Jum'at, 12 Juli 2024
KAJIAN VIDEO 2 KWN KELAS C
NAMA : NAJWA KAROMI
NIM : 46123010043
KODE : C31
ABTRAK
Otonomi daerah membuka jalan bagi
pertumbuhan ekonomi dan juga pariwisata di sulawesi utara (sulut ). Dalam
pembahasan pada artikel ini, kita akan menemukan berbagai cara di mana otonomi
daerah di sulawesi utara telah berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan juga
pariwisata di sana. Fokus diskusi ini adalah potensi ekonomi lokal dan
pariwisata Sulawesi utara, bagaimana pemerintah daerah di sana dapat berkontribusi
pada pemberdayaan, kendala, dan juga peluang yang akan dihadapi. Pada artikel
ini menyimpulkan bahwa otonomi daerah Sulawesi utara mengalami peningkata
ekonomi dan juga pariwisata lokal, akan tetapi masih ada beberapa masalah yang
perlu di perbaiki untuk memaksimalkan potensinya.
KATA KUNCI : Otonomi Daerah,
Pemberdayaan ekonomi lokal, pariwisata, Sulawesi Utara.
PENDAHULUAN
Provinsi Sulawesi utara (sulut),
memiliki potensi ekonomi dan pariwisata yang luar biasa. Keanekaragaman
budayanya, kekayaan sumber daya alam, keindahan alam yang memukau dan juga
keramahan masyarakatnya menjadi daya Tarik utama bagi wisatawan di dalam negeri
maupun luar manca negara.
Sejak otonomi daerah diberlakukan
pada tahun 2001, Sulawesi utara memiliki kesempatan yang luar biasa untuk
mengelola dan mengembangkan potensinya secara mandiri. Ini dapat membuka
peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan pariwisata, yang pada
gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi utara.
Peran pemberdayaan ekonomi lokal
dan pariwisata di Sulawesi utara sangat penting untuk mendorong pembangunan
wilayah dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ekonomi lokal yang kuat
akan menjadi penompang utama ekonomi wilayah, menciptakan lapangan kerja, dan
juga dapat mengurang angka kemiskinan. Disamping itu pariwisata yang berkembang
pesat akan mendatangkan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang akan berkunjung ke Sulawesi utar. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan
daerah dan dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal.
PERMASALAHAN
Meskipun otonomi daerah telah
memberikan peluang bagi Sulawesi utara, akan tetapi masih ada beberapa kendala
yang perlu ditangani untuk mendorong ekonomi dan pariwisata daerah. Beberapa
masalah tersebut antara lain:
1. Infrakstruktur
dasar yang tidak ada, seperti jalan, jembatan, dan juga Pelabuhan
2. Keterbatasan
dalam akses teknologi dan juga permodalan.
3. Sumber
daya manusia yang tidak memadai
4. Kurangnya
promosi dan pemasaran pada pariwisata lokal.
PEMBAHASAN
Sulawesi utara (Sulut) memiliki potensi ekonomi lokal dan pariwisata yang luar biasa. Adapun beberapa faktor yang dapat mendorong potensi ini, diantaranya :
1. Kekayaan sumber daya alam
Sulawesi utara memiliki banyak sekali sumber daya alam, termasuk perikanan (ikan tuna, cekalang, dan kerapu), pertanian (jagung, padi, dan kakao), pertambangan ( emas, perak, dan tembaga), dan hutan ( kayu meranti dan juga mahoni).
2. Keanekargaman Budaya
Sulawesi utara memiliki berbagai macam budaya yang unik dan juga menarik seperti budaya Minahasa, Gorontalo, Sangihe, dan Talud. Dari budaya tersebut memiliki tradisi, adat istiadat, dan juga kesenian yang menarik. Sehingga menjadi daya Tarik bagi wisatawan asing.
3. Keindahan Alam
Sulawesi utara memiliki keindahan alam yang luar biasa. Seperti pantai bunaken yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, Taman Nasional Bunaken yang kaya akan flora dan fauna, Gunung klabat yang megah, dan Danau Tondano yang sangat mempesona.
4. Keramahan Masyarakat
Masyarakat
Sulawesi utara dikenal sangat ramah dan juga sopan, sehingga membuat para
wisatawan merasa nyaman dan betah berkunjung ke Sulawesi utara.
Adapun pemerintah daerah Sulawesi Utara ini telah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan ekonomi yang berada di Sulawesi Utara seperti :
1. Membangun infrastruktur dasar
2. Memberikan kemudahan perizinan usaha
3. Meningkatkan pelatihan dan Pendidikan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia.
4. Melakukan promosi dan pemasaran pariwisata lebih ekstra lagi
Upaya-upaya
tersebut telah menunjukkan hasil yang positif. Dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi
utara yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Sektor pariwisata
juga mengalami peningkatan yang cukup pesat, dengan jumlah wisatawan yang berkunjung
ke Sulawesi utara terus mengalami peningkatan.
KESIMPULAN
Otonomi
daerah di Sulawesi utara telah meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata.
Untuk mencapai potensi penuhnya, masih ada beberapa tantangan yang perlu
diatasi oleh pemerintah disana. Pemerintah daerah harus terus bekerja sama
dengan organisasi swasta dan publik untuk meningkatkan infrastruktur, akses ke
permodalan dan teknologi, keterampilan sumber daya manusia, dan promosi
pariwisata.
SARAN
Adapun saran yang dapat saya berikan untuk pemerintahan di Sulawesi utara agar sektor ekonomi dan pariwisata lebih meningkat lagi yaitu dapat meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah terkait, memperkuat sektor swasta dalam pengembangan ekonomi lokal dan pariwisata, meningkatkan kualitas Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia, melakukan promosi dan pemasaran pariwisata yang lebih terarah lagi, dan juga dapat mengembangkan produk-produk wisata yang inovatif dan juga kreatif
DAFTAR PUSTAKA
daerah, D. j.
(n.d.). Otonomi daerah. Retrieved from kemendari.go.id:
https://otda.kemendagri.go.id/
ratulangi, s.
(2018, Agustus 7). kembangkan potensi pariwisata Sulawesi utara, Angkasa
pura 1 tanam 500 terumbu karang di boboca. Retrieved from
samratulangi-Airport.com:
https://www.samratulangi-airport.com/en/news/index/kembangkan-potensi-pariwisata-sulawesi-utara-angkasa-pura-i-tanam-500-terumbu-karang-di-boboca
statistik, B. p. (2019, Juli 3). SDGs butuh SAE. Retrieved from bps.go.id: https://www.bps.go.id/id/news/2019/07/03/297/sdgs-butuh-sae.html
Jum'at, 17 Mei 2024
PRESENTASI REVIEW VIDEO ETIKA PEMERINTAHAN
(KELAS B DAN C)
PENDIDIKAN KEWARGNEGARAAN DAN ETIKA
POLITIK
Oleh :
Najwa Karomi
C31
ABSTRAK
Secara nyata politik dapat
dimaknakan sebagai suatu proses mencapai, mempertahankan, dan juga melestarikan
suatu kewenangan melalui mekanisme yang disepakati dan dilanggar oleh para
pelakunya baik itu dari individu maupun kelompok. Sosok politik ialah sosok
yang mengatasnamakan rakyat dan juga agama dengan mengorbankan kualitas diri
mereka. Dan pada dasarnya sebuah Pendidikan kewarganegaraan dan juga etik
politik itu sangat penting dalam pembentukan
sebuah karakter suatu individu dan pemahaman bagi suatu kelompok tentang nilai dan
standar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada artikel ini penulis membahas
tema mengenai “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ETIKA POLITIK” yang dimana
penulis menyadari bahwa pada artikel ini masih banyak kekurang baik dari segi penulisan
dan juga wawasan mengenai tema terebut. Pada artikel ini etika dalam berpolitik
sangatlah penting bagi kita untuk menghasilkan politikus atau actor politik
yang bermartabat.
Kata Kunci : Pendidikan kewarganegaraan, Etika berpolitik
ABSTRACT
Obviously, politics can be understood as a process of achieving, maintaining, and also preserving an authority through mechanisms agreed upon and violated by the perpetrators both from individuals and groups. Political figures are figures who act on behalf of the people and also religion at the expense of their own quality. And basically a civic education and also political ethics are very important in the formation of an individual's character and understanding for a group of values and standards in the life of the nation and state. In this article the author discusses the theme of ‘CITIZENSHIP EDUCATION AND POLITICAL ETHICS’ which the author realises that in this article there are still many shortcomings both in terms of writing and also insight into the theme. In this article, ethics in politics is very important for us to produce politicians or political actors with dignity.
Keywords: Civic education, Political ethics
Translated with DeepL.com (free version)
PENDAHULUAN
Menurut (Meron, 2006) ia berpendapat bahwa secara etimologis,
civics adalah asal kata yang berasal dari kata latin civitas. Yang memiliki
arti warga negara. Pada dasarnya kewarganegaraan bisa diartikan sebagai aspek
pengetahuan yang terkait dengan kehidupan sehari – hari negara dan warga
negaranya. Selanjutnya menurut (Vasiljevi, 2009) Adapun istilah “ Pendidikan kewarganegaraan
“ dan “ etika “ dapat diterapkan dalam berbagai negara (seperti “Pendidikan Kewarganegaraan”,
“keterlibatan sipil”, “Pendidikan untuk kewarganegaraan demokratis”, “budaya
kewarganegaraan”, “Pendidikan politik”,
dan juga “Pendidikan moral” ).
Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu pembelajaran untuk
berpartisipasi dalam proses demokrasi dan pembangunan baik ditingkat lokal maupun
ditingkat nasional. Memberdayakan masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan
masyarakat yang efektif ini merupakan suatu sarana yang penting untuk pengembangan
kapasitas tingkat masyarakat. Hal ini merupakan bagian penting dalam dalam
mengembangkan kemampuan masyarakat untuk mengelola urusan mereka sendiri dan melengkapi
pengembangan kapasitas pada tingkat kelembagaan maupun individu.
Secara umum, etika dapat diartikan sebagai batas dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari, yang merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan
kehidupan politik yang beretika dan bermartabat.
PERMASALAHAN
1. Bagaiamana peran Pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk sebuah karakter yang baik bagi warga negara.
2. Apa saja nilai-nilai etik politik yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berpolitik.
PEMBAHASAN
Pendidikan kewarganegaraan merupakan Dua komponen yang sangat
penting dalam pembentukan karakter dan pemahaman masyarakat terhadap
nilai-nilai dan standar yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan juga
bernegara. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan masyarakat tentang hak dan
kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik, dan etik politik mengacu pada
nilai-nilai dan juga standar moral yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan
berpolitik.
Tujuan Pendidikan kewarganegaraan ialah untuk mambangun warga
negara yang baik dan memiliki tanggung jawab terhadap negara dan masyarakat. Dalam
Pendidikan kewarganegaraan setiap individu dididik tentang hak-hak dasar mereka
sebagai warga negara. Seperti hak untuk belajar, hak untuk berpartisipasi dalam
proses demokrasi, dan juga hak untuk menyatakan pendapat mereka, Pendidikan kewarganegaraan
juga mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, toleransi, dan sikap saling menghormati
dalam bermasyarakat.
Sebaliknya, etik politik membahas tentang nilai dan standar
yang harus diperhatikan dalam kehidupan politik. Etik politik mengajarkan
pentingnya integritas, transparansi, dan akuntabilitasi dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawab politik. etik politik juga mengajarkan orang untuk
mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau kelompok
saat membuat keputusan politik.
Pendidikan kewarganegaraan dan etik politik juga harus
disesuaikan dengan era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi seperti
saat ini. Pendidikan kewarganegaraan harus mampu mengajarkan individu tentang
tantangan dan perubahan yang terjadi dalam dunia global, serta bagaimana
bersikap dan beradaptasi dengan perubahan tersebut. Etik politik juga harus
mampu menghadapi tantangan baru dalam era digital dan mengajarkan individu
tentantang etika dalam penggunaan teknologi informasi.
KESIMPULAN
Pendidikan kewarganegaraan dan etika politik sangat penting
untuk membangun karakter warga negara yang baik dan menjaga kehidupan politik
yang bermoral. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan orang tentang hak dan
kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik, serta nilai-nilai seperti
toleransi dan keadilan. Etika politik mengajarkan orang untuk bertindak jujur,
adil, dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik.
SARAN
Untuk meningkatkan pendidikan kewarganegaraan dan etika
politik, perlu dilakukan hal-hal seperti memasukkan pendidikan kewarganegaraan
ke dalam kurikulum sekolah formal, meningkatkan pelatihan guru dalam pelajaran
ini, dan membuat program pendidikan kewarganegaraan yang kreatif dan sesuai
dengan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Listiyani, A. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Perspektif Pembentukan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan,
2(2), 137-154.
Nata, A. (2008). Etika Politik: Dari Aristoteles sampai
Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada.
Suryadi, A. A. (2017). Etika Politik: Mengaktualisasikan Kepemimpinan Politik yang Bermoral. Jurnal Kajian Politik, 4(1), 39-56
Bayeh, E. (2016,
January). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dan Etika untuk pengembangan
pemerintahan demokratis di Ethiopia. Retrieved from sciencedirect,com:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405883116300491
Jum'at, 3 Mei 2024
PRESENTASI VIDEO INDONESIAKU
KELAS C (Lanjutan)
Nama : Najwa karomi
Nim : 46123010043
Kode : C31
Dieng Wonosobo adalah tempat wisata yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Dieng sering dijuluki sebagai negeri di atas awan karena diselimuti oleh awan. Hal ini terjadi, lantaran lokasinya berada pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Dikutip melalui laman Visit Jawa Tengah, secara geografis, Dataran Tinggi Dieng memiliki 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo, Batang, Kendal, Banjarnegara, Pekalongan, dan Temanggung.
Pada liburan kali ini saya mengunjungi candi arjuna yang berlokasi di dieng wonosobo dan juga bukit becici yang berlokasi di bantul daerah istimewa yogyakarta
Candi Arjuna merupakan peninggalan dari kerjaaan Mataram Kuno. Candi Arjuna terdiri dari 5 candi yang saling berjajar yaitu candi semar, candi srikandi, candi puntadewa, dan candi sembadra. Candi Arjuna digunakan sebagai tempat berlangsungnya ritual cukur rambut gimbal tiap tahunnya.
KONTRUKSI IDENTITAS NASIONAL: BAGAIMANA SEBUAH BANGSA MEMBANGUN CITRA DIRINYA SENDIRI
NAJWA KAROMI (C31)
46123010043
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
najwakaromi@gmail.com
Identitas nasional sangatlah penting untuk memperkuat kesatuan dan keberagaman sebuah bangsa, dan proses membangun identitas nasional melibatkan sejarah, budaya, dan kebijakan pemerintah. Artikel ini membahas bagaimana sebuah bangsa membangun citra dirinya sendiri. Melalui artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas dan pentingnya membangun identitas nasional bagi sebuah bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi dengan menganalisis peran pendidikan, media, dan kebijakan pemerintah.
Kata kunci : Kontruksi Identitas, Identitas Nasional, Citra Diri, Bangsa, dan Budaya.
Pendahuluan
Identitas nasional adalah suatu
konsep yang mendalam dan juga kompleks yang mencerminkan jati diri dari suatu bangsa.
Pada proses kontruksi identitas nasional suatu bangsa tidak hanya terjadi
secara alami, namun dapat dilalui melalui upaya yang terstruktur dan juga
sistematis. Pembentukan identitas nasional ini merupakan rekleksi dari
kesatuan, keberagaman, dan juga nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat disuatu
negara.
Identitas nasional sangatlah
penting dalam konteks globalisasi dan perubahan zaman. Identitas nasional dapat
menciptakan rasa kebanggaan, persatuan, dan juga solidaritas diantara warga
negara. Identitas nasional juga dapat membantu mempertahankan warisan budaya,
dan dapat menciptakan citra yang baik dimata dunia, dan dapat membedakan negaranya
dari negara lain.
Berbagai komponen saling terkait membentuk identitas nasional. Pendidikan memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai sejarah, patriotisme, dan juga persatuan kepada generasi muda sebagai pondasi identitas bangsa. Namun di sisi lain, budaya popular dan media massa berfungsi sebagai sarana untuk mempromosikan citra identitas nasional kepada masyarakat umum. Pemerintah juga memainkan peran pentingnya dalam membentuk dan memperkuat identitas nasional melalui penerapan kebijakan yang dijalankan.
Identitas nasional mejadi semakin
sulit di era golablisasi. Identitas nasional sebuah bangsa harus mampu
mengimbangi nilai-nilai universal sambil mempertahakan keunikan lokalnya. Oleh karena
itu, pembentukan identitas nasional adalah proses yang terus menerus yang dapat
melibatkan partisipasi semua bagian masyarakat untuk memastikan bahwa citra dan
kekuatan identitas tetap hidup.
Permasalahan
Proses kontruksi identitas
nasional sebuah negara memiliki banyak sekali tantangan. Konflik antara
kepentingan lokal dan global adalah salah satu masalah besar yang sering muncul.
Di tengah tantangan globalisasi, bangsa harus menemukan keseimbangan antara
memperkaya identitasnya dengan nilai-nilai yang baru dari berbagai belahan
dunia yang kadang-kadang bertentangan dengan tradisi lokal dan prinsip-prinsip
yang membentuk identitas bangsa.
Selain itu, perbedaan pendapat dan
interpretasi sejarah yang berbeda mungkin akan menjadi kendala dalam proses
pembentukan kontruksi identitas nasional. Sejarah sering digunakan sebagai alat
untuk memperkuat identitas bangsa, akan tetapi pemahaman yang berbeda tentang
sejarah dapat menyebabkan konflik dan perpecahan. Untuk mencapai hal ini,
diperlukan diskusi dan juga pendekatan yang inklusif untuk membangun narasi sejarah
yang dapat diterima oleh semua elemen masyarakat.
Identitas nasional yang tidak proposional juga merupakan masalah yang sering terjadi. Mungkin ada kelompok masyarakat tertentu yang merasa terpinggirkan atau tidak terwakili dalam pembentukan identitas nasional, yang menyebabkan ketidakpuasan dan ketegangan dalam masyarakat. Untuk mencapai persatuan yang kuat, diperlukan upaya untuk memastikan bahwa setiap anggota masyarakat merasa bahwa mereka memiliki hak yang sama.
Pembahasan
Identitas sendiri didefinisikan
sebagai karakteristik yang dimana dimiliki setiap pihak yang dimaksud adalah
untuk sebagai pembanding atau pembeda dari pihak lain. Namun nasionalisme
didefinisikan sebagai keyakinan bahwa seseorang harus memberikan kesetiaan
tertingginya kepada negara kebangsaannya. Kepribadian atau jati diri nasional
yang membedakan suatu bangsa dari bangsa lain disebut identitas nasional.
Dalam konteks nasional, identitas
nasional biasanya mengacu pada kebudayaan, adat istiadat, dan sifat unik dari suatu
negara. Namun, dalam konteks negara, identitas nasional tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional (Bahasa
Indonesia), Semboyan Negara (Bhineka Tunggal Ika), Dasar Falsafah (UUD 1945),
dan bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat yaitu,
Pahlawan: pahlawan nasional seperti pattimura, Hasanudin, dan Pangeran Antar
Sari.
Namun dalam proses kontruksi identitas nasional sebuah bangsa, banyak elemen yang saling berhubungan dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Pendidikan adalah komponen yang penting dalam pembentukan identitas nasional. Pendidikan dapat menanamkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan juga kebangsaan pada generasi muda sebagai modal untuk membangun kesadaran identitas bangsa. Pendidikan juga dapat membantu orang-orang untuk memahami sejarah bangsa bersama dan menghargai keberagaman budaya yang ada.
Selain itu, budaya popular dan media juga memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembentukan identitas nasional. Melalui media masa, narasi tentang kebangsaan, kepahlawanan, dan juga keunggulan budaya negara dapat dipromosikan secara luas kepada masyarakat. Selain itu, budaya populer seperti music, film, dan juga seni dapat membantu menyebarkan dan memperkuat identitas nasional sehingga masyarakat lebih mudah menerimanya.
Dalam proses kontruksi identitas
nasional, peran pemerintah sangatlah penting. Pemerintah mengambil kebijakan
dalam bidang politik, ekonomi dan juga budaya akan memberikan dampak pada
pembentukan citra identitas nasional bangsa. Selain itu, keberhasilan
pemerintah dalam membangun infrakstruktur yang mendukung identitas nasional,
seperti monument, musium, dan acara kebudayaan, juga akan mempengaruhi citra
identitas nasional.
Dalam menghadapi tantangan globalisasi, sebuah negara harus mampu mempertahankan ciri khasnya sambil tetap memperhatikan nilai universalnya. Untuk menjaga eksistensi identitas nasional, berbagai bagian masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta harus saling bekerja sama. Untuk membangun citra identitas nasional yang kuat, relevan, dan inklusif, proses ini merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dan juga partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
Kesimpulan dan Saran
Identitas nasional adalah dasar
yang membentuk cara sebuah negara melihat dirinya sendiri dan berintraksi
dengan orang lain. Identitas bangsa harus dijaga agar tidak tergerus oleh arus
globalisasi diera globalisasi saat ini. Dari pembahasan sebelumnya, kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa media, Pendidikan, dan symbol nasional adalah komponen
yang penting dalam membangun dan memperkuat identitas nasional.
Untuk memperkuat identitas
nasional, pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama dalam
mengembangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan identitas nasional yang
inklusif dan berkelanjutan. Memahami sejarah, budaya, dan juga nilai-nilai
bangsa sebagai bagian dari identitas seseorang harus menjadi focus dari Pendidikan
nasional. Media masa juga harus berfungsi untuk membentuk identitas yang baik
dan menyebarkan nilai-nilai nasional.
Dalam era globalisasi, penting bagi sebuah negara untuk mempertahankan identitasnya dan tetap terbuka terhadap pengaruh asing. Dengan cara ini, negara tersebut dapat mempertahankan identitasnya sambil tetap terbuka keragaman dan kemajuan global yang baik.
Daftar Pustaka
Ativa, Titik. “Makalah Identitas Nasional”
http://putrimedansitiativa.blogspot.co.id/ (diakses pada minggu, 24 september
2017)
Latheva. “Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa Indonesia”https://lathevha.wordpress.com/2016/05/03/kewarganegaraan-identitasnasional-sebagai-karakter-bangsa-indonesia/ (diakses pada minggu, 24september 2017)
Hall, Stuart. (1992). "The Question of Cultural
Identity." In Modernity and its Futures, edited by S. Hall, D. Held, and
T. McGrew, 273-325. Polity Press.
Anderson, Benedict. (1983). Imagined Communities:
Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso Books.
D04,D05,D07,D09,D16,D18,D20,D46,D47