalangan mahasiwa dan berubah
menjadi seperti munculnya gaya hidup konsumtif, sifat hedonisme, sikap
individualisme, gejala westernisasi, pengaruh globalisasi merupakan tantangan
dan ancaman yang besar terhadap keberadaan Pancasila dimana karakter mahasiswa
sekarang yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dan ini lah yang
terjadi sekarang ini “Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitude),
perilaku (behavior), motivasi (motivation), dan keterampilan (skill).
B.
Permasalahan
Bagi kaum milenial sekarang
contohnya mahasiwa banyak nya yang sudah kurang paham dan kurang memegang
ideologi dan budaya yang ada sejak leluhur kita dulu, ini adalah momok yang
serius bagi pemerintah Disini pemerintah memegang peran penting bagaimana cara
untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme yang tinggi di kalangan mahasiwa agar bisa
memegang erat ideologi yang ada sejak dahulu. Dari uraian diatas, Penulis
merumuskan masalah dalam makalah ini yakni bagaimana pengaruh globalisasi
terhadap masyarakat dan generasi muda Indonesia di zaman teknologi dan
informasi yang semakin berkembang.
C.
Tujuan
a)Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh globalisasi pada masyarakat dan generasi muda di Indonesia.
b)Untuk
mendeskripsikan bagaimana mengatasi dampak globalisasi supaya tidak berpengaruh
negatif.
BAB II. PEMBAHASAN
Pancasila yang ada memiliki
serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh di mana
mengacu dalam tujuan yang satu. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal,
objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara
lain. globalisasi begitu cepat merasuk
dan mempengaruhi kalangan muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat
banyak anak muda kehilangan kepribadian diri. Hal ini ditunjukkan dengan
gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Dari
cara berpakaian banyak remaja-remaja yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan yang ada. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
munculnya
sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi hal ini yang membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai
kenikmatan dan kepuasan pribadinya tersebut meskipun harus melanggar
norma-norma yang berlaku di masyarakat Lalu jika dilihat dari sikap, banyak
anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek
tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Jika
pengaruh-pengaruh tersebut dibiarkan maka, moral generasi muda menjadi rusak.
Terdorong oleh hal tersebut maka dipandang perlu melakukan penelitian mengenai
pengaruh globalisasi informasi terhadap kehidupan sosial budaya generasi muda.
BAB
III. KESIMPULAN
Dengan Arus globalisasi yang pesat
membawa banyak perubahan diberbagai aspek kehidupan salah satunya aspek sosial
budaya. Penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan mahasiswa
seperti sikap individualis, kekerasan, kenakalan remaja, bahkan tindakan
pembunuhan menjadi faktor karakter bangsa yang menyusut. globalisasi teknologi
dan informasi menimbulkan berbagai pengaruh atau dampak dan yang paling
menonjol adalah dampak yang berkaitan dengan asas manfaat yang berbentuk
abstrak seperti adanya perubahan-perubahan dalam pola pikir dan pandangan
masyarakat terhadap berbagai hal, khususnya yang berkaitan dengan tata nilai
yang sangat abstrak yang memiliki proses panjang dalam kehidupan masyarakat
hingga terwujud menjadi suatu kenyataan.Dalam mengatasi pengaruh globalisasi
supaya tidak menjadi hal yang negatif kunci utamanya adalah orang tua harus
selalu mengontrol perkembangan anak dan selalu mengajarkan prilaku baik sesuai
nilai nilai yang ada pada pancasila.
DAFTAR PUSTAKA.
[1] D. Sutria, “Implementasi Metode Batu Pijar Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa Sd Negeri 47 Kota Jambi,” J.
Pesona Dasar, vol. 7, no. 2, pp. 1–9, 2019, doi: 10.24815/pear.v7i2.14753.
[2] A. Pendahuluan, “Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah,”
vol. II, no. 1, pp. 307–321, 2012.
[3] J. P. Dasar, “Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia Dalam
Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi,” J. Pesona Dasar, vol.
3, no. 4, pp. 65–72, 2016.
[4}https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jsn/article/view/7669/pdf UPAYA
MELESTARIKAN BUDAYAINDONESIADI ERA GLOBALISASI
No comments:
Post a Comment