Warisan Budaya dan Identitas Nasional :
Mengapa Penting untuk Dilestarikan?
Disusun Oleh :
Aziz Firmansyah 42322010103 (C-19)
Dosen Pengampu :
Atep Afia
Hidayat, Ir.MP
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2024
ABSTRAK
Warisan
budaya merupakan bagian integral dari identitas nasional suatu bangsa.
Kebudayaan membentuk karakter dan jiwa sebuah bangsa, mencerminkan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakatnya. Dalam konteks globalisasi yang semakin
mengglobal, dilematika pelestarian warisan budaya menjadi semakin penting.
Artikel ini membahas mengapa warisan budaya dan identitas nasional perlu
dilestarikan, serta implikasi positifnya terhadap pembentukan karakter bangsa.
Warisan
budaya merupakan aset tak ternilai yang mencerminkan kekayaan sejarah,
nilai-nilai, dan tradisi suatu bangsa. Keterkaitan yang erat antara warisan
budaya dan identitas nasional menjadi subjek utama dalam perdebatan mengenai
pentingnya pelestarian kebudayaan. Tulisan ini mengeksplorasi mengapa
pelestarian warisan budaya memegang peranan penting dalam membangun dan
memperkuat karakter bangsa. Dalam konteks ini, warisan budaya tidak hanya
dianggap sebagai warisan sejarah, tetapi juga sebagai pondasi yang kokoh dalam
membentuk identitas nasional.
Melalui
pemahaman mendalam terhadap hubungan antara kebudayaan dan karakter bangsa,
diharapkan kita dapat memahami urgensi dari upaya pelestarian warisan budaya
sebagai bagian integral dari pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan
berdaya saing global.
KATA KUNCI
- Warisan budaya
- identitas nasional
- pelestarian
- karakter bangsa
- nilai-nilai.
PENDAHULUAN
Warisan
budaya merupakan cermin dari identitas suatu bangsa. Di dalamnya terwujud
nilai-nilai, tradisi, dan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke
generasi. Kehadiran warisan budaya tidak hanya mencerminkan kekayaan sejarah
suatu bangsa, tetapi juga menjadi fondasi yang kuat dalam membentuk karakter
dan identitas nasional. Dalam konteks ini, pelestarian warisan budaya bukanlah
sekadar upaya untuk melestarikan benda-benda bersejarah, melainkan juga sebuah
komitmen untuk mempertahankan keberlangsungan eksistensi sebuah bangsa. Oleh
karena itu, penting untuk memahami dan menyadari betapa pentingnya pelestarian
warisan budaya sebagai fondasi identitas nasional dan karakter bangsa.
Makalah ini
akan menjelaskan mengapa pelestarian warisan budaya menjadi suatu keharusan
dalam membangun identitas nasional yang kuat. Kita akan mengulas pentingnya
kebudayaan sebagai pondasi karakter bangsa, yang tidak hanya memengaruhi
individu-individu dalam masyarakat, tetapi juga menggambarkan jati diri suatu
negara di mata dunia. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan
antara warisan budaya dan identitas nasional, diharapkan kita dapat menemukan
alasan yang lebih kuat untuk memelihara dan melestarikan kekayaan budaya yang
menjadi ciri khas bangsa kita.
PERMASALAHAN
Pelestarian
warisan budaya dan identitas nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Pertama, arus globalisasi yang mengarah pada homogenisasi budaya seringkali
mengancam keberagaman budaya lokal. Kedua, modernisasi membawa perubahan dalam
nilai-nilai tradisional yang dapat mengaburkan identitas nasional suatu bangsa.
Ketiga, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian warisan
budaya dapat menyebabkan hilangnya kekayaan budaya yang tak ternilai.
PEMBAHASAN
Warisan budaya dan identitas nasional memiliki hubungan yang erat.
Warisan budaya mencerminkan kekayaan sejarah, tradisi, dan kebiasaan suatu
bangsa yang menjadi bagian integral dari identitas nasionalnya. Pelestarian
warisan budaya bukan hanya sekadar mempertahankan benda-benda bersejarah,
tetapi juga melestarikan nilai-nilai, norma, dan etika yang terkandung di
dalamnya. Dengan memahami dan merawat warisan budaya, masyarakat dapat
memperkuat rasa memiliki terhadap identitas nasionalnya, serta memupuk kebanggaan
akan keberagaman budaya yang dimilikinya.
Sebagai tradisi, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal yang
dimiliki dan dihidupi bersama secara turun-temurun oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu dalam suatu bangsa, kebudayaan dapat dimaknai sebagai
identitas kolektif atau jati diri suatu bangsa. Kebudayaan memiliki peran dan
fungsi yang sentral dan mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai
kebudayaan telah mengakar (deep-rooted) dalam sendi kehidupan masyarakat.
Indonesia sebagai negara kepulauan adalah negara-bangsa yang memiliki kekayaan
dan keragaman budaya nusantara yang merupakan daya tarik tersendiri di mata
dunia. Seharusnya hal ini dapat dijadikan modal untuk menaikkan citra bangsa di
mata dunia sekaligus nilai-nilai fundamental yang berfungsi merekatkan
persatuan.
Nilai-nilai luhur Seperti yang kita ketahui, sebagai sebuah negara
bangsa (nation-state) Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang khas dan
membudaya di masyarakat seperti gotong-royong, saling tolong menolong, ramah,
santun, toleran, dan perduli terhadap sesama. Nilai-nilai luhur tersebut pada
akhirnya dijadikan rujukan untuk membentuk ideologi negara, yaitu Pancasila
yang secara umum dibangun atas nilai-nilai luhur yang telah mengakar dan
membudaya di masyarakat jauh sebelum Indonesia menjadi negara kesatuan.
Sejak pascareformasi hingga saat ini kebudayaan di Indonesia terus
mengalami banyak tantangan yang cukup serius, khususnya generasi muda yang
sudah mulai banyak kurang memahami kebudayaan lokal. Banyak di antara mereka
yang tidak memiliki ketertarikan khusus akan kebudayaan lokal. Banyak di antara
generasi muda yang sudah melupakan bahkan tidak mengetahui dongeng-dongeng
lokal dan permainan tradisional. Tidak banyak dari mereka yang mengetahui
kejayaan kerajaan nusantara di masa lalu seperti kebesaran Kerajaan Sriwijaya
dalam membangun kekuatan maritimnya serta Kerajaan Majapahit yang berhasil
mempersatukan nusantara.
Krisis karakter
Mulai melunturnya wacana kebudayaan nusantara di kalangan
masyarakat dikarenakan masuknya pengaruh budaya asing, baik dari Barat maupun
Asia. Perkembangan teknologi yang menghapus ruang dan waktu juga memberi
pengaruh besar. Ada indikasi krisis karakter dan identitas serta integritas di
kalangan generasi muda saat ini. Hal ini bisa dibilang cukup mengkhawatirkan
karena apabila nilai-nilai kebudayaan hilang dan tidak teraktualisasi,
masyarakat kita khususnya generasi muda akan kehilangan fondasi etik dan landasan
fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang secara potensial akan
berujung pada terpecah-belahnya persatuan bangsa, dan maraknya budaya korupsi,
narkoba, dan aksi terorisme.
Oleh karena itu, wacana kebudayaan, khususnya terkait nilai-nilai
luhur harus terus disuarakan untuk menangkal pengaruh eksternal-negatif yang
salah satunya dapat dilakukan dengan cara melestarikan, memajukan, dan
mengembangkan nilai-nilai kebudayaan nusantara, serta menginternalisasinya di
masyarakat khususnya generasi muda. Diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk
melakukan hal ini, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan telah menunjukkan upaya untuk memajukan ragam kebudayaan lokal yang
prosesnya dilakukan melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan
pembinaan kebudayaan nasional Indonesia. Tidak hanya itu saja, pemerintah
melalui Kemendikbud akan menganggarkan dana abadi sekitar 5 triliun dari APBN
untuk dana pemajuan kebudayaan tahun 2020 dan tahun-tahun selanjutnya.
Merujuk pada hal ini, kita dapat mencontoh negara Korea Selatan
dan Jepang, yang meskipun telah menjadi negara modern dan secara perekonomian
maju, negara-negara ini tetap mampu mempertahankan kebudayaan sebagai identitas
mereka tanpa khawatir terdominasi dengan budaya asing. Oleh karena itu, dalam
konteks kontemporer saat ini inovasi terhadap pemajuan budaya perlu dilakukan
untuk menegaskan identitas bangsa di mata dunia sebagai negara bangsa yang
memiliki keragaman dan kekayaan budaya. Selain itu, membangun karakter bangsa
dapat dilakukan dengan cara mengkolaborasikan nilai-nilai luhur yang telah
menjadi ciri khas kepribadian bangsa, seperti ramah dan santun, suka bergotong
royong, penyayang, toleran, dan peduli terhadap sesama, dan suka menolong
dengan karakter masyarakat modern yang memiliki sifat kerja keras, tekun,
kreatif dan inovatif.
Singkatnya, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh negeri ini untuk memajukan budaya dan membangun karakter bangsa. Yang pertama adalah dari segi modal, selain memiliki keanekaragaman budaya, Indonesia mewarisi banyak nilai luhur nenek moyang yang dapat dijadikan rujukan untuk membentuk karakter bangsa yang berbudaya. Kedua adalah kolaborasi, menjadikan kebudayaan sebagai pondasi karakter bangsa tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja melainkan kerja sama berbagai kalangan. Pemerintah, akademisi, lembaga pendidikan dan penelitian, serta tokoh budaya termasuk di dalamnya para raja dan sultan saling bekerja sama dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan nusantara serta menginternalisasi nilai-nilai luhur bangsa di masyarakat, khususnya generasi muda. Seperti yang belum lama ini dilakukan oleh pemerintah yaitu melakukan audiensi dengan ratusan raja se-nusantara untuk mediskusikan pemajuan budaya nusantara, khususnya dalam membangun karakter bangsa sehingga kita memiliki manusia yang berbudi luhur, pekerja keras, inovatif dan kreatif. Yang terakhir adalah dengan cara membangun komitmen dari semua pihak untuk menerapkan dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur bangsa untuk memajukan negeri ini tanpa harus terbawa oleh pengaruh budaya asing yang berpotensi mengikis nilai-nilai budaya bangsa. Kesimpulannya, diperlukan upaya, strategi, dan kerja sama yang solid dari berbagai pihak dalam melestarikan kebudayaan nusantara beserta nilai-nilai luhur yang dapat dirujuk untuk membangun karakter dan moral bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa kebudayaan merupakan salah unsur sentral bagi suatu bangsa karena melalui kebudayaan, identitas dan jati diri suatu bangsa dapat terejawantahkan. Tidak hanya itu saja, pelestarian dan pemajuan budaya dapat memberikan banyak dampak positif bagi suatu negara karena banyak negara yang telah mengangkat tradisi, narasi, dan unsur-unsur kebudayaan lainnya untuk memperkuat perekonomian mereka dengan cara mengembangkan industri pariwisata di sektor ini. Secara potensial Indonesia memiliki modal tersebut, akan tetapi semua bergantung pada kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak untuk mengelola pelestarian, pengembangan, dan pemajuan kebudayaan Indonesia yang ke arah yang lebih baik.
KESIMPULAN
Warisan budaya dan identitas nasional memiliki
peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. Pelestarian
warisan budaya tidak hanya memperkaya identitas suatu bangsa, tetapi juga
memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. Dengan melestarikan
warisan budaya, kita menjaga akar-akar kebudayaan yang telah membentuk karakter
bangsa selama berabad-abad. Oleh karena itu, pelestarian warisan budaya harus
menjadi agenda utama dalam pembangunan suatu negara.
SARAN
Untuk meningkatkan
pelestarian warisan budaya dan identitas nasional, diperlukan langkah-langkah
konkret seperti:
- Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan
pemahaman masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya melalui
pendidikan formal dan informal.
- Perlindungan Hukum: Menerapkan undang-undang yang
mengatur perlindungan dan pelestarian warisan budaya.
- Kerja Sama Internasional: Berbagi pengalaman dan
pengetahuan dengan negara lain dalam upaya pelestarian warisan budaya
secara global.
- Pemanfaatan Teknologi: Memanfaatkan teknologi dalam
dokumentasi, konservasi, dan promosi warisan budaya.
DAFTAR PUSTAKA
- Smith, L. (2006). The Uses of Heritage. London:
Routledge.
- Kirshenblatt-Gimblett, B. (1998). Destination Culture:
Tourism, Museums, and Heritage. Berkeley: University of California Press.
- UNESCO. (2003). Convention for the Safeguarding of the
Intangible Cultural Heritage. Paris: UNESCO.
- Hobsbawm, E., & Ranger, T. (Eds.). (2012). The
Invention of Tradition. Cambridge: Cambridge University Press.
- Appadurai, A. (1996). Modernity at Large: Cultural
Dimensions of Globalization. Minneapolis: University of Minnesota Press.
No comments:
Post a Comment