Kota Tua atau dikenal juga dengan nama Oud Batavia (Batavia Lama), bermula sejak tahun 1526. Saat itu, Kerajaan Demak mengutus panglima bernama Fatahillah untuk menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa. Alhasil, wilayah tersebut berhasil direbut Fatahillah dan berganti nama menjadi Jayakarta.
Wilayah tersebut kemudian diserang VOC di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1619. Satu tahun kemudian, VOC membangun sebuah kota baru tepat di atas reruntuhan Jayakarta. Kota tersebut diberi nama Batavia sebagai penghormatan leluhur Belanda bernama Batavieren.
Kota Batavia kemudian mempunyai fungsi sebagai kantor pusat VOC di Hindia Timur dan menjadi pusat perdagangan Asia. Nama Batavia tersebut digunakan sejak tahun 1621 sampai 1942. Kedatangan Jepang pada tahun 1942 mengganti nama Batavia menjadi Jakarta yang terus digunakan sampai saat ini.
Sejak pemerintahan Ali Sadikin selaku Gubernur DKI Jakarta, revitalisasi serta pengembangan Kota Tua Jakarta terus dilakukan. Hingga pada tahun 1972 beliau mengeluarkan keputusan gubernur untuk menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan.
Adanya keputusan tersebut diambil demi melindungi warisan sejarah. Pasalnya, dalam wilayah Kota Tua terdapat berbagai bangunan sejarah yang berguna sebagai museum. Misalnya Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Fatahillah, Museum Mandiri, sampai Museum Indonesia.
No comments:
Post a Comment