Wednesday, April 3, 2024

Pendidikan dan Identitas Nasional: Peran Sekolah dalam Membentuk Kesadaran Kebangsaan.

 

Pendidikan dan Identitas Nasional: Peran Sekolah dalam Membentuk Kesadaran Kebangsaan.

 

Raysa Alyaa Nadira (C18/42322010098)

 

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS DESAIN SENI KREATIF

 



 

ABSTRAK

 

Kesadaran nasional merupakan aspek penting dalam membangun jati diri bangsa yang kuat dan kokoh dalam suatu negara. Sekolah memainkan peran kunci dalam membentuk kesadaran nasional melalui pendidikan yang komprehensif dan berkelanjutan. Bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana peran sekolah dapat ditingkatkan dalam membentuk kesadaran kebangsaan serta strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai hal ini.

Mengeksplorasi berbagai pendekatan dan strategi yang dapat diadopsi  sekolah untuk meningkatkan kesadaran nasional. Pendekatan ini mencakup memasukkan aspek sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan ke dalam kurikulum  serta meningkatkan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang meningkatkan rasa memiliki dan jati diri bangsa.

Peran pendidik sebagai agen perubahan, guru harus mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan memberi contoh dalam menciptakan lingkungan belajar yang mengedepankan rasa kebersamaan dan menghargai keberagaman budaya.

 

Kata kunci  : sikap nasionalisme, lingkungan sekolah.

 

PENDAHULUAN

 

Pendidikan karakter, kebudayaan, dan kebangsaan merupakan tiga  aspek yang saling berkaitan. pendidikan karakter  bertujuan untuk membentuk kepribadian positif pada diri individu, dan budaya serta kebangsaan merupakan  identitas suatu negara. Pendidikan karakter dianggap sebagai salah satu aspek penting pendidikan  modern  yang berfokus pada pengembangan  keterampilan sosial dan kepribadian siswa.

Pendidikan karakter juga berperan penting dalam pembentukan kebangsaan dan penguatan budaya lokal. Kebangsaan merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan jati diri bangsa dan  rasa cinta  tanah air. Melalui pendidikan  karakter, siswa dapat mempelajari nilai-nilai budaya lokal  seperti gotong royong, kearifan lokal,  dan adat istiadat. Dalam hal ini,  pendidikan karakter akan membantu siswa memperkuat identitas budaya dan  menjaga keberlangsungan budaya lokal di Indonesia.

 

PERMASALAHAN

 

1. Apa yang dimaksud dengan kebangsaan?

2. Apa saja pengaruh budaya sekolah terhadap sikap nasionalisme siswa?

3. Bagaimana peranan guru dalam pengembangan sikap kebangsaan?

4. Seberapa efektifnya program ekstrakurikuler dalam membentuk sikap kebangsaan?

 

PEMBAHASAN

 

1. Kebangsaan

            “Bangsa” dalam KBBI adalah kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan” memiliki arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara. “Nasionalisme” adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.

Nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan yang mengandung makna sebagai suatu kesadaran dan semangat cinta tanah air, kebanggaan atas bangsanya, memelihara kehormatan bangsa serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan.

 

2. Pengaruh Budaya

            Para pelajar merupakan pewaris bangsa dan tidak bisa dipisahkan dari perjalanan panjang negeri ini, sehingga menumbuhkan rasa kesadaran nasional dikalangan pelajar merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan oleh negeri ini.

Budaya sekolah di lingkungan sekolah menyebabkan warga sekolah terpengaruh dalam mengembangkan sikap nasionalis.

            Dengan  adanya  budaya  sekolah  yang berupa budaya tertib dan kebiasaan seperti, upacara pengibaran bendera setiap hari Senin, perayaan hari raya, serta kesopanan siswa terhadap guru dan orang tua harus tetap dijaga di lingkungan sekolah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Pembiasaan sikap nasionalisme sangat diperlukan karena untuk melestarikan dan melindungi bangsa dan jati diri bangsa, maka para pelajar harus mempunyai rasa memiliki, cinta tanah air, rasa persatuan dan solidaritas, serta bangga terhadap jati diri bangsa. Sehinga  para pelajar dapat merasa betapa pentingnya untuk memiliki dan   menumbuhkan sikap nasionalisme.

 

3. Peranan Guru

            Guru memegang peranan penting dalam penerapan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah. Guru dapat mengambil berbagai peran dalam PPK, termasuk peran fasilitator. Secara sederhana, peran fasilitator adalah kemampuan seorang guru, baik secara individu maupun kelompok (teamwork), untuk membantu kelompok lain (siswa) memahami dan  mencapai suatu tujuan tertentu.

            Fasilitator lebih mengarah pada makna untuk mempermudah dan sebagai orang yang menawarkan atau  menyediakan peluang pembelajaran (Rogers, 1982: Kadir, dkk., 2006).

 

4. Ekstrakurikuler

            Upacara bendera sekolah merupakan kegiatan pengibaran dan penurunan bendera merah putih bendera negara Republik Indonesia yang diselenggarakan secara tertib pada waktu tertentu atau yang telah ditentukan dengan melibatkan siswa dan  aparat sekolah. Kegiatan ini juga dapat melatih kemampuan siswa seperti jiwa memimpin  dan  dipimpin serta  dapat  menjadi  sarana  penanaman nilai-nilai  kebangsaan  pada  sesi  acara penyampaian  amanat  pembina  upacara.

Tujuan diadakannya upacara pengibaran bendera di sekolah tersebut adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan mengukuhkan sekolah tersebut sebagai Wiyatamandala (sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.). edangkan tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan upacara bendera di sekolah yaitu :

l  Membiasakan bersikap tertib dan disiplin,

l  Membiasakan berpenampilan rapi,

l  Meningkatkan kemampuan memimpin,

l  Membiasakan kesediaan dipimpin,

l  Membina kekompakan dan kerjasama,

l  Mempertebal rasa semangat kebangsaan..

 

KESIMPULAN

         

Pembinaan sikap kebangsaan di lingkungan sekolah merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan jati diri bangsa yang kokoh dan integrasi masyarakat. Dengan memasukkan nilai-nilai kebangsaan ke dalam kurikulum, partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan peran pendidik sebagai role model, sekolah mempunyai potensi besar dalam mempengaruhi sikap dan persepsi siswa terhadap bangsa dan negara.

Pentingnya pemerintah, sekolah, pendidik dan masyarakat bekerja sama untuk memperkuat peran sekolah dalam menciptakan pola pikir nasional yang positif dan inklusif.

 

SARAN

            Diharapkan para pelajar mulai menyadari sikap kebangsaan, untuk keberlangsungan bangsa itu sendiri. Namun untuk memupuk sikap kebangsaan tidak hanya faktor dari dalam diri saja, melainkan juga dari faktor eksternal.

            Salah satunya lingkungan sekolah yang diharapkan dapat membantu para pelajar, untuk mengetahui apa sajakah yang termasuk dari sikap nasionalisme. Dan bahwasanya peran guru sangat berpengaruh karena sebagai fasilitator para pelajar.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Darmayati, O., Suntoro, I., & Yanzi, H. (2015). PENGARUH BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA. Diakses pada 3 April 2024, dari https://www.neliti.com/publications/246294/pengaruh-budaya-dan-lingkungan-sekolah-terhadap-sikap-nasionalisme-siswa

 

Muwahhida, M, A, F. (2023). Membangun Kebangsaan dan Memperkuat Budaya Lokal Melalui Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(2), 5641-5642.

 

Arham, A, M. (2019). Upaya Selolah Dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Mataram. Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia, 1(1), 36-37.

 

KBBI, 2024. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online, diakses tanggal 4 April 2024]

No comments:

Post a Comment

PRESENTASI PANCASILA (13 DESEMBER 2024)