Thursday, June 24, 2021

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF PANCASILA SEBAGAI LANDASAN KETAHANAN NASIONAL

Oleh : Ramzi Kamali (kamaliramzi07@gmail.com)

BAB I

1.1  Latar Belakang

Latar belakang ketahanan negara Indonesia didasarkan pada latar belakang para pejuang bangsa Indonesia. Demi kemerdekaan negara Indonesia, harta benda, waktu dan hidup mereka dikorbankan. Sejak kemerdekaan negara Indonesia, Indonesia tidak pernah kebal dari gejolak dan ancaman bagi bangsa Indonesia. Indonesia harus bisa mempertahankan persatuan dan kedaulatan negara dan pemerintahan dari ancaman tersebut. Negara Indonesia harus mampu memperkuat ketahanan negaranya dalam kehidupan bernegara Indonesia.

Kita bisa menyaksikan meluasnya krisis budaya di kalangan masyarakat dalam berbagai bentuk, seperti distorsi dan orientasi nilai. Distorsi nilai, yaitu distorsi pendapat, nilai-nilai lama yang digunakan sebagai pedoman, dan pandangan hidup saat ini dipahami sebagai sesuatu yang usang dan ketinggalan zaman. Modus terdistorsi ditandai dengan berkurangnya rasa solidaritas sosial atau rasa solidaritas dengan rekan senegara di tanah air.

Berbicara tentang Pancasila, kita harus menempatkan diri kita sebagai sebangsa bangsa, saudara, putra tanah Indonesia. Kita harus selalu mengingat status alam yang setara dan kesamaan sifat alami kita. Kita lahir sebagai keturunan dari satu nenek moyang, kita punya darah yang bersatu, kita lahir di tanah Indonesia, kita punya kesatuan tempat lahir dan tempat tinggal.


BAB II

Ketahanan nasional Indonesia ditinjau dari alam yaitu letak dan letak geografis negara, kekayaan alam, daya tampung, jumlah penduduk, dan status sosial , yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, militer. Relevansinya dengan kajian yang akan dibahas oleh penulis adalah metode ketahanan nasional sebagai geostrategi yang menjadi pembahasan dikalangan akademik. Penanaman faham terhadap masyarakat mengenai ketahanan nasional memiliki tujuan jangka panjang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.      Ketahanan Nasional

Untuk mewujudkan cita-cita nasionalnya, setiap negara menghadapi berbagai tantangan, ancaman, hambatan, dan campur tangan dari dalam maupun luar yang mengancam kelangsungan hidupnya. Konsep ini pada dasarnya berpijak pada Pancasila dan UUD 1945 berdasarkan "Wasantara", mengatur dan melaksanakan konsep kesejahteraan dan keamanan sepanjang kehidupan bernegara secara seimbang dan harmonis. Sebagai kondisi, Tannas tidak lain adalah hasil atau keluaran dari pembangunan nasional, yakni integrasi kehidupan bangsa atau perkembangan berbagai aspek Astargatra.

2.      Pancasila

Pancasila adalah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memiliki fungsi yang sangat mendasar. Sebagai landasan dan pedoman hidup berbangsa, Pancasila mengandung nilai- nilai luhur, dan setiap warga negara Indonesia wajib menghayati dan membimbing nilai luhur tersebut dalam kehidupan dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3.      Relevansi Pancasila sebagai Landasan Ketahanan Nasional

Konsep-konsep yang terkandung dalam ketahanan nasional berkaitan dengan budaya yang membentuk sistem nilai, sistem pengetahuan, dan sistem perilaku lingkungan sosial secara keseluruhan. Sebagai lingkungan sosial, budaya juga bisa disebut sebagai alat untuk membentuk karakter kolektif.

Ketahanan nasional menjadi prinsip dan kebutuhan berkelanjutan untuk memberikan negara kepada setiap komponen negara. Hal ini sangat penting, karena melalui pemahaman tentang ketahanan dan pembangunan berkelanjutan seluruh negeri, secara khusus menyasar generasi muda intelektual.

Relevansinya Pancasila melalui nilai-nilainya mampu menerjemahkan ketahanan nasional melalui warisan budaya daerah dan kearifan lokal adalah bahwa keragaman budaya dan moral nusantara telah ditingkatkan dalam hal puncak budaya dan karakter bangsa, persatuan bangsa, persatuan bangsa (tunggal ika) dan jiwa bangsa. Di Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Pancasila. Budaya nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bangsa dan ketahanan bangsa, serta menjadi benteng pertahanan terhadap kemerosotan pandangan bangsa yang kita rasakan di era pemerintahan dewasa ini.


BAB III

3.1 Kesimpulan

Kelangsungan hidup dan kelangsungan hidup suatu bangsa sangatlah penting. Ketahanan bangsa dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat keragaman etnis di Indonesia berdasarkan Pancasila. Tugas mewujudkan cita-cita dan cita-cita bangsa tentunya bukanlah tugas yang mudah, setiap anak di setiap negara perlu mementingkan dan menjalankannya, serta menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok atau kelompoknya pribadi ketimbang mengimplementasikan konsep-konsep ketahanan nasional perspektif Pancasila.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Aminuddin, S.Sos, MA. “Pancasila Dalam Bingkai Pemikiran Soekarno (Fondasi Moral Dan Karakter Bangsa).” Jurnal Al-Harakah 21, no. 1 (2020): 1–9. http://mpoc.org.my/malaysian- palm-oil-industry/.

ESILOLO, HERLY JENET. “Kajian Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Mltikultural Di Indonesia.” KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 4, no. 1 (2018): 74–88. https://doi.org/10.37196/kenosis.v1i1.22.

Nurmalisa, Yunisca, Ana Mentari, dan Rohman Rohman. “Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Civic Conscience.” Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn 7, no. 1 (2020): 34–46. https://doi.org/10.36706/jbti.v7i1.10082.

 


No comments:

Post a Comment

Kolaborasi Sosial Berbasis Pancasila: Menghidupkan Nilai Gotong Royong di Era Digital

  Abstrak Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang membentuk karakter bangsa, salah satunya adalah nilai...