• Pengertian identitas nasional: Kata identitasberasal dari identity berarti ciri ciri,tandatanda,atau jati diri yang melekat pada seseorangatau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Sedangkan Nasional menunjuk pada sifat khaskelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baikfisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupunnon-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Jadi, "Identitas nasional" adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
• Hakekat nilai nilai budaya nasional: Nilai nilaibudaya nasional adalah prinsipprinsip,keyakinan,norma norma,dan tradisi yang diakui dan dihormati oleh suatu masyarakatsebagai bagian dari identitas kolektifnya.ini mencakup nilai nilai sepertikesederhanaan,gotong royong, hormat kepadasesama, toleransi, kejujuran, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini membentuk dasar bagi kehidupanbermasyarakat yang harmonis dan berkembangdalam suatu negara.
• Pendidikan berbasis nasional: Pendidikan berbasis nilai nilai budaya nasional bertujuanuntuk mengintegrasikan nilai-nilai tersebut kedalam kurikulum dan praktik pendidikan. Hal inidilakukan dengan mengajarkan siswa tentangnilai-nilai tersebut dalam konteks sejarah, sastra, seni, dan kehidupan sehari-hari. Melaluipendidikan berbasis nilai budaya nasional, diharapkan siswa dapat memahami, menghargai, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalamkehidupan mereka, sehingga membentukgenerasi yang memiliki identitas nasional yang kuat dan berkarakter.
• Faktor pembentuknasional:budaya,agama,Pendidikan,geografi,Bahasa,sejarah,
kepemimpinan
• Kata kunci: Pendidikan ,Identitas Nasional, kesadaran ,kebangsaan, sekolah, pembentukan Identitas, kurikulum,Pengajaran Sejarah,Budaya Nasional,Patriotisme, Pengalaman Belajar.
• Pendahuluan: Pendidikan memegang peranan vital dalam membentuk identitas nasional dan kesadaran kebangsaan di antara generasi muda.Di tengah dinamika globalisasi, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan utama menjadi semakin penting dalam menjaga dan memperkuat jati diri bangsa.Dalam konteks ini, tulisan ini akan mengeksplorasi peran sekolah dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa. Dengan menguraikan strategi, praktik terbaik, dan tantangan yang dihadapi, penulis bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana sekolah dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional siswa.
• Pembahasan:1. Kurikulum yang Relevan: Sekolah dapat memperkuat kesadaran kebangsaan siswa dengan mengintegrasikan materi yang relevan tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional ke dalam kurikulum. Ini termasuk pengajaran tentang perjuangan bangsa, tokoh-tokoh nasional, dan nilai-nilai kebangsaan yang harus dipahami dan diinternalisasi oleh siswa. 2.Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan seni, olahraga, atau klub diskusi tentang sejarah dan budaya nasional dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kesadaran kebangsaan siswa di luar ruang kelas. 3.Peran Guru sebagai Model Peran: Guru memiliki peran kunci dalammembentuk kesadaran kebangsaan siswa. Dengan menjadi contoh yang baik dan menyampaikan nilai-nilai kebangsaan secara konsisten dalam interaksi mereka dengan siswa, guru dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional siswa.
• Kesimpulan : Dalam konteks globalisasi yang semakin kompleks, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan yang krusial dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa. Melalui strategi dan praktik yang relevan, sekolah dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional di kalangan generasi
muda.Namun, kita juga menyadari bahwa terdapat tantangan yang perlu dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya dan pengaruh globalisasi.Meskipun demikian, dengan komitmen yang kuat dari pihak sekolah, dukungan dari pemerintah, dan partisipasi aktif dari masyarakat, tantangan tersebut dapat diatasi.Secara kolektif, kita dapat memastikan bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk mendapatkan pengetahuan akademik, tetapi juga menjadi wahana untuk memupuk rasa cinta tanah air,kebanggaan akan budaya dan sejarah bangsa, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun masa depan yang lebih baik. Pemahaman jati diri hangsa dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa di lingkungan. sekolah dengan memberikan landasan identitas, nilai, dan norma yang mempengaruhi imeraksi sosial mereka. Kesadaran akan jati diri bangsa dapat membentuk sikap positif terhadap keragaman budaya, memperkuat rasa kebersamaan, dan mendukung norma-norma sosial yang mendorong kerjasama dan toleransi di sekolah Pendidikan kewarganegaraan yang mencakup aspek-aspek prik prikososial dan nilai-nilai moral, diharapkan dapat membentuk generasi yung mampu berkontribusi positif dalam masyarakat digital yang semakin kompleks dan dinamis, Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, pemahaman kewarganegaraan.
• Daftar pustaka:
Anderson, Benedict. (1991). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso Books.
Banks, James A. (2004). Diversity and Citizenship Education: Global Perspectives. Jossey-Bass.
Barton, Keith C., & Levstik, Linda S. (2004) Teaching History for the Common Good. Lawrence Erlbaum Associates.
Davies, Lynn. (2006). Improving Schools through Community Engagement: A Practical Guide for Educators. SAGE Publications.
Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology Japan. (2017)
Rosenstone, Steven J., & Hansen, John Mark. (2003). Mobilization, Participation, and Democracy in America.
UNESCO. (2015). Global Citizenship Education: Topics and Learning Objectives.
No comments:
Post a Comment