1.1. LATAR BELAKANG
Terbentuknya
negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak
lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam
yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga
dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya
NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan
fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu
komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran
bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada
lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan
suasana damai.
Sejak merdeka
negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa
pemerintahan dari gerakan separatis.
Ketahanan nasional
Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating
dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu
berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan
nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional
terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Ketahanan Nasional ?
2. Apa saja sifat-sifat dari
Ketahanan Nasional ?
3. Apa asas-asas Ketahanan Nasional ?
4. Bagaimana kedudukan dan fungsi
dari Ketahanan Nasional ?
5. Apa saja yang termasuk ruang
lingkup Ketahanan Nasional ?
6. Apa saja yang dapat melemahkan
Ketahanan Nasional ?
1.3.TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari
Ketahanan Nasional
2. Mengetahui sifat-sifat dari
Ketahanan Nasional
3. Mengetahui asas-asas Ketahanan
Nasional
4. Mengetahui kedudukan dan fungsi
dari Ketahanan Nasional
5. Mengetahui ruang lingkup Ketahanan
Nasional
6. Mengetahui hal yang dapat melemahkan Ketahanan
Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendekatan
Ketahanan Nasional
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu
organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap
menghadapi.
Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keulatan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.
Adapun konsepsi
Ketahanan Nasional Indonesia sebagai berikut :
Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya
di Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun
1960-an pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD yang sekarang berubah
menjadi SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh
komunisme seperti Laos, Vietnam dan sebagainya sampai ke Indonesia.
Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada
kemajuan konsep tual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan
asional yang berupa ideologi politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun
dalam ketahanan nasional sendiri terdapat konsep kekuatan.
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya
dimasukkan ke dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan
ketahanan nasional dalam GBHN 1998 sebagai berikut:
1) Untuk tetap memungkinkan
berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin
dicapai dan agar dapat secara efektif diletakkan dari hambatan, tantangan,
ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun dari luar.
2) Ketahanan nasional adalah kondisi
dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa
dan negara.
3) Ketahanan nasional meliputi
ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta pertahanan dan
keamanan.
4) Ketahanan ideologi adalah kondisi
mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan dan kebenaran ideologi
pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan
dan kesatuan nasiona, kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
5) Ketahanan politik adalah kondisi
kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi politik
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan memelihara sistem
politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri
yang bebas aktif.
6) Ketahanan ekonomi adalah kondisi
kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi pancasila
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
serta kamampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi
dan mewujudkan kemakmuran rakyatyang adil dan merata.
7) Ketahanan sosial dan budaya adalah
kondisi kehidupan sosial budaya yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan
pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial
da budaya manusia dan masyarakat Indoesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
TYME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
8) Ketahanan pertahanan dan keamanan
adalah kondisi daya tangkat bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan
negara yang dinamis. Mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
2. Hakikat
Ketahanan Nasional
Pada
hakikatnya
ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Penyelenggaraan
ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan nasional dan keamanan
nasional di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraan intuk mencapai ketahanan
nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan bangsa menumbuhkan dan
menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya menjaadi kemakmuran sebesar-besarnya yang
adil dan merata. Sedangkan keamanan yang mewujudkan ketahanan nasional adalah
kemmpuan bangsa melindungi eksistensinya dan nilai-nilai nasionalnya terhadap
ancaman dari dalam maupun luar.
3. Sifat-Sifat
Dari Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
a) Manuggal
Antara trigatra (aspek alamiah)dan
pancagatra (aspek sosial). Sifat integratif tidak dapat diartikan
mencampuradukan semua aspek sosial tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi
dan selaris.
b) Marwas
Ke Dalam
Tannas terutama di arahkan kepada diri
bangsa dan negara itu sendiri, karena bertujuan mewujudkan hakekat dan sifat
nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa dianut sikap isolasi atau
nasionalisme sempit.
c) Berkewibawaan
Tannas sebagai hasil pandangan yang
bersifat manunggal tersebut mewujudkan kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan
oleh pihak lain dan mempunyai daya pencegah.
d) Berubah
Menurut Waktu
Suatu bangsa tidaklah tetap adanya,
dapat meningkat atau menurun dan bergantung kepada situasi dan kondisi bangsa
itu sendiri.
e) Tidak
Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan
Adu Kekuatan
Konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan
bertumpu pada kekuatan fisik, maka sebaliknya ketahanan nasional tidak
mengutamakan kekuatan fisik saja tapi memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya,
seperti kekuatan moral yang da pada suatu bangsa.
f) Percaya
Pada Diri Sendiri
Ketahanan
nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada
diri sendiri.
g) Tidak Bergantung
Kepada Pihak Lain.
4. Asas-Asas
Ketahanan Nasional
Asas ketahanan
nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan
Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai
berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
a. Asas kesejahtraan dan
keamanan
Asas ini merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun
masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara,
unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi
mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh
terpadu
Artinya, ketahanan
nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam
bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya
perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan
kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
5. Kedudukan
Dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional
a. Kedudukan :
Ketahanan nasional
merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia
serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut
dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara
dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari
oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional
dalam paradigma pembangunan nasional.
b. Fungsi
:
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap,
pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter
– regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner
ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu
alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan
waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.
Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional
disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai
dengan rancangan program.
6. Pengaruh
Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh aspek yang mempengaruhi
ketahanan nasional meliputi :
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah
sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam
ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
bangsa. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan
merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
Ideologi-ideologi
di dunia antara lain:
Liberalisme
(individualisme)
Negara adalah
masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang
(individu) dalam masyarakat (kontrak sosial). Liberalisme bertitik tolak dari
hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang
bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu
kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Komunisme (class
theory)
Negara adalah
susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas
golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan
revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis &
borjuis.
Paham Agama
Negara membina
kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada
falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama
dalam kehidupan dunia
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan
nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia.
Ketahanan ideologi
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
2. Pengaruh Aspek Politik
Politik di
indonesia:
Dalam Negeri :
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu
sistem yang unsur-unsurnya adalah struktur politik, proses politik, budaya
politik dan komunikasi politik.
Luar Negeri : Landasan politik luar negeri adalah pembukaan UUD 1945 yaitu
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan
keadilan.
Politik luar
negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak
kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dan aktif yang berarti Indonesia dalam pergaulan internasional tidak bersifat
reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
3. Pengaruh Aspek Ekonomi
Sistem
perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap
kehidupan perekonomian negara yang besangkutan. Sistem ekonomi liberal dengan
orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh dari luar,
sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan
pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
Sistem
perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan
kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk
mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan
monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian
Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Kebudayaan
diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan
psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap
kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan
budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebuadayaan
nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa
(daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa
unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan
nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa
Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius
- Kekeluargaan
- Hidup seba
selaras
- Kerakyatan
Wujud ketahanan
sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang
dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
5. Pengaruh Aspek Hankam
Pertahanan
Keamanan Indonesia : Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai
satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan
negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan
keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan
seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan
ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari
pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan
nasional Indonesia.
Wujud ketahanan
keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran
bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan
dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan
pertahanan keamanan mencakup:
- Struktur
kekuatan
- Tingkat
kemampuan
- Gelar kekuatan
7. Hal-Hal Yang Dapat Melemahkan
Ketahanan Nasional
Segala macam
kesulitan dan masalah-masalah yang merupakan ancaman dan tantangan yang harus diatasi/ditanggulangi
oleh Negara dan segenap rakyat Indonesia, terutama setelah Indonesia merebut
kemerdekaan, maka dapat dikatakan bahwa kesulitan, ancaman, dan tantangan itu
timbul dalam bidang-bidang kehidupan masyarakat.
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Negara Indonesia
adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari
banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat
ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena
mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945
sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
Ketahanan nasional
hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya
kita namakan aspek social kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk
dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh segi
kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra (social) dan
Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan
peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
Salah satu
pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alam seperti
sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi saat
ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara kesatuan republik
Indonesia di masa yang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan
dapat mengganggu jalannya pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada
akhirnya nanti mengancam ketahanan nasional.Sebagaimana yang tercantum dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945, tujuan pembangunan Nasional adalah:
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan.
Keamanan nasional
yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional
sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputi keamanan individu,kebebasan,jiwa
dan harta individu dan keluarganya; keamanan publik yang berkaitan dengan
pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintah Negara,pelayanan dan
pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan internal yang menyangkut
pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh perikehidupan rakyat,
masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional yang meliputi pemeliharaan
keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan
keamanan vital national interest pada umumnya.
2. Saran
Indonesia
merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana sangat banyak
sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebabnya kita sebagai pemuda haruslah
ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami
teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk
memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan smudah menerina
ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh dari ideologi
sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional, dengan semangat
pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat membantu dan
mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik dan membawa serta menjaga
kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan cita-
cita bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
10_Umi
ReplyDeleteIsi artikel menarik, tetapi tidak ada nama penulis, abstrak dan mind map nya.
Ketahanan Nasional mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.