Pendidikan Kewarganegaraan dan
pengembangan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa
Mata
Kuliah: Kewarganegaraan
Dosen
Pengampu Mata Kuliah: Atep Afia Hidayat, Ir. MP
Safitri
Salsabilla
(46123010035)
C-29
Universitas Mercu
Buana, Meruya
Fakultas Psikologi
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang Penelitian yang bertujuan untuk menggali fenomena mahasiswa yang berwirausaha. Penelitian ini menggambarkan alasan mahasiswa berwirausaha, kendala apa saja yang dihadapi, jiwa kewirausahaan apa yang berkembang dan bagaimana mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut. Pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Responden yang digunakan adalah mahasiswa aktif yang memiliki usaha minimal sudah 2 tahun, memiliki omset minimal 5 juta per bulan dan berperan sebagai owner yang terlibat langsung dan aktif membangun usaha. Hasil penelitian yang diperoleh melalui responden bahwa alasan mahasiswa berwirausaha adalah mendapatkan penghasilan untuk membiayai hidup dan kuliah, mengoptimalkan waktu dan membangun pemberdayaan diri dan masyarakat. Kemudian jiwa kewirausahaan yang banyak berkembang adalah kepemimpinan, kemandirianl kerja keras, kerja sama, kreatif, inovasi dan berani mengambil keputusan dan resiko.
Kata
Kunci : kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, mahasiswa
- PENDAHULUAN
Pendahuluan:
Pendidikan kewarganegaraan dan pembinaan kewirausahaan siswa merupakan dua
aspek yang sangat penting dalam pengembangan karakter dan kontribusi sosial
generasi muda. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membekali siswa
dengan pemahaman mendalam tentang
nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme, dan tanggung jawab sosial
yang dimilikinya sebagai warga negara. Pada saat yang sama, mengembangkan jiwa kewirausahaan
memungkinkan siswa menjadi individu yang mandiri dan inovatif yang mampu
menciptakan peluang baru di berbagai bidang kehidupan.
Di era globalisasi, tantangan yang
dihadapi mahasiswa tidak lagi terbatas
pada studi akademis saja, namun juga
kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan, memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dan menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang
kompleks. Oleh
karena itu, perguruan tinggi harus memberikan perhatian serius bagaimana
memasukkan pendidikan kewarganegaraan dan pengembangan kewirausahaan ke dalam kurikulum dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Pendidikan kewarganegaraan mengubah peserta
didik menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab membangun masyarakat yang adil dan
berkeadilan. Dengan
pemahaman yang mendalam tentang hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara,
mahasiswa didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, politik, dan
kemasyarakatan lainnya yang memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan
kemanusiaan. Pada
saat yang sama, menumbuhkan pola pikir kewirausahaan memberikan siswa
landasan untuk mengembangkan
keterampilan penting seperti inovasi, kreativitas, kepemimpinan, dan manajemen
risiko yang diperlukan untuk sukses dalam dunia bisnis dan kewirausahaan.
Dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan,
mahasiswa diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan
kerja baru, dan mendorong inovasi di berbagai sektor. Namun, masih terdapat tantangan
dalam mengintegrasikan kedua aspek tersebut dalam konteks pendidikan tinggi. Hal tersebut antara lain kurangnya
kesadaran akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dan kurangnya pemahaman
terhadap konsep dan implementasi pengembangan
kewirausahaan. Oleh
karena itu, diperlukan upaya lebih
lanjut oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pendidikan,
pemerintah, dan masyarakat, untuk meningkatkan kualitas pendidikan
kewarganegaraan dan menumbuhkan kewirausahaan di kalangan siswa.
Dengan memadukan pendidikan kewarganegaraan
dan pengembangan kewirausahaan,
diharapkan generasi muda mampu menghadapi tantangan masa depan dengan
lebih tangguh dan mandiri serta berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan
negara. Oleh
karena itu, terdapat kebutuhan untuk mengembangkan lebih lanjut penelitian dan
praktik mengenai integrasi kedua dimensi ini
untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi memiliki dampak positif dan jangka panjang terhadap mahasiswa
dan masyarakat secara keseluruhan.
- PERMASALAHAN
Artikel ini mengangkat permasalahan Beberapa mahasiswa mungkin tidak siap
secara mental atau emosional untuk menghadapi tantangan masyarakat atau dunia bisnis yang kompleks.
Mereka mungkin kurang percaya diri dan keterampilan sosial yang dibutuhkan
untuk berkontribusi secara efektif.
- PEMBAHASAN
Pendidikan
kewarganegaraan dan pengembangan
kewirausahaan merupakan dua pilar utama yang membangun karakter mahasiswa dan mempersiapkan mereka menghadapi
kompleksitas dunia modern. Pada saat tantangan sosial, ekonomi dan lingkungan
hidup menjadi semakin kompleks,
pendidikan tinggi perlu lebih dari sekedar memahami konsep akademis namun
juga mengembangkan nilai-nilai, sikap dan keterampilan yang akan memberdayakan
mahasiswa di masa depan dan para administrator yang bertanggung jawab .Pendidikan kewarganegaraan
membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai demokrasi, hak
asasi manusia, dan partisipasi dalam proses demokrasi.
Pentingnya tidak hanya memiliki pengetahuan
teoretis, tetapi juga menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat yang sama, menumbuhkan
pola pikir kewirausahaan membekali siswa dengan keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan untuk menjadi inovator, wirausaha, dan agen perubahan dalam dunia
bisnis yang terus berubah.
Artikel ini mengeksplorasi pentingnya
pendidikan kewarganegaraan dan pengembangan
kewirausahaan bagi siswa.
Kami juga membahas tantangan yang muncul dalam
penerapan kedua aspek ini dan menawarkan saran untuk meningkatkan efektivitas
pendidikan di bidang ini.
Oleh karena itu, kami berharap artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana pendidikan tinggi membentuk mahasiswa menjadi individu yang tangguh, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia usaha.
- KESIMPULAN
Kesimpulan Dari diskusi yang telah berlangsung
dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan dan pengembangan kewirausahaan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam membangun karakter dan kesiapan peserta didik dalam menghadapi
tantangan masa depan. Pendidikan
kewarganegaraan membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai
demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi dalam proses demokrasi, sekaligus
menumbuhkan semangat kewirausahaan yang membekali siswa dengan keterampilan dan
sikap yang diperlukan untuk menjadi inovator dan wirausahawan yang sukses.Namun,
ada banyak tantangan implementasi yang harus diatasi. Permasalahan yang memerlukan perhatian
lebih antara lain adalah belum terintegrasinya pendidikan kewarganegaraan dan
kewirausahaan ke dalam kurikulum, belum memadainya persiapan siswa, dan belum
matangnya kesadaran sosial.
Sehingga, diperlukan upaya
konkrit untuk meningkatkan efektivitas pendidikan di kedua bidang tersebut. Dengan memperkuat integrasi ke dalam
kurikulum pendidikan tinggi, meningkatkan dukungan mahasiswa, dan memberikan penekanan
lebih besar pada kesadaran sosial, institusi dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi
pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan inovatif.
Oleh karena itu, pendidikan tinggi dapat menjadi pendorong penting perubahan positif dalam masyarakat dan dunia bisnis. untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, industri, dan masyarakat luas. Hanya melalui upaya bersama kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang tepat untuk mengubah siswa menjadi individu yang kuat dan kompetitif yang dapat berkontribusi aktif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
- SARAN
Kesimpulan
dari artikel ini Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa, kedua aspek tersebut
berperan penting dalam membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa
memahami hak, tanggung jawab, dan perannya dalam membangun negara yang
demokratis dan berkeadilan. Pada
saat yang sama, menumbuhkan jiwa kewirausahaan membantu siswa menjadi individu
yang inovatif dan mandiri serta mampu menciptakan peluang baru di berbagai
bidang. Pendidikan kewarganegaraan memberikan landasan moral dan etika yang
penting bagi siswa untuk memenuhi perannya sebagai anggota masyarakat yang
bertanggung jawab.
Hal ini mencakup pemahaman tentang demokrasi,
hak asasi manusia, pluralisme, dan partisipasi dalam kehidupan sosial dan
politik. Pemahaman
terhadap prinsip-prinsip tersebut memungkinkan peserta didik menjadi agen
perubahan yang aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Sebaliknya, mengembangkan pola pikir
kewirausahaan membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk
berhasil dalam dunia bisnis dan kewirausahaan. Ini termasuk keterampilan seperti
inovasi, kreativitas, kepemimpinan, manajemen risiko, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.
Melalui kewirausahaan, mahasiswa dapat menjadi
mesin pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan memberikan
kontribusi positif kepada masyarakat. Pendidikan
kewarganegaraan dan pengembangan kewirausahaan tidak boleh dipisahkan. Pengintegrasian keduanya dapat memperkuat
mutu pendidikan tinggi dengan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten
secara akademis namun juga berwawasan sosial dan moral serta siap menghadapi
tantangan masa depan.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus memperhatikan kedua aspek tersebut dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikulernya guna menghasilkan peserta didik yang berwawasan luas dan siap menghadapi dinamika masyarakat modern.
DAFTAR
PUSTAKA
Fitriani, E., & Nursa'adah, S. (2020). Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Vokasi
Manurung, J. E., &
Situmorang, S. (2019). Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Melalui
Kegiatan Kewirausahaan
No comments:
Post a Comment