Oleh : Fredi Setiawan (C17)
ABSTRAK
Pelestarian budaya merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Dengan menjaga dan terlestarinya budaya kita maka kesejahteraan masyarakat akan tercapai dan bukan hanya kesejahteraan saja, identitas nasional pun akan terjaga. Yang mana merupakan aspek terpenting dalam membuktikan bahwa bangsa ini terlahir dan terbentuk berdasarkan watak, karakteristik, dan sifat masyarakat Indonesia.
Terdapat banyak manfaat dalam melestarikan budaya
terhadap bangsa ini, salah satunya adalah berkembangnya kesejahteraan masyarakat
melalui usaha dalam sektor pariwisata yang mana akan meingkatkan lapangan
pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
Dan untuk mencapai hal tersebut hal apa yang perlu
kita lakukan? Apakah pelestarian budaya lokal hanya akan berdampak pada sektor
pariwisata saja? Dan apa kaitannya melestarikan budaya lokal denga Pendidikan kewarganegaraan?
Berikut merupakan artikel yang dibuat berdasarkan sumber – sumber yang telah
didapatkan dari berbagai sumber yang dapat menjelaskan pentingnya pelestarian
budaya lokal dan keterkaitan pendidikan budaya lokal dengan budaya lokal.
KATA KUNCI : Budaya, Pelestarian Budaya Lokal,
Pendidikan Kewarganegaraan, globalisasi, era modern, modernisme
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal dunia sebagai negara kepulauan
dengan wilayahnya yang luas dan terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh
karena itu, setiap daerahnya memiliki budaya, adat istiadat, dan bahasa
masing-masing. Budaya adalah suatu kebiasaan yang tumbuh dan berkembang dalam
suatu masyarakat dan dijaga kelestariannya secara turun temurun dari generasi
ke generasi. Budaya yang berbeda di setiap daerah tersebut menjadi keberagaman
atau diversity dan memperkaya kebudayaan nasional.
Keberagaman bukanlah suatu kelemahan, melainkan sebuah
kekayaan yang apabila dimanfaatkan dengan baik akan menjadi keuntungan, baik
untuk bangsa maupun masyarakat sendiri. Dan agar dapat mengubah keberagaman
tersebut menjadi sebuah hal yang bermanfaat maka diperlukan sebuah pengetahuan.
Dan dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan memainkan peranan yang penting,
karena dalam pendidikan kewarganegaraan kita belajar untuk merangkul
keberagaman, belajar untuk mencintai bangsa kita, dan belajar untuk membangun
bangsa yang maju dan Sejahtera.
PERMASALAHAN
1. Ketidak
pahaman generasi muda terhadap budaya lokal.
2. Rusaknya
identitas bangsa akibat adanya globalisasi atau modernisme
3. Perlunya
pembahasan mengenai budaya lokal pada pendidikan kewarganegaraan
PEMBAHASAN
Kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta yaitu “buddayah”, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi,
yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan berarti hal-hal yang
bersangkutan dengan akal. Adapun ahli antropologi yang merumuskan definisi
tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah Taylor, yang menulis
dalam bukunya:“Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Pengertian Budaya lokal
yaitu meliputi kebiasaan dan nilai Bersama yang dianut masyarakat tertentu.
Pengertian budaya lokal sering dihubungkan dengan kebudayaan suku bangsa.
Konsep suku bangsa sendiri sering dipersamakan dengan konsep kelompok etnik.
Suku bangsa hendaknya dilihat sebagai golongan yang khusus. Kekhususan suku
bangsa diperoleh secara turun-temurun dan melalui interaksi antar budaya.
Budaya Lokal atau dalam hal ini budaya suku bangsa ini menjadi identitas
pribadi ataupun kelompok masyarakat.
Pendidikan Kewargangeraan
yang berbasis nilai-nilai budaya lokal dapat mampu membentuk warga negara
memiliki identitas atau kepribadian bangsa. Adanya nilai-nilai budaya lokal
dalam memperkenalkan warga negara muda untuk nilai-nilai luhur dan kebudayaan
yang baik. Pengembangan budaya bangsa dengan pendekata multikulturalisme dapat
meningkatkan identitas nasional (Suryono, 2008: 162). Adanya nilai-nilai budaya
lokal dapat menolak adanya perubahan akibat adanya globalisasi atau modernisme
yang dapat merusak nilai-nilai identitas bangsa. Hal tersebutlah yang dapat
membuat mampu bertahan pada era modern dan globalisasi pada masa kini. Menurut
Suryono (2008: 162) untuk penguatan identitas nasional di era globalisasi dapat
dilakukan dengan meningkatkan pemahaman nilai-nilai budaya asli Indonesia
dengan peningkatkan kemampuan logika, analisis bahasa dan analisis bahasa
terhadap barat. Pengalaman nilai-nilai Pancasila sebagai bentuk penguatan
nilai-nilai budaya lokal bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila berasal dari
kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa 351 yang menjadi falsafah bangsa
Indonesia (Adon, 2021: 141). Selain Pancasila, terdapat nilainilai budaya lokal
yang dapat dijadikan bahasan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganeagraan.
Nilai kehidupan bangsa Indonesia, meliputi gotong royong, kekeluargaan dan tepo
sliro, eling lan waspodho, andhap asor dan halus budi pekertinya. Nilai-nilai
tersebut sudah ada di budaya bangsa Indonesia khususnya di Jawa, namun untuk
anak muda saat ini belum tentu mengerti maknanya. Sehingga nilai-nilai budaya
lokal perlu untuk dihadirkan atau dimasukan dalam pembelajaran mata kuliah
Pendidikan Kewargenagaraan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pendidikan Kewargangeraan yang berbasis nilai-nilai
kearifan lokal dapat mampu membentuk warga negara memiliki identitas atau
kepribadian bangsa Dan dengan memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada generasi
muda maka akan terwujutlah nilai-nilai luhur dan kebudayaan yang baik. Hal tersebut
dapat dicapai dengan menguatan nilai-nilai kearifan lokal yang dilakukan melaluipembelajaran
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryono, Hassan. (2008). Konfigurasi Identitas
Nasional, Nasionalisme dalam Era Globalisasi suatu Harapan dan Tantangan.
MIPPS. 7 (2) Hal 157-163.
Adon, Mathias Jebaru. (2021). Studi Pancasila Sebagai
Kristalisasi Peradaban Bangsa Sebagai Tanggapan Terhadap Fenomena Radikalisme
Agama di Indonesia. Jurnal Relevansi Politik. 11 (8) Hal 140-170.
No comments:
Post a Comment