Pendidikan dan Identitas Nasional: Peran
Sekolah dalam Membentuk Kesadaran Kebangsaan.
Raysa Alyaa
Nadira (C18/42322010098)
DESAIN KOMUNIKASI
VISUAL
FAKULTAS DESAIN SENI
KREATIF
ABSTRAK
Kesadaran nasional merupakan aspek penting dalam membangun jati diri bangsa yang kuat dan kokoh dalam suatu negara. Sekolah memainkan peran kunci dalam membentuk kesadaran nasional melalui pendidikan yang komprehensif dan berkelanjutan. Bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana peran sekolah dapat ditingkatkan dalam membentuk kesadaran kebangsaan serta strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai hal ini.
Mengeksplorasi berbagai pendekatan dan strategi yang
dapat diadopsi sekolah untuk meningkatkan
kesadaran nasional. Pendekatan ini mencakup memasukkan aspek sejarah, budaya,
dan nilai-nilai kebangsaan ke dalam kurikulum
serta meningkatkan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang
meningkatkan rasa memiliki dan jati diri bangsa.
Peran pendidik sebagai agen perubahan, guru harus
mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan memberi contoh dalam menciptakan
lingkungan belajar yang mengedepankan rasa kebersamaan dan menghargai
keberagaman budaya.
Kata
kunci : sikap nasionalisme, lingkungan
sekolah.
PENDAHULUAN
Pendidikan karakter, kebudayaan, dan kebangsaan
merupakan tiga aspek yang saling
berkaitan. pendidikan karakter bertujuan
untuk membentuk kepribadian positif pada diri individu, dan budaya serta
kebangsaan merupakan identitas suatu
negara. Pendidikan karakter dianggap sebagai salah satu aspek penting
pendidikan modern yang berfokus pada pengembangan keterampilan sosial dan kepribadian siswa.
Pendidikan karakter juga berperan penting dalam
pembentukan kebangsaan dan penguatan budaya lokal. Kebangsaan merupakan suatu
konsep yang berkaitan dengan jati diri bangsa dan rasa cinta
tanah air. Melalui pendidikan
karakter, siswa dapat mempelajari nilai-nilai budaya lokal seperti gotong royong, kearifan lokal, dan adat istiadat. Dalam hal ini, pendidikan karakter akan membantu siswa memperkuat
identitas budaya dan menjaga
keberlangsungan budaya lokal di Indonesia.
PERMASALAHAN
1. Apa yang dimaksud dengan kebangsaan?
2. Apa saja pengaruh budaya sekolah terhadap sikap nasionalisme
siswa?
3. Bagaimana peranan guru dalam pengembangan sikap
kebangsaan?
4. Seberapa efektifnya program ekstrakurikuler
dalam membentuk sikap kebangsaan?
PEMBAHASAN
1. Kebangsaan
“Bangsa” dalam KBBI adalah kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan,
adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan
“kebangsaan” memiliki arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa;
mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara. “Nasionalisme” adalah
paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan yang mengandung makna
sebagai suatu kesadaran dan semangat cinta tanah air, kebanggaan atas
bangsanya, memelihara kehormatan bangsa serta memiliki rasa persatuan dan
kesatuan.
2. Pengaruh Budaya
Para pelajar merupakan
pewaris bangsa dan tidak bisa dipisahkan dari perjalanan panjang negeri ini,
sehingga menumbuhkan rasa kesadaran nasional dikalangan pelajar merupakan hal
penting yang tidak boleh dilupakan oleh negeri ini.
Budaya
sekolah di lingkungan sekolah menyebabkan warga sekolah terpengaruh dalam
mengembangkan sikap nasionalis.
Dengan adanya
budaya sekolah yang berupa budaya tertib dan kebiasaan
seperti, upacara pengibaran bendera setiap hari Senin, perayaan hari raya,
serta kesopanan siswa terhadap guru dan orang tua harus tetap dijaga di
lingkungan sekolah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Pembiasaan sikap nasionalisme sangat diperlukan karena
untuk melestarikan dan melindungi bangsa dan jati diri bangsa, maka para
pelajar harus mempunyai rasa memiliki, cinta tanah air, rasa persatuan dan
solidaritas, serta bangga terhadap jati diri bangsa. Sehinga para pelajar dapat merasa betapa pentingnya
untuk memiliki dan menumbuhkan sikap
nasionalisme.
3. Peranan Guru
Guru memegang peranan penting dalam
penerapan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah. Guru dapat mengambil
berbagai peran dalam PPK, termasuk peran fasilitator. Secara sederhana, peran
fasilitator adalah kemampuan seorang guru, baik secara individu maupun kelompok
(teamwork), untuk membantu kelompok lain (siswa) memahami dan mencapai suatu tujuan tertentu.
Fasilitator lebih mengarah pada
makna untuk mempermudah dan sebagai orang yang menawarkan atau menyediakan peluang pembelajaran (Rogers,
1982: Kadir, dkk., 2006).
4. Ekstrakurikuler
Upacara bendera sekolah merupakan
kegiatan pengibaran dan penurunan bendera merah putih bendera negara Republik
Indonesia yang diselenggarakan secara tertib pada waktu tertentu atau yang
telah ditentukan dengan melibatkan siswa dan
aparat sekolah. Kegiatan ini juga dapat melatih kemampuan siswa seperti
jiwa memimpin dan dipimpin serta dapat
menjadi sarana penanaman nilai-nilai kebangsaan
pada sesi acara penyampaian amanat
pembina upacara.
Tujuan diadakannya upacara pengibaran bendera di
sekolah tersebut adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan
mengukuhkan sekolah tersebut sebagai Wiyatamandala (sikap menghargai dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu
pengetahuan.). edangkan tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan upacara bendera
di sekolah yaitu :
l Membiasakan bersikap
tertib dan disiplin,
l Membiasakan
berpenampilan rapi,
l Meningkatkan kemampuan
memimpin,
l Membiasakan kesediaan
dipimpin,
l Membina kekompakan dan
kerjasama,
l Mempertebal rasa
semangat kebangsaan..
KESIMPULAN
Pembinaan sikap kebangsaan di lingkungan sekolah
merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan jati diri bangsa yang
kokoh dan integrasi masyarakat. Dengan memasukkan nilai-nilai kebangsaan ke
dalam kurikulum, partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan peran
pendidik sebagai role model, sekolah mempunyai potensi besar dalam mempengaruhi
sikap dan persepsi siswa terhadap bangsa dan negara.
Pentingnya pemerintah, sekolah, pendidik dan
masyarakat bekerja sama untuk memperkuat peran sekolah dalam menciptakan pola
pikir nasional yang positif dan inklusif.
SARAN
Diharapkan para pelajar mulai
menyadari sikap kebangsaan, untuk keberlangsungan bangsa itu sendiri. Namun
untuk memupuk sikap kebangsaan tidak hanya faktor dari dalam diri saja,
melainkan juga dari faktor eksternal.
Salah satunya lingkungan sekolah
yang diharapkan dapat membantu para pelajar, untuk mengetahui apa sajakah yang
termasuk dari sikap nasionalisme. Dan bahwasanya peran guru sangat berpengaruh
karena sebagai fasilitator para pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Darmayati, O., Suntoro, I., & Yanzi, H. (2015). PENGARUH BUDAYA DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA. Diakses pada 3 April 2024, dari https://www.neliti.com/publications/246294/pengaruh-budaya-dan-lingkungan-sekolah-terhadap-sikap-nasionalisme-siswa
Muwahhida, M, A, F. (2023).
Membangun Kebangsaan dan Memperkuat Budaya Lokal Melalui Pendidikan Karakter di
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(2), 5641-5642.
Arham, A, M. (2019). Upaya Selolah Dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Mataram. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Indonesia, 1(1), 36-37.
KBBI, 2024. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online, diakses tanggal 4
April 2024]
No comments:
Post a Comment