Showing posts with label B43. Show all posts
Showing posts with label B43. Show all posts

Wednesday, June 19, 2024

Otonomi daerah di Bali: pengembangan pariwisata berkelanjutan (UAS)

 

OTONOMI DAERAH DI BALI: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN 


NAMA: Fitria Yuliani_46123010164

B(43)




   Abstrak:

Pentingnya peran industri pariwisata bagi perekonomian mendorong negara untuk mengembangkan sektor pariwisata, namun menghadapi tantangan dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan pembangunan berkelanjutan dan implementasi kebijakan pariwisata berkelanjutan terhadap aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.Metode pengumpulan data melalui studi dokumen. Perubahan pola wisatawan, perubahan psikografi pelancong mempengaruhi model pengembangan pariwisata. Pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan upaya untuk dapat menghadapi kompetisi global dan nasional.Kebijakan pariwisata berperan penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, pelaksanaannya tergantung pada dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, dan masyarakat. Sementara pariwisata berkelanjutan penting, pertumbuhan ekonomi masih merupakan aspek penting dari pemerintah di beberapa negara berkembang.

  Kata kunci:pariwisata berkelanjutan, kebijakan pariwisata, implementasi.


Pendahuluan:

Sektor pariwisata berperan penting dalam menunjang perekonomian,hal ini membuat negara penerima wisatawan berlomba- lomba untuk mengembangkan industri pariwisata. Berbagai upaya dilakukan agar destinasi wisata menjadi menarik dan mampu menghasilkan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya. Berdasarkan data dari World Economic Forum (2017), pariwisata menyediakan sekitar 10% dari pendapatan dunia dan mempekerjakan hampir sepersepuluh dari tenaga kerja di dunia.Semua berdasarkan dampak ekonomi pariwisata aktual dan potensial. Banyak orang menekankan aspek-aspek positif pariwisata sebagai sumber devisa, sebagai upaya untuk menyeimbangkan perdagangan luar negeri.dengan ramalan 1,8 milyar wisatawan internasional 2030, industri pariwisata memiliki potensi untuk memainkan peran kunci dalam menciptakan kesempatan kerja berkualitas tinggi, bertindak sebagai kendaraan untuk melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati bumi dan membantu membangun jembatan antara orang-orang dan budaya.Penelitian menunjukkan bahwa untuk setiap 30 wisatawan baru yang datang ke suatu destinasi,satu pekerjaan baru diciptakan.Pentingnya peranan industri pariwisata bagi perekonomian mendorong suatu negara. mengembangkan sektor pariwisata, namun di sisi lain juga menghadapi tantangan dalam pengembangannya.Sesuai dengan pernyataan Edgel et al. (2008) industri pariwisata global menghadapi banyak kekhawatiran beberapa dekade mendatang, serta cukup jelas bahwa kebijakan pariwisata dan perencanaan strate- gis melalui banyak dinamika di masa depan.Memang perlu untuk melihat fokus global yang lebih besar dari industri pariwisata yang potensial untuk pertumbuhan. Namun bersamaan dengan itu, manfaat keberlanjutan pariwisata bagi masyarakat lokal terus bertumbuh dalam prioritas dan kepentingan.Konsep keberlanjutan sebagai pengembangan sumber daya dan filosofi manajemen menyerap semua tingkat kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan pariwisata, dari tingkat lokal sampai global.Melalui pariwisata berkelanjutan, manajemen lingkungan alam dan fisik harus hidup berdampingan dengan ekonomi, sosial budaya, keselamatan dan keamanan penduduk lokal dan bangsa.Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan melindungi sumber daya alam merupakan tantangan bagi pemerintah, masyarakat, dan industri untuk bekerjasama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.


Permasalahan: 

1. Bagaimanakah kebijakan pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan?

2. Bagaimanakah signifikansi kebijakan pariwisata berkelanjutan di Bali terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial budaya?


Pembahasan:

Dalam konteks pembangunan kepariwisataan di Indonesia, adopsi etos dan prinsip pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan diamanatkan oleh Undang-undang dan Rencana Strategik pembangunan kepariwisataan Nasional undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menyebutkan bahwa penyelenggaraan kepariwisataan di Indonesia berdasarkan azas yang sejalan dengan etos dan prinsip pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.Bab II Pasal 2 UU No. 10 Tahun 2009 menyebutkan bahwa azas penyelenggaraan kepariwisataan di Indonesia adalah manfaat, kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan, demokratis. kesetaraan, dan kesatuan.Pengembangan pariwisata ditujukan agar potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk pariwisata dan berkembangnya pariwisata diharapkan memberi manfaat terhadap destinasi pariwisata dan masyarakat lokal.Masyarakat Desa Jatiluwih mendapat- kan manfaat dari penyerapan tenaga kerja dan kesempatan membuka usaha-usaha pariwisata seperti restoran, homestay, stand kuliner,selain itu juga mendapatkan distribusi dari pengelolaan daya tarik wisata masakan mendapatkan manfaat dari pengembangan pariwisata,hal ini merupakan bagian dari pengembangan pariwisata berkelanjutan dari aspek keberlanjutan ekonomi.Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan setelah penetapan subak sebagai bagian dari Warisan Budaya Dunia, berimplikasi pada peningkatan fasilitas pariwisata yang diperlukan.Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan pembangunan fasilitas restoran dan rumah makan yang tidak sesuai dengan aturan tata ruang.Maraknya alih fungsi lahan pertanian baik untuk pembangunan perumahan maupun pembangunan fasilitas pariwisata.Pengelolaan Daya Tarik Wisata Jatiluwih memberi peluang bagi masyarakat lokal untuk membuka usaha pariwisata seperti restoran. Namun,usaha restoran dibangun pada lahan yang menjadi bagian dari kawasan Warisan Budaya Dunia.Selain itu kebutuhan fasilitas parkir kendaraan juga semakin meningkat. Fasilitas parkir juga dibangun pada lahan yang menjadi bagian dari Warisan Budaya Dunia.Kondisi ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat lokal.


Kesimpulan:

Pembangunan pariwisata berkelanjutan di Bali merupakan kebijakan dalam pembanguan yang berdimensi ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup dengan landasan keadilan tidak hanya untuk generasi saat ini tetapi juga generasi masa yang akan datang. Konsep ini muncul akibat dari perkembangan ekonomi dan dampaknya pada Bali.Untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan umumnya mewakili pemikiran: (1) kepedulian pembangunan berkelanjutan, dengan berbagai tantangannya, (2) perhatian dengan dampak industri pariwisata.Untuk itu pariwisata dipandang sebagai suatu sistem yang saling terkait dan saling berinteraksi.Dibutuhkan sinergi kebijakan dengan pendekatan multisektor dan multidisiplin.Sinergitas pemerintah, swasta dan masyarakat mutlak dalm mewujudkan pariwisata berkelanjutan dan menjadikan identitas pariwisata bali dalam persaingan global. Oleh karena itu, perlu ada beberapa strategi untuk mengembangkan pariwisata yang berbarengan dengan usaha konservasi budaya dan alam. Strategi ini disesuaikan dengan wilayah dan kondisi demografis wilayah Bali.Walaupun dengan berbagai tantangan dan sesulit dalam mengoperasikan, tetapi konsep berkelanjutan tetap menjadi pendorong pembanguan pariwisata dalam perspektif jangka panjang yaitu keberlanjutan masa depan, dengan cara memfasilitasi kerjasama dan kolaborasi antara stakeholders yang berbeda. Ini merupakan kemajuan yang berarti dalam mempertahankan pariwisata secara keseluruhan, serta kemajuan yang signifikan terhadap bentuk pariwisata yang mempertahankan dan memelihara atribut (sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi).Tak pelak segala bentuk pembangunan pariwisata hanya dapat dinilai berkelanjutan atau tidak berkelanjutan setelah melalui waktu yang panjang, dan itupun harus tetap kebutuhan saat ini diasumsikan sama pada masa itu.

Saran:

Dalam perencanaan pembangunan akomodasi pariwisata pemerintah hendaknya menjalin. komunikasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten agar memiliki regulasi yang jelas terhadap koordinasinya. Pemerintah juga harus memperhatikan sektor pariwisata di Bali, mengingat pendapatan terbesar yang di dapatkan Bali berasal dari sektor pariwisata. Masyarakat bali juga hidup dan bergantung dari aktivitas pariwisata. Bila tidak dilakukan. perencanaan dan memiliki management pembangunan yang baik dikhawatirkan akan merusak pariwisata Bali kedepannya.Perlu adanya regulasi yang baik dalam pelaksanaan dan perencanaan, pengawasan terhadap pembangunan pariwisata. Supaya tercipta manajemen dan regulasi yang baik, maka perlu adanya pengelolaan secara terstruktur yaitu "One island, One management" dimana gubernur menjadi pembangunan pariwisata Bali kedepan.


Daftar pustaka:

https://www.jurnal.akpar-denpasar.ac.id/index.php/diparojs/article/download/12/21

https://www.researchgate.net/publication/301514282_ANALISIS_KEBIJAKAN_PENGEMBANGAN_PARIWISATA_Intervensi_Melalui_Kebijakan_Pariwisata_Berkelanjutan_di_Bali

https://media.neliti.com/media/publications/28607-ID-implementasi-kebijakan-pemerintah-provinsi-bali-dalam-moratorium-pembangunan-inf.pdf



 


 



Monday, June 10, 2024

Thursday, April 18, 2024

Pendidikan dan Identitas Nasional: Peran Sekolah dalam Membentuk Kesadaran Kebangsaan.

 Pendidikan dan Identitas Nasional: Peran Sekolah dalam Membentuk Kesadaran Kebangsaan.

Fitria Yuliani (B43)

46123010164

Psikologi


• Abstrak: Dengan menganalisis berbagai strategi dan praktik yang dapat diterapkan oleh sekolah, penulis bertujuan untuk menyoroti cara-cara efektif untuk memperkuat identitas nasional siswa melalui lingkungan pendidikan abstrak  ini memberikan gambaran singkat tentang topik yang akan dibahas dalam tulisan, dengan menekankan pentingnya peran sekolah dalam tulisan, dengan menekankan pentingnya peran sekolah dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa sebagai bagian integral dari pembentukan identitas nasional.
• Pengertian identitas nasionalKata identitasberasal dari identity berarti ciri ciri,tandatanda,atau jati diri yang melekat pada seseorangatau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Sedangkan Nasional menunjuk pada sifat khaskelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaanbaikfisik sepertibudaya, agama, bahasamaupunnon-fisik sepertikeinginancita-cita, dan tujuan.

Jadi, "Identitas nasional" adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.

• Hakekat nilai nilai budaya nasional: Nilai nilaibudaya nasional adalah prinsipprinsip,keyakinan,norma norma,dan tradisi yang diakui dan dihormati oleh suatu masyarakatsebagai bagian dari identitas kolektifnya.ini mencakup nilai nilai  sepertikesederhanaan,gotong royong, hormat kepadasesamatoleransikejujuran, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini membentuk dasar bagi kehidupanbermasyarakat yang harmonis dan berkembangdalam suatu negara.
• Pendidikan berbasis nasional: Pendidikan berbasis nilai nilai budaya nasional bertujuanuntuk mengintegrasikan nilai-nilai tersebut kedalam kurikulum dan praktik pendidikan. Hal inidilakukan dengan mengajarkan siswa tentangnilai-nilai tersebut dalam konteks sejarah, sastra, seni, dan kehidupan sehari-hariMelaluipendidikan berbasis nilai budaya nasionaldiharapkan siswa dapat memahamimenghargai, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalamkehidupan merekasehingga membentukgenerasi yang memiliki identitas nasional yang kuat dan berkarakter.
• Faktor pembentuknasional:budaya,agama,Pendidikan,geografi,Bahasa,sejarah,

kepemimpinan

• Kata kunci: Pendidikan ,Identitas Nasional, kesadaran ,kebangsaan, sekolah, pembentukan Identitas, kurikulum,Pengajaran Sejarah,Budaya Nasional,Patriotisme, Pengalaman Belajar.
• Pendahuluan: Pendidikan memegang peranan vital dalam membentuk identitas nasional dan kesadaran kebangsaan di antara generasi muda.Di tengah dinamika globalisasi, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan utama menjadi semakin penting dalam menjaga dan memperkuat jati diri bangsa.Dalam konteks ini, tulisan ini akan mengeksplorasi peran sekolah dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa. Dengan menguraikan strategi, praktik terbaik, dan tantangan yang dihadapi, penulis bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana sekolah dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional siswa
• Pembahasan:1. Kurikulum yang Relevan: Sekolah dapat memperkuat kesadaran kebangsaan siswa dengan mengintegrasikan materi yang relevan tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional ke dalam kurikulum. Ini termasuk pengajaran tentang perjuangan bangsa, tokoh-tokoh nasional, dan nilai-nilai kebangsaan yang harus dipahami dan diinternalisasi oleh siswa. 2.Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan seni, olahraga, atau klub diskusi tentang sejarah dan budaya nasional dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kesadaran kebangsaan siswa di luar ruang kelas. 3.Peran Guru sebagai Model Peran: Guru memiliki peran kunci dalammembentuk kesadaran kebangsaan siswa. Dengan menjadi contoh yang baik dan menyampaikan nilai-nilai kebangsaan secara  konsisten dalam interaksi mereka dengan siswa, guru dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional siswa.
• Kesimpulan : Dalam konteks globalisasi yang semakin kompleks, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan yang krusial dalam membentuk kesadaran kebangsaan siswa. Melalui strategi dan praktik yang relevan, sekolah dapat menjadi agen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional di kalangan generasi 

muda.Namun, kita juga menyadari bahwa terdapat tantangan yang perlu dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya dan pengaruh globalisasi.Meskipun demikian, dengan komitmen yang kuat dari pihak sekolah, dukungan dari pemerintah, dan partisipasi aktif dari masyarakat, tantangan tersebut dapat diatasi.Secara kolektif, kita dapat memastikan bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk mendapatkan pengetahuan akademik, tetapi juga menjadi wahana untuk memupuk rasa cinta tanah air,kebanggaan akan budaya dan sejarah bangsa, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun masa depan yang lebih baik. Pemahaman jati diri hangsa dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa di lingkungan. sekolah dengan memberikan landasan identitas, nilai, dan norma yang mempengaruhi imeraksi sosial mereka. Kesadaran akan jati diri bangsa dapat membentuk sikap positif terhadap keragaman budaya, memperkuat rasa kebersamaan, dan mendukung norma-norma sosial yang mendorong kerjasama dan toleransi di sekolah Pendidikan kewarganegaraan yang mencakup aspek-aspek prik prikososial dan nilai-nilai moral, diharapkan dapat membentuk generasi yung mampu berkontribusi positif dalam masyarakat digital yang semakin kompleks dan dinamis, Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, pemahaman kewarganegaraan.

• Daftar pustaka

Anderson, Benedict. (1991). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso Books.

Banks, James A. (2004). Diversity and Citizenship  Education: Global Perspectives. Jossey-Bass.

Barton, Keith C., & Levstik, Linda S. (2004) Teaching History for the Common Good. Lawrence Erlbaum Associates.

Davies, Lynn. (2006). Improving Schools through Community Engagement: A Practical Guide for Educators. SAGE Publications.

Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology Japan. (2017)

Rosenstone, Steven J., & Hansen, John Mark. (2003). Mobilization, Participation, and Democracy in America.

UNESCO. (2015). Global Citizenship Education: Topics and Learning Objectives.

 



LIPUTAN INDONESIAKU: Liburan Pulang Kampung


 

Thursday, April 11, 2024

KUIS 13-2 (11 JULI 2025) SUSULAN

 D04,D05,D07,D09,D16,D18,D20,D46,D47