Thursday, May 30, 2024

Pendidikan Kewarganegaraan: Membentuk Warga Negara yang Progresif

 

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: MEMBENTUK WARGA NEGARA YANG PROGRESIF

ARTIKEL

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Besar 2 Mata Kuliah

‘’Kewarganegaraan’’

Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024

Dosen pengampu atep Afia Hidayat. ir. MP




NADIFHA RESTI NANDA (46123010029)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


ABSTRAK

Artikel ini menjelaskan tentang Pendidikan Kewarganegaraan: Membentuk Warga Negara yang Progresif. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku pada kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memainkan peran penting dalam membentuk warga negara yang progresif dan cerdas. Dalam konteks pembangunan karakter bangsa, PKn harus berfokus pada pengembangan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi.

kata kunci: pendidikan kewarganegaraan, Pkn progresif, kendala pendidikan, nilai nilai keadilan kemanusiaan dan demokrasi, perilaku warga negara

Pendahuluan

Pembentukan warga negara yang baik menjadi salah satu misi utama pendidikan nasional Indonesia. Salah satu mata pelajaran yang juga mengemban misi tersebut adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). PPKn persekolahan diberikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang sekolah menengah atas. Dengan demikian, guru PPKn menjadi tulang punggung bagi tercapainya misi tersebut. Dengan kata lain, profesionalitas para guru PPKn merupakan salah satu faktor keberhasilan misi tersebut. PKn Progresif merupakan program pendidikan yang membahas tentang masalah kebangsaan, demokrasi, dan civil society (masyarakat madani) yang dalam implementasinya menerapkan prinsip-prinsip pendidikan dan kemanusiaan.

"PKn progresif mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik yang menguasai pengetahuan yang berasal dari konsep dan teori multidisiplin, mempraktikan nilai-nilai, dan menerapkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi," kata dosen Program Studi Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rusnaini. Ia menjelaskan program PKn yang efektif penting dalam memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan karakternya. PKn progresif tidak hanya pada kurikulum saja tetapi juga harus menumbuhkan suatu perubahan sosial yang meningkat, meluas, dan berkelanjutan selama periode waktu tertentu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Ahmad (2012:6) bahwa: Belajar merupakan perubahan terus-menerus dalam kehidupan individu yang tidak didapatkan dari keturunan atau tidak terjadi secara genetik. Perubahan itu meliputi pemahaman (insight), tingkah laku, persepesi, atau motivasi, atau kombinasi antara semua hal tersebut.

Permasalahan

Kendala yang dialami Pendidikan Kewarganegaraan masih sama seperti tahun tahun sebelumnya yaitu masih mengedepankan aspek kognitif, sehingga tujuan untuk menciptakan peserta didik yang kritis dan bertanggung jawab masih belum terealisasi. Berdasarkan pengamatan ketika mengajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik beranggapan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran yang membosankan karena selalu mengedepankan teori dan tidak aplikatif. Bahkan sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata kulian formalitas dan hanya sebagai syarat untuk kelulusan saja, sehingga anggapan tersebut memunculkan suatu kesimpulan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di mata peserta didik adalah mata pelajaran dan mata kuliah yang tidak penting. Hal ini menjadi pukulan besar bagi guru atau dosen Pendidikan Kewarganegaraan karena mata pelajaran dan mata kuliah yang diampu dianggap tidak penting dan hanya sebagai syarat kelulusan saja.

Fenomena tersebut pada dasarnya menjadi evaluasi bagi pemerintah dan guru maupun dosen yang mengampu mata pelajaran dan mata kuliah tersebut. Kendala ini dapat diantisipasi apabila para pendidik memiliki kesadaran untuk selalu meningkatkan kualitas dalam mengajar dan bersikap sehingga tujuan pendidikan untuk membangun peserta didik menjadi warga negara yang baik dapat tercapai.

Pembahasan

Pentingnya PKn sebagai sarana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Berdiskusi tentang bagaimana PKn dapat mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari siswa sebagai individu, anggota masyarakat, warga negara, dan makhluk ciptaan Tuhan.Definisi dan konsep PKn progresif yang bertujuan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik, menguasai pengetahuan multidisiplin, mempraktikkan nilai-nilai, dan menerapkan keterampilan yang diperlukan untuk partisipasi dalam masyarakat.Pembahasan tentang bagaimana PKn dapat berfokus pada pengembangan kemampuan, pengetahuan, dan sikap siswa yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi.Strategi untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar PKn, sehingga mereka dapat menginternalisasi dan mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan.Peran penting guru PPKn sebagai tulang punggung dalam mencapai tujuan pendidikan PKn. Dan upaya peningkatan profesionalitas guru PPKn melalui pelatihan, pengembangan keterampilan mengajar, dan adaptasi terhadap kebutuhan siswa..

Kesimpulan Dan Saran

Artikel ini menyimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) merupakan alat penting untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. PKn tidak hanya penting untuk membentuk perilaku sehari-hari siswa, tetapi juga memainkan peran krusial dalam membentuk warga negara yang progresif dan cerdas yang mampu menginternalisasi nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi. Meskipun memiliki tujuan mulia, pendidikan PKn menghadapi berbagai kendala, terutama fokus yang berlebihan pada aspek kognitif dan kurangnya pendekatan aplikatif, yang membuat pembelajaran terasa membosankan bagi siswa. Persepsi siswa yang menganggap PKn sebagai mata pelajaran formalitas dan tidak penting menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.

Guru PKn berperan sebagai tulang punggung dalam pencapaian tujuan pendidikan ini. Olehkarena itu, profesionalitas dan kualitas pengajaran mereka harus terus ditingkatkan agar dapat menumbuhkan karakter siswa yang baik dan mengembangkan kemampuan, pengetahuan, serta sikap yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan.

Guru harus mengembangkan metode pembelajaran yang lebih aplikatif dan interaktif untuk meningkatkan minat dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Ini bisa mencakup penggunaan studi kasus, diskusi kelompok, proyek sosial, dan simulasi. meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang pentingnya PKn perlu dilakukan melalui kampanye pendidikan, pembicaraan motivasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti orang tua, komunitas, dan organisasi non-pemerintah

 

Daftar Pustaka

Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.

https://soloraya.solopos.com/pkn-progresif-arah-baru-pendidikan kewarganegaraan-berkelanjutan-1049214

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/viewFile/12743/pdf

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/download/12737/pdf

https://www.academia.edu/41061560/UPAYA_PEMBENTUKAN_WARGA_NEGARA_YANG_BAIK_DAN_TANTANGAN_YANG_DIHADAPI_OLEH_PARA_GURU_PKN_PESERTA_SM3T_2015

No comments:

Post a Comment

PRESENTASI PANCASILA (5)

PRESENTASI PANCASILA (5) Jum'at, 18 Oktober 2024