PENDIDIKAN
DAN IDENTITAS NASIONAL : PERAN SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KESADARAN KEBANGSAAN
Oleh: Nada Assyiffa (46123010129/ ; Prodi Psikologi)
Email: Nadaassyifa28@gmail.com
National identity plays a crucial
role in shaping students' characters within the school environment. This
article aims to explore the extent of education understanding of national
identity, understand the role of teacher in integrating national identity
values into education to shape students characters, examine the influence of
understanding of national identity on students social behavior in the school
environment, and unearth the significant role of national identity developing
the national identity in our younger generation who will explore about what
actually is national identity.
ABSTRAK
Identitas nasional merupakan elemen
yang krusial dalam membentuk karakter siswa dalam lingkungan sekolah. Dalam
artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pendidikan
mengenai pemahaman nasional ini, dengan mengetahui pemahaman jati diri bangsa
terhadap perilaku siswa maupun mahasiswa di lingkungan perkembangannya dalam
pemahaman identitas nasional, dan untuk menggali peran penting identitas
nasional dalam mengembangkan jati diri bangsa pada generasi muda yang akan
menggali mengenai apa itu sebenarnya identitas nasional.
PENDAHULUAN
Identitas
nasional lebih dekat dengan pengertian dari arti jati diri atau karakteristik,
perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lainnya. Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan
suatu bangsa dengan cirinya yang khas, dengan ciri-ciri tersebut suatu bangsa
berbeda dengan bangsa yang lain dalam aspek hidup dan kehidupannya. Dalam
proses pembentukan identitas nasional, pendidikan kewarganegaraan atau yang
dikenal dengan PKN, sangat memainkan peran yang sangat amat penting dalam
membangun kesadaran nasionalisme, memperkuat ikatan sosial, dan mempelajari apa
itu nila-nilai demokrasi serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karakter adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti, perilaku dan watak. Karakter inilah yang
membedakan antara satu individu dengan individu yang lainnya di dunia
bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan dari setiap orang yang
merupakan faktor penentu keberhasilan bangsa dan negara dalam menyampaikan masa
depannya. Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti
melakukan usaha sungguh-sungguh, sistematik dan berkelanjutan untuk
membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia
bahwa tidak akan ada masa depan yang baik tanpa membangun dan menguatkan
karakter rakyat Indonesia.
Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk membantu setiap individu tumbuh menjadi individu yang bijaksana, cerdas, bersosialisasi, dan memiliki sifat yang baik. Mungkin mudah untuk membuat individu menjadi pintar dan bijaksana namun tampaknya jauh lebih sulit untuk membuat individu memiliki sifat yang baik dan bijaksana. Oleh karena itu wajar jika dikatakan bahwa permasalahan moral merupakan permasalahan yang sangat amat serius, yang selalu menyertai kehidupan manusia di segala zaman dan di berbagai tempat. Realitasnya permasalah moral yang serius menjadikan penting untuk menerapkan pendidikan karakter. Pendidikan sendiri memegang peran yang penting dalam membentuk dan pengembangan jati diri bangsa Indonesia. Pendidikan sendiri memberikan kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan nilai-nilai jati diri bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai pancasila, keberagaman dan kearifan lokal. Melalui pendidikan, kita berharap dapat melahirkan generasi muda yang memiliki jati diri bangsa yang kuat dan memahami nilai-nilai pancasila.
PEMBAHASAAN
Undang-undang No. 20 Tahun 2003
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa:
“Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memahami kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara”.
Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. Untuk memperoleh pendidikan anak harus mengikuti
kegiatan pembelajaran baik yang bersifat formal, informal, maupun informal
dimulai dari pendidikan anak usia dini sampai pendidikan tinggi. Pendidikan
secara formal ditempuh dengan mengikuti pembelajaran di lembaga penyediaan layanan
pendidikan dalam membentuk hal yang ada yaitu sekolah.
Upaya menghidupkan kembali
pendidikan karakter ini merupakan amanat yang telah digarisbawahi dalam
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,
yang menyebut bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan
pendidikan nasional. Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
2003 menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan
akhlak mulia. Amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 itu
juga bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang
cerdas, namun juga berkepribadian dan berkarakter, sehingga nantinya akan
lahirnya generasi bangsa yang tumbuh berkembang memiliki karakter yang bernafas
dengan nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Salah satu upaya untuk
mengimplementasikan pendidikan karakter adalah melalui pendekatan Holistik, yaitu mengintegrasikan
perkembangan karakter ke dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Berikut
ciri-ciri pendekatan Holistik yaitu:
(1) segala sesuatu di sekolah diatur berdasarkan perkembangan hubungan antara
siswa, guru dan masyarakat; (2) sekolah merupakan terbentuk ikatan yang jelas
antara peserta didik dengan guru; (3) mempelajari dan mempraktekkan nilai-nilai
seperti keadilan, rasa hormat, dan kejujuran baik di kelas maupun di luar
kelas.
Nasionalisme tidak dapat lepas dari
bangsa atau Nation. Bangsa merupakan
suatu solidaritas yang besar dibentuk dari perasaan pengorbanan di masa lampau.
Berdirinya suatu bangsa tidak tergantung pada suku, ras, agama, bahasa,
geografi melainkan lebih karena proses sejarah yang terjadi. Nasionalisme
muncul sebagai hasil dari kombinasi dari faktor subjektif yang berupa kemauan,
sentimen, aspirasi, dan faktor objektif meliputi kondisi ekonomi, geografis, historis,
dll. Identitas nasional bermakna jati diri yang dimiliki oleh setiap bangsaini
mengemukan bahwa identitas nasional bermakna ungkapan nilai-nilai budaya bangsa
yang khas dan dapat dijadikan pembedaan dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang kaya akan budaya, karena bangsa Indonesia sendiri terdiri
dari banyaknya suku. Meskipun begitu, bangsa Indonesia memiliki tujuan yang
sama yaitu mencapai kesetaraan dan kemakmuran bersama sehingga perbedaan suku
tersebut tidak menjadikan kita tercerai-berai.
Identitas nasional memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter siswa, memainkan peran yang sentral dalam membentuk nilai-nilai, sikap, dan identitas personal merka. Melalui pemahaman akan sejarah dan nilai-nilai nasional, siswa dapat mengembangkan apa itu rasa tanggung jawab, kerja sama, patriotisme dan kepedulian akan kesejahteraan bersama. Identitas nasional juga memotivasi siswa untuk saling menghargai dan merawat warisan budaya, memperkuat rasa kebanggan terhadap akar budaya mereka. Dengan demikian, pemahaman jati diri bangsa bukan hanya memperkaya pengalaman siswa maupun individu, tetapi juga berperan dalam membentuk perilaku sosial yang positif, menciptakSan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung pertumbuhan bersama yang lebih baik.
KESIMPULAN
Pemahaman jati diri bangsa dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa dilingkungan sekolah mereka dengan meaning memberikan landasan identitas, nilai dan norma yang mempengaruhi interaksi sosial mereka. Kesadaran ini kemudian akan membentuk sikap yang positif terhadap keberagaman budaya, memperkuat rasa kebersamaan dan mendukung norma-norma sosial yang mendorong pendidikan yang mencerminkan identitas nasional yang dapat membantu membangun rasa tanggung jawab patriotisme, dan nilai-nilai positif pada siswa.
SARAN
Pendidikan mengenai identitas nasional merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan kepada siswa. Dikarenakan pendidikan identitas nasional akan membentuk kesadaran bahwa arti kebersamaan seperti upacara bendera merah putih setiap hari senin, kegiatan ekstrakurikuler merupakan hal yang sangat positif untuk generasi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Theresia Damanik, Cindy Fransiska
Hutanglung, Dimas Wiboeo, Indriyani Friska Tinambuhan. (2023). MEMAHAMI JATI
DIRI BANGSA: PERAN IDENTITAS NASIONAL DALAM MEMBENTUK KARAKTERISTIK SISWA DI
SEKOLAH. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP) vol.1, no. 2,
page 111-123 E-ISSN: 3025-9843
Ajar Dirgantoro. (April 2016). PERAN
PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA). Jurnal Rontal
Keilmuan PPKn Vol.2
Rana May Zuhra. (7 Juli 2023). PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN IDENTITAS NASIONAL. Diakses 30 Maret 2024. Dari https://www.kompasiana.com/ranamayzuhra0749/64a809c84addee3ce008f762/peran-pendidikan-kewarganegaraan-dalam-membangun-identitas-nasional
No comments:
Post a Comment