Showing posts with label C26. Show all posts
Showing posts with label C26. Show all posts

Thursday, June 27, 2024

Dampak Globalisasi Terhadap Pertanian : Peluang dan Ancaman bagi Petani Lokal

 

Dampak Globalisasi terhadap Pertanian: Peluang dan Ancaman bagi Petani Lokal

 

Mata Kuliah: Kewarganegaraan

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Atep Afia Hidayat, Ir. MP

 

Nadifha Resti Nanda (C26)

46123010029

Psikologi

Universitas Mercu Buana 

 


 

ABSTRAK

Artikel ini mengkaji peluang dan ancaman yang dihadapi oleh petani lokal dalam konteks modernisasi pertanian dan globalisasi. Meskipun pertanian lokal memainkan peran penting dalam perekonomian lokal dan keberlanjutan global, petani lokal sering menghadapi tantangan yang rumit karena modernisasi pertanian dan globalisasi. Artikel ini mengidentifikasi berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi oleh petani lokal saat ini. Peningkatan permintaan dari konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan dan kesehatan untuk produk pertanian lokal dan organik menciptakan peluang besar bagi petani lokal. Ini menciptakan pasar baru dan meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, teknologi pertanian kontemporer seperti sensor dan sistem irigasi cerdas dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, petani lokal juga menghadapi bahaya yang signifikan. Di tengah globalisasi pasar, ada persaingan karena produk impor yang lebih murah dan lebih mudah diakses oleh pelanggan. Selain itu, perubahan iklim menimbulkan berbahaya.

 

Kata Kunci: Petani lokal, Ancaman terhadap petani lokal,teknologi pertanian, permasalahan sektor pertanian

 

PENDAHULUAN

Dalam sejarahnya sektor pertanian selalu menjadi sektor yang banyak diperbincangkan dalam berbagai agenda nasional, baik pada tataran pembuatan kebijakan negara maupun dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam konteks kebijakan negara, kebijakan pertanian belum mendapatkan porsi dalam pembangunan nasional. Hal ini terbukti dengan belum maksimalnya anggaran negara untuk pembangunan sektor pertanian itu sendiri. Pertanian sebagai salah satu sektor yang penting bagi kehidupan manusia, tidak luput dari dampak globalisasi yang terus berkembang. Globalisasi membuka peluang baru bagi petani untuk mengakses pasar internasional, namun juga membawa tantangan yang serius seperti persaingan yang lebih ketat dan penyesuaian terhadap standar global yang meningkat. Indonesia adalah negara kaya raya, untuk itu wajar jika eksistensinya akan selalu menjadi pusat perhatian dan perburuan negara maju yang miskin sumber daya alam. Indonesia diprediksi mampu menjadi negara terkaya ke-5 di dunia, jika mampu menggali secara optimal dan mengatur pengeluarannya. Namun, petani lokal sering menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, baik dari segi ekonomi, teknologi, maupun sosial. Dalam konteks modernisasi pertanian dan globalisasi, artikel ini akan mengidentifikasi beberapa peluang dan ancaman yang relevan bagi petani lokal serta mengeksplorasi solusi untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan mereka.

 

PERMASALAHAN

Petani lokal menghadapi beberapa permasalahan signifikan. Permasalahan mendasar sektor pertanian di Negara agraris ini adalah masih terjadinya paradoksal, dimana kondisi idealnya dengan realitas yang ada masih terbalik. Sebagai negara agraris, setiap tahunnya pemerintah mengambil kebijakan impor beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai negara yang memposisikan sektor pertanian sebagai ekonomi basis, namun masih banyak masyarakat yang kekurangan pangan. Sebagai negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, setiap tahun terjadi kenaikan harga bahan pokok. Tidak hanya demikian, keganjilan masih sering terjadi setiap tahunnya, yaitu selain terjadi kenaikan harga bahan pokok, pada persoalan distribusi bahan pokok sering masyarakat kita kehilangan stok bahan pangan di pasar sehingga terjadi kelangkaan. Selain itu pada tataran kebijakan negara, kelihatannya banyak produk kebijakan pemerintah yang belum memihak pada sektor pertanian. Jika dibandingkan dengan sektor lainnya, pemerintah belum menganggarkan APBN bagi porsi yang lebih besar untuk sektor pertanian. Pada permasalahan ini dapat diduga bahwa pemerintah belum membuat kebijakan untuk memproteksi petani bagi pembangunan sektor pertanian itu sendiri. Semestinya sebagai negara agraris, pemerintah harus melindungi petani bagi pembangunan pertanian itu sendiri. Perlindungan terhadap petani seyogyanya akan retribusi bagi pembangunan nasional. Beberapa bentuk proteksi pemerintah terhadap petani diantaranya adalah kebijakan pemerintah atas pembatasan alih fungsi lahan, kebijakan stabilitas harga hasil produk pertanian, kebijakan pemberian subsidi bagi sarana produksi secara berkelanjutan, dan kebijakan-kebijakan lainnya.

 

PEMBAHASAN

Pada persoalan yang dihadapi oleh sektor pertanian, berbagai upaya dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga swasta untuk memberi solusi terbaik bagi keberlangsungan sektor pertanian. Bahwa permintaan yang meningkat untuk produk pertanian lokal dan organik dari konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan memungkinkan petani lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan. Selain itu, adopsi teknologi pertanian modern seperti sensor dan sistem irigasi cerdas dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, yang memungkinkan petani meningkatkan produktivitas mereka. Namun, petani lokal juga menghadapi bahaya besar. Dengan globalisasi pasar, ada persaingan yang lebih ketat untuk produk impor yang lebih murah dan mudah diakses oleh konsumen lokal. Jika petani lokal tidak dapat bersaing secara efektif, ini dapat mengancam kelangsungan ekonomi mereka. Perubahan iklim juga merupakan ancaman besar bagi pola tanam, mengurangi hasil panen, dan memperburuk keadaan ekonomi petani. bentuk-bentuk ancaman keberlanjutan sektor pertanian adalah; penyempitan lahan pertanian, berkurangnya ketersediaan air, menurunnya ketersediaan sumber daya manusia pertanian, ketidakpastian harga dan lemahnya akses produk pertanian, serangan hama dan penyakit dan persepsi negatif terhadap pertanian.

 

 

KESIMPULAN

Petani lokal menghadapi beberapa permasalahan signifikan, termasuk paradoksalitas dalam sektor pertanian, keterbatasan anggaran pemerintah dan ancaman globalisasi. Untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan petani lokal, perlu dilakukan beberapa Upaya, seperti pengembangan teknologi pertanian modern, pengembangan pasar untuk produk pertanian local dan organic, dan perlindungan terhadap petani melalui kebijakan pemerintah. Petani lokal juga menghadapi berbagai peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlangsungan usaha mereka. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi petani local agar dapat diambil Tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

SARAN

Menghadapi tegnologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi produksi dan adopsi tegnologi modern, pemerintah harus melindungi petani degan kebiakan yang memproteksi mereka, seperti pembatasan alih fungsi lahan, stabilitas harga hasil produk pertanian, dan pemberian subsidi bagi saran produksi secara berkelanjutan. Petani local harus dilatih dan didik untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha pertanianyang lebih efiktif dan efisien

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Mahfud MD Dkk, 1997. Kritik Sosial Dalam Wacana Pembangunan. UII Press dan Pustaka Pelajar; Yogyakarta

Sulistyo, B. (2019). Pertanian Lokal dan Pengembangan Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

 

https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/logika/article/download/779/475

 

https://id.scribd.com/doc/72473322/Dampak-Globalisasi-Terhadap-an-Pertanian

 

Thursday, June 6, 2024

Thursday, May 30, 2024

Pendidikan Kewarganegaraan: Membentuk Warga Negara yang Progresif

 

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: MEMBENTUK WARGA NEGARA YANG PROGRESIF

ARTIKEL

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Besar 2 Mata Kuliah

‘’Kewarganegaraan’’

Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024

Dosen pengampu atep Afia Hidayat. ir. MP




NADIFHA RESTI NANDA (46123010029)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


ABSTRAK

Artikel ini menjelaskan tentang Pendidikan Kewarganegaraan: Membentuk Warga Negara yang Progresif. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku pada kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memainkan peran penting dalam membentuk warga negara yang progresif dan cerdas. Dalam konteks pembangunan karakter bangsa, PKn harus berfokus pada pengembangan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi.

kata kunci: pendidikan kewarganegaraan, Pkn progresif, kendala pendidikan, nilai nilai keadilan kemanusiaan dan demokrasi, perilaku warga negara

Pendahuluan

Pembentukan warga negara yang baik menjadi salah satu misi utama pendidikan nasional Indonesia. Salah satu mata pelajaran yang juga mengemban misi tersebut adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). PPKn persekolahan diberikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang sekolah menengah atas. Dengan demikian, guru PPKn menjadi tulang punggung bagi tercapainya misi tersebut. Dengan kata lain, profesionalitas para guru PPKn merupakan salah satu faktor keberhasilan misi tersebut. PKn Progresif merupakan program pendidikan yang membahas tentang masalah kebangsaan, demokrasi, dan civil society (masyarakat madani) yang dalam implementasinya menerapkan prinsip-prinsip pendidikan dan kemanusiaan.

"PKn progresif mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik yang menguasai pengetahuan yang berasal dari konsep dan teori multidisiplin, mempraktikan nilai-nilai, dan menerapkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi," kata dosen Program Studi Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rusnaini. Ia menjelaskan program PKn yang efektif penting dalam memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan karakternya. PKn progresif tidak hanya pada kurikulum saja tetapi juga harus menumbuhkan suatu perubahan sosial yang meningkat, meluas, dan berkelanjutan selama periode waktu tertentu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Ahmad (2012:6) bahwa: Belajar merupakan perubahan terus-menerus dalam kehidupan individu yang tidak didapatkan dari keturunan atau tidak terjadi secara genetik. Perubahan itu meliputi pemahaman (insight), tingkah laku, persepesi, atau motivasi, atau kombinasi antara semua hal tersebut.

Permasalahan

Kendala yang dialami Pendidikan Kewarganegaraan masih sama seperti tahun tahun sebelumnya yaitu masih mengedepankan aspek kognitif, sehingga tujuan untuk menciptakan peserta didik yang kritis dan bertanggung jawab masih belum terealisasi. Berdasarkan pengamatan ketika mengajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik beranggapan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran yang membosankan karena selalu mengedepankan teori dan tidak aplikatif. Bahkan sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata kulian formalitas dan hanya sebagai syarat untuk kelulusan saja, sehingga anggapan tersebut memunculkan suatu kesimpulan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di mata peserta didik adalah mata pelajaran dan mata kuliah yang tidak penting. Hal ini menjadi pukulan besar bagi guru atau dosen Pendidikan Kewarganegaraan karena mata pelajaran dan mata kuliah yang diampu dianggap tidak penting dan hanya sebagai syarat kelulusan saja.

Fenomena tersebut pada dasarnya menjadi evaluasi bagi pemerintah dan guru maupun dosen yang mengampu mata pelajaran dan mata kuliah tersebut. Kendala ini dapat diantisipasi apabila para pendidik memiliki kesadaran untuk selalu meningkatkan kualitas dalam mengajar dan bersikap sehingga tujuan pendidikan untuk membangun peserta didik menjadi warga negara yang baik dapat tercapai.

Pembahasan

Pentingnya PKn sebagai sarana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Berdiskusi tentang bagaimana PKn dapat mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari siswa sebagai individu, anggota masyarakat, warga negara, dan makhluk ciptaan Tuhan.Definisi dan konsep PKn progresif yang bertujuan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik, menguasai pengetahuan multidisiplin, mempraktikkan nilai-nilai, dan menerapkan keterampilan yang diperlukan untuk partisipasi dalam masyarakat.Pembahasan tentang bagaimana PKn dapat berfokus pada pengembangan kemampuan, pengetahuan, dan sikap siswa yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi.Strategi untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar PKn, sehingga mereka dapat menginternalisasi dan mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan.Peran penting guru PPKn sebagai tulang punggung dalam mencapai tujuan pendidikan PKn. Dan upaya peningkatan profesionalitas guru PPKn melalui pelatihan, pengembangan keterampilan mengajar, dan adaptasi terhadap kebutuhan siswa..

Kesimpulan Dan Saran

Artikel ini menyimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) merupakan alat penting untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. PKn tidak hanya penting untuk membentuk perilaku sehari-hari siswa, tetapi juga memainkan peran krusial dalam membentuk warga negara yang progresif dan cerdas yang mampu menginternalisasi nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi. Meskipun memiliki tujuan mulia, pendidikan PKn menghadapi berbagai kendala, terutama fokus yang berlebihan pada aspek kognitif dan kurangnya pendekatan aplikatif, yang membuat pembelajaran terasa membosankan bagi siswa. Persepsi siswa yang menganggap PKn sebagai mata pelajaran formalitas dan tidak penting menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.

Guru PKn berperan sebagai tulang punggung dalam pencapaian tujuan pendidikan ini. Olehkarena itu, profesionalitas dan kualitas pengajaran mereka harus terus ditingkatkan agar dapat menumbuhkan karakter siswa yang baik dan mengembangkan kemampuan, pengetahuan, serta sikap yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan.

Guru harus mengembangkan metode pembelajaran yang lebih aplikatif dan interaktif untuk meningkatkan minat dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Ini bisa mencakup penggunaan studi kasus, diskusi kelompok, proyek sosial, dan simulasi. meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang pentingnya PKn perlu dilakukan melalui kampanye pendidikan, pembicaraan motivasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti orang tua, komunitas, dan organisasi non-pemerintah

 

Daftar Pustaka

Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.

https://soloraya.solopos.com/pkn-progresif-arah-baru-pendidikan kewarganegaraan-berkelanjutan-1049214

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/viewFile/12743/pdf

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/download/12737/pdf

https://www.academia.edu/41061560/UPAYA_PEMBENTUKAN_WARGA_NEGARA_YANG_BAIK_DAN_TANTANGAN_YANG_DIHADAPI_OLEH_PARA_GURU_PKN_PESERTA_SM3T_2015

Thursday, May 9, 2024

Saturday, April 20, 2024

Thursday, April 18, 2024

LIPUTAN INDONESIAKU:"Suasana Kampung Dan Saat Lebaran 2024"

 Tradisi tahun ke tahun sudah menjadi ciri khas untuk semua masyarakat indonesia untuk pulang kampung bersama keluarga dan bertemu keluarga di kampung halaman. Pada tanggal 8 april saya bersama keluarga saya pergi ke kampung halaman untuk menyambut hari raya idul fitri, suasana dikampung halaman sangat membuat senang dengan ke indahan alam-alam di kampung. Di sana, suasana Idul Fitri begitu istimewa. Rumah-rumah dihiasi lampu-lampu, dan hiasan-hiasan meriah lainnya. Suasana kebersamaan terasa begitu kuat, dengan keluarga dan tetangga berkumpul, bermaaf-maafan, serta saling bersilaturahmi. Makanan khas lebaran pun menyajikan kenikmatan tersendiri, seperti ketupat, rendang, dan kue-kue tradisional. Semuanya membawa nostalgia dan kehangatan, menjadikan hari raya Idul Fitri di kampung halaman sebagai momen yang tak terlupakan.

  • Nadifha Resti Nanda (C26) 

Thursday, April 11, 2024

KUIS 13-2 (11 JULI 2025) SUSULAN

 D04,D05,D07,D09,D16,D18,D20,D46,D47