PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI TENGAH TANTANGAN POLITIK
KONTEMPORER
Salsabila Munggarani Sae’sa (46123010204)
Program
Studi Psikologi
Fakultas
Psikologi Universitas Mercu Buana
(salsams2526@gmail.com)
ABSTRAK
Keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) merupakan sebagai instrumen penting dalam mengajarkan nilai-nilai
nasionalisme, demokrasi, dan kewarganegaraan kepada generasi muda di Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan politik modern seperti polarisasi politik,
penyebaran informasi palsu atau hoaks, dan sikap apatis terhadap politik, PKn
dituntut untuk berinovasi dan berkembang. Tulisan ini mengulas bagaimana PKn
dapat merespon dan menyesuaikan diri terhadap tantangan-tantangan tersebut
melalui berbagai strategi, seperti memasukkan isu-isu kontemporer ke dalam
kurikulum, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan empati, memanfaatkan
teknologi, dan melibatkan partisipasi masyarakat. Dengan menerapkan strategi
yang tepat, PKn dapat terus menjalankan peran pentingnya dalam membentuk warga
negara yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Tulisan ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang lebih luas tentang peran dan tantangan PKn di era
politik modern, serta bagaimana PKn dapat beradaptasi dan berkembang untuk
mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Politik modern,
Tantangan, demokrasi
PENDAHULUANN
Dalam lingkup
pendidikan di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran yang
sangat penting. Tujuan utama PKn adalah untuk menumbuhkan nilai-nilai
nasionalisme, demokrasi, dan kewarganegaraan pada generasi berikutnya. Melalui
PKn, diharapkan dapat membentuk individu yang kritis, aktif berpartisipasi, dan
memiliki rasa tanggung jawab dalam konteks kehidupan sosial, nasional, dan
negara.
Namun, di era
politik modern ini, PKn menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghalangi
pencapaian tujuan tersebut. Beberapa tantangan ini termasuk polarisasi politik,
penyebaran informasi palsu atau hoaks, dan sikap apatis terhadap politik.
Tantangan-tantangan ini tidak hanya mempengaruhi efektivitas PKn dalam
menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi, tetapi juga berpotensi
mempengaruhi kualitas demokrasi dan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.
Artikel ini
bertujuan untuk membahas bagaimana PKn dapat beradaptasi dan merespon
tantangan-tantangan tersebut. Dengan memahami dan mengatasi tantangan-tantangan
ini, diharapkan PKn dapat terus memainkan peran penting dalam membentuk warga
negara yang bertanggung jawab dan aktif dalam proses demokrasi. Artikel ini
juga akan membahas beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas PKn di era politik kontemporer, seperti penggunaan metode
pembelajaran yang inovatif, pemanfaatan teknologi, dan keterlibatan masyarakat
dalam proses pembelajaran PKn. Oleh karena itu, artikel ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran dan tantangan PKn di era
politik kontemporer, serta bagaimana PKn dapat beradaptasi dan berkembang untuk
menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
PERMASALAHAN
1.
Bagaimana PKn dapat
menyesuaikan diri dan merumuskan strategi yang efektif dalam menghadapi
tantangan politik modern seperti polarisasi politik, penyebaran informasi
palsu, dan sikap apatis terhadap politik, sehingga tetap dapat memainkan peran
aktif dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi kepada generasi
muda?
2.
Strategi dan metode pengajaran
apa yang efektif dalam PKn di era politik modern ini yang dapat membantu
meningkatkan partisipasi politik siswa, sehingga mereka dapat menjadi warga
negara yang aktif dan bertanggung jawab?
PEMBAHASAN
Menurut Edmonson (1958)
pendidikan kewarganegaraan selalu dipahami sebagai studi tentang pemerintahan
dan kewarganegaraan, yang mencakup kewajiban, hak, dan keistimewaan seorang
warga negara. Definisi ini menjelaskan kewarganegaraan sebagai bagian dari ilmu
politik (Ubaedillah, 2008). Jadi, pendidikan kewarganegaraan atau civic
education adalah studi tentang kewarganegaraan dan peranannya dalam ilmu
politik.
Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran krusial dalam menumbuhkan nilai-nilai
nasionalisme dan demokrasi pada generasi mendatang. Akan tetapi, era politik
modern membawa berbagai tantangan baru seperti polarisasi politik, penyebaran
informasi palsu atau hoaks, dan sikap tidak peduli atau apatis terhadap
politik. Tantangan-tantangan ini dapat mempengaruhi efektivitas PKn dalam
mencapai tujuannya secara negatif. Polaritas politik dapat membuat PKn menjadi
sulit dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan persatuan, karena PKn dapat
dilihat sebagai alat untuk mempromosikan agenda politik tertentu. Hoaks dapat
menciptakan kebingungan di masyarakat dan menghambat penanaman nilai-nilai
kritis dan berpikir logis. Apatisme politik dapat membuat masyarakat menjadi
tidak peduli terhadap politik dan tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam
proses demokrasi, sehingga PKn kehilangan salah satu tujuan utamanya, yaitu
menciptakan warga negara yang aktif dan terlibat.
Untuk
mengatasi tantangan-tantangan ini, PKn perlu melakukan adaptasi dan
pengembangan. Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas PKn di era politik kontemporer antara lain memasukkan topik-topik
kontemporer ke dalam kurikulum, mempromosikan keterampilan berpikir kritis dan
empati, memanfaatkan teknologi, dan melibatkan masyarakat. Dengan menerapkan
strategi-strategi yang tepat, PKn dapat terus memainkan peran pentingnya dalam
menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi kepada generasi muda, dan
menciptakan warga negara yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
KESIMPULAN
Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) memainkan peran krusial dalam mengembangkan nilai-nilai
nasionalisme, demokrasi, dan kewarganegaraan di kalangan generasi muda.
Meskipun menghadapi berbagai rintangan di era politik modern seperti polarisasi
politik, penyebaran hoaks, dan apatisme politik, PKn memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dan berkembang. Dengan menerapkan strategi yang tepat seperti
memasukkan isu-isu kontemporer ke dalam kurikulum, mempromosikan keterampilan
berpikir kritis dan empati, memanfaatkan teknologi, dan melibatkan masyarakat,
PKn dapat terus memainkan peran pentingnya dalam membentuk warga negara yang
aktif, kritis, dan bertanggung jawab.
SARAN
Rekomendasi
Untuk pembaca, sangat penting untuk mengerti dan mengapresiasi peran PKn dalam
membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan aktif berpartisipasi dalam
proses demokrasi. Dalam menghadapi tantangan politik kontemporer, setiap
individu dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan efektivitas PKn, baik
sebagai peserta didik, pendidik, atau anggota masyarakat. Selain itu, sangat
penting untuk terus mendukung dan mendorong inovasi dalam PKn, baik dalam hal
metode pembelajaran, penggunaan teknologi, maupun keterlibatan masyarakat.
Dengan demikian, kita semua dapat memberikan kontribusi dalam memastikan bahwa
PKn terus memainkan peran pentingnya dalam membentuk warga negara yang aktif,
kritis, dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Desfriyati, D., Dewi, D. A.,
& Furnamasari, Y. F. (2022). Pentingnya Melakukan Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Era Globalisasi. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1),
92-95.
2.
Erlina, T. (2019). Membangun
karakter ke-indonesiaan pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan di era
global. Factum: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 8(2),
153-162.
3.
Mahdiyah, A., Sudirman, C. S.,
& Widiyani, D. A. (2023). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Bangsa di Era
Modern. Universitas Sebelas Maret
4.
Sunarso, S. (2007). Pendidikan
politik dan politik pendidikan. Jurnal Civics: Media Kajian
Kewarganegaraan, 4(2).
5.
Yuliandari, E., Muchtarom, M.,
& Widiatmaka, P. (2023). Pendidikan Politik Melalui Penguatan Literasi
Digital dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Kwangsan:
Jurnal Teknologi Pendidikan, 11(1), 186-205.
No comments:
Post a Comment