Oleh : Nanda Azizah (D27)
Abstrak
Pembelajaran multikultural (PKn) berbasis pendidikan multikultural (PKn) adalah bidang penelitian yang berfokus pada multikulturalisme.
Untuk menjadi warga negara yang demokrasi, warga negara yang bertanggung jawab, menghormati keragaman, dan bertahan dalam keragaman, diharapkan siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam lingkungan rumah, sekolah, lingkungan, dan kehidupan nasional mereka. Paradigma keberagaman yang dipegang oleh orang-orang yang tinggal di negara-negara multikulturalisme mempertahankan nilai-nilai individu yang berbeda, termasuk perbedaan yang berkaitan dengan budaya, sosial, agama, bahasa, suku, dan kelompok, serta perbedaan yang berkaitan dengan tubuh, jenis kelamin, usia, warna kulit, dan tinggi badan. Orang-orang dari negara-negara yang menganut multikulturalisme memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan keberagaman masyarakat Indonesia sehingga keberagaman tidak menjadi sumber konflik tetapi sebagai dasar untuk toleransi dan saling menghormati.Kata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Multikultural, Peran Pendidikan Kewarganegaraan.
Abstract
Multicultural education (PKn) based on multicultural education (PKn) is a field of research that focuses on multiculturalism. To become democratic citizens, responsible citizens, respect diversity, and survive in diversity, students are expected to be able to apply these principles in their home, school, neighborhood, and national life environments. The diversity paradigm held by people living in multicultural countries maintains different individual values, including differences related to culture, social, religion, language, ethnicity, and groups, as well as differences related to body, gender, age, skin color, and height. People from countries that embrace multiculturalism have a very important role in advancing the diversity of Indonesian society so that diversity does not become a source of conflict but as a basis for tolerance and mutual respect.
Keywords: Citizenship Education, Multicultural Education, Role of Citizenship Education.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak sekali keberagaman, dimulai dari perbedaan suku, agama, ras, adat istiadat, budaya serta bahasa. Semuanya telah menjadi satu kesatuan negara Indonesia. Suatu bangsa tidak dapat berkembang tanpa warga negara yang adil. Oleh karena itu, pembentukan warga negara harus dimulai sejak dini agar mereka dapat berkembang menjadi individu yang menyadari pentingnya mempertahankan harkat dan martabat bangsa. Ini dapat dicapai melalui pendidikan kewarganegaraan, yaitu proses pengembangan dan pembinaan potensi diri.
Multikulturalisme mengacu pada pemahaman, penghargaan, dan penilaian budaya seseorang, serta penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain. Ia juga mencakup penilaian budaya orang lain, bukan dalam arti menyetujui semua aspek dari budaya tersebut, tetapi pada cara budaya asli dapat mengkomunikasikan nilai bagi anggota-anggotanya sendiri. Blum (2001:16).
PERMASALAHAN
Ada beberapa permasalahan yang dapat menghambat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan:
1. Kurikulum yang Kurang Kontekstual: Materi PKn seringkali tidak mencerminkan keragaman budaya lokal, yang menyebabkan siswa kurang memahami dan menghargai budaya di sekitar mereka.
2. Pendekatan Pembelajaran yang Monoton: Metode pembelajaran yang tidak interaktif membuat siswa tidak terlibat aktif dalam memahami keberagaman budaya.
3. Kurangnya Pelatihan Guru: Banyak guru belum menerima pelatihan yang memadai tentang bagaimana mengajarkan materi tentang keberagaman budaya, sehingga penyampaian materi menjadi kurang efektif.
4. Kurangnya Sumber Daya dan Materi Ajar: Siswa tidak memiliki banyak bahan ajar dan sumber daya yang relevan untuk mempelajari keberagaman budaya.
5. Pengaruh Stereotip dan Diskriminasi: Persepsi siswa terhadap keberagaman budaya dapat dipengaruhi oleh prasangka dan diskriminasi yang ada di masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, kurikulum di Indonesia harus diubah, guru harus dilatih serta teknik pembelajaran interaktif harus dibuat dan sumber daya harus tersedia. Hal ini akan membantu Kewarganegaraan lebih baik mengelola keberagaman budaya Indonesia.
PEMBAHASAN
Pendidikan kewarganegaraan dapat berperan penting dalam mengelola keberagaman budaya di Indonesia dan membangun masyarakat yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan.
Masyarakat Indonesia memiliki banyak suku, budaya, dan agama yang berbeda. Indonesia adalah negara multikultural karena keragaman budayanya. Multikultural dapat didefinisikan sebagai keberagaman budaya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Multikultural berasal dari kata "banyak", yang berarti "banyak", dan "kultural", yang berarti "budaya." Multikultural adalah filosofi yang mengatakan bahwa berbagai kelompok kebudayaan memiliki hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern.
Peranan Kewarganegaraan:
Pada dasarnya, pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting bagi generasi muda yang ada di Indonesia yang bertujuan untuk membangun karakter yang baik dan berbudi luhur, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memiliki etika dan sopan santun. Pendidikan kewarganegaraan harus diberikan sejak dini agar anak-anak dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan pentingnya bertoleransi, saling menghormati, dan memahami orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Dengan mempelajari sejarah Indonesia, termasuk perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan, kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya persatuan di antara berbagai budaya.
Kurikulum Pendidikan di Indonesia harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman karena peran pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan toleransi antar budaya. Misalnya, karena konteks multikultural Indonesia, kurikulum harus menyertakan materi yang menggali kearifan lokal, menghormati adat istiadat, dan mengenalkan berbagai agama dan tradisi yang ada di negara ini. Metode ini tidak hanya membantu siswa memahami konsep toleransi secara teoretis, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mengalami dan menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari (Rahmawati & Surya, 2022).
Peranan Pendidikan Multikultural di Indonesia
secara etimologis, pendidikan multikultural dibentuk oleh dua kata pembentuknya, yaitu kata “pendidikan” yang berarti proses pengembangan sikap serta tata laku seseorang dan “multikultural” budaya atau tradisi yang beragam (Rosyad & Dian, 2022, hlm. 9).
Pendidikan multikultural berarti memberikan kesempatan belajar yang sama kepada semua siswa tanpa memperhatikan perbedaan melalui berbagai pendekatan dan pengajaran tentang keragaman budaya, strata sosial, agama, dan perbedaan lainnya yang dianggap setara. Pendidikan multikultural juga tidak mengunggulkan kelompok tertentu atas kelompok lain.
Pendidikan multikultural di Indonesia harus didukung penuh dan dikembangkan terus menerus. Masih banyak khasus bullying yang terjadi di sekolah oleh murid-murid dikarenakan adanya perbedaan warna kulit, Padahal semboyan kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun satu jua. Oleh karena itu, keberagaman seharusnya menjadi bagian indentitas dari negara kita. Keanekaragaman ras, suku, budaya, dan bahasa lokal seharusnya memperkaya negara. Mereka yang berbeda dari orang lain dapat menjadi lebih kuat karena fakta bahwa mereka tidak sama. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk menerapkan pendidikan multikultural dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Konsep ini harus didukung oleh kebijakan pendidikan pemerintah.
Tujuan dari Pendidikan Multikultural
Secara umum, tujuan pendidikan multikultural, menurut Setyo Raharjo dalam Samrin (2014:127), adalah membantu siswa memperoleh pemahaman tentang masyarakat yang beraneka ragam budaya.
1. Mengajarkan siswa/I untuk toleransi pada perbedaan yang ada.
2. Memberikan pelatihan kepada siswa/I bagaimana caranya hidup dengan damai dalam sebuah perbedaan.
3. Memberikan pelajaran untuk siswa/I agar bisa selalu bersikap positif tentang keberagaman suku, ras dan adat istiadat.
Peranan mengelola keberagaman budaya di Indonesia
Menjaga keberagaman budaya di Indonesia sangat penting untuk memperkuat keharmonisan antar sesame, seperti:
1. Menjaga kelestarian budaya lokal, karena eberagaman budaya di Indonesia mencerminkan warisan leluhur yang berharga.
2. Meningkatkan Toleransi antar sesama, untuk mencegah perpecahan
3. Mencegah Konflik Sosial dan Disintegrasi Bangsa
Mengelola keberagaman budaya bukan hanya tentang menjaga keberagaman itu sendiri, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkannya untuk membangun bangsa yang kuat, harmonis, dan berdaya saing tinggi. Pendidikan, kebijakan pemerintah, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pengelolaan keberagaman di Indonesia.
Cara mengelola keberagaman budaya di Indonesia
1. Pendidikan Multikultural
2. Pelatihan antar budaya
3. Mengembangkan kebijakan yang bersifat mendukung keberagaman
4. Menerapkan sikap saling toleransi
5. Mengadakan festival budaya
KESIMPULAN
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan pendidikan multikultural memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola keberagaman budaya di Indonesia. Sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan adat istiadat, Indonesia memerlukan strategi pendidikan yang dapat menanamkan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan penghargaan terhadap perbedaan.
PKn berperan dalam membentuk karakter warga negara yang menghormati keberagaman, menanamkan nilai-nilai demokrasi, serta mencegah konflik sosial yang dapat mengancam persatuan bangsa. Selain itu, pendidikan multikultural menjadi sarana untuk membangun kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis di tengah perbedaan budaya.
Dalam upaya mengelola keberagaman, diperlukan strategi yang efektif, seperti integrasi nilai-nilai multikultural dalam kurikulum, pelatihan guru, serta metode pembelajaran yang partisipatif dan kontekstual. Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendukung inklusivitas dan kesetaraan juga sangat penting untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Dengan pendekatan yang tepat, keberagaman budaya di Indonesia dapat menjadi kekuatan dalam memperkuat identitas nasional, meningkatkan daya saing global, serta menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan demokratis. Oleh karena itu, pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebinekaan harus terus dikembangkan untuk memastikan masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan damai.
SARAN
Saran penulis untuk mengimplementasikan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia, adalah:
1. Memperbanyak diskusi tentang kebergaman antar budaya satu sama lain.
2. Menggunakan studi kasus tentang konflik sosial dan budaya dalam pembelajaran.
3. Memanfaatkan metode mengajar digital dan media sosial untuk memperkenalkan budaya pada daerah yang lain.
4. Memberikan pelatihan pada tenaga pendidik tentang memperdalam keberagaman.
5. Mengadakan festival budaya, agar siswa lebih jauh mengenal beragam budaya Indonesia.
6. Mendukung adanya program pertukaran pelajar ke daerah lain.
7. Mengadakan seminar atau workshop yang berfokus pada keberagaman anatar budaya.
8. Menanamkan sikap toleransi kepada sesama.
DAFTAR PUSTAKA
Charles. (2017). Pendidikan Multikultural untuk Memperkuat Kohesifitas Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Jurnal Educative: Journal of Educational Studies. 2 (1). Hlm. 30-46.
Arif, Dikdik Baehaqi. (2017). Pengembangan Kebajikan Kewargaan (Civic Virtue) dalam Masyarakat Multikultural Indonesia: Peran Pendidikan Kewarganegaraan . Journal Civics & Social Studies Vol.1 No. 1. Juni 2017.
Nanggala, Agil. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Multikultural . Jurnal Soshum Insentif ISSN 2655 268X | 2655-2698. Volume 3, No. 2, Tahun 2020.
Dwintari, J. W. (2018). Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Multikultural dalam Pembinaan Keberagaman Masyarakat Indonesia. Civic Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya. 2 (1). Hlm. 69 81.
No comments:
Post a Comment