Thursday, June 24, 2021

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP SOSIAL MASYARAKAT

 

Oleh : Salman Ari Saputra (salmanarisaputra112@gmail.com) 

Abstrak: Globalisasi menyangkut segala aspek kehidupan manusia, salah satu aspek penting dari pengaruh globalisasi adalah perubahan gaya hidup. Individu yang cepat menyerap perkembangan informasi akan cenderung berperilaku mengikuti era globalisasi.

Fashion menjadi salah satu incaran individu yang memiliki keinginan untuk mengikuti trend, berbagai media seperti majalah, televisi, bahkan banyak situs internet yang menawarkan produk yang diinginkan. Perubahan fashion yang terjadi secara periodik cenderung membentuk individu menjadi konsumtif sampai pada tahapan intensitas belanja yang sangat sering. Selain gaya hidup masyarakat belanja atau gaya hidup keluarga juga bisa dilihat dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya dalam bentuk arisan mereka berlomba-lomba, tidak ada belanja di rumah melainkan mengisi arisan seperti mingguan, bulanan dan lain-lain. Sedangkan gaya hidup melalui pola hidup konsumtif dapat dilihat dari cara masyarakat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik pangan, sandang, papan dan lain-lain. Gaya Pola hidup konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang kurang dibutuhkan secara berlebihan hanya untuk mencari sisi kepuasan. Memang, perilaku konsumtif memiliki banyak efek negatif daripada positif. Pola hidup konsumtif di Desa Rasi dapat dilihat pada sebagian anak muda baik dalam hal fashion, pakaian maupun kepemilikan barang-barang mewah seperti pengaruh HP Android yang melanda anak muda saat ini.

Kata kunci: globalisasi, gaya hidup, konsumtif

Abstract: Globalization is all about the aspect of human life, one of the important aspects of globalization's influence is lifestyle change. Individuals who rapidly absorb information developments will tend to behave following the era of globalization. Fashion becomes one of the target individuals who have a desire to follow the trend, various media such as magazines, television, even many internet sites that offer the desired products. The change in fashion happens periodically tends to form individuals into consumptive up to the very frequent stages of spending intensity.In addition to lifestyle shopping community or family lifestyle can also be seen in daily activities. For example in the form of the social gathering they compete, there is no shopping at home but filling the social gathering like weekly, Monthly and others. While the lifestyle through consumptive life patterns can be seen from the way of shopping the community to meet the basic needs, both food, clothing, housing and others. Style The consumptive life pattern is the desire to consume items that are less needed excessively just to find the satisfaction side. Indeed, consumptive behavior has a lot of negative effects than positive. The consumptive life patterns in the village of Rasi can be seen in some members of the youth whether in fashion,

clothing or possession of luxury items such as the influence of Android HP that has struck the youth today.

Keywords: globalization, lifestyle, consumptive

 

PENDAHULUAN

   Pada saat ini, dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat dan negara. Sebagai-mana dikemukakan oleh Komala-sari dan Syaifullah (2009) bahwa “Batas-batas teritorial antar negara yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam konteks hubungan antar bangsa dan negara, kini tidak menjadi kendala yang berarti lagi”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat terutama teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah menyebabkan batas-batas geo-grafis antar negara dan bangsa seolah-olah tidak nampak lagi. Ini mencerminkan bahwa seseorang merupakan bagian dari dunia atau warga dunia. Sebagaimana dikemukakan oleh Komalasari dan Syaifullah (2009) bahwa “Kecen-derungan kehidupan bangsa dan negara saat ini mengarah kepada terbentuknya suatu masyarakat global (global village)”.

   Marshall McLuhan (Komalasari dan Syaifullah, 2009) menge-mukakan bahwa „global village yang dimaknai sebagai sebuah proses homogenisasi jagat sebagai akibat dari kesuksesan sistem komunikasi secara kese-luruhan‟. Pada saat ini, betapa mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antar kota melainkan antar negara yang lokasinya sangat berjauhan. Bahkan sekarang alat komunikasi semakin berkembang pesat dan modern. Dahulu komunikasi dilakukan dengan cara menulis surat dan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun sekarang alat komunikasi semakin canggih setiap manusia tidak lagi ber-komunikasi dengan antar pribadi namun saat ini dengan kemajuan teknologi seperti Handphone maupun alat-alat digital lainnya sangat terasa bahwa dunia yang ada di seberang jauh sana seolah-olah berada di hadapan kita. Kese-muanya yang dapat kita sebutkan adalah pengaruh atau dampak dari Era Globalisasi.

  Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin ber-kembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon geng-gam (handphone) dengan segala fasilitasnya.

Kemajuan peradaban dan derap langkah pembangunan merupakan dua hal yang umum-nya berjalan secara beriringan. Melalui berbagai aktifitas pem-bangunan itu, manusia mening-katkan kualitas kehidupan, mengkonstruksi tata-nilai kehi-dupan dan akhirnya membentuk sebuah peradaban. Di era abad 21 sekarang ini, perkembangan derap peradaban manusia itu telah mencapai suatu kondisi yang dicirikan dengan adanya interaksi yang semakin intensif antar umat manusia, yang secara umum dapat kita sebut dengan Globalisasi.

   Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam pera-daban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akse-lerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia, salah satu aspek penting dari pengaruh Globalisasi adalah perubahan Gaya Hidup.

 

PERMASALAHAN

   Dari permasalahan diatas, Penulis merumuskan masalah dalam makalah ini yakni bagaimana tentang prubahan gaya hidup sosial tentang berubahnya gaya hidup sosial masyarakat pengaruh globalisasi memberi dampak baik maupun buruk dampak baik nya bisa mengenal budaya budaya luar dan style luar negri menjadi lebih mengenal budaya luar dan dampak buruknya budaya mulai perlahan lahan di lupakan dengan anak anak cucu kita nanti dan seharusnya budaya kita sendiri ini harus di lestarikan agar bisa mendunia.

 

PEMBAHASAN

Faktor-faktor yang turut menentukan pada Era Globalisasi terhadap perubahan Gaya hidup bagi masyarakat

1). Dampak dari segi ekonomi

Kita lihat pada saat pasca krisis ekonomi di tahun 1998 terjadi maka Bangsa Indonesia mengalami pertumbuhan eko-nomi yang sangat signifikan yang ditandai dengan pola konsumsi rumah tangga yang berlebihan sebagai penggerak utama dari pertumbuhan.Meski demikian, laporan Bank Dunia di tahun 2015 menyebutkan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi Indonesia ini hanya dinikmati oleh 18-20% masyarakatnya. Mereka diidentifi-kasi sebagai masyarakat konsumtif yang umumnya tinggal di perkotaan. Kalangan masyarakat ini memiliki tingkat dan kualitas yang tinggi, sehingga mereka memiliki kesempatan lebih besar dalam mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang tinggi pula. Dengan penghasilan tinggi, kalangan ini menjadi segmen konsumen yang paling berdaya di pasar. Mereka cenderung mengkonsumsi tak hanya untuk memenuhi kebutuhan harian, namun juga untuk merayakan gaya hidup dan status sosial. Mereka membeli barang-barang mewah, berwisata ke luar negeri, maupun mengenyam pendidikan di universitas-universitas ter-nama. Dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5-6% per tahun, jumlah masyarakat konsumtif di Indo-nesia ini akan makin meningkat, dari 85 juta orang di tahun 2020 menjadi 135 juta orang di tahun 2030. Artinya, aktivitas konsumsi untuk kepentingan gaya hidup pun makin menjadi hal yang umum dan normal dilakukan. Namun, tidak semua orang merayakan gaya hidup konsumtif seperti itu. Masyarakat yang sulit mengakses sumber daya dan peluang kerja yang baik, missal-nya, akan makin tersisih secara sendirinya. Mengapa tidak semua orang punya akses. Kesulitan akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang disebutkan dalam laporan Bank Dunia yang disinggung di atas adalah kondisi awal individu pada saat dilahirkan. Banyak masyarakat di Indonesia yang lahir dengan kondisi keluarga yang miskin, tinggal di daerah pelosok yang jauh dari layanan dasar seperti sekolah, rumah sakit, dan sebagainya. Kondisi awal yang kurang menguntungkan pada saat lahir mengurangi kesempatan mereka untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan tingkat keterampilan yang rendah, mereka mudah tersisih dari persaingan mendapatkan pekerjaan dengan upah yang tinggi. Banyak juga yang hanya bekerja sebagai, supir maupun petani. Karena ber-penghasilan rendah, mereka tidak mampu berpartisipasi dalam konsumsi gaya hidup yang makin umum dilakukan dengan mem-baiknya perekonomian Indonesia.

2). Dampak dari segi Media Massa

Seiring dengan perkem-bangan teknologi, media massa saat ini semakin tumbuh dan berkembang. Tanpa kita sadari, di era globalisasi ini, media massa memiliki pengaruh yang besar terhadap gaya hidup masyarakat. Hal ini menyebabkan perubahan-perubahan baik se-cara positif maupun negatif.

Media massa merupakan sarana pengembangan kebu-dayaan. Salah satu contoh budaya yang dikembangkan oleh media massa yaitu budaya gaya berpakaian selebritis yang biasanya diikuti oleh masyarakat. Dengan berkembangnya media massa saat ini memungkinkan informasi lebih cepat menyebar dan diterima oleh masyarakat.

Dalam teori norma-norma budaya dikatakan bahwa pesan informasi yang disampaikan oleh media massa dengan cara-cara tertentu dapat menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda oleh masyarakat sesuai dengan budayanya. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa media mempengaruhi sikap individu tersebut.

 

KESIMPULAN

  Bahwa Globalisasi adalah pro-ses menjadikan suatu benda ataupun perilaku sebagai ciri dan setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh sebuah wilayah, sedangkan Gaya Hidup adalah perilaku sese-orang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk mere-fleksikan status sosialnya.

  Dari hasil penelitian mem-buktikan bahwa dengan peru-bahan Globalisasi sangat mem-pengaruhi prilaku masyarakat terhadap gaya hidup. Dimana hal yang terkait dengan aktivitas gaya hidup masya-rakat terutama dilihat dari dimensi gaya hidup melalui perspektif ekonomi; dalam aktifitas gaya hidup masyarakat serta gaya hidup yang berkaitan dengan pola hidup konsumtif. Dari segi dimensi gaya hidup yang terkait dengan perspektif ekonomi khususnya sangat terkait dengan cara masya-rakat dalam berbelanja Karena berbelanja adalah merupakan sebuah aktivitas untuk memenuhi berbagai kebu-tuhan. Berbelanja yang men-jadi kebutuhan bagi masya-rakat petani misalnya yakni berbelanja untuk keperluan kegiatan pertanian seperti belanja Pupuk. Bibit, dan alat-alat pertanian lainnya.

 





DAFTAR PUSTAKA

Adi Suryasubrata. 2007. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Obor Mas

Ahmad Suparman. 2013. Gaya Hidup Masyarakat di Masa Kini. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Arizy. 2004. Pengertian Globalisasi. Jakarta: Mizan.

----------, Azazy, Qori A, Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam Persiapan

Alfatir Adlin. 2006. Perbedaan Gaya Hidup Masyarakat di Era Globalisasi. Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

David Chaney. 1996. Pengaruh Kekuatan Internal dan Eksternal dari Globalisasi. Jakarta: Penerbit Yayasan Dian Desa.

Dwi Ega. 2014. Kamus Oxford. Penerbit Erlangga

Hartanto, Putu Hendry Ryan. 2016. Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Acuan,dan Uang Saku Terhadap Pola Konsumsi Mahasiswi Dalam Menggunakan Jasa Salon di Kota Yogyakarta. Skripsi JurusanManajemen Fakultas Ekonomi Uiversitas Santa Dharma Yogyakarta.

Ivo. 2006 . Teori Globalisasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada

 

No comments:

Post a Comment

GOTONG ROYONG DALAM PERSPETIF SILA KETIGA PANCASILA: MEMBANGUN KEBERSAMAAN BANGSA

Abstrak Gotong royong adalah salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas nasional....