Thursday, April 4, 2024

Warisan Budaya dan Identitas Nasional : Mengapa Penting Untuk Dilestarikan ?

 Warisan Budaya dan Identitas Nasional : Mengapa Penting Untuk Dilestarikan ?


(B40) Fadhillah Iqromah - 46123010134


Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Mercu Buana



Abstrak

Dalam era modern ini, globalisasi telah mengubah secara signifikan gaya hidup masyarakat di berbagai belahan dunia. Namun, dampak dari perubahan ini tidak hanya terjadi pada aspek ekonomi dan teknologi, tetapi juga mempengaruhi warisan budaya yang ditinggalkan oleh para leluhur di masa lampau.Warisan budaya merupakan bagian yang sebenarnya tidak dapat terpisahkan dari identitas nasional suatu bangsa. Artikel ini akan secara mendalam membahas pentingnya menjaga warisan budaya dalam konteks identitas nasional, serta permasalahan apa yang mungkin akan dihadapi dalam memastikan keberlanjutannya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana pelestarian warisan budaya dapat memperkuat identitas nasional suatu bangsa.


Kata Kunci: Warisan Budaya, Identitas Nasional, Tantangan Pelestarian, Pelestarian Budaya.


Pendahuluan : 

Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dari warisan budaya yang menjadi ciri khas suatu bangsa. Warisan budaya mencakup segala sesuatu yang telah diwariskan dari masa lalu, mulai dari Arca, Candi, Prasasti, Wayang, Tari tradisional, Reog, dll. Warisan budaya dan identitas nasional merupakan dua hal yang saling terkait dan memiliki hubungan yang erat. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini penting: Yang pertama, merupakan kunci untuk mempertahankan dan memperkuat identitas nasional. Yang kedua, mengakui kontribusi dan pencapaian leluhur dalam membentuk bangsa kita. Yang ketiga, Warisan budaya memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di antara masyarakat. Yang keempat, Warisan budaya menjadi daya tarik pariwisata dan menciptakan peluang ekonomi lokal. Namun, dalam era globalisasi yang semakin meluas, tantangan pelestarian warisan budaya semakin kompleks, membutuhkan strategi yang terintegrasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak. 


Permasalahan : 

Tantangan utama dalam pelestarian warisan budaya mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi keberlangsungan warisan budaya suatu bangsa. Yang pertama yaitu, modernisasi. Modernisasi yang cepat sering mengancam kelestarian fisik dari bangunan bersejarah seperti Arca, Candi, Prasasti, dan lain sebagainya. Perkembangan urbanisasi juga dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan kehilangan identitas budaya lokal di tengah-tengah pertumbuhan kota yang pesat.

Selain itu, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mengakibatkan hilangnya minat terhadap tradisi lisan dan ritual adat yang merupakan bagian penting dari warisan budaya. Perkembangan teknologi dan gaya hidup modern juga bisa membuat orang lupa akan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya juga menjadi hambatan serius. Tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, upaya pelestarian warisan budaya akan sulit untuk berhasil.


Inti / pembahasan : 

Pelestarian budaya dapat dilakukan melalui dua pendekatan utama, yaitu pengalaman budaya (culture experience) dan pengetahuan budaya (culture knowledge). Keduanya saling melengkapi dan dapat digunakan bersama-sama untuk memperkuat upaya pelestarian warisan budaya suatu bangsa.

  1. Culture Experience (Pengalaman Budaya): Pendekatan ini melibatkan pengalaman langsung dan interaksi dengan warisan budaya melalui aktivitas seperti festival budaya, pameran seni tradisional, atau wisata budaya. Dengan terlibat secara langsung, masyarakat dapat merasakan dan memahami secara lebih mendalam nilai-nilai, tradisi, dan keunikan budaya mereka.
    Contohnya, di Indonesia, banyak festival budaya seperti Festival Wayang di Jawa, Festival Lembah Baliem di Papua, atau Festival Kecak di Bali. Melalui festival-festival ini, masyarakat dan pengunjung dapat terlibat langsung dalam upacara adat, pertunjukan seni tradisional, dan aktivitas budaya lainnya yang memperkuat identitas budaya lokal.

  2. Culture Knowledge (Pengetahuan Budaya): Pendekatan ini melibatkan pendidikan, informasi, dan kesadaran tentang warisan budaya suatu bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui program pendidikan formal di sekolah, seminar, workshop, atau media sosial yang memberikan informasi tentang sejarah, nilai-nilai, dan praktik budaya. Pemerintah Indonesia telah memasukkan materi tentang warisan budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat pengetahuan budaya siswa. Selain itu, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi budaya sering kali mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi tentang warisan budaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal.

Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, masyarakat dapat memiliki pengalaman langsung yang mendalam dengan warisan budaya mereka melalui festival, pertunjukan, atau kegiatan budaya lainnya, sambil juga memiliki pengetahuan yang kuat tentang sejarah, makna, dan nilai-nilai budaya tersebut. Ini akan memperkuat kesadaran dan komitmen mereka dalam melestarikan dan mewarisi warisan budaya bagi generasi mendatang.

Kesimpulan : 

Pelestarian warisan budaya merupakan aspek penting dalam mempertahankan identitas nasional sebuah bangsa. Dalam konteks Indonesia, warisan budaya mencakup berbagai elemen, mulai dari bangunan bersejarah hingga tradisi lisan dan ritual adat. Tantangan pelestarian termasuk modernisasi, urbanisasi, perubahan sosial, serta kurangnya kesadaran masyarakat. Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan holistik diperlukan, yang mencakup pengalaman budaya (culture experience) dan pengetahuan budaya (culture knowledge). Melalui festival budaya dan program pendidikan, masyarakat dapat terlibat langsung dan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang warisan budaya mereka. Dengan demikian, upaya pelestarian akan lebih efektif dan dapat memperkuat identitas budaya lokal serta identitas nasional secara keseluruhan.

Saran :

  1. Mendorong pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang memperkuat perlindungan terhadap warisan budaya, termasuk regulasi yang melindungi bangunan bersejarah dan mendukung praktik budaya tradisional.

  2. Mengembangkan ekonomi lokal yang berkelanjutan melalui pariwisata budaya, kerajinan lokal, dan industri kreatif berbasis warisan budaya.

  3. Memanfaatkan teknologi digital untuk dokumentasi, pelestarian, dan promosi warisan budaya, termasuk pemanfaatan media sosial dan platform daring.

Daftar Pustaka : 

Aprianti, M., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2022). Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi terhadap Identitas Nasional Indonesia.

Nahak, H. M.I. (n.d.). UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI. eJournal UNIB. Retrieved April 3, 2024 

Aprianti, M., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2022). Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi terhadap Identitas Nasional Indonesia.

No comments:

Post a Comment

PRESENTASI PANCASILA (13 DESEMBER 2024)