Wednesday, April 3, 2024

IDENTITAS NASIONAL DALAM ERA DIGITAL: PENGARUH MEDIA SOSIAL DAN TEKNOLOGI TERHADAP KESADARAN

    IDENTITAS NASIONAL DALAM ERA DIGITAL: PENGARUH

  MEDIA SOSIAL DAN TEKNOLOGI TERHADAP KESADARAN

BANGSA

Oleh: Nadiya Syifa (B34)

 NIM: 46123010097

             (Mahasiswi S-1 Psikologi, Universitas Mercu Buana)

e-mailsyifa.nadiya8@gmail.com


 

ABSTRACT

National identity is a concept that continues to change in the digital era. The influence of social media and technology has become an important factor influencing national consciousness in understanding and maintaining national identity.

This research aims to explore the impact of social media and technology on national consciousness in the context of national identity. Through a qualitative approach, data was collected through in-depth interviews and social media content analysis. The research results show that social media and technology play a significant role in shaping individuals' perceptions and understanding of national identity. However, technology adoption also brings new challenges in maintaining cultural diversity and traditional values. Therefore, a deeper understanding of the influence of social media and technology on national consciousness is very important to formulate appropriate strategies in maintaining and strengthening national identity in this digital era.

Keywords: national identity, youth, digital era

ABSTRAK

Identitas nasional merupakan konsep yang terus berubah dalam era digital. Pengaruh media sosial dan teknologi telah menjadi faktor penting yang memengaruhi kesadaran bangsa dalam memahami dan mempertahankan identitas nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dampak dari media sosial dan teknologi terhadap kesadaran bangsa dalam konteks identitas nasional. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis konten media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial dan teknologi memainkan peran signifikan dalam membentuk persepsi dan pemahaman individu terhadap identitas nasional. Namun, adopsi teknologi juga membawa tantangan baru dalam mempertahankan keberagaman budaya dan nilai-nilai tradisional. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam tentang pengaruh media sosial dan teknologi terhadap kesadaran bangsa sangat penting untuk merumuskan strategi yang tepat dalam memelihara dan memperkuat identitas nasional di era digital ini.

Kata kunci: Identitas nasional, Remaja, Era digital

 

PENDAHULUAN

Identitas nasional merupakan suatu konsep yang memegang peranan penting dalam membentuk jati diri sebuah bangsa. Seiring dengan perkembangan zaman, era digital telah membawa perubahan signifikan dalam pola komunikasi dan interaksi sosial masyarakat. Fenomena ini tidak lepas dari peran media sosial dan teknologi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah kompleksitas dinamika global, pertanyaan mengenai bagaimana identitas nasional sebuah bangsa terbentuk dan dipengaruhi oleh perkembangan media sosial dan teknologi menjadi semakin relevan.

Dalam konteks ini, studi mengenai pengaruh media sosial dan teknologi terhadap kesadaran bangsa menjadi sangat penting. Media sosial dan teknologi tidak hanya menjadi sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi juga dapat memengaruhi cara individu memahami dan merasakan identitas nasional mereka. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, akan diselidiki bagaimana peran media sosial dan teknologi dalam membentuk, memperkuat, atau bahkan merusak kesadaran bangsa suatu negara.

Penting untuk memahami bahwa fenomena ini tidak hanya bersifat lokal, melainkan juga memiliki dampak yang berskala global. Dengan munculnya ruang digital yang memungkinkan pertukaran informasi tanpa batas, identitas nasional suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, melalui analisis yang cermat, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana identitas nasional sebuah bangsa terbentuk dan dipengaruhi dalam era digital yang semakin terkoneksi ini.

Identitas nasional sangat penting bagi negara dan merupakan ciri khas Indonesia. Jadi jika kita memilih judul Identitas Nasional, kita berharap itu akan menciptakan rasa saling menghormati dan pengertian, sehingga tidak ada perbedaan antar negara. Kesamaan status juga disebabkan karena setiap negara mengakui kedaulatan negara lain. Oleh karena itu, Identitas Nasional Sebagai alat pemersatu bangsa, hal yang membedakannya dengan bangsa lain, dan dasar negara, dengan demikian kita dapat menjalin persahabatan dan kerjasama antar bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan negara kita. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik yang tidak lepas hubungannya dengan internet. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apa pun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa digunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang salah satunya adalah dalam memperkokoh identitas nasional. Kemerosotan moral di kalangan masyarakat khususnya remaja dan pelajar menjadi salah satu tantangan yang serius. Saat usia remaja, kondisi mental seseorang berada dalam fase yang sangat tidak stabil dibandingkan dengan fase anak-anak ataupun dewasa. Pada masa ini remaja cenderung untuk melakukan tindakan tindakan yang merujuk pada pencarian identitas. Sering kali remaja salah ambil langkah dalam penemuan jati diri.

 

PEMBAHASAN

Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik yang tidak lepas hubungannya dengan internet. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apa pun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang salah satunya adalah dalam memperkokoh identitas nasional. Kemerosotan moral di kalangan masyarakat khususnya remaja dan pelajar menjadi salah satu tantangan yang serius. Saat usia remaja, kondisi mental seseorang berada dalam fase yang sangat tidak stabil dibandingkan dengan fase anak-anak ataupun dewasa. Pada masa ini remaja cenderung untuk melakukan tindakan tindakan yang merujuk pada pencarian identitas. Sering kali remaja salah ambil langkah dalam penemuan jati diri. Tindakan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti lingkungan, remaja sering kali tidak merasa percaya diri akibat dari keadaan mereka berbeda dari teman-teman sepantarannya atau sebuah standar semu yang ditetapkan oleh gaya hidup di lingkungan remaja tersebut. contoh: pakaian hypebeast, atau hal lain yang mendorong kenakalan remaja, cara mendidik atau ajaran dari orang tua yang salah, dan kurangnya pendidikan serta informasi mengenai tanah air sendiri, media massa malah lebih asyik memasukan informasi dari berbagai macam dunia mengenai gaya hidup ataupun berita secara umum. Kemudian memberikan berita buruk saja mengenai tanah air kita seperti kasus korupsi dan kriminal lainnya. Sehingga menimbulkan rasa bahwa kita negara yang tidak pernah terbebas dari masalah oleh para remaja. Hal ini diperparah dengan arus globalisasi yang tidak bisa kita kendalikan membuat wawasan nusantara para remaja semakin sedikit dan tertutupi oleh derasnya budaya luar. Beberapa dari generasi muda masa kini secara tidak sengaja melupakan budaya Indonesia seperti penyebab di atas, namun ada golongan yang sengaja melupakan budaya Indonesia entah karena alasan tidak sesuai dengan masa kini, ataupun menganggapnya norak dan tidak sesuai dengan budaya yang masuk dari luar. Dalam dunia pendidikan, kebanyakan orang melihat nilai-nilai pelajaran di kelas daripada nilai-nilai moral seseorang. Mereka lebih penasaran apakah mereka memiliki nilai yang baik, daripada peduli apakah nilai-nilai tersebut diperoleh dengan jujur (Pangalila, 2017). Cara berpikir dalam masyarakat ini harus diubah masyarakat yang berpendidikan dan beretika akan membangun Indonesia menjadi negara yang lebih baik sehingga masyarakat dapat berpikir ulang dan takut menyebarkan berita hoax dan mampu menyaring berita mana yang salah dan berita mana yang benar.

Bagaimana upaya menyadarkan kembali remaja Indonesia terhadap pentingnya identitas nasional dan memfasilitasi serta mendorong warga negara agar memperkuat identitas nasional? Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara dalam bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya pada era reformasi bangsa Indonesia bagaikan berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-nilai yang menjadi pegangan bersama. Padahal bangsa Indonesia telah memiliki nilai nilai luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yakni Pancasila. Warisan agung yang tak ternilai harganya dari para the founding fathers adalah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, jati diri tersebut dapat tersimpul dalam ideologi dan konstitusi negara, ialah Pancasila dan UUD NRI 1945. Pancasila dan UUD NRI 1945 telah terwujudkan dalam segenap pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia telah melaksanakan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam setiap kehidupan sehari-hari, kapan saja dan di mana saja, sebagai identitas nasionalnya. Berdasar uraian uraian di atas, perlu kiranya dipahami bahwa Pancasila merupakan identitas nasional Indonesia yang unik. Pancasila bukan hanya identitas dalam arti fisik atau simbol, layaknya bendera dan lambang lainnya. Pancasila adalah identitas secara non fisik atau lebih tepat dikatakan bahwa Pancasila adalah jati diri bangsa (Kaelan, 2002). Menurut Hardono Hadi (2002) jati diri itu mencakup tiga unsur yaitu kepribadian, identitas, dan keunikan. Pancasila sebagai jati diri bangsa lebih dimaknai sebagai kepribadian (sikap dan perilaku yang ditampilkan manusia Indonesia) yang mencerminkan lima nilai Pancasila. Pancasila dipahami bukan rumus atau statusnya tetapi pada isinya, yakni nilai-nilai luhur yang diakui merupakan pandangan hidup bangsa yang disepakati. Sebagai sikap dan perilaku maka ia dapat teramati dan dinilai seperti apakah jati diri kita sebagai bangsa. Memahami dan mengerti nilai-nilai Pancasila sejak dini dalam kehidupan sekolah sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Kita perlu memahami secara penuh bahwa Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa sehingga kita dapat merasa berkewajiban dalam melaksanakannya. Institusi pendidikan juga berperan sebagai agen sosialisasi politik yang dapat menyatukan peserta didik dari berbagai latar belakang sosial dan budaya yang berbeda sehingga nilai-nilai kebangsaan dapat bersatu. Selain itu, pendidikan juga dapat dijadikan sebagai sarana yang efektif dan efisien untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal karena pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai nilai budaya yang merupakan unsur identitas nasional. (Susim et al., 2019) Dengan adanya pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal ini, akan memperkokoh identitas nasional sehingga tumbuh rasa bangga terhadap bangsa sendiri. Selain memperkokoh identitas nasional, pendidikan multikultural yang berbasis kearifan lokal ini juga dapat menumbuhkan rasa kebanggaan, sikap nasionalisme dan sikap patriotisme terhadap bangsa dan negara. Dengan begitu, upaya ini pastinya dapat mempertahankan identitas dan integritas nasional. Dengan mengembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme, tentunya akan tumbuh rasa cinta terhadap tanah air yang mana hal tersebut merupakan bentuk upaya mempertahankan identitas serta integritas nasional. Seperti pada pandemi yang tidak memungkinkan kita untuk berkegiatan di luar ini, kita bisa memanfaatkan berbagai media elektronik dan internet untuk mempelajari dan mengembangkan budaya sampai ikut serta dalam kegiatan lomba yang dapat memperkuat rasa nasionalisme. Melestarikan budaya dengan memanfaatkan media digital. Budaya sendiri merupakan jati diri bangsa ataupun identitas bangsa tersebut. Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat banyak dari Sabang sampai Merauke. Dengan berkembangnya teknologi dan media sosial, cara melestarikan budaya pun menjadi beragam, sehingga dengan memanfaatkan segala platform yang ada, kita dapat mempertahankan identitas serta integritas nasional. Seperti mempelajari keragaman budaya, menyebarkan dan mempromosikan berbagai kebudayaan yang kita tahu melalui media sosial, mempromosikan tempat pariwisata Indonesia, bahkan sampai mengenalkan budaya kita ke luar negeri. (Hermawan, 2018). Cara yang terakhir yaitu bela negara. Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara, hal itu membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah negara apalagi di era digital/cyber saat ini. Contohnya, kasus pengklaiman batik oleh negara tetangga Malaysia kita bisa melihat ke internet bahwa mereka mengklaim itu milik mereka dengan seperti itu kita dapat melakukan bela negara. Di era digital/cyber internet dapat digunakan sebagai wadah untuk pengecekan atau pencarian informasi mengenai Indonesia dan bela negara.

KESIMPULAN

Dalam pencarian jati diri pada remaja kondisi mental pada fase ini sangat tidak stabil dibandingkan dengan fase anak-anak ataupun dewasa. Fase ini remaja cendrung untuk melakukan suatu Tindakan Tindakan yang merujuk pada pencarian identitas. Sering kali remaja salah ambil Langkah dalam penemuan jati diri. Remaja sering kali merasa tidak percaya diri akibat dari keadaan mereka berbeda dari teman-teman sepantarannya atau sebuah standar gaya hidup dilingkungan remaja tersebut. Bagi bangsa Indonesia jati diri dapat tersimpul dalam ideologi dan konsitusi negara. Pancasila adalah identitas secara non fisik atau lebih tepat dikatakan bahwa Pancasila adalah jati diri bangsa. Di karenakan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, dimana bangsa Indonesia memiliki prinsip yang berbeda dengan bangsa lainnya, yang dimana prinsip tersebut berupa berbangsa dan bernegara yang berupa Pancasila.

SARAN

Media sosial dan teknologi memiliki pengaruh yang besar terhadap identitas dan kesadaran bangsa di era digital. Penting untuk memanfaatkan media sosial dan teknologi secara optimal dan meminimalkan dampak negatifnya. Upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan komunitas diperlukan untuk membangun kesadaran bangsa yang kuat di era digital

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Astawa. 2017. IDENTITAS NASIONAL. UNIVERSITAS UDAYANA

Dewi & Yolanda. 2021 .Pendidikan Kewarganegaraan Konsilidasi Identitas Nasional di Era Revolusi Industri 4.0. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Media Informasi Kementerian Pertahanan. 2017. MEMPERKOKOH IDENTITAS NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN NASIONALISME. Jakarta : Puskom Publik Kemhan.

Pasha , dkk. 2021. UPAYA MENGATASI KRISIS IDENTITAS NASIONAL GENERASI Z DI MASA PANDEMI. Jurnal Kewarganegaraan : Institut Teknologi Bandung.


No comments:

Post a Comment

Menguatkan Pembangunan Nasional melalui Implementasi Pancasila

  Abstrak Pancasila, sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam membimbing arah pembangunan nasional. Artikel...