MEMBANGUN KEMBALI IDENTITAS NASIONAL: MENGHADAPI TANTANGAN KONTEMPORER DALAM MEMPERTAHANKAN JATI DIRI BANGSA
MUHAMMAD FARIS AYYASY (C35)
46123010062
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Abstrak
Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang menyatukan suatu kelompok masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi. Salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi.
Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya yang memungkinkan masuknya budaya luar dan ditakutkan terkikisnya budaya lokal atau bahkan matinya budaya lokal.Kata Kunci : Identitas Nasional, Jati Diri, Tantangan.
Pendahuluan
Identitas nasional merupakan jati diri suatu bangsa yang membedakan antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Sebagai jati diri suatu bangsa, maka indentitas nasional mempunyai ciri khas, penanda, corak, karakteristik dan sifat yang dapat membedakan suatu bangsa dari bangsa lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Indentitas nasional terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang berarti ciri khas, jati diri, tanda pada seorang individu maupun suatu kelompok yang menjadi pembeda dengan orang lain atau suatu kelompok yang lain. Sedangkan, kata nasional mempunyai arti sebagai gambaran dari identitas yang bersifat kebangsaan yang melekat pada seseorang atau kelompok orang berdasarkan kesamaan fisik, bahasa, cita-cita bangsa, sejarah, budaya, tujuan dan pedoman hidup suatu bangsa. Sebagai jati diri bangsa, indentitas nasional ini bukan hanya mengacu pada personal saja, tetapi juga berlaku untuk suatu kelompok, lembaga, organisasi, dan bahkan suatu negara. Penciri dari identitas pribadi misalnya adalah KTP, ID Card, Surat Izin Mengemudi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Kartu Pelajar dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
Permasalahan
1. Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?
2. Apa saja tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa?
Pembahasan
Identitas nasional merupakan jati diri suatu bangsa yang membedakan antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Sebagai jati diri suatu bangsa, maka indentitas nasional mempunyai ciri khas, penanda, corak, karakteristik dan sifat yang dapat membedakan suatu bangsa dari bangsa lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Indentitas nasional terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang berarti ciri khas, jati diri, tanda pada seorang individu maupun suatu kelompok yang menjadi pembeda dengan orang lain atau suatukelompok yang lain. Sedangkan, kata nasional mempunyai arti sebagai gambaran dari identitas yang bersifat kebangsaan yang melekat pada seseorang atau kelompok orang berdasarkan kesamaan fisik, bahasa, cita-cita bangsa, sejarah, budaya, tujuan dan pedoman hidup suatu bangsa. Sebagai jati diri bangsa, indentitas nasional ini bukan hanya mengacu pada personal saja, tetapi juga berlaku untuk suatu kelompok, lembaga, organisasi, dan bahkan suatu negara. Penciri dari identitas pribadi misalnya adalah KTP, ID Card, Surat Izin Mengemudi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Kartu Pelajar dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
Salah satu cara untuk memahami identitas nasional suatu bangsa adalah dengan cara membandingkan secara umum suatu bangsa dengan bangsa yang lainnya. Pendekatan seperti itu dapat menjauhkan dari sikap kabalisme, yaitu sikap berlebihan pada keunikan dan ekslusivitas yang esoterik, karena suatu bangsa ada beberapa kesamaan dan tidak ada satu bangsa yang mempunyai kemutlakan perbedaan dengan bangsa lain di dunia ini.
Indonesia sebagai salah satu negara bangsa yang sudah Merdeka dan berdulat tentunya memiliki jati diri atau ciri khas yang hanya dimiliki oleh negara Indonesia dan tidak terdapat di negara lain, sehingga menjadi pembeda yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang beridentitas dan berdaulat. Terdapat faktor yang mempengaruhi identitas suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya yaitu Sejarah, keadaan geografi, demografi, ekologi, kebudayaan dan watak Masyarakat suatu bangsa dan negara.
Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang pesat dan meluas yang sangat mempengaruhi kehidupan. Dari perkembangan teknologi tersebut memunculkan sebuah era diamana segala sesuatu tidak terbatas oleh ruang dan waktu, teknologi informasi dan komunikasi yang mempermudah hubungan antara dua pihak yang berjauhan tempat memungkin untuk dapat berkomunikasi, era ini dikenal dengan era globalisasi. Era globalisasi mungkin sudah tidak asing lagi ditengah-tengah masyarkat sekarang ini. Kemunculan era globalisasi ini membuat suatu negara harus membuka diri untuk dapat mengikuti kemajuan-kemajuan teknologi yang terjadi di dunia dari berbagai aspek, seperti ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Identitas nasional ini adalah sesuatu yang dinamis atau akan selalu berubah dan terbuka untuk diberi suatu makna yang baru sesuai dengan perubahan dan tantangan zaman. Indonesia sendiri mempunyai watak masayrakat yang dikenal ramah, sopan santun dan agamis. Beberapa bentuk tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa yaitu tantangan bagi pertahanan dan keamanan bangsa, lemahnya rasa identitas nasional menyebabkan mudahnya paham ekstrimis untuk mempengaruhi dan menyusup pada remaja-remaja Indonesia sehingga mudah disusupi oleh pola pikir dan kepentingan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan menjadi rentan terhadap perpecahan. Tantangan-tantangan lain terhadap identitas nasional Indonesia seperti; hedonisme, memudarnya sikap gotong royong yang menjadi nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme dan lunturnya sikap sopan santun.
Kesimpulan
Dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan terhadap identitas nasional Masyarakat dapat melakukan sebuah Upaya, seperti menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada kehidupan sehari-hari, menanamkan sikap ras cinta tanah air dan nasionalisme, mengutamakan sikap persatuan dan kesatuan, dan memanfaatkan situs jejaring sosial dengan baik. Dengan begitu, Upaya yang dilakukan tidak harus dimulai dengan hal besar tapi dapat dimulai dari hal yang kecil. Merawat identitas nasional di tengah era globalisasi sudah seharusnya dilakukan oleh Masyarakat Indonesia. Supaya jati diri kita sebagai bangsa dan negara Indonesia tidak memudar bahkan hilang oleh arus globalisasi yang sangat pesat ini.
Daftar Pustaka
Arfani, Riza Noer. 2021. Integrasi Nasional dan Hak Asasi Manusia. Dalam Jurnal Sosial Politik UGM. ISSN. 1410-4946, Volume 5, Nomor 2, Nopember 2001 (253-269)
Bahar, Saafaroedin. 1996. Integrasi Nasional Teori, Masalah, dan Strategi. Jakarta: Ghalia Indonesia.Bangsa, Hakikat. “Identitas Nasional / Bangsa Hakikat Identitas Nasional.”
Brata Ida Bagus. 2016. “Kearifan BudayaLokal Perekat Identitas Bangsa.” Jurnal Bakti Saraswati. Diakses Pada Hari Rabu 04 April 2024. Pukul WIB 05(01): 9–16.
Luh Putu Swandewi Antari. 2019. “Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia.” Jurnal jisipol 3 (November): 23–29. http://ejournal.unibba.ac.id/index.php/jisipol/article/view/115.
Tilaar. HAR. 2007. Mengindonesiakan Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
No comments:
Post a Comment