Tugas Artikel Kewarganegaraan : Persiapan TB 2
Nama : Syaikah Raihana (46123010013) C-23
Tema : Pendidikan Kewarganegaraan dan Pembentukan Karakter Anti Korupsi
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Bapak Atep Afia Hidayat, Ir. MP
ABSTRAK
Pendidikan
kewarganegaraan (PKn) memiliki peran krusial dalam pembentukan karakter anti
korupsi di masyarakat. Artikel ini membahas pentingnya PKn dalam upaya
memerangi korupsi, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam
implementasi PKn, serta memberikan saran-saran untuk meningkatkan efektivitas
pendidikan ini dalam membentuk karakter yang berintegritas.
Artikel
ini mengeksplorasi pentingnya PKn dalam upaya memerangi korupsi,
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam implementasi PKn, serta
memberikan solusi untuk meningkatkan efektivitas pendidikan ini dalam membentuk
karakter yang berintegritas. Dengan memahami peran PKn dan tantangan yang
dihadapi, diharapkan dapat dirumuskan langkah-langkah strategis untuk
menciptakan masyarakat yang lebih bersih dan berintegritas di masa depan.
Kata
Kunci:
Pendidikan Kewarganegaraan, Karakter Anti Korupsi, Integritas, Permasalahan,
Solusi.
PENDAHULUAN
Korupsi
merupakan masalah serius yang menghambat kemajuan sosial, ekonomi, dan politik
suatu bangsa. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) memiliki peran penting dalam
membentuk karakter anti korupsi sejak dini. Namun, implementasi PKn sering kali
menghadapi berbagai permasalahan yang mempengaruhi efektivitasnya. Artikel ini
akan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dalam pembentukan karakter anti
korupsi melalui PKn dan memberikan solusi untuk mengatasinya.
Dalam
pemahaman yang lebih mendalam, pembentukan karakter anti korupsi melalui PKn
bukanlah upaya yang sederhana. Berbagai tantangan dan kompleksitas harus
dihadapi, mulai dari kurikulum yang kurang tepat hingga minimnya partisipasi
siswa dalam proses pembelajaran. Namun, dengan kesadaran akan urgensi
permasalahan ini, langkah-langkah inovatif dapat diambil untuk meningkatkan
efektivitas PKn dalam membentuk karakter yang berintegritas.
Melalui
pembahasan yang mendalam dalam artikel ini, diharapkan dapat memberikan wawasan
yang lebih luas mengenai peran PKn dalam pembentukan karakter anti korupsi,
serta menyediakan landasan bagi upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran PKn di masa depan. Dengan demikian, dapat terwujud visi sebuah
masyarakat yang berintegritas, adil, dan bebas dari jerat korupsi.
PERMASALAHAN
1.
Kurikulum yang Kurang Tepat: Kurikulum PKn sering kali kurang memadai dalam
mengajarkan nilai-nilai anti korupsi secara menyeluruh. Beberapa materi mungkin
kurang relevan atau tidak disajikan dengan cara yang menarik bagi siswa.
2.
Keterbatasan Sumber Daya: Banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan,
menghadapi keterbatasan sumber daya seperti buku teks, perangkat multimedia,
dan pelatihan bagi guru PKn.
3.
Kurangnya Partisipasi Siswa: Minimnya partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn
seringkali karena kurangnya pemahaman akan relevansi materi dengan kehidupan
sehari-hari atau kurangnya pengalaman langsung dengan isu-isu kewarganegaraan
dan korupsi.
PEMBAHASAN
1.
Revisi Kurikulum: Penting untuk merevisi kurikulum PKn dengan menekankan pada
pengajaran nilai-nilai moral, etika, dan anti korupsi secara lebih menyeluruh
dan aplikatif.
2.
Pelatihan Guru: Guru PKn perlu mendapatkan pelatihan yang memadai dalam
menyampaikan materi-materi anti korupsi dengan cara yang menarik dan relevan
bagi siswa.
3.
Penggunaan Metode Pembelajaran Inovatif: Penggunaan metode pembelajaran aktif
seperti diskusi, simulasi, dan proyek-proyek berbasis masalah dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dan mengaitkan pembelajaran dengan konteks
kehidupan nyata.
4.
Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat
dalam mendukung pembelajaran PKn di sekolah dapat memberikan dukungan tambahan
dalam pembentukan karakter anti korupsi.
KESIMPULAN & SARAN
Pendidikan
kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anti korupsi di
masyarakat. Namun, untuk mencapai efektivitas maksimal, perlu adanya upaya
kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan
masyarakat secara keseluruhan. Revisi kurikulum, pelatihan guru, penggunaan
metode pembelajaran inovatif, dan keterlibatan aktif orang tua dan masyarakat
dapat meningkatkan efektivitas PKn dalam membentuk karakter yang berintegritas
dan anti korupsi.
Referensi
1. Suparno, P. (2018). Pendidikan
Kewarganegaraan dalam Membentuk Karakter Bangsa. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
2. Sukirno, S. (2019). Pendidikan
Kewarganegaraan Berbasis Nilai. Bandung: PT Refika Aditama.
3. Mulyasa, E. (2020). Pembelajaran Aktif:
Mengembangkan Profesionalisme Guru dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
No comments:
Post a Comment