Penulis : Nur Qalby Nabila Haswadi (nabilaqalby23@gmail.com)
Abstrak
Nilai kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi
karakteristik bangsa Indonesia itu sendiri, seperti gotong royong dan ramah
tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan
individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan
bangsa sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu karakteristik masyarakat
Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah sopan dan santun kini
mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi
dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki
peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia di tengah
era globalisasi, dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan
dari leluluhur merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa
bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita
untuk bersikap tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi
kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan
kreatifitas.
Kata kunci : karakteristik bangsa, budaya asing, globalisasi
Pendahuluan
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan
suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang
kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-
lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Istilah
nasionalisme memiliki dua pengertian, paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri dan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan
identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu sendiri.
Nasionalisme
adalah kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk
membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan
yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam
menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi. Kesadaran yang mendorong sekelompok
manusia untuk menyatu dan bertindak sesuai dengan kesatuan budaya
(nasionalisme).
Globalisasi merupakan suatu
fenomena yang terjadi
pada kehidupan manusia dengan arus yang terus bergerak di
seluruh masyarakat secara mendunia. Kata globalisasi tercipta dari kata global
atau yang berarti
mendunia dan universal. Globalisasi sebagai
suatu fenomena yang
terjadi di seluruh
tatanan kehidupan dunia
banyak memberikan
transformasi terhadap masyarakat
secara sosial budaya,
secara ekonomi, politik
dan pemerintahan, dan lain
sebagainya. Globalisasi sendiri
merupakan arus global
atau arus yang
terjadi secara mendunia dan terus berlangsung. Hingga saat ini, dampak
dari globalisasi yang terus berlangsung menyebabkan kehidupan
sosial dalam bernegara
begitu kuat.
Berbagai tantangan
yang muncul akibat adanya pengaruh globalisasi terhadap keberadaan Pancasila
merupakan tantangan dan ancaman yang besar dan tidak bisa dihiraukan begitu
saja. Pengaruh negatif yang dibawa globalisasi dengan mudahnya mempengaruhi
kehidupan masyarakat Indonesia. Seiring berjalannya waktu hal ini tentu akan
mempengaruhi karakter masyarakat yang tidak sesuai dengan karakter bangsa
Indonesia untuk itu kita harus kembali membangun sikap nasionalisme pada era
globalisasi ini.
Dengan berlandaskan Pancasila diharapkan pengaruh budaya asing bisa
disaring sehingga generasi muda bisa menjadi generasi yang benar-benar cinta
pada tanah air Indonesia apapun keadaanya. Terkait dengan hal itu, artikel ini
akan membahas mengenai menumbuh kembangkan kesadaran nasionalisme terutama generasi
muda di era globalisasi melalui penerapan nilai-nilai Pancasila.
Permasalahan
Pancasila yang
sejak dulu diciptakan sebagai dasar negara dan sudah sejak nenek moyang kita
digunakan sebagai pandangan hidup sudah seharusnya dijadikan pedoman bagi
bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.
Demikian juga bagi generasi muda, Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di
kalangan generasi muda diharapkan akan muncul kembali kejayaannya jika generasi
muda mulai sadar dan memahami fungsi Pancasila serta melaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Ketika Pancasila
yang telah ditetapkan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia
didihadapkan pada banyaknya persoalan yang melanda bangsa Indonesia, terlebih
dengan semakin cepatnya perkembangan zaman yang diimbangi oleh derasnya arus
globalisasi. Pengaruh masuknya budaya asing di tengah kehidupan masyarakat
Indonesia yang dikuti tanpa adanya penyaringan kaidah, merupakan salah satu
penyebab semakin terkikisnya nilai-nilai Pancasila dan rasa nasionalisme bangsa
Indonesia.
Perkembangan
globalisasi, mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai-nilai yang
telah berkembang di masyarakat. Bahkan globalisasi mampu menghancurkan
nilai-nilai yang telah ada di masyarakat, seperti nilai sosial-budaya, ideologi,
agama, politik, dan ekonomi.
Masuknya pengaruh
budaya asing ke Indonesia melalui berbagai media tentu sangat mempengaruhi
perkembangan budaya di Indonesia, karena akan terjadi proses interaksi antara
budaya Indonesia dengan budaya asing yang masuk. Proses interaksi yang terjadi
tersebut merupakan sesuatu hal yang wajar dalam era globalisasi seperti sekarang
ini, karena melalui interaksi dengan dunia luar kemajuan akan dapat diperoleh
tergantung dari bagaimana kita menyikapinya.
Akan tetapi,
seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan derasnya arus
globalisasi, perlahan budaya asli Indonesia mulai terlupakan. Akibatnya, tidak
jarang masyarakat khususnya generasi muda lebih memilih kebudayaan asing yang dinilainya
lebih moderen dibandingkan dengan budaya lokal, masuknya budaya asing ke
Indonesia sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia dan tidak melupakannya. Namun pada
kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal perlahan
mulai terlupakan.
Pembahasan
Dalam kondisi seperti inilah Pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar negara bangsa Indonesia, memegang peranan penting untuk menjadi penyaring
nilai- nilai baru, sehingga mampu mempertahankan nilai budaya asli Indonesia di
era globalisasi seperti sekarang ini. Selain
itu untuk mengatasi dampak dari globalisasi, Pancasila juga seharusnya
benar-benar dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia sebagai pandangan hidup yang
harus tetap menjadi pedoman dalam bersikap.
Menurut
(Rajasa,2007), generasi muda dapat mengembangkan karakter nasionalisme melalui
tiga proses yaitu :
1. Pembangun
Karakter (character builder), generasi
muda berperan membangun karakter positif melalui kemauan keras, untuk menjunjung
nilai-nilai moral serta mengimplementasikannya pada kehidupan dunia nyata.
2.
Pemberdaya
Karakter (character enabler), generasi
muda menjadi contoh dari pengembangan karakter bangsa yang positif, dengan berinisiatif
membangun kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi, misalnya menyerukan
penyelesaian konflik
3.
Perekayasa
karakter (character engineer),
generasi muda berperan dan berprestasi dalam ilmupengetahuan dan kebudayaan,
serta terlibat dalam proses pembelajaran dalam pengembangan karakter positif bangsa
sesuai dengan arus globalisasi dan nilai-nilai Pancasila.
Sebagai masyarakat yang cinta tanah air kita harus bisa dan bersikap
dengan tegas menolak budaya yang dapat merusak tata nilai budaya nasional. Pancasila
dijadikan acuan para generasi muda dalam bersikap bertindak dan bertutur kata
yang sesuai dengan norma Pancasila. Meskipun, arus globalisasi semakin pesat,
masyarakat diharapkan dapat memilih dan memilah nilai-nilai apa saja yang dapat
membawa perubahan dan dapat membangun bangsa.
Akibat adanya globalisasi,
jadikan Pancasila sebagai pedoman hidup
berbangsa dan bernegara, agar keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap
dapat dijaga dan dipertahankan, selain itu karakter yang tertanam menunjukan
pada karakter warga negara yang baik.
Tantangan pada era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi
budaya dan kepribadian bangsa Indonesia seperti sekarang ini, harus ditangkal
melalui nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebagai sebuah dasar
negara dan ideologi nasional bangsa Indonesia.
Pancasila akan mampu menyaring segala pengaruh yang datang dari
luar sebagai akibat dari globalisasi, untuk dipilih mana yang baik dan mana
yang buruk yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sehingga apa pun tantangan
yang akan dihadapi, bangsa Indonesia tidak akan kehilangan identitasnya sebagai
bangsa yang memiliki nilai-nilai peradaban, kebudayaan, dan keluhuran budi.
Oleh sebab itu, dengan memaknai dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi nasional bangsa Indonesia, diharapkan hal tersebut akan dapat
membuat generasi muda dan generasi-generasi selanjutnya menjadi lebih memiliki
dan mencintai bubudaya dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Hardono Hadi dalam (Winarno, 2020) menyatakan bahwa Pancasila
sebagai jati diri bangsa mencangkup empat aspek, yaitu Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia, dan
Pancasila sebagai keunikan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian ini
lah yang perlu ditanamkan pada diri bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
perlu dilibatkan dalam karakter setiap masyarakat Indonesia, sehingga
eksistensi Pancasila sebagai identitas negara dapat tercerminkan.
Arus globalisasi yang pesat membawa banyak perubahan dalam berbagai
aspek kehidupan, salah satunya aspek sosial budaya. Penyimpangan-penyimpangan
sosial yang terjadi dapat seperti sikap individualis, kekerasan, kenakalan
remaja, bahkan tindakan pembunuhan menjadi faktor karakter bangsa yang
menyusut. Oleh karena itu, nilai-nilai dalam Pancasila perlu diimplementasikan
dalam kehidupan. hal ini karena bangsa Indonesia merupakan negara yang
berideologikan Pancasila, dimana Pancasila dijadikan masyarakat sebagai
pandangan berbangsa dan bernegara.
Karena pada dasarnya Pancasila merupakan sumber nilai, azas, kerangka berpikir, orientasi dasar, arah dan tujuan dari suatu perubahan masyarakat Indonesia menuju kemajuan dan kehidupan yang lebih baik.
Kesimpulan
Pengaruh globalisas
bagi Bangsa Indonesia salah satunya adalah masuknya budaya asing yang tidak
sesuai dengan nilaI dan norma dari pancasila sehingga kebudayaan barat bersifat
negatif karena kebanyakan orang-orang barat bertingkah laku yang melanggar
norma-norma yang berlaku di Indonesia, untuk itu kita harus bersikap dengan
tegas menolak budaya yang dapat merusak tata nilai budaya nasional dengan
menjadikan pancasila sebgaia acuannya dan membagun jiwa nasionalisme yang lebih
kokoh.
Saran
Untuk bisa selamat di tengah derasnya arus globalisasi dan untuk
menambah rasa nasionalisme bangsa Indonesia adalah dengan mengetauhi dan
melatih tentang sikap-sikap yang baik sesuai dengan Pancasila, tidak
mengajarkan hal-hal yang melanggar nilai-nilai Pancasila, menanamkan rasa cinta
tanah air sejak dini, melestarikan budaya Bangsa Indonesia, dan memberi
penyuluhan kepada seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya nasionalisme
terhadap masa depan bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
Agustin Dyah Satya Yoga. (2011). “Penurunan Rasa Cinta Budaya dan
Nasionalisme Generasi Muda Akibat Globalisasi”, Jurnal Sosial Humaniora 4, No.
2.
M. Hussin Affan. (2016). “Membangun Kembali Sikap Nasionalisme
Bangsa Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi” Jurnal Pesona
Dasar 3, No. 4.
Ad, P. (2016). Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat
Sebagai Modal Dasar Pertahanan Nasional NKRI. Jurnal Moral Kemasyarakatan,
1(1), 15–36
Rajasa.(2007). Kongres Pancasila IV. Jakarta: Bumi Aksara
16_ Indah Permata
ReplyDeletePengaruh globalisasi yang sering terjadi di negara Indonesia yaitu dengan masuknya budaya asing/barat ke negara kita yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Pancasila itu sebagai pandangan hidup dasar negara bukannya malah melenceng. Maka dari itu artikel ini membantu kita khususnya generasi muda, agar dapat mengembangkan karakter nasionalisme kita melalui tiga proses yaitu pembangunan karakter (character builder), pemberdayaan karakter (character enabler), dan perekayasa karakter (character engineer).
31_Fhila
ReplyDeleteArus globalisasi memang memberikan pengaruh yang begitu besar bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya perubahan pandangan hidup dan pedoman dalam bersikap. Dengan demikian, untuk mempertahankan sikap nasionalisme, kita harus terus mengembangkan karakter diri yang mencerminkan budaya bangsa . Dari artikel diatas dapat diartikan bahwa pendidikan pancasila dan kewarganegaraan sangat penting dipahami dan diterapkan masyakarat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.