12 Juli 2024
KAJIAN VIDEO 2 KWN KELAS B
Otonomi
Daerah di Lampung: Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Safitri
Sukma Putri ( B 35 )
Nim :
46123010107
Artikel ini mengkaji
implementasi otonomi daerah di Provinsi Lampung, khususnya dalam konteks
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Otonomi daerah di Indonesia bertujuan
untuk memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah dalam
mengelola sumber daya dan kebijakan, dengan harapan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, termasuk sektor kesehatan. Di
Lampung, reformasi otonomi daerah telah diterapkan untuk memperbaiki
infrastruktur kesehatan, distribusi tenaga medis, serta akses masyarakat
terhadap layanan kesehatan. Namun demikian, beberapa tantangan masih dihadapi,
seperti disparitas kualitas pelayanan antar daerah, keterbatasan anggaran, dan
kurangnya tenaga medis di daerah terpencil. Rekomendasi yang diusulkan meliputi
peningkatan anggaran kesehatan, pelatihan dan pengembangan kapasitas tenaga
medis, serta penguatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Artikel ini
diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembuat kebijakan dan pemangku
kepentingan dalam upaya terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui
mekanisme otonomi daerah.
Kata kunci : Otonomi Daerah, Pelayanan Kesehatan,
Kualitas Layanan, Provinsi Lampung, Kebijakan Publik, Reformasi Kesehatan.
PENDAHULUAN
Tugas utama bidang kesehatan adalah
memelihara dan meningkatkan kesehatan seluruh warga negara, terutama individu,
keluarga, dan masyarakat, tanpa meninggalkan upaya untuk mengobati penyakit dan
memulihkan kesehatan masyarakat yang terkena dampak. Untuk mendukung
pelaksanaan tugas tersebut dilakukan upaya preventif dan promotif yang didukung
dengan pemberian pengobatan dan rehabilitasi. Pembangunan bidang kesehatan
ditujukan untuk mencapai tugas meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sejalan dengan era otonomi daerah, Dinas
Kesehatan Kota Lampung mempunyai kewenangan melaksanakan desentralisasi kedokteran. Kebijakan ini
secara teoritis memungkinkan Dinas
Kesehatan Kota Bandar Lampung merancang
program dan menyediakan kegiatan yang
sesuai dengan konteks lokal. Namun derajat kesehatan warga Kota Lampung belum juga membaik secara signifikan
meski telah diberlakukan otonomi daerah selama 4.444 tahun.
PERMASALAHAN
Masih terdapat beberapa permasalahan dalam implementasi kebijakan kesehatan di Kota Lampung, antara lain, sosialisasi masyarakat dalam melaksanakan pedoman program kesehatan yang belum maksimal serta pemahaman masyarakat terhadap program kesehatan masih kurang. Namun masih ada beberapa rumah sakit yang bekerja sama dengan pemerintah kota untuk deposit. Di beberapa rumah sakit, orang-orang bahkan meninggal dunia karena pengobatan yang tertunda dan beberapa penyakit yang program perawatan medis gratisnya berbeda dari yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan lainnya. Keadaan ini memerlukan perhatian pemerintah daerah khususnya pemerintah daerah Kota Bandar Lampung untuk menjangkau masyarakat Kota Lampun
PEMBAHASAN
Otonomi daerah di Indonesia, yang dimulai dengan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999,
memberikan wewenang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengelola sumber
daya dan kebijakan publik, termasuk sektor kesehatan. Di Provinsi Lampung,
kebijakan ini diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan
kesehatan melalui desentralisasi pengambilan keputusan dan alokasi sumber daya
yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal.
Sebagai hasil dari penerapan kebijakan otonomi daerah,
pemerintah Provinsi Lampung memiliki fleksibilitas lebih besar dalam
merencanakan dan melaksanakan program kesehatan yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat. Implementasi ini melibatkan
peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan, distribusi tenaga medis
yang lebih merata, serta aksesibilitas layanan kesehatan yang lebih baik bagi
masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pemerintah daerah Lampung harus berupaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan memperhatikan kebutuhan masyarakat. Kualitas
pelayanan kesehatan masih perlu ditingkatkan, terutama karena kurangnya sumber
daya manusia dan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan masyarakat.
Saran
Karena program kesehatan belum
berjalan sebagaimana diharapkan, pemerintah kota Bandar Lampung harus
meningkatkan pelaksanaan layanan kesehatan kepada masyarakat. Pemerintah daerah
harus meningkatkan investasi dalam infrastruktur kesehatan dan meningkatkan
akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
ADRIAN, Z. M. (2016). KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA
BANDAR LAMPUNG DALAM PELAKSANAAAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI MASYARAKAT.
Ma’arif, S. (t.thn.). KEBIJAKAN DESENTRALISASI DAN PROBLEMA
KAPASITAS LAYANAN KESEHATAN . 55-77.
Jum'at, 31 Mei 2024
PRESENTASI ARTIKEL PERSIAPAN TB 2 KELAS B
Jum'at, 17 Mei 2024
PRESENTASI REVIEW VIDEO ETIKA PEMERINTAHAN
(KELAS B DAN C)
Peran Teknologi Dalam Pendidikan Kewarganegaraan
Safitri Sukma Putri (B-35)
NIM: 46123010107
ABSTRAK
Dalam perkembangan pendidikan digital Indonesia. Teknologi digital dapat digunakan sebagai media bantu terutama para siswa dalam proses mengajar di kelas, dengan adanya teknologi tersebut dapat mendapatkan segala sesuatu dengan cepat. Dalam proses pembelajaran pun akan terasa mudah dalam menyampaikan materi dengan teknologi dengan menggunakan media-media seperti proyektor, audio visual, dan lain sebagainya. Dengan hal ini para siswa akan lebih mudah dalam menerima materi yang disampaikan. Dengan begitu sangat pentingnya teknologi digital yang digunakan pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan karena pendidikan tersebut memiliki suatu tujuan tertentu, seperti halnya menanamkan nilai-nilai ideologi pancasila.
Kata Kunci : Pendidikan digital Indonesia, teknologi digital dalam pendidikan, media bantu pembelajaran.
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang teknologi sudah menjadi alat pengetahuan yang sangat penting yang dapat digunakan oleh siapapun karena dengan teknologi tersebut dapat membantu dari berbagai segala aspek tak terkecuali anak-anak. Oleh sebab itu, banyak sekali tantangan pendidikan kewarganegaraan di dalam bangku sekolah baik dari tingkat dasar sampai tingkat yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan pendidikan sangat berkembang pesat dengan adanya perkembangan teknologi. Generasi zaman sekarang biasanya dinamakan dengan generazi Z atau generasi ALPHA, karena dua generasi tersebut merupakan zaman yang beriringan dengan teknologi yang sudah maju atau canggih. Dalam generasi tersebut mereka dapat terhubung secara internasional secara online. Oleh sebab itu mendidik mereka agar cepat memahami dan dapat dicerna baik adalah dengan cara membuat kurikulum yang sesuai dengan zaman mereka agar dapat terhubung dengan dunia luar. Dengan adanya mengikuti kurikulum diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan, peningkatan kecerdasan serta memanfaatkan pemakaian teknologi secara bijak.
PERMASALAHAN
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi pendidikan ?
2. Bagaimana peran teknologi digital dalam memfasilitasi pembelajaran interaktif dan kolaboratif di kelas pendidikan kewarganegaraan ?
3. Apa saja solusi untuk mengatasi hambatan teknis dan infrastruktur dalam penerapan teknologi digital di kelas pendidikan kewarganegaraan ?
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Dan adapun yang mengatakan bahwa teknologi pendidikan adalah sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat modern yang sebenarnya bukan untuk keperluan pendidikan tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan pada pelajar dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai suatu pendidikan yang baik dengan menggunakan alat media, sehingga dalam mendidik peserta didik mereka dapat menerima informasi dengan baik dengan rasa senang bukan terpaksa. Jadi, intinya teknologi pendidikan jangan di salah artikan melainkan programnya harus disusun menurut prinsip-prinsip tertentu.
2. Peran Teknologi Digital Dalam Memfasilitasi Pembelajaran Interaktif Dan Kolaboratif Di Kelas Pendidikan Kewarganegaraan
Kolaborasi merupakan suatu kunci sukses dalam dunia modern. Dalam suatu era kerja tim dan kolaborasi menjadi suatu yang sangat penting, dengan begitu siswa dapat belajar dengan bekerja sama dengan orang lain. Dalam pembelajaran tradisional, kolaborasi justru diabaikan sebagai sesuatu yang tidak penting. Namun, dengan adanya teknologi kolaborasi bisa menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Salah satu contohnya teknologi yang dapat mendorong kolaborasi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan aplikasi whatsApp, zoom dan google meet. Dengan adanya aplikasi ini siswa dapat berkomunikasi secara real time dengan satu sama lain, berbagi ide serta informasi. Selain itu, guru juga dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswa.
Pengalaman interaktif juga menjadi suatu hal yang penting dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran tradisional siswa sering sekali hanya duduk di kelas dan mendengarkan guru bicara saja. Namun, dengan adanya teknologi yang canggih siswa dapat terlibat secara aktif dan interaktif. Beberapa contoh teknologi yang dapat mendorong pengalaman interaktif dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan perangkat lunak yaitu Canva. Canva merupakan platform desaimn grafis yang memungkinkan para pengguna lebih mudah dalam membuat poster, brosur, atau presentasi. Platform ini juga dapat mendorong pengalaman interaktif dan kolaboratif dalam pembelajaran.
3. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Teknis Dan Infrastruktur Dalam Penerapan Teknologi Digital Di Kelas Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan berbasis online menjadi sebuah integral dalam cara belajar, terutama dalam perubahan dinamis dalam kehidupan yang lebih modern. Tetapi, setiap bentuk pembelajaran pendidikan online juga dihadapkan oleh bermacam-macam tantangan teknis yang membutuhkan pemikiran yang kreatif dan inovatif. Berikut beberapa solusi untuk mengatasi hambatan teknis :
1. Investasi Dalam Perangkat Keras
Setiap masing-masing sekolah perlu di dukung untuk mempunyai perangkat yang mendukung dalam menyampaikan pelajaran secara modern, seperti komputer, proyektor, dan perangkat audio visual. Pemerintah dan pihak swasta dapat bekerja sama dalam menyediakan dana atau perangkat ini.
2. Anggaran Pendidikan Teknologi
Tersedianya anggaran dana yang cukup untuk merawat dan mengembangkan prasarana teknologi informasi. Dana ini bisa berasal dari APBN, APBD, atau melalui kerja sama dengan sektor swasta dan organisasi internasional.
3. Konektivitas Internet
Memastikan semua sekolah mendapatkan akses internet yang baik, cepat dan stabil. Serta membuat program nasional untuk meningkatkan jaringan internet di wilayah perdesaan dan daerah terpencil yang dapat diimplementasikan.
KESIMPULAN
Teknologi digital memainkan peran penting dalam pendidikan kewarganegaraan dengan meningkatkan efektivitas dan interaktivitas pembelajaran. Alat-alat digital seperti proyektor, aplikasi interaktif, dan platform e-learning membuat materi lebih menarik dan mudah dipahami, serta memfasilitasi kolaborasi di antara siswa. Teknologi juga memperluas akses ke sumber belajar dan memungkinkan evaluasi yang lebih efektif, membantu penanaman nilai-nilai Pancasila dan pengembangan keterampilan digital siswa.
SARAN
Saran yang dapat diambil dari artikel ini adalah kita dapat mengembangkan investasi infrastruktur, dukungan teknis, pengembangan konten lokal, serta kolaborasi.
DAFTAR PUSTAKA
Natasya Amalia Mokol, F. J. (2022, April 6). PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA. 1082-1088.
Teknologi Pendidikan. (2022, May 23). REPOSITORY IAIN KEDIRI.
Fani Az-zahra, H. J. (2023, September 1). Tantangan Dan Solusi Dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan DI Indonesia.
Jum'at, 3 Mei 2024
PRESENTASI VIDEO INDONESIAKU
KELAS B (Lanjutan)
Di video kali ini ada beberapa video dokumentasi saat saya berlibur di candi Prambanan. di lihat dari definisinya candi Prambanan adalah bangunan candi bercorak agama Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Dengan adanya saya dan keluarga saya berkunjung kesana tentunya banyak mendapatkan pengalaman yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya.
D04,D05,D07,D09,D16,D18,D20,D46,D47