Jum'at, 12 Juli 2024
KAJIAN VIDEO 1 KWN KELAS B DAN C
KEBERHASILAN OTONOMI DAERAH DI NUSA TENGGARA BARAT: PEMBERDAYAAN KOMUNITAS LOKAL
Adzra Amanda tyasman(B44)
Dosen pengampu:
Atep Afia Hidayat,Ir mp
Jum'at, 14 Juni 2024
PRESENTASI ARTIKEL PERSIAPAN TB2 DAN
KAJIAN TEORI KWN MODUL 10 (LANJUTAN)
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN UNTUK MENANGKAL HOAKS DAN DISINFORMASI
Dosen
Pengampu:
Atep
Afia Hidayat, Ir.Mp
Disusun
Oleh:
Adzra
Amanda Tyasman
46123010171
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
2024
Abstrak
Pendidikan
Kewarganegaraan memainkan peran penting dalam mengatasi hoaks dan disinformasi
yang semakin marak di masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak
masyarakat yang mudah percaya dan menyebarkan berita bohong, serta tidak acuh
terhadap penyebaran hoaks. Untuk meminimalisir kasus hoaks, Pendidikan
Kewarganegaraan harus berperan aktif dengan cara menerapkan nilai-nilai yang
diajarkan, seperti berpikir kritis dan rasional, bersikap cerdas, dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebaik mungkin.
Pendidikan
Kewarganegaraan harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
rasional di kalangan masyarakat, sehingga mereka dapat membedakan berita yang
valid dengan berita yang tidak valid. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan
juga harus mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks dan
disinformasi, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memfilter informasi
yang diterima.
Dalam
upaya mengatasi hoaks, Pendidikan Kewarganegaraan harus berperan aktif dalam
menerapkan nilai-nilai yang diajarkan, serta penegakan hukum yang berlaku.
Nilai-nilai tersebut diantaranya adalah berpikir kritis dan rasional, bersikap
cerdas dalam menanggapi isu-isu, bertanggung jawab, serta memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi sebaik mungkin.
Dengan
demikian, permasalahan hoaks dapat sedikit demi sedikit diatasi melalui
pendidikan yang berfokus pada berpikir kritis, rasional, dan kreatif, serta
penegakan hukum yang berlaku. Pendidikan Kewarganegaraan harus mampu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan rasional di kalangan masyarakat,
sehingga mereka dapat membedakan berita yang valid dengan berita yang tidak
valid. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga harus mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks dan disinformasi, serta meningkatkan
kemampuan mereka dalam memfilter informasi yang diterima.
Kata Kunci: Pendidikan,
Pendidikan Kewarganegaraan, Hoaks, Disinformasi, Berpikir Kritis, Rasional,
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Pendahuluan
Pendidikan
Kewarganegaraan memainkan peran penting dalam mengatasi hoaks dan disinformasi
yang semakin marak di masyarakat. Hoaks dan disinformasi telah menjadi masalah
yang signifikan di Indonesia, dengan berbagai kasus yang menyebar luas dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, hoaks dan
disinformasi telah menjadi topik yang sangat sensitif dan memerlukan perhatian
khusus. Masyarakat Indonesia, termasuk generasi milenial, telah menjadi sasaran
utama penyebaran hoaks dan disinformasi, yang dapat menyebabkan kerugian besar
bagi individu dan masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan utama
dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa untuk menjadi
warga negara yang berpikir kritis dan rasional. Dalam konteks ini, Pendidikan
Kewarganegaraan harus berperan aktif dalam menanggapi kasus-kasus hoaks dan
disinformasi yang merajalela. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang
lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat
membantu masyarakat dalam mengatasi hoaks dan disinformasi. Dalam artikel ini,
kita akan membahas peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam memerangi hoaks dan
disinformasi. Kita akan menelusuri sumber-sumber yang relevan dan menganalisis
bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi
hoaks dan disinformasi. Kita juga akan membahas strategi-strategi yang dapat
digunakan dalam Pendidikan Kewarganegaraan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap bahaya hoaks dan disinformasi.
Permasalahan
1. 1. Bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi hoaks dan disinformasi yang semakin marak di masyarakat?
2. 2. Apakah Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran aktif dalam menerapkan nilai-nilai yang diajarkan, seperti berpikir kritis dan rasional, bersikap cerdas, dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebaik mungkin, untuk mengatasi hoaks dan disinformasi?
3. 3. bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks dan disinformasi, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memfilter informasi yang diterima?
4. 4. Apakah Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya berpikir kritis dan rasional dalam menanggapi isu-isu, serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik dan tidak menyalahgunakannya?
5. 5. bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan rasional, serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap bahaya hoaks dan disinformasi?
6. 6. Apakah Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan dalam kehidupan bernegara, serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap bahaya hoaks dan disinformasi?
7. 7. Bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang berpikir kritis dan rasional, serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik?
8. 8. Apakah Pendidikan Kewarganegaraan dapat
membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan hoaks dan disinformasi yang
semakin marak di masyarakat, serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap
bahaya hoaks dan disinformasi?
Pembahasan
Pendidikan Kewarganegaraan memainkan peran
penting dalam memerangi hoaks dan disinformasi. Ini menunjukkan bahwa masih
banyak masyarakat yang dengan mudah memercayai hoaks, bahkan sampai turut
menyebarkannya. Untuk meminimalisir kasus hoaks, Pendidikan Kewarganegaraan
harus berperan aktif dengan cara menerapkan nilai-nilai yang diajarkan, seperti
berpikir kritis dan rasional, bersikap cerdas, dan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi sebaik mungkin.
Pendidikan Kewarganegaraan harus mampu
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks dan disinformasi dengan
cara menerapkan nilai-nilai yang diajarkan, seperti berpikir kritis dan
rasional, bersikap cerdas, dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
sebaik mungkin. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga harus mampu
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memfilter informasi yang diterima
dengan cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan rasional.
Pendidikan Kewarganegaraan harus mampu
membantu masyarakat dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
rasional dengan cara menerapkan nilai-nilai yang diajarkan, seperti berpikir
kritis dan rasional, bersikap cerdas, dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi sebaik mungkin. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga harus
mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks dan disinformasi
dengan cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan rasional.
Pendidikan Kewarganegaraan harus mampu
membantu masyarakat dalam memahami pentingnya berpikir kritis dan rasional
dalam menanggapi isu-isu, serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik dan tidak menyalahgunakannya. Dengan demikian, masyarakat dapat
membedakan berita yang valid dengan berita yang tidak valid dan tidak
terpengaruh oleh berita bohong.
Pendidikan Kewarganegaraan harus mampu
membantu masyarakat dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang berpikir kritis dan rasional,
serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Dengan
demikian, masyarakat dapat membedakan berita yang valid dengan berita yang
tidak valid dan tidak terpengaruh oleh berita bohong.
Pendidikan Kewarganegaraan harus mampu
membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan hoaks dan disinformasi yang
semakin marak di masyarakat, serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap
bahaya hoaks dan disinformasi. Dengan demikian, permasalahan hoaks dapat
sedikit demi sedikit diatasi.
Kesimpulan dan Saran
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam memerangi hoaks dan disinformasi. Berikut menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang dengan mudah memercayai hoaks, bahkan sampai turut menyebarkannya. Untuk meminimalisir kasus hoaks, Pendidikan Kewarganegaraan harus berperan aktif dengan cara menerapkan nilai-nilai yang diajarkan, seperti berpikir kritis dan rasional, bersikap cerdas dalam menanggapi isu-isu, bertanggung jawab, serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebaik mungkin.
Saran:
Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan
dapat membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan hoaks dan disinformasi
yang semakin marak di masyarakat, serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap
bahaya hoaks dan disinformasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.ubpkarawang.ac.id/index.php/BuanaIlmu/article/view/1993/1453
https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/2218/1941/4384
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/2218
https://journal.actual-insight.com/index.php/lentera/article/download/435/1292
http://repository.upi.edu/48041/2/T_PKN_1602887_Abstract.pdf
Jum'at, 17 Mei 2024
PRESENTASI VIDEO INDONESIAKU
(KELAS B DAN C)
Mind map
ABSTRAK
Identitas nasional dipahami sebagai ciri khas suatu bangsa. Identitas nasional dalam konteks bangsa biasanya mengacu pada budaya, adat istiadat, dan ciri khas masing-masing negara atau negara. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa. Identitas nasional suatu bangsa dapat disebut sebagai keunikan, ciri khas, atau keunikan yang memungkinkannya dibedakan dengan bangsa lain. Indonesia telah dikenal dengan negara yang kaya akan ragam budaya nya, tak hanya itu, Indonesia juga kaya akan agama, suku bangsa, berbagai macam bahasa, pulau-pulau yang indah dan banyak lainnya. Tentu saja kita harus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya kita. Sebab, globalisasi yang sangat pesat dapat mempengaruhi eksistensi jati diri bangsa Indonesia, sehingga semakin rapuh dan menyebabkan merosotnya nilai-nilai budaya asli negara. Bangsa Indonesia yang seharusnya memiliki ciri khas dan jati diri tersendiri, kini semakin tergerus oleh perkembangan zaman dan pengaruh budaya lain. Untuk mengatasi hal ini, perlu kesadaran akan pentingnya budaya lokal sebagai jati diri bangsa. Kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat untuk mempertahankannya, dimana peran generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri
Kata Kunci: Kebudayaan,Melestarikan Kebudayaan Nasional,dan Identitas Nasional
Pendahuluan
Warisan budaya adalah aset tak ternilai yang membentuk identitas nasional suatu bangsa. Warisan budaya mencakup segala hal, mulai dari tradisi, seni, bahasa, hingga nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Keberagaman warisan budaya memperkaya identitas suatu bangsa, mencerminkan sejarah, kepercayaan, dan pandangan dunia yang unik.
Warisan budaya dan jati diri bangsa merupakan elemen sentral suatu bangsa dan harus dilestarikan. Hal ini membentuk identitas suatu negara dan membantu meningkatkan perekonomian negara melalui pengembangan industri pariwisata. Peran kearifan lokal dalam membangun budaya dan jati diri bangsa juga sangat penting karena membentuk karakter dan jati diri bangsa yang berkualitas. Untuk membangun identitas nasional dan budaya yang berkelanjutan, pemerintah dan masyarakat harus bersatu untuk melestarikan pengetahuan lokal dan memperkenalkannya kepada generasi milenial. Kebudayaan sebagai landasan karakter bangsa juga sangat penting. Karena melalui kebudayaan kita bisa menjawab jati diri dan jati diri bangsa. Mengapa Penting untuk Dilestarikan:
Pemertahanan Identitas: Warisan budaya adalah cerminan dari identitas suatu bangsa. Dengan melestarikannya, kita memelihara akar-akar budaya yang membentuk siapa kita dan dari mana kita berasal.
Menjaga Keberagaman: Dengan melestarikannya, kita menghargai dan memelihara keunikan setiap komunitas dan budaya yang ada di dalamnya.
Mengajarkan Nilai-Nilai Berharga: Dengan mewariskannya, kita mendorong pemahaman terhadap moralitas, etika, dan norma-norma yang telah terbentuk selama berabad-abad.
Memperkaya Pengalaman Budaya: Melestarikan warisan budaya memungkinkan generasi mendatang untuk mengalami dan mengapresiasi keindahan serta keunikan budaya mereka sendiri.
Menginspirasi Kreativitas: Warisan budaya adalah sumber inspirasi bagi seniman, penulis, musisi, dan kreator lainnya. Dengan melestarikannya, kita memberikan bahan bakar untuk penciptaan karya-karya baru yang terinspirasi oleh tradisi-tradisi masa lalu.
Permasalahan
Permasalahan mengenai warisan budaya yang harus dilestarikan meliputi pendataan warisan budaya, pengembalian barang-barang antik dan benda-benda curian, pengumpulan data dan informasi, pemeliharaan dan pengembangan budaya lokal, perlindungan warisan budaya dengan undang-undang, pertukaran budaya, dan peran generasi muda.
Pembahasan
Warisan budaya dan identitas nasional penting untuk dilestarikan karena mereka menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa dan sumber kebanggaan nasional. Warisan budaya adalah ciri khas yang mencerminkan sejarah, kebudayaan, dan keanekaragaman etnis Indonesia. Mereka membangun identitas diri bagi masyarakat yang tinggal di daerah setempat dan menjadi abadi sebagai identitas diri. Selain itu, warisan budaya juga memiliki potensi ekonomi positif melalui pariwisata budaya.
Pengembangan program pendidikan dan pelatihan untuk melestarikan warisan budaya lokal di Indonesia adalah langkah penting untuk menghindari hilangnya warisan budaya lokal. Pemerintah setempat, masyarakat, dan individu harus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat, khususnya para generasi muda, tentang keberadaan warisan budaya lokal di daerahnya.
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa lainnya. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder, yang berarti identitas nasional dibuat, dibentuk, dan disepakati oleh seluruh warga negara itu sendiri.
Warisan budaya Nusantara, seperti batik, wayang, keris, noken, dan tari saman, memainkan peran penting dalam membentuk identitas bangsa Indonesia yang kaya dan beragam. Kebudayaan Nusantara juga menunjukkan pengaruh yang kuat dari faktor-faktor luar, seperti perdagangan dan kolonialisme, yang telah memberikan warna tambahan pada kekayaan budaya Indonesia.
Dalam era modern yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan globalisasi, menjaga dan mempertahankan warisan budaya Indonesia menjadi tanggung jawab kita semua. Warisan budaya adalah identitas kita sebagai bangsa dan sumber kebanggaan nasional. Dengan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan individu, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya Indonesia tetap hidup dan berkembang dalam era modern ini.
Kesimpulan dan Saran
Warisan budaya dan identitas nasional perlu dilestarikan karena berbagai alasan. Pertama, warisan budaya merupakan aset berharga bagi suatu bangsa dan mencakup segala hal yang menjadi identitas suatu masyarakat, seperti bahasa, adat istiadat, seni tradisional, dan arsitektur khas. Dengan melestarikan warisan budaya, kita dapat mempertahankan jati diri dan keunikan suatu bangsa, serta menjaga keberagaman budaya di dunia ini. Selain itu, melestarikan warisan budaya juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi suatu daerah atau negara. Banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat dengan warisan budayanya yang unik, yang akan membawa dampak positif bagi perekonomian lokal. Namun, dalam upaya melestarikan warisan budaya juga harus dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab, dengan adanya perlindungan hukum terhadap situs-situs bersejarah dan benda-benda berharga agar tidak rusak atau dicuri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, kebudayaan merupakan salah satu unsur sentral bagi suatu bangsa, karena melalui kebudayaan, identitas dan jati diri suatu bangsa dapat terejawantahkan. Kebudayaan memiliki peran strategis bagi sebuah bangsa, sebagai alat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadi alat untuk memperkuat perekonomian dengan cara mengembangkan industri pariwisata.
Dalam era globalisasi, kebudayaan merupakan warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak dicuri atau ditiru oleh bangsa lain. Mencintai keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga Negara Indonesia. Melestarikan kebudayaan bangsa tidak dapat di batasi oleh usia maupun golongan manapun.
Dalam upaya melestarikan warisan budaya, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk melestarikan warisan budaya demi masa depan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hipwee.com/narasi/warisan-budaya-indonesia-mempertahankan-identitas-dalam-era-modern/
https://binus.ac.id/character-building/2023/02/pentingnya-identitas-nasional-bagi-sebuah-negara/
https://www.researchgate.net/publication/370890036_Kebudayaan_Indonesia_di_Era_Globalisasi_Terhadap_Identitas_Nasional_Indonesia
https://kumparan.com/sheilla-kusuma-wardhani/keberagaman-budaya-sebagai-identitas-nasional-1xrwtsx9qGy
https://jurnal.uns.ac.id/indigenous/article/viewFile/73909/pdf
https://www.generali.co.id/id/healthyliving/healthy-lifestyle/5-hal-ini-akan
-membangun-identitas-melalui-warisan-budaya-lokal
D04,D05,D07,D09,D16,D18,D20,D46,D47