Wednesday, June 25, 2025

 

Eka Tama Dzikrullah 

D49








Wawasan Nusantara vs Globalisasi: Pertahankan Identitas Bangsa


Abstrak


Globalisasi membawa dampak besar dalam segala aspek kehidupan, termasuk budaya, ekonomi, dan politik. Di tengah arus global yang serba cepat dan terbuka, identitas bangsa Indonesia sebagai negara multikultural diuji. Artikel ini membahas pentingnya Wawasan Nusantara sebagai landasan berpikir untuk menjaga keutuhan dan identitas nasional di tengah tekanan globalisasi. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, artikel ini menguraikan tantangan dan strategi mempertahankan identitas bangsa tanpa menutup diri dari perkembangan global.


Kata Kunci: Wawasan Nusantara, globalisasi, identitas bangsa, nasionalisme, budaya lokal.




Pendahuluan


Globalisasi merupakan suatu proses yang menjadikan dunia semakin terhubung dan saling mempengaruhi. Fenomena ini membawa dampak positif berupa kemajuan teknologi, informasi, dan ekonomi. Namun, di sisi lain, globalisasi juga dapat mengikis nilai-nilai lokal dan identitas suatu bangsa jika tidak disikapi dengan bijak. Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan budaya, bahasa, dan tradisi memiliki kekuatan dalam keberagaman. Untuk mempertahankan identitas bangsa, konsep Wawasan Nusantara sangat relevan sebagai cara pandang yang menyatukan perbedaan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).




Permasalahan


1. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap identitas bangsa Indonesia?

2. Sejauh mana Wawasan Nusantara dapat menjadi benteng dalam menghadapi arus globalisasi?

3. Strategi apa yang dapat dilakukan untuk memperkuat identitas bangsa di era global?




Pembahasan

 1. Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Bangsa


Globalisasi menciptakan budaya massa yang cenderung seragam dan mendunia. Budaya lokal dan nilai-nilai tradisional perlahan tergeser oleh gaya hidup global, seperti konsumsi produk asing, bahasa asing, hingga tren media sosial yang mendominasi kehidupan generasi muda. Identitas bangsa menjadi kabur jika masyarakat kehilangan kesadaran terhadap budaya sendiri.2. Wawasan Nusantara sebagai Cara Pandang Nasional


Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dalam kesatuan wilayah dan keberagaman. Nilai-nilai utama dalam Wawasan Nusantara adalah persatuan, keadilan, kebhinekaan, dan nasionalisme. Dengan menerapkan Wawasan Nusantara, masyarakat diajak untuk tetap terbuka terhadap dunia luar tanpa kehilangan jati diri.


 2.Strategi Mempertahankan Identitas Bangsa


Beberapa strategi antara lain:


Penguatan pendidikan karakter dan sejarah nasional.

Pelestarian budaya lokal melalui seni, bahasa, dan adat istiadat.

Pemanfaatan teknologi dan media digital untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia.

Peningkatan kesadaran nasional melalui kebijakan negara yang inklusif dan pro-kebudayaan.

Pemberdayaan generasi muda sebagai agen pelestari identitas bangsa.




Kesimpulan


Globalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari, namun bukan berarti identitas bangsa harus hilang. Dengan Wawasan Nusantara sebagai dasar berpikir, Indonesia mampu menjaga persatuan di tengah perbedaan dan tetap eksis dalam kancah global. Identitas bangsa harus terus diperkuat agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam era global.




Saran


Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menerapkan nilai-nilai Wawasan Nusantara secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan, media, dan teknologi harus digunakan untuk memperkuat nasionalisme dan melestarikan budaya lokal. Generasi muda perlu diberikan ruang untuk mengekspresikan kecintaan terhadap bangsa dalam bentuk yang kreatif dan relevan dengan zaman.




Daftar Pustaka


 Harsuti, Sri. Wawasan Nusantara dalam Konteks Globalisasi. Jakarta: Gramedia, 2018.

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kemendikbud, 2020.

 Rahardjo, Mulyadi. Globalisasi dan Tantangan Kebudayaan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2019.

 Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

No comments:

Post a Comment