Identitas Nasional dalam Era Digital: Pengaruh Media Sosial dan Teknologi Terhadap Kesadaran Kebangsaan
Rizka Amelia Dewi (46123010181)
E-mail: ameliarizka29@gmail.com
ABSTRAK
Pada
era digital, kecanggihan teknologi berpengaruh terhadap keadaan
negara identitas nasional. Identitas nasional adalah kepribadian
dan jati diri suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. Identitas nasional mencerminkan nilai-nilai luhur pada
kehidupan masyarakat. Teknologi dan masyarakat berjalan berdampingan, salah satu contohnya pada media sosial. Generasi muda sebagai pengguna
aktif terbanyak di media sosial, tentunya harus mendapatkan perhatian yang
serius di era digital ini. Pada fase remaja ini adalah fase terpenting dalam
pencarian jati diri, namun di media sosial yang di dalamnya terdapat
kelimpahruahan informasi digital rawan sekali untuk disusupi paham-paham
yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Kesadaran
berbangsa dan identitas nasional diperlukan untuk membentengi generasi
muda dari kemerosotan moral. Media sosial memberikan peluang sekaligus
tantangan bagi identitas nasional di era digital.
Metode
yang digunakan dalam artikel ini dengan mengumpulkan berbagai referensi yang
terkait dan relevan dengan permasalahan yang dikaji. Hal ini dilakukan untuk
memperkuat permasalahan yang dikaji dan menjadi dasar dalam memberikan
pemahaman terkait pengaruh media sosial dan teknologi terhadap kesadaran
berbangsa.
Kata
Kunci: Identitas nasional, era digital, media sosial, generasi
muda, kesadaran kebangsaan, teknologi
PENDAHULUAN
Identitas nasional adalah
kepribadian nasional atau jati diri nasional yakni ciri-ciri atau karakeristik,
perasaan atau keyakinan, kebudayaan atau kebiasaan yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Di era digital,
identitas nasional dan kesadaran berbangsa sangat dibutuhkan masyarakat agar
tetap bisa mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur
dari Pancasila di tengah kemajuan teknologi digital seperti sekarang ini. Teknologi
dan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan
kepribadian generasi muda. Identitas nasional suatu bangsa tidak dapat
dipisahkan dengan sifat dan karakter manusia, serta sifat dan identitas
nasional. Karena generasi
muda yang akan meneruskan nilai-nilai dan karakter luhur bangsa. Diperlukan
penguatan kesadaran nasional agar tidak terkikis oleh era digital. Dengan demikan, identitas nasional sangat fundamental dan harus ditanamkan pada
generasi muda untuk masa depan bangsa.
PERMASALAHAN
- Apa peluang dan tantangan dari pengaruh media sosial dan teknologi pada generasi muda?
- Apa dampak dari krisis identitas nasional?
- Bagaimana cara mempertahankan kesadaran berbangsa di era digital?
PEMBAHASAN
Media
sosial cenderung identik dengan generasi muda. Generasi
muda lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain media sosial. Data dari
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2019-2020
menyebutkan rata-rata pengguna mengakses internet untuk media sosial sebanyak
51 persen dan berkomunikasi 32,9 persen, dengan pengguna usia 15-19 tahun 91
persen dan usia 20-24 tahun 88,5 persen. Dengan persentase
tersebut, penggunaan media sosial didominasi oleh generasi muda.
Media
sosial dan teknologi memiliki peluang untuk mendorong terciptanya
konten-konten positif terkait identitas nasional seperti budaya, sejarah, dan
nilai-nilai bangsa, mengajak masyarakat berpartisipasi
dalam penanaman kesadaran berbangsa, juga mempermudah
komunikasi antar masyarakat di berbagai daerah yang mana hal ini dapat
mempererat persatuan dan kesatuan. Media sosial juga berpeluang menyebarkan
informasi terkait identitas nasional. Jika masyarakat mampu menyeleksi berbagai
informasi yang masuk tentunya dapat memberikan dampak positif, namun jika tidak
mampu maka dampak-dampak negatif dari kecanggihan teknologi ini dapat
mempengaruhi nilai-nilai Pancasila, budaya, maupun nilai moral yang sudah lama
menjadi identitas nasional bangsa Indonesia.
Namun, banyak pula tantangan dari teknologi dan media sosial, seperti
kecanduan internet dan game online, paparan konten negatif terhadap etika
generasi muda yang masih labil, seperti pornografi, kekerasan, ujaran
kebencian, berita bohong yang bisa memengaruhi cara pandang dan kepribadian, juga memperlambat kemampuan sosial dan komunikasi interpersonal seperti
sikap acuh dan individualis. Masuknya paham dan budaya asing akan berdampak
pada kehidupan, contohnya westernisasi. Segala
dampak buruk tersebut dapat melemahkan identitas
nasional Bangsa Indonesia serta adanya krisis identitas nasional dan
hilangnya moral.
Tantangan lainnya adalah pudarnya jati diri bangsa dan krisis identitas nasional, yaitu suatu kondisi dimana terjadi ketidakstabilan masyarakat dari nasionalisme bangsa sehingga mengalami suatu budaya yang goyah. Menurut teori psikososial Erikson, perkembangan psikososial individu tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti lingkungan, kebudayaan, dan interaksi sosial. Dengan perkembangan teknologi komunikasi modern dan media sosial, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan psikososial, terutama dalam hal interaksi sosial, citra diri, dan persepsi dunia. Generasi muda dalam fase pencarian jati diri harus selektif terhadap setiap informasi dan perlu diperhatikan serius. Keadaan emosi remaja yang belum stabil lebih mudah terbawa arus negatif dari teknologi. Pemanfaatan teknologi yang baik dapat membentuk generasi muda yang berkarakter dan mengoptimalkan potensinya.
Berikut adalah dampak krisis identitas nasional:
- Menganggap Indonesia lebih lemah dibandingkan negara lainnya.
- Membenci negara sendiri, bahkan meninggalkan kewarganegaraan Indonesia.
- Melupakan budaya Indonesia karena dianggap norak.
Maka, perlu adanya upaya mempertahankan kesadaran bangsa dan identitas nasional dari dampak negatif teknologi dan media sosial, yaitu sebagai berikut:
- Memiliki kemampuan berpikir kritis, sehingga mampu menyaring informasi yang masuk.
- Mengembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme.
- Melestarikan budaya dengan memanfaatkan teknologi digital.
- Penguatan identitas nasional dengan pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal.
- Sosialiasi literasi digital dan pemanfaatan teknologi serta media sosial secara bijak sebagai tameng berita hoax.
- Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam memperkuat identitas nasional pada generasi muda.
- Usaha bela negara.
KESIMPULAN DAN SARAN
Media sosial dan teknologi berpengaruh signifikan terhadap identitas nasional di era digital, baik peluang maupun tantangan. Generasi muda yang mendominasi penggunaan teknologi dan media sosial ini perlu selektif, memanfaatkan media sosial dan teknologi dengan bijak untuk memperkuat identitas nasional agar dapat menyaring dampak baik maupun buruk dari teknologi dan media sosial. Karena identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan sifat dan karakter manusia.
DAFTAR PUSTAKA
8
Tahap Perkembangan Psikososial Menurut Teori Erik Erikson Page 1.
21 Juli 2022, https://www.orami.co.id/magazine/perkembangan-psikososial.
Hanugh, Shalahudin Pasha, dkk. “UPAYA MENGATASI KRISIS IDENTITAS NASIONAL GENERASI Z DI MASA PANDEMI.” Jurnal Kewarganegaraan, vol. 5, no. 2, Desember 2021, hlm. 651–59.
Industry.co.id.
“Generasi Milenial Jadi Pengguna Terbanyak Media Sosial.” Industry.co.id,
16 Juli 2021,
https://www.industry.co.id/read/89301/generasi-milenial-jadi-pengguna-terbanyak-media-sosial.
Naibaho,
Angelika, dkk. “Memperkokoh Identitas Nasional Pada Kalangan Remaja Di Era
Digital.” Jurnal Multidisiplin Indonesia, vol. 1, no. 3, November 2022,
hlm. 896–902.
Susmayati,
Susmayati, dkk. “MEMPERTAHANKAN JATI DIRI IDENTITAS NASIONAL DI ERA GLOBALISASI
DAN DIGITALILASI.” JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL,
vol. 1, no. 1, Juni 2023, hlm. 62–70.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.