Thursday, May 30, 2024

Pendidikan Kewarganegaraan : Perspektif Psikolog

 

Pendidikan Kewarganegaraan: Perspektif Psikologis

 

Mata Kuliah: Kewarganegaraan

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Atep Afia Hidayat, Ir. MP

 

Nia Artika Melinda (46123010034) C-28

Universitas Mercu Buana, Meruya

Fakultas Psikologi

 


 

ABSTRAK


           
Artikel ini membahas bagaimana pendidikan kewarganegaraan dari sudut pandang psikologis. Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya penting dalam membentuk karakter individu yang baik, tetapi juga dalam membangun peradaban yang unggul. Pendekatan Psikologis dalam pendidikan kewarganegaraan membantu memahami bagaimana proses pembelajaran dapat membentuk sikap, perilaku dan karakter peserta didik. Artikel ini juga mengkaji tiga peran utama pendidikan kewarganegaraan menurut Dasim Budimansyah, yaitu pendekatan perkembangan psikopedagogis, pendekatan sosiokultural, pendekatan intervensi sosiopolitik.

Kata Kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, Psikologis, Karakter, Moral

 

  1. PENDAHULUAN

 

            Pendidikan Kewarganegaraan memegang peranan penting dalam membentuk karakter sebagai warga negara yang baik.William T. Callahan (Branson, 1999) mengatakan bahwa “warga negara yang baik tidak dilahirkan. Serangkaian kemampuan interpersonal dan intelektual yang diperlukan untuk partisipasi sebagai warga yang efektif perlu dipelajari, dan harus dipelajari dengan baik bahwa mereka harus dipraktekkan”. 

        Pengembangan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik (W.J.S Poerwodarminto, 1998). Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang membentuk perilaku peserta didik agar menjadi individu yang berintegritas

 

  1. PERMASALAHAN

            Artikel ini mengangkat pertanyaan tentang bagaimana sudut pandang psikologis terhadap pendidikan kewarganegaraan. Bagaimana pendekatan psikologis dapat diterapkan dalam pendidikan kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter dan perilaku moral peserta didik? Bagaimana pendidikan kewarganegaraan dapat berperan dalam membentuk warga negara yang baik dan  cerdas (smart and good citizen) melalui pendekatan perkembangan psikopedagogis, sosiokultural dan intervensi sosiopolitik?

 

  1. PEMBAHASAN

Pendidikan memiliki peranan penting dan paling bertanggung jawab dalam melahirkan generasi yang memiliki karakter unggul sebagai modal membangun peradaban yang unggul dan tinggi dan pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia mengembangkan potensinya sehingga mampu menghadapi setiap tantangan dan perubahan yang terjadi.

Salah satu pembelajaran untuk mengembangkan karakter dan perilaku sosial peserta didik yaitu pendidikan kewarganegaraan yang ditanamkan sejak dini, karena pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran di sekolah yang didesain berdasarkan fenomena, masalah dan realitas sosial di masyarakat.

            Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang dapat merubah sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi bangsa dan negara. PKn memiliki peranan yang signifikan dalam rangka memajukan, mengembangkan dan membentuk watak atau karakter peserta didik yang kelak akan berperan secara positif dalam pembangunan karakter bangsa (nation character building).

            Pendidikan kewarganegaraan merupakan pelajaran yang berisikan tentang konsep karakter yang baik (good character) yang menurut Lickona (1992) mengandung tiga dimensi nilai moral, yaitu: Moral knowing (pengetahuan moral), moral feeling (perasaan moral), dan moral behaviour (perilaku moral). Oleh karena itu, yang dimaksud dengan karakter baik terdiri dari unsur mengetahui kebaikan, menginginkan kebaikan, dan berbuat baik (knowing good, desiring  good, dan doing good). “Habits of Mind, Habits of Mind, Habits of Action (Habits of Mind, Habits of Mind, Habits of Action)” Pengembangan karakter siswa dilakukan sebagai proses pembinaan untuk membangun karakter siswa. Mengacu pada karakter siswa yang baik (karakter baik) untuk menunjukkan nilai disiplin, kejujuran, kasih sayang, dan persaudaraan.

Menurut Dasim Budimansyah (dalam Sulistyarini, 2015:6) pendidikan kewarganegaraan didefinisikan sebagai kontribusi pendidikan terhadap perkembangan sifat yang menandai sebagai warga negara. Ada tiga peran PKn menurut Dasim Budimansyah, pertama, berdasarkan pendekatan psycopaedadodical development, PKn dianggap sebagai program kurikuler di lembaga pendidikan formal, seperti sekolah dan perguruan tinggi, yang berfungsi sebagai alat untuk memotivasi dan mendorong anak-anak dan remaja untuk menjadi warga negara yang baik dan cerdas (smart and good citizen). Kedua, berdasarkan pendekatan sosiokultural pembangunan, PKn dianggap sebagai gerakan sosiokultural kewarganegaraan yang berfungsi sebagai aktualisasi potensi mereka sebagai warga negara. Ketiga berdasarkan pendekatan intervensi sosiopolitik, PKn dirancang sebagai program pendidikan politik nasional untuk para penyelenggara negara, anggota, dan pimpinan organisasi sosial dan politik. Program ini dikemas dalam berbagai bentuk pembinaan pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan (civic skills) dan kebijakan kewarganegaraan (civic disposition)

 

  1. KESIMPULAN

            Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Melalui pendekatan psikologis, pendidikan kewarganegaraan dapat mengembangkan aspek moral knowing, moral feeling, dan moral behavior, sehingga peserta didik tidak hanya mengetahui kebaikan, tetapi juga menginginkan dan melakukan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan psikopedagogis, sosiokultural, dan intervensi sosiopolitik yang diterapkan dalam pendidikan kewarganegaraan memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk generasi yang cerdas, berkarakter dan siap menghadapi tantangan masa depan.

            pendidikan kewarganegaraan tidak hanya sekedar mata pelajaran, tetapi merupakan upaya untuk membangun karakter bangsa (nation character building). Dengan memfokuskan pada nilai-nilai seperti disiplin, kejujuran, kasih sayang dan persaudaraan, pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan beradab.

 

  1. SARAN

            Terapkan psikologi positif dan pembelajaran sosial-emosional (SEL) untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan keterampilan sosial siswa. Ajarkan komunikasi efektif dan resolusi konflik, serta libatkan siswa dalam kegiatan yang mendorong empati. Berikan umpan balik untuk membangun rasa percaya diri dan gunakan metode pembelajaran aktif seperti proyek berbasis masalah. Pastikan lingkungan belajar aman dan Inklusif. Pendekatan ini akan membuat kegiatan belajar mengajar lebih efektif dalam membentuk karakter dan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Branson, M. S. (1999). The Role of Civic Education: A Forthcoming Education Policy Task Force Position Paper from the Communitarian Network. Retrieved from [Civic Education Resources]

Callahan, W. T. (1999). "Civic Education and the Role of the Schools." In Branson, M. S. (Ed.), The Role of Civic Education. Washington D.C.: Center for Civic Education.

Lickona, T. (1992). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.

Sulistyarini, D. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Karakter Bangsa melalui Pendidikan Politik. Yogyakarta: Gava Media.

Berkowitz, M. W., & Bier, M. C. (2005). What Works in Character Education: A Research-driven Guide for Educators. Washington D.C.: Character Education Partnership.

Suyanto, B. (2010). Psikologi Pendidikan: Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Erlangga.

 

No comments:

Post a Comment

TUGAS 6 : Kebijakan Nasional di Bidang Pendidikan Berbasis Pancasila

     Kebijakan Nasional di Bidang Pendidikan Berbasis Pancasila Abstrak      Artikel ini membahas bagaimana kebijakan nasional di bidang pen...