MAHASISWA DAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
(B49) Azzahra Nur Pratiwi – 46123010207
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi,
Universitas Mercu Buana
Abstrak
Pendidikan kewarganegaraan memainkan peran kunci dalam membentuk karakter dan identitas mahasiswa, terutama di tengah Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial. Artikel ini menyoroti kompleksitas tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam memahami dan mempraktikkan konsep-konsep kewarganegaraan di era ini. Meskipun teknologi dapat membantu akses informasi, pengaruh budaya asing dan media sosial dapat mengaburkan identitas kewarganegaraan. Namun, mahasiswa tetap memiliki peran vital dalam mengatasi tantangan ini sebagai agen perubahan sosial. Diperlukan upaya bersama antara institusi pendidikan dan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman kritis dan praktik kewarganegaraan di tengah arus globalisasi dan teknologi.
Kata kunci: Mahasiswa, Pendidikan Kewarganegaraan, Revolusi Industri 4.0
PENDAHULUAN
Pendidikan
kewarganegaraan menjadi salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter dan
identitas seorang mahasiswa. Namun, di era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai
dengan percepatan teknologi, perubahan sosial, dan ekonomi yang dinamis,
tantangan bagi mahasiswa dalam memahami konsep-konsep kewarganegaraan semakin
kompleks.
Revolusi
Industri 4.0 telah membawa perubahan paradigmatik dalam hampir semua aspek
kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. Era ini ditandai dengan
penetrasi teknologi digital yang mendalam dan meresapi segala sendi kehidupan,
mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi. Dalam konteks pendidikan
tinggi, mahasiswa menjadi salah satu aktor sentral yang terlibat dalam
transformasi ini. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan dinamika sosial yang
cepat, peran serta mahasiswa bukan sekadar tentang mengejar kecakapan teknis
semata, melainkan juga tentang memahami dan menerapkan nilai-nilai
kewarganegaraan yang mendasar.
Pendidikan kewarganegaraan menjadi penting bukan hanya sebagai bagian dari kurikulum formal, tetapi juga sebagai landasan moral dan etika bagi mahasiswa yang akan menjadi pemimpin dan penggerak perubahan di masa depan. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi dinamika antara mahasiswa, pendidikan kewarganegaraan, dan Revolusi Industri 4.0. Kita akan melihat betapa pentingnya memperkuat pemahaman mahasiswa tentang kewarganegaraan, bukan hanya sebagai konsep teoritis, tetapi sebagai suatu praktik yang mengakar dalam perilaku sehari-hari. Kita juga akan mengeksplorasi strategi dan solusi untuk meningkatkan efektivitas pendidikan kewarganegaraan di era ini, menghadapi tantangan-tantangan yang muncul, dan mengoptimalkan potensi mahasiswa sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat yang semakin terkoneksi dan kompleks.
PERMASALAHAN
Berkembangnya teknologi dapat membantu kehidupan sehari-hari mahasiswa. Walaupun mahasiswa dapat mengakses informasi tak terbatas dengan teknologi, dampak yang diberikan bisa membuat pemahaman terhadap konsep kewarganegaraan bisa menjadi ambigu dan budaya asing dapat masuk dengan mudah dan akan mengikis identitas kewarganegaraan yang disebabkan industry hiburan dan media sosial. Mahasiswa akan cenderung lebih terfokus pada konsumsi konten digital yang menghibur daripada refleksi kritis tentang isu-isu kewarganegaraan dan dapat mengaburkan pemahaman mereka tentang pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan bernegara.
PEMBAHASAN
Pendidikan
Kewarganegaraan: Pemahaman dan Tantangannya
Pendidikan kewarganegaraan
merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter dan identitas seorang
mahasiswa. Di era Revolusi Industri 4.0, di mana teknologi berkembang pesat dan
perubahan sosial ekonomi terjadi secara dinamis, peran pendidikan
kewarganegaraan menjadi semakin penting. Pendidikan kewarganegaraan adalah upaya pembelajaran yang bertujuan
untuk membentuk kesadaran, pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga negara
dalam memahami, menghormati, dan mengamalkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi
manusia, kebhinekaan, serta partisipasi dalam kehidupan bernegara. Namun, di
era Revolusi Industri 4.0, tantangan dalam menyampaikan konsep-konsep
kewarganegaraan semakin kompleks.
Salah satu tantangannya adalah penetrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mengaburkan pemahaman akan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan bernegara. Mahasiswa cenderung lebih terpaku pada teknologi dan aktivitas digital, sehingga mempersempit ruang refleksi dan diskusi mengenai isu-isu kewarganegaraan yang berkembang. Selain itu, globalisasi juga menjadi faktor yang memengaruhi pemahaman mahasiswa tentang kewarganegaraan. Dalam lingkungan yang semakin terbuka dan terkoneksi secara global, identitas kewarganegaraan sering kali menjadi kabur. Mahasiswa cenderung lebih terfokus pada isu-isu global daripada isu lokal yang sebenarnya juga memengaruhi kehidupan mereka sebagai warga negara.
Peran
Mahasiswa dalam Pendidikan Kewarganegaraan
Meskipun
dihadapkan pada berbagai tantangan, mahasiswa tetap memiliki peran penting
dalam pembentukan pemahaman dan praktik kewarganegaraan di era Revolusi
Industri 4.0. Salah satu peran utamanya adalah sebagai agen perubahan dalam
masyarakat. Mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang
mendorong kesadaran kewarganegaraan melalui berbagai aktivitas seperti diskusi,
kampanye sosial, atau kegiatan-kegiatan sukarela yang berfokus pada
pemberdayaan masyarakat.
Selain
itu, mahasiswa juga memiliki peran sebagai mediator antara teknologi dan
nilai-nilai kewarganegaraan. Mereka dapat memanfaatkan teknologi seperti media
sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi dan membangun kesadaran
kewarganegaraan di kalangan sesama mahasiswa.
Tantangan
dan Peluang
Tantangan utama dalam
pendidikan kewarganegaraan adalah penetrasi teknologi dan globalisasi. Penetrasi
teknologi yang begitu dalam dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa dapat
mengaburkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep kewarganegaraan. Di sisi
lain, globalisasi membawa pengaruh budaya yang kuat, sering kali menggantikan
identitas kewarganegaraan dengan identitas global yang ditawarkan oleh media
dan industri hiburan.
Dalam
menghadapi tantangan yang ada, mahasiswa perlu didorong untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih kritis terhadap isu-isu kewarganegaraan. Institusi
pendidikan juga perlu terus berinovasi dalam menyajikan materi-materi
kewarganegaraan yang relevan dengan konteks zaman, serta memanfaatkan teknologi
sebagai sarana untuk memperluas ruang diskusi dan partisipasi mahasiswa.
Tantangan
tersebut juga membawa sejumlah peluang. Mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi
sebagai alat untuk memperluas jaringan, mengakses informasi, dan berkolaborasi
dengan berbagai pihak dalam rangka memperjuangkan nilai-nilai kewarganegaraan.
Selain itu, globalisasi juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang kewarganegaraan melalui
pertukaran budaya, pengalaman belajar di luar negeri, atau partisipasi dalam
forum-forum internasional.
KESIMPULAN
Peran mahasiswa dalam
membentuk kewarganegaraan di era Revolusi Industri 4.0 sangatlah penting.
Meskipun dihadapkan pada tantangan penetrasi teknologi dan globalisasi,
mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam
membangun masyarakat yang lebih inklusif dan demokratis. Pentingnya pendidikan
kewarganegaraan tidak bisa dipandang sebelah mata, karena melalui pendidikan
tersebut, mahasiswa diajak untuk berpikir kritis tentang isu-isu sosial,
memahami perbedaan, dan memperjuangkan nilai-nilai demokrasi.
SARAN
Peningkatan pemahaman dan kesadaran kewarganegaraan di kalangan mahasiswa dapat dicapai melalui berbagai upaya, seperti pengembangan kurikulum pendidikan kewarganegaraan yang lebih relevan dengan konteks zaman, penyediaan pelatihan dan workshop tentang partisipasi aktif dalam kehidupan bernegara, serta promosi diskusi dan kegiatan sosial yang memperkuat nilai-nilai kewarganegaraan. Selain itu, kerjasama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan kewarganegaraan yang lebih baik di kalangan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto,
A., & Susilo, H. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai Karakter
dalam Menghadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, 37(1), 1-14.
Suryadi, I., & Latuapo, J. (2019). Peran Mahasiswa dalam Membangun
Kewarganegaraan di Era Digital. Jurnal Kewarganegaraan: Media Pendidikan dan
Pembangunan Demokrasi, 5(2), 112-125.
Wibowo, A. P., & Nugroho, S. E. (2020). Tantangan Globalisasi
Terhadap Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, 39(2), 189-202.
Yusuf, M. N. (2017). Mahasiswa Sebagai Agen
Perubahan Dalam Pembentukan Kewarganegaraan di Era Teknologi Informasi. Jurnal
Kewarganegaraan dan Kebangsaan, 3(1), 45-58.
No comments:
Post a Comment