Abstrak
Dalam era globalisasi dan digitalisasi, perkembangan teknologi
memainkan peran sentral dalam membangun bangsa yang berdaulat, mandiri, dan
memiliki daya saing global. Di Indonesia, kemajuan teknologi tidak hanya
mempengaruhi aspek ekonomi, tetapi juga berdampak pada dinamika sosial, budaya,
dan politik. Namun, inovasi yang dilakukan perlu tetap berpijak pada
nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi bangsa, yaitu Pancasila. Sebagai
ideologi bangsa Indonesia, Pancasila memberikan panduan moral dan etika yang dapat
memastikan bahwa teknologi dikembangkan secara inklusif, humanis, dan
berorientasi pada kesejahteraan seluruh rakyat. Artikel ini bertujuan untuk
mengkaji pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tahap
pengembangan teknologi di Indonesia, serta bagaimana nilai-nilai tersebut dapat
mendukung kedaulatan bangsa di tengah persaingan global. Dalam kajian ini,
diuraikan permasalahan-permasalahan utama yang dihadapi Indonesia dalam
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam inovasi teknologi, termasuk
tantangan ketergantungan pada teknologi asing, ketimpangan digital, dan
kebutuhan regulasi yang mendukung etika berteknologi. Selain itu, artikel ini
juga mengusulkan strategi dan rekomendasi untuk memaksimalkan dampak positif
inovasi teknologi yang berwawasan Pancasila dalam mewujudkan masyarakat yang
adil, makmur, dan berkelanjutan.
Kata
Kunci
Inovasi
teknologi, Pancasila, kedaulatan bangsa, pembangunan berkelanjutan, nilai-nilai
Pancasila
Pendahuluan
Teknologi telah berkembang pesat dan menjadi faktor penting
yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, sosial,
dan budaya. Di Indonesia, kemajuan teknologi memberikan dampak signifikan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat proses pembangunan, dan
memperkuat daya saing bangsa di kancah internasional. Namun, dalam mengejar
kemajuan teknologi, Indonesia perlu tetap memegang teguh nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila, yang menjadi dasar dan pedoman dalam berbangsa dan
bernegara. Pancasila tidak hanya menjadi ideologi politik, tetapi juga landasan
etika yang seharusnya memandu setiap kebijakan dan inovasi, termasuk dalam
pengembangan teknologi.
Mengingat peran besar teknologi dalam kehidupan modern,
integrasi nilai-nilai Pancasila dalam inovasi teknologi menjadi semakin penting
agar kemajuan teknologi tidak sekadar mengejar kemakmuran ekonomi, tetapi juga
memperhatikan keadilan sosial, persatuan, dan kesejahteraan yang merata di
seluruh masyarakat. Sebagai contoh, teknologi dapat dimanfaatkan untuk
memperkecil kesenjangan sosial melalui akses yang setara di bidang pendidikan,
kesehatan, dan layanan publik. Di sisi lain, perkembangan teknologi yang tidak
sejalan dengan nilai-nilai Pancasila berpotensi menimbulkan dampak negatif,
seperti ketimpangan digital, eksploitasi data, serta pengaruh budaya asing yang
tidak sesuai dengan karakter bangsa.
Selain itu, ketergantungan Indonesia pada teknologi asing
seringkali mengurangi kemandirian nasional dan mengancam kedaulatan negara.
Sebagai negara berkembang, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam
membangun kapasitas lokal dalam bidang teknologi, terutama dalam menciptakan
inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Kesenjangan
digital antara daerah perkotaan dan pedesaan juga menjadi masalah yang harus
diatasi agar teknologi dapat benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh rakyat
Indonesia, tanpa kecuali.
Dalam konteks ini, artikel ini berupaya untuk mengeksplorasi
pentingnya inovasi teknologi yang berwawasan Pancasila sebagai upaya membangun
Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berdaya saing. Artikel ini juga
mengidentifikasi permasalahan utama dalam pengembangan teknologi di Indonesia,
bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam inovasi teknologi, serta
strategi untuk mewujudkan pengembangan teknologi yang adil, inklusif, dan
berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat. Harapannya, inovasi teknologi
yang sesuai dengan nilai Pancasila dapat menjadi pondasi kuat untuk mencapai
tujuan bangsa yang makmur, adil, dan sejahtera.
Permasalahan
Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan
inovasi teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Beberapa
permasalahan utama yang perlu diperhatikan antara lain:
1.
Ketergantungan Tinggi pada
Teknologi Asing
Indonesia masih sangat bergantung pada teknologi dan perangkat lunak yang
berasal dari negara lain. Ketergantungan ini menghambat kemandirian teknologi
dan menimbulkan risiko terhadap kedaulatan data serta keamanan nasional.
2.
Kesenjangan Digital yang
Tinggi
Kesenjangan akses teknologi masih terjadi antara wilayah perkotaan dan
pedesaan, juga antara kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi yang berbeda.
Hal ini menghambat pemerataan manfaat teknologi dan memperlebar ketimpangan
sosial-ekonomi di Indonesia.
3.
Kurangnya Kesadaran Akan
Etika dan Privasi
Pertumbuhan pesat teknologi di Indonesia seringkali tidak diiringi dengan
pemahaman etika yang baik dalam penggunaannya. Misalnya, banyak pelanggaran
privasi yang terjadi karena kurangnya regulasi dan kesadaran akan pentingnya
menjaga data pribadi.
4.
Minimnya Sumber Daya
Manusia yang Berkompeten di Bidang Teknologi
Keterbatasan tenaga ahli di bidang teknologi menghambat kemampuan Indonesia
untuk bersaing dan mengembangkan inovasi teknologi mandiri yang sesuai dengan
kebutuhan lokal serta berbasis pada nilai-nilai Pancasila.
5.
Kurangnya Regulasi yang
Berwawasan Pancasila
Belum ada regulasi yang sepenuhnya mampu mengarahkan pengembangan teknologi
agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Regulasi yang ada seringkali tidak
komprehensif, sehingga belum mampu mengatur etika, tanggung jawab sosial, dan
keamanan teknologi secara efektif.
6.
Pengaruh Budaya Asing yang
Tidak Sesuai dengan Nilai Pancasila
Banyak teknologi yang diimpor membawa serta nilai-nilai budaya asing yang tidak
selalu selaras dengan nilai-nilai Pancasila, seperti individualisme dan
konsumtivisme. Hal ini dapat menggerus jati diri dan karakter bangsa, terutama
di kalangan generasi muda.
7.
Kurangnya Inisiatif untuk
Mengembangkan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal
Teknologi yang dikembangkan di Indonesia masih jarang yang berbasis pada
kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini menyebabkan teknologi
kurang relevan dengan kebutuhan di lapangan dan kurang efektif dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
8.
Hambatan dalam Kolaborasi
antara Pemerintah, Akademisi, dan Industri
Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri masih belum
optimal, yang berdampak pada lambatnya pengembangan inovasi teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan nasional. Padahal, kolaborasi yang kuat antara ketiga
pihak ini sangat penting untuk menciptakan teknologi yang berwawasan Pancasila.
9.
Tantangan dalam Mewujudkan
Teknologi yang Mendukung Keadilan Sosial
Teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, namun pada kenyataannya belum semua lapisan
masyarakat dapat merasakan dampak positif dari inovasi teknologi yang ada.
Permasalahan-permasalahan di atas menunjukkan pentingnya
pendekatan yang lebih strategis dan komprehensif dalam mengembangkan inovasi
teknologi di Indonesia, agar sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan dapat
mendukung kedaulatan bangsa serta kesejahteraan bersama.
Pembahasan
1.
Mengurangi Ketergantungan
pada Teknologi Asing melalui Inovasi Lokal
Untuk mengatasi ketergantungan pada teknologi asing, Indonesia perlu mendorong
inovasi lokal dengan berfokus pada pengembangan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan nasional. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada pelaku industri
dan akademisi untuk melakukan riset dan pengembangan teknologi lokal. Dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila, khususnya prinsip kemandirian, diharapkan
Indonesia dapat mengembangkan teknologi yang lebih sesuai dengan karakter dan
kebutuhan masyarakat.
2.
Mengatasi Kesenjangan
Digital dengan Pemerataan Infrastruktur Teknologi
Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila menuntut pemerataan akses terhadap
teknologi bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu
mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi, seperti internet dan jaringan
telekomunikasi, di daerah pedesaan dan terpencil. Selain itu, subsidi atau
program bantuan akses internet untuk masyarakat kurang mampu bisa menjadi
solusi agar semua kalangan dapat menikmati manfaat teknologi.
3.
Meningkatkan Kesadaran
Etika dan Privasi dalam Penggunaan Teknologi
Kesadaran akan etika dan privasi dalam penggunaan teknologi sangat penting
untuk menjaga keharmonisan dan kemanusiaan dalam masyarakat. Pendidikan etika
digital harus diterapkan di semua tingkat pendidikan, mulai dari sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Selain itu, nilai kemanusiaan dalam Pancasila perlu
ditekankan dalam setiap inovasi teknologi agar produk-produk teknologi yang
dihasilkan tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menghormati hak-hak individu.
4.
Pengembangan Sumber Daya
Manusia yang Berkompeten dan Berwawasan Pancasila
Untuk mengatasi keterbatasan tenaga ahli teknologi, pemerintah dan institusi
pendidikan harus lebih aktif dalam membentuk sumber daya manusia yang tidak
hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memahami nilai-nilai Pancasila.
Program beasiswa dan pelatihan di bidang teknologi, khususnya yang berbasis
Pancasila, bisa menjadi solusi untuk menciptakan generasi inovator yang
berkomitmen terhadap kedaulatan nasional dan etika berteknologi.
5.
Menyusun Regulasi yang
Berwawasan Pancasila dalam Teknologi
Regulasi yang berlandaskan nilai Pancasila harus segera dirumuskan untuk
mengatur penggunaan teknologi di Indonesia. Prinsip kerakyatan dan musyawarah
dalam Pancasila dapat menjadi pedoman dalam proses perumusan regulasi, di mana
pemerintah melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam menentukan standar
etika, keamanan, dan tanggung jawab dalam pengembangan teknologi. Regulasi yang
komprehensif akan mencegah penyalahgunaan teknologi dan melindungi kepentingan
masyarakat.
6.
Memfilter Pengaruh Budaya
Asing yang Tidak Sesuai dengan Nilai Pancasila
Teknologi yang diimpor sering membawa nilai budaya asing yang dapat
mempengaruhi karakter masyarakat, terutama generasi muda. Untuk mengatasi ini,
penting untuk mengembangkan aplikasi dan konten digital yang mempromosikan
budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, pemerintah dan pelaku
industri dapat berkolaborasi untuk menciptakan platform-platform yang
mengedepankan budaya dan nilai-nilai kebangsaan.
7.
Mendorong Pengembangan
Teknologi Berbasis Kearifan Lokal
Teknologi yang sesuai dengan kearifan lokal akan lebih mudah diterima dan
bermanfaat bagi masyarakat. Prinsip persatuan dalam Pancasila dapat diterapkan
dengan mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal dalam inovasi teknologi.
Misalnya, teknologi di bidang pertanian atau perikanan bisa dikembangkan dengan
melibatkan masyarakat adat, sehingga teknologi yang dihasilkan tidak hanya
lebih relevan, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan mempercepat
pembangunan daerah.
8.
Mengoptimalkan Kolaborasi
antara Pemerintah, Akademisi, dan Industri
Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri merupakan kunci
dalam menciptakan inovasi teknologi yang berwawasan Pancasila. Prinsip
musyawarah dan gotong royong dapat diterapkan dalam kerja sama ini untuk
memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam pengambilan keputusan dan
pengembangan teknologi. Dengan sinergi yang kuat, pengembangan teknologi dapat
lebih efisien, serta lebih responsif terhadap kebutuhan dan nilai-nilai
masyarakat.
9.
Mewujudkan Teknologi yang
Mendukung Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Salah satu tujuan utama teknologi yang berwawasan Pancasila adalah menciptakan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Teknologi harus dimanfaatkan untuk
memperbaiki kehidupan masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya bagi kelompok
tertentu. Misalnya, pengembangan teknologi dalam layanan kesehatan dan
pendidikan dapat memperluas akses masyarakat, terutama di daerah-daerah
terpencil, sehingga seluruh rakyat dapat merasakan manfaat pembangunan.
Dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di setiap
aspek pengembangan teknologi, Indonesia dapat membangun ekosistem teknologi
yang tidak hanya mengutamakan kemajuan ekonomi, tetapi juga kesejahteraan
sosial, keamanan nasional, dan pelestarian budaya bangsa. Teknologi yang
dikembangkan dengan semangat Pancasila akan menjadi fondasi kuat bagi Indonesia
untuk menghadapi tantangan global dengan tetap mempertahankan identitas dan
kedaulatannya.
Kesimpulan
dan Saran
Inovasi teknologi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam mewujudkan kedaulatan Indonesia di era globalisasi dan digitalisasi. Indonesia menghadapi berbagai permasalahan, seperti ketergantungan pada teknologi asing, kesenjangan digital, kurangnya kesadaran etika, terbatasnya sumber daya manusia yang kompeten, serta belum optimalnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila seperti kemandirian, keadilan sosial, gotong royong, dan pelestarian budaya, inovasi teknologi dapat dikembangkan secara inklusif, etis, dan sesuai dengan kebutuhan serta identitas bangsa.
Dengan memanfaatkan teknologi secara bijaksana dan terarah, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada teknologi asing, memperkecil kesenjangan digital, serta menciptakan masyarakat yang lebih adil dan makmur. Regulasi yang berlandaskan Pancasila juga diperlukan untuk mengatur etika dan keamanan dalam pengembangan teknologi, sehingga teknologi tidak hanya menjadi alat untuk memajukan ekonomi, tetapi juga untuk membangun karakter bangsa yang berdaulat dan berbudaya.
Saran
1.
Meningkatkan
Dukungan Pemerintah terhadap Inovasi Lokal
Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar dalam bentuk insentif dan pembiayaan untuk riset dan pengembangan teknologi lokal. Program-program yang mendukung inovator lokal dan perusahaan teknologi berbasis Pancasila harus diperluas untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
2.
Mempercepat
Pembangunan Infrastruktur Teknologi di Daerah Terpencil
Untuk mengatasi kesenjangan digital, pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi di daerah-daerah terpencil dan menyediakan subsidi bagi masyarakat kurang mampu agar mereka dapat mengakses teknologi secara setara.
3.
Mengintegrasikan
Pendidikan Etika Digital di Semua Tingkat Pendidikan
Kesadaran
akan etika dan privasi dalam penggunaan teknologi perlu ditanamkan sejak dini.
Oleh karena itu, kurikulum pendidikan di Indonesia harus mengintegrasikan
pendidikan etika digital yang berbasis nilai-nilai Pancasila.
Memperbanyak Program Pengembangan SDM di Bidang Teknologi
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang berkompeten, pemerintah dan institusi pendidikan perlu menyediakan lebih banyak program beasiswa, pelatihan, dan sertifikasi di bidang teknologi. Program ini harus berorientasi pada penciptaan sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memahami nilai-nilai Pancasila.
5.
Merumuskan
Regulasi Teknologi yang Berlandaskan Pancasila
Pemerintah perlu segera menyusun regulasi yang berwawasan Pancasila untuk mengatur pengembangan dan penggunaan teknologi. Regulasi ini harus mengutamakan keamanan data, etika digital, dan tanggung jawab sosial dalam penggunaan teknologi.
6.
Mengembangkan
Konten dan Aplikasi Berbasis Budaya Lokal
Untuk meminimalkan pengaruh budaya asing, pengembang teknologi lokal didorong untuk menciptakan konten dan aplikasi yang mempromosikan nilai-nilai budaya lokal dan kebangsaan. Program ini akan membantu generasi muda Indonesia mengenali dan menghargai budaya serta identitas nasional.
7.
Memperkuat
Kolaborasi antara Pemerintah, Akademisi, dan Industri
Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri harus lebih dioptimalkan melalui berbagai forum, seminar, dan proyek bersama. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi yang lebih inklusif, inovatif, dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
8.
Mendorong
Penggunaan Teknologi untuk Keadilan Sosial
Teknologi harus digunakan untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas layanan publik, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan. Dengan demikian, seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat teknologi secara adil, sehingga tujuan keadilan sosial dalam Pancasila dapat tercapai.
Melalui
langkah-langkah di atas, Indonesia diharapkan dapat membangun ekosistem
teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga inovasi teknologi
dapat benar-benar berperan dalam menciptakan bangsa yang berdaulat, mandiri,
dan berkeadilan.
Penjelasan
Mindmap
Inovasi Teknologi
- Teknologi
mandiri: Fokus pada pengembangan teknologi yang dapat
dihasilkan dan dikelola di dalam negeri tanpa ketergantungan pada negara
lain, memperkuat kedaulatan negara.
- Pengembangan
teknologi lokal: Menciptakan teknologi yang relevan dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, dengan mempertimbangkan potensi
lokal, sumber daya alam, dan budaya.
- Meningkatkan
kualitas hidup: Inovasi teknologi harus bertujuan untuk
memperbaiki kesejahteraan masyarakat, seperti mempermudah akses
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Pancasila dalam Teknologi
- Kemandirian:
Mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dengan mendukung riset dan
pengembangan teknologi di dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan
meningkatkan daya saing nasional.
- Keadilan
Sosial: Memastikan bahwa akses terhadap teknologi, baik
dalam pendidikan maupun fasilitas umum, merata di seluruh lapisan
masyarakat dan wilayah, tanpa adanya diskriminasi.
- Kerakyatan:
Teknologi harus dikembangkan dengan mengutamakan kebutuhan rakyat, serta
melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan penerapan
teknologi, agar sesuai dengan kepentingan bersama.
- Persatuan:
Teknologi harus memperkuat identitas dan budaya bangsa, menghindari
hilangnya nilai-nilai lokal dalam perkembangan teknologi global, serta
menjaga keutuhan bangsa.
- Ke-Tuhanan:
Pengembangan teknologi harus memperhatikan dimensi etika dan moral, dengan
tetap menghormati nilai-nilai keagamaan dan sosial, serta menjaga
keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kemanusiaan.
Permasalahan
- Ketergantungan
teknologi asing: Ketergantungan terhadap teknologi dari luar
negeri dapat menghambat kemandirian dan menurunkan daya saing nasional,
sehingga harus ada upaya untuk memperkuat pengembangan teknologi dalam
negeri.
- Kesenjangan
digital: Terdapat ketidakmerataan dalam akses teknologi
antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok masyarakat
yang berbeda tingkat pendapatannya, yang memperburuk ketidaksetaraan
sosial.
- Etika
teknologi yang kurang: Kurangnya kesadaran tentang etika dalam
penggunaan dan pengembangan teknologi menyebabkan masalah seperti
pelanggaran privasi, penyalahgunaan data, dan dampak negatif pada
masyarakat.
- Keterbatasan
SDM: Kekurangan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang
teknologi menghambat kemajuan dan penerapan inovasi teknologi di
Indonesia.
- Pengaruh
budaya asing: Globalisasi teknologi seringkali membawa
pengaruh budaya asing yang dapat mengikis nilai-nilai lokal, menjadikan
teknologi tidak sepenuhnya relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
Indonesia.
Solusi Pancasila
- Pengembangan
Lokal: Mengutamakan inovasi yang berbasis pada
kebutuhan bangsa, serta mengembangkan teknologi yang mendukung kemandirian
negara dan memperhatikan karakteristik masyarakat Indonesia.
- Infrastruktur:
Memastikan pemerataan akses teknologi ke seluruh Indonesia, termasuk
daerah terpencil dan masyarakat yang kurang mampu, melalui pembangunan
infrastruktur yang memadai.
- Pendidikan
Etika: Menanamkan nilai-nilai etika digital berbasis
Pancasila dalam pendidikan, agar masyarakat sadar akan pentingnya tanggung
jawab sosial dan moral dalam penggunaan teknologi.
- Kolaborasi:
Mendorong sinergi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi untuk
mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung inovasi teknologi yang
inklusif dan berkelanjutan, serta berbasis pada nilai-nilai Pancasila.
Dampak Positif
- Kesejahteraan
masyarakat: Dengan adanya inovasi teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, kualitas hidup masyarakat dapat meningkat
melalui kemudahan akses dan pemberdayaan yang lebih besar.
- Identitas
dan budaya kuat: Teknologi yang mengutamakan nilai-nilai budaya
lokal akan memperkuat rasa identitas nasional dan memperkaya keragaman
budaya Indonesia di tingkat global.
- Keadilan
dalam akses teknologi: Pemerataan akses terhadap teknologi di seluruh
wilayah Indonesia akan mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan
kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat.
- Keamanan
data dan etika teknologi: Pengembangan teknologi yang memperhatikan aspek
etika dan moral akan mengurangi penyalahgunaan data pribadi dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi yang digunakan.
Daftar
Pustaka
Anonim. (2019). Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Dahlan, M. (2020). Teknologi dan Kedaulatan: Tantangan Ketergantungan
pada Teknologi Asing di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Hidayat, A. R., & Setiawan, B. (2021). Inovasi Teknologi dan
Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: Pustaka Pelajar.
Nurhadi, F. (2021). "Implementasi Nilai Pancasila dalam
Pengembangan Teknologi di Indonesia." Jurnal Teknologi dan Keadilan
Sosial, 15(3), 45-63.
Putri, R., & Wijaya, T. (2022). Etika Digital dan Privasi di Era
Teknologi Informasi. Jakarta: Penerbit Gramedia.
Soekarno. (1945). Pidato Lahirnya Pancasila. Jakarta: Sekretariat
Negara Republik Indonesia.
Susilo, D. (2019). Peran Pendidikan dalam Menanamkan Nilai-Nilai
Pancasila pada Generasi Muda. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Sutanto, H., & Arifin, F. (2022). "Pembangunan Infrastruktur
Digital untuk Pemerataan Teknologi di Indonesia." Jurnal Pembangunan
Nasional, 18(2), 29-47.
Taufik, I., & Rahman, M. (2020). Kearifan Lokal dalam Teknologi
Berkelanjutan. Surabaya: Airlangga University Press.
Widodo, R. (2021). "Kolaborasi Pemerintah, Akademisi, dan Industri
dalam Pengembangan Teknologi Berbasis Pancasila." Jurnal Inovasi dan
Kebijakan Teknologi, 12(4), 103-120.
No comments:
Post a Comment