Jum'at, 12 Juli 2024
KAJIAN VIDEO 2 KWN KELAS C
Tugas artikel persiapan UAS
Nama : Assifa Cahya Kamila (46123010016) (C24)
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Atep Afia Hidayah, Ir. MP
Globalisasi
telah membawa berbagai dampak pada keamanan nasional. Keamanan atas kepentingan
nasional menjadi elemen yang penting bagi suatu negara, sehingga perlu dilindungi
dan dipertahankan oleh semua pihak. Dari berbagai ancaman yang dihadapi
Indonesia, ancaman serangan siber dianggap memiliki prioritas ancaman yang
tinggi. Artikel ini membahas berbagai ancaman yang timbul akibat globalisasi
dan strategi mitigasi yang dapat diterapkan untuk menjaga keamanan nasional.
Kata Kunci: Globalisasi, Keamanan Nasional, Ancaman Serangan Siber, dan Strategi Mitigasi
ABSTRACT
Globalization
has had various impacts on national security. Security of national interests is
an important element for a country, so it needs to be protected and maintained
by all parties. Of the various threats facing Indonesia, the threat of cyber
attacks is considered to have a high threat priority. This article discusses
various threats arising from globalization and mitigation strategies that can
be implemented to maintain national security.
Keywords:
Globalization, National Security, Cyber Attack Threats, and Mitigation
Strategy
Pendahuluan
Globalisasi
memberikan dukungan pada kemunculan perkembangan pola kehidupan masyarakat
global. Secara umum globalisasi adalah proses meningkatnya ketergantungan dan
integrasi antara negara-negara di
seluruh dunia dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, politik, budaya, dan sosial. Perkembangan globalisasi memberikan
peningkatan pada kecanggihan teknologi, akses
informasi, ekonomi, politik hingga sosial-budaya. Meskipun memberikan banyak
manfaat namun, globalisasi juga dapat menimbulkan ancaman baru dalam bentuk
siber.
Kejahatan
siber dapat menggangu dan menjadi ancaman bagi keamanan nasional suatu negara dikarenakan
saat ini banyak negara yang sudah mengkoneksikan data-data dan kontrolnya
terhadap beberapa sektor melalui internet. Julian Droogan menyatakan bahwa
kejahatan siber telah berkembang menjadi salah satu ancaman utama dari
kesejahteraan masyarakat diseluruh dunia. Hal ini membuktikan bahwa keamanan
yang ditunjukkan untuk mencegah dan menangani kejahatan siber perlu
dikembangkan dan menjadi fokus baru kemanaan nasional negara.
Permasalahan
Bagaimana
sebuah negara dapat melindungi infrastruktur digitalnya dari ancaman siber yang
semakin kompleks sambil memanfaatkan kerja sama internasional?
Pembahasan
Di
dunia yang terdiri dari banyak negara yang bersaing dan menentang untuk
mendapatkan kekuasaan, kelangsungan hidup mereka adalah syarat mutlak dan
minimum mereka. Dengan demikian semua negara melakukan apa yang tidak bisa
tidak mereka lakukan, melindungi identitas fisik, politik, dan budaya mereka
dari perambahan oleh negara lain.
Ancaman
pertahanan dan keamanan negara saat ini cenderung mengarah pada sifat-sifat
perang tanpa menggunakan senjata atau nir-militer. Perang dilakukan secara semu
sehingga siapapun yang mempunyai kepentingan strategis dalam perang tersebut
tetap tidak terlibat secara langsung, atau bahkan tidak diketahui sama sekali. Penciptaan
kondisi lewat propaganda dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan ruang siber seperti media sosial, perang siber telah menjadi
strategi untuk menimbulkan kerugian yang berdampak strategis terhadap suatu
negara.
Cyber
War atau serangan siber sendiri menjadi
ancaman nyata yang dihadapi Indonesia seiring berjalannya zaman serta
globalisasi yang membuat informasi lebih mudah didapat, dan jika tidak
diproteksi akan mengancam keamanan, dengan penggunaan teknologi juga membuat
adanya tindakan illegal seperti hacking, pencurian data, penjualan data pribadi
yang rahasia, pembajakan akun, penyebaran virus atau malware yang dimasukkan ke
dalam suatu file dan website yang berbahaya bila di klik, data-data penting
atau rahasia yang diambil alih untuk disalahgunakan, upaya fitnah, penistaan
maupun pencemaran nama baik, selain itu juga adanya penyerangan jaringan
komputer dari negara lain. Serangan siber ini juga rawan ancaman terorisme,
yang melakukan peretasan sistem pemerintah, penghancuran data, dan pencurian
informasi. Dengan adanya teknologi informasi dan internet para pelaku ini dapat
melakukannya dengan cara mudah, menggunakan biaya dan sumber daya yang lebih
efisien. Tidak hanya itu jika upaya serangan siber ini terjadi maka dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan politik dunia siber juga dapat digunakan sebagai
alat politik seperti penyebaran berita hoax dengan tujuan provokasi politis
hingga rekayasa pada sektor perekonomian.
Dari
aspek pertahanan, ruang siber telah menjadi domain kelima yang dapat dijadikan
sebagai medan peperangan, selain medan perang darat, laut, udara dan ruang
angkasa, karena penggunaan sistem, peralatan, dan platform berbasis internet
cenderung semakin meluas yang berpotensi menjadi kerawanan. PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa) pun sudah mengeluarkan keputusan Nomor 55/63, yang berisi
bahwa telah disepakati bahwa semua negara harus bekerja sama untuk
mengantisipasi dan memerangi kejahatan yang menyalahgunakan teknologi
informasi. Poin yang penting dalam keputusan ini adalah setiap negara harus
memiliki undang-undang atau peraturan hukum yang mampu untuk mengeliminasi
kejahatan siber tersebut. Melalui teori lykke dengan membagi
elemen-elemen dalam suatu formulasi strategi 4T mitigasi resiko untuk mengetahui
prioritasnya. 4T yaitu:
1.
Tolerate (Accept): Bahaya mungkin dapat ditoleransi tanpa ada tindakan lebih
lanjut
yang diambil. Sekalipun tidak dapat ditoleransi, kemampuan untuk melakukan
sesuatu terhadap beberapa risiko mungkin terbatas, atau biaya untuk mengambil
tindakan apa pun mungkin tidak sebanding dengan potensi manfaat yang diperoleh.
2.
Treat (Control): Sejauh ini, semakin banyak risiko yang akan ditangani dengan
cara ini. Tujuan perlakuan adalah bahwa, sementara terus dalam organisasi
dengan aktivitas yang menimbulkan risiko, tindakan (pengendalian) diambil untuk
membatasi risiko ketingkat yang dapat diterima.
3.
Transfer (Insurance): Untuk beberapa risiko, respons terbaik mungkin adalah
mentransfernya.
Ini mungkin dilakukan dengan asuransi konvensional, atau mungkin dilakukan
dengan membayar pihak ketiga untuk mengambil risiko dengan cara lain.
4.
Terminate (Avoid): Beberapa risiko hanya akan dapat diobati, atau dapat ditahan
hingga tingkat yang dapat diterima, dengan menghentikan aktivitas.
Kesimpulan
Ancaman keamanan siber merupakan tantangan utama dalam era globalisasi, mempengaruhi keamanan nasional dengan cara baru. Globalisasi memperluas serangan seperti hacking, pencurian data, dan propaganda digital. Keputusan PBB untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam menghadapi kejahatan siber menegaskan perlunya pendekatan kolektif dalam melindungi infrastruktur digital global.
Saran
Perkuat
regulasi nasional untuk melindungi infrastruktur digital dari serangan siber,
tingkatkan koordinasi lembaga dalam respons dengan pendekatan 4T, perluas kerja
sama internasional dalam intelijen dan teknologi keamanan siber, tingkatkan
kesadaran masyarakat tentang ancaman siber.
Daftar Pustaka
Afifah Fidina Rosy. Kerjasama
Internasional Indonesia: Memperkuat Keamanan Nasional di Bidang Keamanan Siber,
vol. 1 (2), 2020, pp. 118-129.
Tamarell Vimy, Surya Wiranto,
Rudiyanto, Pujo Widodo, Panji Suwarno. Ancaman Serangan Siber Pada Keamanan
Nasional Indonesia, vol. 6 no. 1, 1 Juni 2022.
Nurhaidah, M. Insya Musa. Dampak
Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia, vol. 3 No. 3, April
2015, pp. 1-14.
Jum'at, 17 Mei 2024
PRESENTASI VIDEO INDONESIAKU
(KELAS B DAN C)
Tugas Artikel Kewarganegaraan : Persiapan TB 2
Nama : Assifa Cahya Kamila (46123010016) C-24
Tema : Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Melalui Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Bapak Atep Afia Hidayat, Ir. MP
ABSTRAK
Wujud peranan mahasiswa sebagai agent of change tidak hanya
sebagai perintis perubahan, tetapi juga sebagai pelaku dalam proses perubahan
tersebut. Maka Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change)
memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan melalui pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan berperan penting dalam mengarahkan perubahan
positif bagi bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif
mahasiswa sebagai agent of change, dan peran pendidikan kewarganegaraan
dalam membentuk mahasiswa sebagai agent of change.
Kata Kunci: Mahasiswa, Agent
of change: Pendidikan Kewarganegaraan
ABSTRACT
The role of students as agents of change is not only as agents of
change, but also as actors in the change process. So students as agents of
change have great potential which can be developed through citizenship
education. Education plays an important role in directing positive change for
the nation. This research aims to look at the perspective of students as agents
of change, and the role of citizenship education in forming students as agents
of change.
Keywords: Students, Agent
of change: Citizenship Education
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam mengarahkan
suatu perubahan bagi bangsa untuk menuju ke yang lebih baik. Tanpa adanya
pendidikan maka suatu bangsa bisa dikatakan mustahil bisa berdiri sendiri dan
memperoleh sesuatu hal yang diharapkan. Pendidikan yang baik maka membawa suatu
agen perubahan (agen of change) yang membawa pendidikan kearah suatu
komponen yang mana dibutuhkan oleh seluruh masyarakat dalam memajukan suatu
bangsa. Generasi muda rentan terhadap terkikisnya kewarganegaraan Indonesia.
Adapun globalisasi akan mempengaruhi perilaku generasi muda yang berbeda dengan
Pancasila (Maftuh, 2008).
Mahasiswa sebagai agen of change merupakan bagian yang
terpenting dalam lingkup pendidikan. Artinya mahasiswa sebagai generasi muda
bangsa Indonesia harus mempunyai pendidikan yang memadai untuk memperkaya
wawasan yang dimiliki agar membawa suatu perubahan bagi suatu bangsa. Dalam
meningkatkan kualitas pendidikan maka diperlukannya perubahan dalam segi
pendidikan untuk generasi muda bangsa agar terciptanya agen perubahan (agen
of change) yaitu mahasiswa. Mahasiswa mempunyai kualitas pendidikan yang
baik akan membawa perubahan yang baik bagi bangsa. Untuk mencapai pendidikan
kewarganegraan yang seimbang dan serasi antara pengetahuan, sikap, dan
keterampilan diperlukan proses pendidikan kewarganegaraan yang terencana dalam
bidang pendidikan tinggi.
Winataputra menyebutkan
tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang
baik, yang dapat digambarkan sebagai patriotik, toleran, setia kepada negara
dan negara, agama, demokrasi dan warga negara Pancasila yang sebenarnya.
Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan pada mahasiswa untuk menjadi agen
perubahan bagi bangsa dan negara, menjadikan warga negara yang mematuhi dan
menegakkan peraturan perundang-undangan dengan penuh tanggung jawab, tidak
merusak lingkungan, tidak mencemari sumber air, tidak mencemari udara sekitar,
serta memelihara dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
PERMASALAHAN
Bagaimana mahasiswa dapat menggunakan peran mereka sebagai perubahan dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam transformasi masyarakat Indonesia?
PEMBAHASAN
Mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan. Kehidupan
masyarakat Indonesia menyaksikan transformasi dari negara ke negara. Selain
itu, peran dan keterlibatan mahasiswa sebagai agen perubahan sangat penting
karena mahasiswa merupakan bagian masyarakat yang diharapkan memiliki idealisme
yang tinggi dan melakukan apa yang mereka lakukan berdasarkan keinginan mereka
sendiri. Peran mahasiswa dalam membawa perubahan dapat dilihat pada perubahan
yang terjadi di lingkungan masyarakat secara keseluruhan, atau di mana mereka
berada. Menerima pendidikan kewarganegaraan memungkinkan setiap individu untuk
memahami fungsi yang dimainkan mereka sebagai warga negara. Mahasiswa sebagai
agen perubahan dapat menyuarakan pendapat mereka melalui media sosial, media
cetak, atau media lainnya.
Ada beberapa prinsip penting yang
mendukung peran mahasiswa sebagai agen perubahan, yaitu:
1. Agen Perubahan.
Mahasiswa berfungsi sebagai agen
perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, menggunakan pengetahuan,
gagasan, dan keterampilan yang mereka peroleh dari lingkungan sekitar dan di
kampus. Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam berbagai bidang, termasuk
ekonomi, di mana mereka dapat menyerap tenaga kerja atau menciptakan pekerjaan
untuk orang Indonesia. Selain itu, masyarakat luas melihat peran mahasiswa
sebagai agen perubahan. Percayalah bahwa perubahan yang terjadi tidak akan
pernah berakhir, dan siswa adalah motornya.
2. Penerus Bangsa
Masa depan bangsa Indonesia ditentukan
oleh generasi penerus, atau generasi harapan bangsa. Mahasiswa adalah generasi
penerus yang akan menjalankan roda pemerintahan untuk kemajuan bangsa.
Mahasiswa harus sadar akan peran penting mereka sebagai penerus bangsa untuk
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Setiap hari adalah kesempatan terbaik
untuk terus memperbaiki diri.
3.
Penjaga Nilai
Nilai-nilai luhur dan mulia harus
dijaga dan melindungi. Untuk menjaga dan melindungi nilai leluhur yang
berkembang dalam masyarakat bangsa Indonesia, mahasiswa berada di garda
terdepan. Sangat penting bagi mahasiswa untuk menjaga dan melindungi nilai-nilai
luhur ini dari gangguan dalam dan luar. Mahasiswa harus menyadari tanggung
jawab mereka sebagai penjaga nilai. Selain itu, mahasiswa harus menyadari bahwa
bangsa tidak akan maju dan sejahtera kecuali penerus bangsa menjaga dan
melindungi nilai-nilai luhur tersebut.
KESIMPULAN
Mahasiswa memiliki peran krusial sebagai agen perubahan dalam masyarakat Indonesia. Dengan pengetahuan, gagasan, dan keterampilan yang dimiliki, mahasiswa mampu membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangat penting untuk menjaga dan melindungi nilai-nilai luhur yang merupakan pondasi bangsa Indonesia.
SARAN
Mahasiswa perlu terus meningkatkan kesadaran akan peran
mereka sebagai agen perubahan dan memanfaatkan pengetahuan serta keterampilan
yang dimiliki untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan perlu ditingkatkan dalam pendidikan
tinggi untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang bertanggung
jawab dan peduli terhadap kemajuan bangsa. Penting bagi mahasiswa untuk menjaga
dan memelihara nilai-nilai luhur dalam menjalankan peran mereka sebagai agen
perubahan.
DAFTAR
PUSTAKA
A.A. Wahab, dan Sapriya. Teori Dan Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan – Pendidikan Kewarganegaraan, 2021.
Winataputra, dan Budimansyah. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Perspektif Pendidikan Untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa: Gagasan,
Instrumental, dan Praksis.
Top of Form
Bottom of Form
Jum'at, 3 Mei 2024
PRESENTASI REVIEW ETIKA PEMERINTAHAN KELAS C (Lanjutan)
Jum'at, 19 April 2024
PRESENTASI ARTIKEL KEWARGANEGARAAN (PAK) 1 KELAS C
D04,D05,D07,D09,D16,D18,D20,D46,D47