Friday, May 31, 2024

MAHASISWA DAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

MAHASISWA DAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

(B49) Azzahra Nur Pratiwi – 46123010207

kmyeon117@gmail.com

 

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi,

Universitas Mercu Buana



Abstrak

Pendidikan kewarganegaraan memainkan peran kunci dalam membentuk karakter dan identitas mahasiswa, terutama di tengah Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial. Artikel ini menyoroti kompleksitas tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam memahami dan mempraktikkan konsep-konsep kewarganegaraan di era ini. Meskipun teknologi dapat membantu akses informasi, pengaruh budaya asing dan media sosial dapat mengaburkan identitas kewarganegaraan. Namun, mahasiswa tetap memiliki peran vital dalam mengatasi tantangan ini sebagai agen perubahan sosial. Diperlukan upaya bersama antara institusi pendidikan dan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman kritis dan praktik kewarganegaraan di tengah arus globalisasi dan teknologi.

Kata kunci: Mahasiswa, Pendidikan Kewarganegaraan, Revolusi Industri 4.0


PENDAHULUAN

Pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter dan identitas seorang mahasiswa. Namun, di era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan percepatan teknologi, perubahan sosial, dan ekonomi yang dinamis, tantangan bagi mahasiswa dalam memahami konsep-konsep kewarganegaraan semakin kompleks.

Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan paradigmatik dalam hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. Era ini ditandai dengan penetrasi teknologi digital yang mendalam dan meresapi segala sendi kehidupan, mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi. Dalam konteks pendidikan tinggi, mahasiswa menjadi salah satu aktor sentral yang terlibat dalam transformasi ini. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan dinamika sosial yang cepat, peran serta mahasiswa bukan sekadar tentang mengejar kecakapan teknis semata, melainkan juga tentang memahami dan menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan yang mendasar.

Pendidikan kewarganegaraan menjadi penting bukan hanya sebagai bagian dari kurikulum formal, tetapi juga sebagai landasan moral dan etika bagi mahasiswa yang akan menjadi pemimpin dan penggerak perubahan di masa depan. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi dinamika antara mahasiswa, pendidikan kewarganegaraan, dan Revolusi Industri 4.0. Kita akan melihat betapa pentingnya memperkuat pemahaman mahasiswa tentang kewarganegaraan, bukan hanya sebagai konsep teoritis, tetapi sebagai suatu praktik yang mengakar dalam perilaku sehari-hari. Kita juga akan mengeksplorasi strategi dan solusi untuk meningkatkan efektivitas pendidikan kewarganegaraan di era ini, menghadapi tantangan-tantangan yang muncul, dan mengoptimalkan potensi mahasiswa sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat yang semakin terkoneksi dan kompleks.


PERMASALAHAN

Berkembangnya teknologi dapat membantu kehidupan sehari-hari mahasiswa. Walaupun mahasiswa dapat mengakses informasi tak terbatas dengan teknologi, dampak yang diberikan bisa membuat pemahaman terhadap konsep kewarganegaraan bisa menjadi ambigu dan budaya asing dapat masuk dengan mudah dan akan mengikis identitas kewarganegaraan yang disebabkan industry hiburan dan media sosial. Mahasiswa akan cenderung lebih terfokus pada konsumsi konten digital yang menghibur daripada refleksi kritis tentang isu-isu kewarganegaraan dan dapat mengaburkan pemahaman mereka tentang pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan bernegara.


PEMBAHASAN

Pendidikan Kewarganegaraan: Pemahaman dan Tantangannya

Pendidikan kewarganegaraan merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter dan identitas seorang mahasiswa. Di era Revolusi Industri 4.0, di mana teknologi berkembang pesat dan perubahan sosial ekonomi terjadi secara dinamis, peran pendidikan kewarganegaraan menjadi semakin penting. Pendidikan kewarganegaraan adalah upaya pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk kesadaran, pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga negara dalam memahami, menghormati, dan mengamalkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, kebhinekaan, serta partisipasi dalam kehidupan bernegara. Namun, di era Revolusi Industri 4.0, tantangan dalam menyampaikan konsep-konsep kewarganegaraan semakin kompleks.

Salah satu tantangannya adalah penetrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mengaburkan pemahaman akan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan bernegara. Mahasiswa cenderung lebih terpaku pada teknologi dan aktivitas digital, sehingga mempersempit ruang refleksi dan diskusi mengenai isu-isu kewarganegaraan yang berkembang. Selain itu, globalisasi juga menjadi faktor yang memengaruhi pemahaman mahasiswa tentang kewarganegaraan. Dalam lingkungan yang semakin terbuka dan terkoneksi secara global, identitas kewarganegaraan sering kali menjadi kabur. Mahasiswa cenderung lebih terfokus pada isu-isu global daripada isu lokal yang sebenarnya juga memengaruhi kehidupan mereka sebagai warga negara.


Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, mahasiswa tetap memiliki peran penting dalam pembentukan pemahaman dan praktik kewarganegaraan di era Revolusi Industri 4.0. Salah satu peran utamanya adalah sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang mendorong kesadaran kewarganegaraan melalui berbagai aktivitas seperti diskusi, kampanye sosial, atau kegiatan-kegiatan sukarela yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, mahasiswa juga memiliki peran sebagai mediator antara teknologi dan nilai-nilai kewarganegaraan. Mereka dapat memanfaatkan teknologi seperti media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi dan membangun kesadaran kewarganegaraan di kalangan sesama mahasiswa.

 

Tantangan dan Peluang

Tantangan utama dalam pendidikan kewarganegaraan adalah penetrasi teknologi dan globalisasi. Penetrasi teknologi yang begitu dalam dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa dapat mengaburkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep kewarganegaraan. Di sisi lain, globalisasi membawa pengaruh budaya yang kuat, sering kali menggantikan identitas kewarganegaraan dengan identitas global yang ditawarkan oleh media dan industri hiburan.

Dalam menghadapi tantangan yang ada, mahasiswa perlu didorong untuk mengembangkan pemahaman yang lebih kritis terhadap isu-isu kewarganegaraan. Institusi pendidikan juga perlu terus berinovasi dalam menyajikan materi-materi kewarganegaraan yang relevan dengan konteks zaman, serta memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memperluas ruang diskusi dan partisipasi mahasiswa.

Tantangan tersebut juga membawa sejumlah peluang. Mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperluas jaringan, mengakses informasi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka memperjuangkan nilai-nilai kewarganegaraan. Selain itu, globalisasi juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang kewarganegaraan melalui pertukaran budaya, pengalaman belajar di luar negeri, atau partisipasi dalam forum-forum internasional.

 

KESIMPULAN

Peran mahasiswa dalam membentuk kewarganegaraan di era Revolusi Industri 4.0 sangatlah penting. Meskipun dihadapkan pada tantangan penetrasi teknologi dan globalisasi, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan demokratis. Pentingnya pendidikan kewarganegaraan tidak bisa dipandang sebelah mata, karena melalui pendidikan tersebut, mahasiswa diajak untuk berpikir kritis tentang isu-isu sosial, memahami perbedaan, dan memperjuangkan nilai-nilai demokrasi.

 

SARAN

Peningkatan pemahaman dan kesadaran kewarganegaraan di kalangan mahasiswa dapat dicapai melalui berbagai upaya, seperti pengembangan kurikulum pendidikan kewarganegaraan yang lebih relevan dengan konteks zaman, penyediaan pelatihan dan workshop tentang partisipasi aktif dalam kehidupan bernegara, serta promosi diskusi dan kegiatan sosial yang memperkuat nilai-nilai kewarganegaraan. Selain itu, kerjasama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan kewarganegaraan yang lebih baik di kalangan mahasiswa.


DAFTAR PUSTAKA

 

Purwanto, A., & Susilo, H. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai Karakter dalam Menghadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 37(1), 1-14.

Suryadi, I., & Latuapo, J. (2019). Peran Mahasiswa dalam Membangun Kewarganegaraan di Era Digital. Jurnal Kewarganegaraan: Media Pendidikan dan Pembangunan Demokrasi, 5(2), 112-125.

Wibowo, A. P., & Nugroho, S. E. (2020). Tantangan Globalisasi Terhadap Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 39(2), 189-202.

Yusuf, M. N. (2017). Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Dalam Pembentukan Kewarganegaraan di Era Teknologi Informasi. Jurnal Kewarganegaraan dan Kebangsaan, 3(1), 45-58.


No comments:

Post a Comment

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

  Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Riset Ilmu Pengetahuan dan Tekn ologi Abstrak Penelitian ini mengkaji implementasi nilai-nila...