Wednesday, April 3, 2024

PENDIDIKAN DAN IDENTITAS NASIONAL: PERAN SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KESADARAN BANGSA

 

PENDIDIKAN DAN IDENTITAS NASIONAL: PERAN SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KESADARAN BANGSA

 

Disusun Oleh :

Selina Lulu Arif (42322010139/C20; Prodi Desain Komunikasi Visual)

 

 

ABSTRAK

 Pendidikan merupakan aspek mendasar dalam kehidupan manusia, yang mempengaruhi kemajuan pribadi dan nasional. Penelitian ini mengeksplorasi pentingnya pembelajaran sejarah dan jati diri bangsa di Indonesia. Hal ini menyoroti peran saling menghormati, penanaman nilai-nilai, dan pentingnya pembelajaran sejarah dalam memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

Pembelajaran sejarah berbasis multikultural efektif mempromosikan budaya Indonesia dan interaksi dengan peristiwa sejarah. Penelitian ini juga mengeksplorasi penguatan identitas nasional melalui pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal, mengatasi permasalahan seperti krisis identitas, konflik, dan disintegrasi bangsa di Indonesia. Caranya antara lain integrasi kurikulum, optimalisasi pendidikan multikultural, dan memasukkan kearifan lokal dalam pendidikan.

 

Kata kunci : Indonesia, identitas, nasional, identitas nasional, progres nasional, kehidupan manusia, aspek dasar, edukasi, belajar, Sejarah, kebijaksanaan, memperkuat, riset, multicultural, lokal, kepentingan.

 

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk mewujudkan sesuatu pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan diwujudkan dengan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan ini yang sebenarnya diberikan amanat untuk menumbuhkan rasa emapati terhadap sesama manusia, kepribadian maupun nilai moral dapat mendukung terjadinya toleransi dalam kehidupan masyarakat. Dalam melakukan penyebaran pengetahuan dan wawasan serta spirit bagi generasi kedepan supaya dalam kehidupanya berjalan dengan baik (Isnaini, 2018: 45). Pendidikan sebagai salah satu pondasi di setiap kehidupan manusia dan pendidikan tetap dibangun dari generasi terus menerus yang harus melakukan pendidikan yang terbaik. Pada dasarnya pendidikan ini sebagai proses dalam pembelajaran untuk menjadikan warga negara yang mampu beradaptasi dalam kehidupanya baik bermasyarakat dan bernegara. Dalam Proses pembelajaran, pengajaran, maupun pelatihan dan penelitian diharapkan peserta didik bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan dapat menjadikan warga negara yang baik. Pendidikan sendiri merupakan kewajiban yang harus didapatkan bagi setiap setiap orang, melalui pendidikan akan memberikan dampak bagi kemajuan diri sendiri ataupun sebuah bangsa (Budiarto, 2020: 52). Tujuan pendidikan sebagai sarana untuk menumbuhkan siswa maupun masyarakat yang berkuwalitas setra mempunyai karakter dalam bertagung jawab. Pendidikan yang kecapaianya dalam sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam perspektif biasanya mempunyai kewajiban yang tidak bisa ditukar maupun tidak dapat di tawar juga menggigat dalam perkembangan dan kemajuan dalam bidang teknologi ini akan berdampak dalam perubahan dalam bidang pendidikan, sosio kultural dan politik dan sebagainya (Damayanti dkk, 2018: 42).

Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

 

B.     Rumusan Masalah

1.       Apa yang pengertian dengan pendidikan?

2.      Apa tujuan dari pendidikan di Indonesia?

3.      Apa saja upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia?

4.      Apa pengertian identitas nasional?

5.      Apa saja faktor-faktor pembentuk identitas nasional?

6.      Bagaimana sifat identitas nasional?

7.      Bagaimana hubungan antara identitas nasional dengan karakter bangsa?

8.      Apa hubungan antara pendidikan dan identitas nasional?

 

C.    Tujuan dan Manfaat

1.      Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan.

2.      Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan di Indonesia.

3.      Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

4.      Untuk mengetahui pengertian identitas nasional.

5.      Untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk identitas nasional.

6.      Untuk mengetahui bagaimana sifat identitas nasional.

7.      Untuk mengetahui hubungan antara identitas nasional dengan karakter bangsa.

8.      Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan identitas nasional.


PEMBAHASAN

 

1.      Pengertian Dari Pendidikan

Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan, terlebih dahulu perlu di ketahui dua istilah yang hampir sama bentuknya dan sering di pergunakan dalam dunia pendidikan, yaitu pedagogi dan pedagoik. Pedagogi berarti “pendidikan” sedangkan pedagoik artinya “ilmu pendidikan”. Kata pedagogos yang pada awalnya berarti pelayanan kemudian berubah menjadi pekerjaan mulia. Karena pengertian pedagogi (dari pedagogos) berarti seorang yang tugasnya membimbing anak di dalam pertumbuhannya ke daerah berdiri sendiri dan bertanggung jawab.

Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan dan budaya ada bersama dan saling memajukan.

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat kedewasaannya. Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (peserta didik) untuk dapat membuat manusia (peserta didik) itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta mampu membuat manusia (peserta didik) lebih kritis dalam berpikir.

 

2.      Tujuan Pendidikan Di Indonesia

UU Nomor 20 Tahun 2003 dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia yaitu untuk mengembangkan potensi para pelajar dalam hal ini peserta didik agar bisa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa.
Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mempunyai kepribadian yang berakhlak mulia, berilmu, mandiri, mulia, kreatif, sehat, dan yang paling penting adalah membentuk pelajar menjadi warga negara yang memiliki sikap demokratis dan juga bertanggung jawab.

 

Tujuan pendidikan menurut para ahli :

2.2. Prof. Dr. John Dewey

John Dewey sebagai pakar pendidikan mengungkapkan tujuan pendidikan berdasarkan suatu proses pengalaman. Menurutnya, pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Bagi John Dewey, kehidupan adalah sebuah pertumbuhan, maksud dari pendapat tersebut menjadikan pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha untuk membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan sendiri adalah proses untuk menyesuaikan diri dengan setiap fase dengan menambah keterampilan dalam perkembangan sebagai manusia.

2.3. Ki Hajar Dewantara

Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah untuk mendidikan anak agar bisa menjadi manusia yang memiliki kesempurnaan dalam hidup. Hidup yang sempurna bisa dimaknai sebagai seseorang yang mempunyai kehidupan dan penghidupan yang bersifat selaras dengan alam atau dengan kata lain sesuai dengan kodratnya, dan juga selaras dengan masyarakat.

2.4. Aristoteles

Menurut filsuf asal Yunani, Aristoteles, tujuan pendidikan adalah persiapan atau bekal untuk suatu pekerjaan atau kegiatan yang layak. Pendidikan seharusnya diselenggarakan berdasarkan pedoman pada hukum agar sesuai (koresponden) dengan hasil analisis psikologis, dan juga mengikuti kemajuan secara bertahap, baik fisik (fisik) maupun mental (batiniah atau ruh).

2.5. Al-Ghazali

Menurut filsuf asal Timur Tengah, Al-Ghazali, tujuan pendidikan adalah proses menjadi manusia yang sempurna. Proses tersebut adalah proses pembelajaran yang memanusiakan manusia melalui berbagai ilmu yang disampaikan secara bertahap dari manusia itu muncul hingga manusia itu meninggal. Proses pembelajaran sendiri merupakan tanggung jawab orang tua dan masyarakat, dengan sikap mereka kepada Tuhan.

2.6. Umar Tirtarahardja dan La Sulo

Kedua ahli ini mempunyai pendapat bahwa seharusnya pendidikan adalah bentuk suatu tindakan yang objek sasarannya atau ditujukan kepada peserta didik ketika berada dalam situasi dan kondisi tertentu, dan juga pada waktu dan tempat tertentu, dengan menggunakan suatu alat atau media yang juga tertentu.
Pendidikan sendiri harus dilaksanakan dan hanya memungkinkan untuk direalisasikan, dengan catatan tujuan yang ingin dicapai sudah dibuat lebih jelas atau eksplisit, bersifat konkret, dan juga mencakup ruang lingkup kandungan yang terbatas.

 

3.      Upaya Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Indonesia

Melihat kekurangan tersebut upaya yang perlu dilakukan ialah mengadakan supervisi akademik. Mengembangkan proses belajar mengajar akan lebih baik dengan dilakukannya pembinaan kepada tenaga pendidik, hal ini merupakan tujuan dari supervisi akademik menurut pendapat Yushak Baharuddin, selaku supervisi pendidikan. Untuk meningkatkan profesi mengajarnya seperti : meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar; menjamin berjalannya kegiatan sekolah secara optimal sesuai dengan ketentuan yg telah ditetapkan; memperbaiki kesalahan dengan memberikan bimbingan langsung.

Teknik supervisi, budaya organisasi pembelajaran dan pelatihan merupakan salah satu upaya meningkatkan profesionalitas seorang supervisor dengan seorang guru. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatan tersebut harus dilakukan secara bersama, direktif dan empertimbangkan tingkat kematangan konseptual serta komitmen semua guru.

Pendekatan budaya organisasi dapat dilakukan dengan cara mengajak siswa untuk ikut dan aktif dalam berorganisasi terutama organisasi yang diselenggarakan oleh sekolah. (SMP Katolik Santo Petrus, 2020). Pemerintah sebenarnya sudah berupaya dengan membuat berbagai program seperti; SM3T, MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) (Kurniawan, 2019), dan Kurikulum yang bermuatan lokal atau kedaerahan. Namun hal itu belum membuahkan hasil yang signifikan karena masih ada beberapa faktor yang menjadi penghambat. Misalnya, SM3T cenderung bersifat temporer dan tidak ada penugasan berkelanjutan, seperti program MPMBS tidak ditemui pada daerah 3T (Trisna, 2019).

 

4.      Pengertian Identitas Nasional

Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional.

 

 

5.      Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Faktor primitif seperti geografi, ekologi, dan demografi merupakan faktor bawaan suatu bangsa yang mempengaruhi kehidupan demografi, ekonomi, sosial, dan budaya. Sedangkan faktor kondisional adalah faktor subjektif, antara lain faktor sejarah, sosial, politik, dan budaya yang mempengaruhi pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang membentuk sebuah negara bangsa. Kesamaan agama dan ideologi, seperti ideologi Pancasila, bisa mempersatukan bangsa. Para pemimpin yang disegani, seperti Sukarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia, juga berkontribusi dalam pembentukan kewarganegaraan baru.

Persatuan dalam kebhinnekaan sangat penting dalam pembentukan jati diri bangsa. Warga negara tidak hanya setia pada negara dan pemerintahnya, tetapi juga pada suku, bangsa, adat istiadat, ras, dan agamanya. Mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar terhadap kebersamaan bangsa-bangsa di bawah satu pemerintahan yang sah. Kesadaran akan pentingnya persatuan dalam kebhinekaan sangat penting untuk menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, prinsip yang berlandaskan kesantunan.

Sejarah memainkan peran penting dalam menyatukan anggota masyarakat dan menumbuhkan solidaritas. Pembangunan ekonomi, seperti industrialisasi, mengarah pada spesialisasi dan saling ketergantungan di antara anggota, sehingga menghasilkan solidaritas dan persatuan yang lebih besar. Solidaritas Organik, sebuah konsep yang dikembangkan oleh Emile Durkheim, berlaku untuk masyarakat industri di kawasan maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat.

 

6.      Sifat Identitas Nasional

Identitas nasional merupakan identitas dinamis dan khas yang digunakan suatu bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama. Di era globalisasi, negara-negara menghadapi tantangan berat dari kekuatan internasional di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Tanpa mempertahankan identitasnya, suatu bangsa bisa menjadi kacau dan kesulitan mencapai tujuan hidup bersama. Oleh karena itu, identitas nasional sangat penting bagi eksistensi dan keberhasilan suatu bangsa.

 

7.      Hubungan Antara Identitas Nasional Dan Karakter Bangsa

Identitas nasional mengacu pada kesatuan politik suatu bangsa, yang bisa homogen atau heterogen. Hal ini dapat berasal dari negara lain atau dari beberapa negara-bangsa. Warga negara harus mendukung identitas nasional untuk menyatukan mereka sebagai “satu bangsa” di dalam negara. Para founding fathers Indonesia menyadari perlunya sebuah negara yang dapat bersatu di antara berbagai kelompok dan faksi. Hal ini memunculkan gagasan nasionalisme yang bertujuan untuk melepaskan diri dari kolonialisme dan mendirikan negara bangsa untuk kemerdekaan dan masyarakat yang adil.

Terbentuknya bangsa Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti penderitaan bersama pada masa penjajahan, keinginan bersama untuk merdeka, adanya kesatuan tempat tinggal, dan kesamaan cita-cita untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan. Kemerdekaan Indonesia dicapai melalui perjuangan dan pengorbanan, bukan sekedar proklamasi. Empat tahapan pembangunan negara di Indonesia adalah sebagai berikut: mengakui hak setiap bangsa untuk memerdekakan diri, perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan, dan kemauan kolektif seluruh bangsa sebagai keinginan yang mulia.

Negara Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan dan pengorbanan, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Wawasan kebangsaan berdasarkan Pancasila merupakan rahasia nasional yang berdasarkan pada ketuhanan Yang Maha Esa, dengan landasan moral, etika, dan spiritual. Pancasila merupakan falsafah dasar bangsa dan negara, berdasarkan nilai-nilai budaya dan agama yang dimiliki bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara, dan nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Proses formal perumusan materi Pancasila dilakukan pada sidang pertama BPUPKI, sidang “Panitia 9”, dan akhirnya disahkan secara yuridis secara formal sebagai landasan filsafat di Negara Republik Indonesia.

 

8.      Hubungan Antara Pendidikan Dan Identitas Nasional

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam budaya sekaligus sebagai ciri khas bangsa yang harus dilindungi dan dilestarikan. Melestarikan keanekaragaman budayaTidak cukup hanya belajar; Anda juga harus mengembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta bimbingan yang optimal dalam pendidikan. Identitas nasional yang mendalam. Konteks nasional cenderung mengacu pada budaya, adat istiadat, dan karakter suatu bangsa.negara. Sebagai bangsa dan negara yang mandiri dan berdaulat dalam pergaulan internasional, kita akan saling menghormati dan sejajar dengan bangsa dan negara lain apabila kita mampu mempertahankan jati diri bangsa. Menjaga jati diri bangsa merupakan kewajiban seluruh masyarakat Indonesia, termasuk lembaga pendidikan. Pendidikan merupakan wadah penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada peserta didik sehingga muncul karakter jati diri bangsa (Mardiani et al., 2021: 5).


PENUTUP


A.    Kesimpulan

Pendidikan adalah proses penting yang melibatkan pembelajaran dan keterampilan, dengan pembelajaran sejarah berbasis multikultural di Indonesia yang berfokus pada keanekaragaman budaya. Membentuk karakter bangsa dan memperkokoh Bhinika Tunggal Ika Indonesia, bangsa yang bersatu dan beradab. Identitas nasional adalah kepribadian atau jati diri bangsa yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain, sering kali mencakup budaya, adat istiadat, dan ciri khasnya. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melibatkan pengawasan akademik, kemajuan teknologi, pelatihan guru, budaya organisasi, pemrograman ulang kurikulum, dan insentif guru untuk meningkatkan pendidikan generasi masa depan. Implementasi identitas nasional mengutamakan kepentingan bangsa yang meliputi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan. Indonesia lebih mengutamakan keamanan nasional dibandingkan kepentingan pribadi dan kelompok.

 

B.     Saran

Kami percaya bahwa dokumen yang kami kumpulkan akan bermanfaat bagi pembaca. Penulisan ini menyadarkan kami betapa masih banyak hal yang masih ada, dan kami sangat berharap agar makalah kami dapat diperbaiki dengan saran, kesalahan, dan kritik Anda yang bermanfaat.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://repository.upy.ac.id/1242/1/5.%20Ari%20Setiarsih.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-di-indonesia/

https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/8258/5796

https://jurnal.maarifnumalang.id/index.php/mjemias/article/view/3

https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/download/7757/4690#:~:text=Sedangkan%20arti%20dari%20Pendidikan%20adalah,pendapat%20mengenai%20pengertian%20ilmu%20pendidikan.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/20bb958d430cc7d21ef6c2b58d14da41.pdf

https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/download/7757/4690

No comments:

Post a Comment

PRESENTASI PANCASILA (13 DESEMBER 2024)