Thursday, July 4, 2024

GOOD GOVERNANCE DI PERUSAHAAN BUMN : EVALUASI DAN TANTANGAN


GOOD GOVERNANCE DI PERUSAHAAN BUMN : EVALUASI DAN TANTANGAN

OLEH :

JESSICA CHRISTIE AURORA UTOMO

(46122010129)

PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

  


 

ABSTRAK

Artikel ini mengevaluasi implementasi good governance di BUMN Indonesia, fokus pada transparansi, akuntabilitas, dan manajemen risiko. Meskipun beberapa BUMN telah memperkenalkan praktik tata kelola yang baik seperti komite audit independen dan kebijakan anti-korupsi, tantangan utama meliputi ketergantungan terhadap pemerintah, kompleksitas manajemen risiko, dan pembangunan budaya integritas yang kuat. Referensi meliputi undang-undang, laporan tahunan BUMN, literatur akademik, studi kasus, dan publikasi internasional. Artikel ini memberikan wawasan tentang langkah-langkah untuk memperkuat good governance sebagai fondasi penting untuk keberlanjutan BUMN dan kontribusi maksimal terhadap perekonomian nasional.

Kata kunci : Good governance, BUMN Indonesia, transparansi, akuntabilitas, manajemen risiko, kebijakan anti-korupsi.

 

PENDAHULUAN

Good governance atau tata kelola yang baik sangat penting bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan kinerja dan memberikan manfaat jangka panjang. Prinsip-prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, dan kewajaran harus diterapkan untuk memastikan operasi yang efisien dan bertanggung jawab. Evaluasi good governance di BUMN melibatkan analisis kebijakan, pengawasan, dan kepatuhan terhadap regulasi. Namun, tantangan seperti intervensi politik, keterbatasan sumber daya manusia, dan kurangnya teknologi sering menghambat penerapannya.

 

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana tingkat penerapan prinsip-prinsip good governance seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran di perusahaan BUMN?

2.   Apa saja mekanisme dan kebijakan yang telah diterapkan oleh perusahaan BUMN untuk mendukung good governance?

3.   Sejauh mana efektivitas mekanisme pengawasan internal dan eksternal dalam memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip good governance di perusahaan BUMN?

4.   Apa saja tantangan utama yang dihadapi perusahaan BUMN dalam menerapkan good governance, termasuk intervensi politik, keterbatasan sumber daya manusia, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya infrastruktur dan teknologi?

5.   Bagaimana perusahaan BUMN dapat mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan penerapan good governance untuk mencapai kinerja yang lebih baik dan berkelanjutan?

 

PEMBAHASAN

Tingkat Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Perusahaan BUMN

Prinsip-prinsip good governance seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran adalah landasan penting dalam tata kelola perusahaan BUMN. Evaluasi terhadap penerapan prinsip-prinsip ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat kemajuan, masih ada banyak perusahaan BUMN yang belum sepenuhnya mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam operasional mereka. Transparansi sering kali terbatas pada laporan tahunan dan informasi keuangan, sementara akuntabilitas dan independensi dalam pengambilan keputusan masih bisa ditingkatkan.

 

Mekanisme dan Kebijakan Good Governance di Perusahaan BUMN

Banyak perusahaan BUMN telah mengadopsi berbagai kebijakan dan mekanisme untuk mendukung good governance, seperti pembentukan komite audit, penerapan sistem pelaporan yang transparan, dan penguatan peran dewan komisaris. Namun, implementasi kebijakan ini tidak selalu konsisten, dan seringkali kurang disertai dengan pengawasan yang memadai. Kebijakan yang ada perlu diperbarui secara berkala dan disesuaikan dengan perkembangan terbaru dalam praktek good governance.

 

Efektivitas Mekanisme Pengawasan

Mekanisme pengawasan internal dan eksternal memainkan peran penting dalam memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip good governance. Pengawasan internal seringkali dilakukan melalui audit internal dan sistem kontrol manajemen. Namun, efektivitas pengawasan ini bisa terganggu oleh kurangnya independensi auditor internal dan tekanan dari pihak manajemen. Pengawasan eksternal oleh badan regulator atau auditor independen juga diperlukan untuk memastikan objektivitas dan akurasi dalam penilaian.

 

Tantangan dalam Penerapan Good Governance

 

Perusahaan BUMN menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkan good governance. Intervensi politik sering kali mempengaruhi independensi dan objektivitas dalam pengambilan keputusan. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman dalam bidang good governance menjadi hambatan signifikan. Resistensi terhadap perubahan juga umum terjadi, terutama di organisasi yang memiliki budaya kerja yang sudah lama terbentuk. Kurangnya infrastruktur teknologi yang mendukung juga menghambat upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

 

Mengatasi Tantangan dan Meningkatkan Penerapan Good Governance

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan BUMN perlu mengambil langkah-langkah strategis, seperti meningkatkan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, memperkuat peran dan independensi dewan komisaris dan auditor, serta memperbarui dan mengoptimalkan infrastruktur teknologi. Selain itu, penting untuk mengurangi intervensi politik dengan memastikan bahwa keputusan manajemen didasarkan pada prinsip-prinsip profesional dan berorientasi pada kepentingan jangka panjang perusahaan dan para pemangku kepentingan.

Melalui upaya-upaya ini, diharapkan perusahaan BUMN dapat menerapkan good governance secara lebih efektif, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional.

 

Mewujudkan Good Governance di Perusahaan BUMN: Evaluasi dan Tantangan

Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah bagian integral dari tata kelola ekonomi suatu negara. Untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi maksimal terhadap perekonomian nasional, prinsip-prinsip good governance atau tata kelola yang baik sangat penting diterapkan di dalam BUMN. Artikel ini akan mengevaluasi status implementasi good governance di BUMN Indonesia, serta menyoroti tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut.

  

KESIMPULAN

Good governance di BUMN mencakup prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, keterlibatan pemangku kepentingan, dan integritas yang tinggi. Transparansi dalam kebijakan dan pengelolaan keuangan BUMN adalah kunci untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada data yang akurat dan tidak memihak. Akuntabilitas mengharuskan manajemen BUMN untuk bertanggung jawab atas kinerja mereka kepada pemerintah, pemegang saham, dan masyarakat umum. Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk meningkatkan good governance di BUMN Indonesia, evaluasi menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk peningkatan. Beberapa BUMN telah berhasil menerapkan praktik tata kelola yang baik, seperti pembentukan komite audit independen dan kebijakan anti-korupsi yang ketat. Namun, tantangan terus ada dalam hal menerapkan praktik ini secara konsisten di semua BUMN.

Tantangan yang dihadapi yaitu keterlibatan pemangku kepentingan, ketergantungan terhadap pemerintah, manajemen risiko. Saran yang dapat dilakukan adalah BUMN perlu mengembangkan sistem pengawasan internal yang kuat, didasarkan pada integritas, profesionalisme, dan etika tinggi, dan memastikan informasi yang jelas dan terbuka tentang kinerja dan kebijakan BUMN.


No comments:

Post a Comment

Menguatkan Pembangunan Nasional melalui Implementasi Pancasila

  Abstrak Pancasila, sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam membimbing arah pembangunan nasional. Artikel...