Thursday, June 24, 2021

PENGARUH TERJADINYA GLOBALISASI BAGI GENERASI MILLENNIAL

 PENGARUH TERJADINYA GLOBALISASI BAGI GENERASI MILLENNIAL

 

Penulis : Nayla Aura Rayani

(naylarayani20@gmail.com)


 

ABSTRAK

Globalisasi merupakan tersebar luasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga tidak jelas lagi batas-batas wilayah dari suatu negara. Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat khususnya generasi millennial.

Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar. Namun saat ini akibat derasnya arus globalisasi, sedikit banyak mengancam eksistensi kebudayaan dan kehidupan sosial di Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan berdampak luas pada sistem kehidupan masyarakat.

Adapun dampak yang ditimbulkan, Dampak positif dari globalisasi adalah terjadinya perubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kehidupan yang lebih baik. Sedangkan dampak negatif dari globalisasi adalah, pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan serta kesenjangan sosial. Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

 

Kata Kunci     : Pengaruh, Globalisasi, Generasi Millennial

 


(Gambar         : Pinterest)

PENDAHULUAN

Generasi Millennial adalah terminologi generasi yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan. Millennials (juga dikenal sebagai Generasi Millennial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis setelah Generasi X. Peneliti sosial sering mengelompokkan generasi yang lahir diantara tahun 1980-an sampai 2000-an sebagai generasi millennial. Jadi dapat disimpulkan generasi millennial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia dikisaran 15 – 34 tahun.

Kehidupan generasi millennial tidak dapat dilepaskan dari teknologi terutama internet, entertainment ataupun hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi generasi ini. Peran dari internet termasuk salah satu contoh dari perkembangan globalisasi. Yang mencolok dari generasi millennial ini dibanding generasi sebelumnya adalah soal penggunaan teknologi dan budaya dari pop/musik. Yang mana dalam artikel ini akan membahas pengaruh globalisasi bagi generasi millennials.

Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat khususnya generasi millennial. Arus globalisasi membuat perubahan budaya terjadi di dalam masyarakat tradisional, yaitu perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.

Dimana, globalisasi adalah adanya saling ketergantungan antara satu bangsa dengan bangsa lain, antara satu manusia dengan manusia lain melalui perdagangan, perjalanaan, pariwisata, budaya, informasi, dan interaksi yang luas sehingga batas-batas negara menjadi semakin sempit.

 

PERMASALAHAN

Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dengan keunikan serta ciri khas yang berbeda jika dibandingkan dengan budaya dari negara-negara lain. Kebudayaan daerah yang sangat beranekaragam tersebut, seharusnya dapat dijadikan sebagai suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk dapat dipertahankan serta diwarisi kepada generasi muda bangsa atau millennials.

Dengan semakin derasnya arus globsalisasi yang masuk ke Indonesia, peran dari nilai Pancasila juga seharusnya benar-benar dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia sebagai pandangan hidup yang harus tetap menjadi prinsip dalam bersikap dan beretika. Setiap negara di dunia sangat memerlukan prinsip pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah serta tujuan yang akan dicapai.

Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar.

 

PEMBAHASAN

Mengutip penjelasan dari ahli Hadion Wijoyo dalam Majanemen Pemasaran di Era Globalisasi (2020:5), secara etimologi, globalisasi berasal dari bahasa Inggris, yakni “globalize” atau “menyeluruh” dan imbuhan “ization” atau “proses”. Susunan suku kata yang membentuk kata “globalization” itu diartikan sebagai proses mendunianya segala sesuatu. Jadi, pengertian globalisasi adalah suatu proses tatanan yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.

Sedangkan menurut ahli dari Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama. Hubungan tersebut disebabkan oleh penemuan baru seperti alat elektronik dan internet.

Globalisasi merupakan tersebar luasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga tidak jelas lagi batas-batas wilayah dari suatu negara.

Terjadinya globalisasi juga tidak datang begitu saja, namun terjadi melalui sebuah proses. Proses terjadinya globalisasi dibagi menjadi empat, yang pertama adalah masa manusia telah mengenal perdagangan lintas negara atau perdagangan internasional. Kedua, Proses terjadinya penyebaran agama, yang banyak dilakukan secara bersamaan dengan proses perdagangan. Namun, ada juga yang dilakukan khusus untuk menyebarkan agama saja tanpa bersamaan dengan kegiatan lainnya. Ketiga, adalah tahap perkembangan industri dan teknologi, contohnya artikel di internet. Keempat yang terakhir adalah berkembangnya pasar bebas.

Globalisasi sebagai sebuah indikasi tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat sejak lama. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki keberagaman suku dan budaya tradisi sebagai ciri khas daerah masing-masing. Tidak hanya itu, Indonesia juga mempunyai keragaman bahasa daerah, adat istiadat, serta agama. Oleh karena itu Indonesia disebut Nusantara. Negara yang mempunyai beragam budaya sebagai ciri khas daerah masing-masing namun tetap menjadi bagian dari Indonesia.

Namun saat ini akibat derasnya arus globalisasi sedikit banyak mengancam eksistensi kebudayaan dan kehidupan sosial di Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan berdampak luas pada sistem kehidupan masyarakat. Adapun dampak yang ditimbulkan karena munculnya globalisasi ini, yakni dampak positif dan bahkan dampak negatif.

Dampak positif diantaranya adalah perubahan tata nilai dan sikap generasi millennial yang semula irasional menjadi rasional, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemudahan kepada generasi millennial dalam beraktivitas, dan mendorong untuk berpikir lebih maju dan tingkat kehidupan yang lebih baik guna mempersiapkan tantangan masa depan.

Sedangkan dampak negatif dari globalisasi budaya diantaranya adalah berkembangnya sifat individualistik karena merasa dimudahkan dengan teknologi maju yang membuat generasi millennial merasa tidak lagi membutuhkan orang lain, meningkatnya sifat konsumerisme yaitu proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan (hedonisme), gaya hidup kebarat-baratan, dan kesenjangan sosial.

Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

Bentuk Globalisasi di berbagai bidang di Kehidupan Sosial

Pertama bidang Ekonomi, globalisasi ini erat dengan perdagangan bebas. Perdagangan bebas adalah sebuah sistem perdagangan yang semakin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya organisasi internasional. Contoh terkait bidang Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar, seseorang dapat saja membeli barang hasil produksi luar negeri (impor) tanpa mengetahui bahwa benda tersebut merupakan hasil adanya globalisasi. Kerja sama antara beberapa negara yang saling menginvestasikan dana untuk pembangunan juga dapat dikatakan sebagai contoh globalisasi ekonomi.

Kedua, bidang Pendidikan. Dalam bidang pendidikan, globalisasi yang menyebarkan informasi melalui penggunaan teknologi ternyata juga memiliki pengaruh. Contohnya seperti pertukaran pelajar antar-negara. Murid yang dipindahkan ke negara lain, secara otomatis akan mempelajari ilmu dari negara yang bukan asal muasalnya. Informasi baru akan diterima dan dapat menimbulkan perubahan ketika murid tersebut kembali ke negaranya.

Batas informasi di bidang pendidikan dikatakan tidak ada. Sekarang, semua orang dapat merasakan manfaat teknologi online yang disajikan untuk belajar, bahkan ketika sedang berada di rumah. Selain itu, terdapat sumber-sumber informasi yang tersebar secara gratis di internet dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran.

Ketiga, bidang IPTEK. Tidak hanya pendidikan, baik ilmu pengetahuan dan teknologi juga mendapatkan pengaruh dari globalisasi. Globalisasi di bidang komunikasi terlihat dari perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih. Munculnya banyak penemuan baru yang pada akhirnya melipat jarak dan waktu yang ada. Dengan adanya fitur video-call, seseorang dapat bertemu dengan teman, kerabat, atau keluarga yang sangat jauh tanpa harus berpindah tempat. Hal yang dahulu sulit untuk dilakukan sekarang jadi mudah dilakukan dengan adanya alat telekomunikasi yang canggih. Contoh dari globalisasi bidang IPTEK seperti penemuan-penemuan alat penyampaian informasi (pesan) seperti smartphone, internet, dan lain-lain.

Dalam globalisasi pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang menyangkut manusia, harus berupaya untuk selalu menghormati harkat dan martabat manusia, menjaga etika ketika bermain internet atau media sosial, menjaga etika ketika berkomunikasi pada alat IPTEK, dan meningkatkan kualitas hidup manusia baik sekarang maupun di masa depan.

Komunikasi setelah ada benda tersebut pada kenyataannya telah membuat umat manusia di seluruh dunia saat ini lebih mudah terhubung. Kondisi berbeda jauh dari masa beberapa ratus tahun silam saat sarana komunikasi jarak jauh paling umum adalah surat. Selain itu, terdapat juga penemuan hasil globalisasi yang membantu seluruh negara agar mampu terjangkau, yakni transportasi seperti pesawat terbang, kapal, kereta, dan lainnya.

            Keempat, bidang Transportasi. Contoh pengaruh globalisasi juga mudah terlihat di bidang transportasi. Teknologi transportasi yang semakin canggih kini membuat proses perpindahan orang dari satu negara ke negara lain semakin mudah. Modernisasi sektor transportasi, seperti dimulai dari penemuan kapal uap, mobil, hingga pesawat telah membuat negara-negara di dunia semakin mudah terhubung.

Kelima, bidang Sosial Budaya, globalisasi membuat orang dapat menjangkau kebudayaan negara lain dengan mudah. Proses peleburan dan hilangnya sebuah kebudayaan sudah lumrah terjadi jika sedang membicarakan globalisasi. Contoh jelasnya, generasi millennial melihat Indonesia yang merupakan negara timur. Perkembangan teknologi dan informasi yang memperlihatkan budaya barat membuat generasi millennial tertarik sehingga perlahan meninggalkan budaya aslinya.

Atau contoh lainnya, sekarang ini terlebih generasi millennial sudah akrab berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris. Hal itu merupakan salah satu contoh bahasa dunia, tak hanya Bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Korea, dan Bahasa lainnya banyak dipelajari oleh generasi millennial kini. Jika disimpulkan maka di era sekarang ini beberapa dari generasi millennial sudah menerima globalisasi dengan akrab dan gemar menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa asing saat berkomunikasi daripada Bahasa Indonesia. Sehingga terkadang mereka lupa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut karena ketika negara sudah menerima globalisasi, negara akan mengikuti arusnya.

Lalu terkait cara berpakaian generasi millennial yakni gaya berpakaian yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman.

Keenam yang terakhir, bidang Politik. Dilihat dari berbagai kebijakan nasional yang mempengaruhi keberadaan negara lain. Contohnya terdapat kebijakan tentang bea cukai, ekspor, atau impor. Kebijakan ini juga dapat mempengaruhi negara-negara lainnya.

Atau adanya Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas menjaga kedamaian dunia dapat diambil sebagai contoh yang paling sering terdengar di telinga. Negara-negara saling memiliki keterkaitan satu sama lain demi menjaga kedamaian melalui wadah PBB. Bukan haya perdamaian, banyak juga kerja sama antar negara yang memiliki ruang lingkup regional, seperti ASEAN (Asia Tenggara) dan Uni Eropa (Eropa). Inti dari globalisasi bidang politik ini, setiap negara punya perannya masing-masing untuk bekerja sama atau mengatur negara lain yang terikat satu sama lain.

Karakteristik Globalisasi

1.      Internasionalisasi adalah hubungan antarnegara dengan meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal.

2.      Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka konomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan izin masuk suatu negara.

3.      Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Western.

4.      Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehingga ruang sosial dalam pembatasan, tempat, dan jarak berubah.

Globalisasi adalah suatu istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Faktor Pendorong Globalisasi

Faktor yang mendorong globalisasi di antaranya sebagai berikut :

1.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.      Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia.

3.      Meluasnya sistem global pasar uang.

Pengaruh Globalisasi bagi Generasi Millennial

Di zaman Globalisasi kini banyak pengaruh yang mempengaruhi generasi millennial. Terdapat pengaruh yang positif dan juga pengaruh yang negatif. Sebagai generasi muda maka mampu memanfaatkan alat-alat atau teknologi yang canggih ini dengan cara yang baik dan benar.

Indonesia adalah negara yang masyarakatnya mempunyai etika yang baik. Namun saat ini banyak sekali generasi millennial contohnya remaja yang kurang dalam beretika, tidak sopan, tidak menghormati orang yang lebih tua darinya. Mungkin dampak tersebut salah satu dari pengaruh negatif dari Globalisasi.

Oleh karena itu, agar generasi bangsa tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif globalisasi, maka yang harus dilakukan dan diterapkan adalah :

a.       Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, seperti; bangga, dan mencintai produk dalam negeri.

b.      Mempunyai cita-cita hidup.

c.       Mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas.

d.      Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.

e.       Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.

f.        Mempunyai kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional.

g.      Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial, budaya bangsa.

h.      Perlunya perhatian para orang tua dalam memantau pergaulan dan cara hidup anak-anaknya guna menjadi generasi penerus bangsa yang mampu mengharumkan nama bangsa.

 

PENUTUP

KESIMPULAN

Maka sebagai generasi millennial dalam menghadapi tantangan dalam era globalisasi kini adalah dengan menyiapkan secara matang generasi muda millennial sebagai penerus bangsa dengan semangat nasionalisme yang tinggi dalam menjaga eksistensi budaya dan bangsa Indonesia.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga eksistensi budaya dan bangsa Indonesia yaitu dengan berbagai cara diantaranya upaya untuk mempelajari kebudayaan tradisi bangsa Indonesia, mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Indonsia, menambah wawasan dengan cara mempelajari budaya dan mengamati kehidupan bangsa Indonesia, mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta membuat wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas generasi millennial dalam hal kebudayaan berbangsa dan bernegara.

"Globalisasi bukan menjadi alasan hancurnya nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang terkandung di dalam Pancasila. Bahkan sebaliknya, jika di era globalisasi bangsa masyarakat mampu menyelaraskan pengaruh kebudayaan yang datang dari luar dengan tetap mendasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila"

Globalisasi dapat dirasakan setiap harinya, terlebih bagi generasi millennial. Globalisasi mengubah banyak sekali aspek di kehidupan. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan oleh para generasi millennial sekarang ini adalah mempersiapkan diri dari perubahan-perubahan yang akan terjadi, mampu melawan semua rintangan yang akan terjadi di masa depan, dan mampu terlibat akan membanggakan nama bangsa dan negara ke kancah Internasional.

 

DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dan Teori Globalisasi. (n.d.). repository.radenintan.ac.id, 30-31.

Donny Ermawan T., M. (2017). Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah di Indonesia. Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 32, 5-10.

Nurhaidah, M. I. (2015). DAMPAK PENGARUH GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA. JURNAL PESONA DASAR Vol. 3 No. 3, 7-10.

Surahman, S. (2013). DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP SENI DAN BUDAYA INDONESIA . Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 1, 29-32.

WABAA, M. (n.d.). PENGARUH GLOBALISASI INFORMASI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA GENERASI MUDA ( SUATU STUDI DI SMA NEGERI 1 BEO KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD ). Media Neliti, 1-2.

Wiguna, R. W. (2020, November 5). Apa Itu Globalisasi? ( Diakses dari https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-globalisasi-sosiologi-kelas-12 )

Ali, H. (n.d.). Generasi Millennial Indonesia: Tantangan dan Peluang Pemuda Indonesia. ( Diakses dari https://alvara-strategic.com/generasi-millennial-indonesia-tantangan-dan-peluang-pemuda-indonesia/ )

Prinada, Y. (2021, Februari 23). Pengertian Globalisasi dan Contohnya di Berbagai Bidang. ( Diakses dari https://tirto.id/pengertian-globalisasi-dan-contohnya-di-berbagai-bidang-gasM )

 

1 comment:

  1. Saya sejutu, Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga eksistensi budaya dan bangsa Indonesia yaitu dengan berbagai cara diantaranya upaya untuk mempelajari kebudayaan tradisi bangsa Indonesia, mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Indonsia, menambah wawasan dengan cara mempelajari budaya dan mengamati kehidupan bangsa Indonesia, mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta membuat wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas generasi millennial dalam hal kebudayaan berbangsa dan bernegara.

    ReplyDelete

GOTONG ROYONG DALAM PERSPETIF SILA KETIGA PANCASILA: MEMBANGUN KEBERSAMAAN BANGSA

Abstrak Gotong royong adalah salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas nasional....