Oleh: Amanda Dwi Fadhia (D22)
• Abstrak
Globalisasi memberikan berbagai dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu identitas nasional.
Identitas nasional merupakan suatu aspek penting dalan kehidupan bernegara, karena hal ini yang menjadi tanda yang membedakan negara tersebut dengan negara lainnya. Arus globalisasi yang semakin kuat memungkinkan masuknya budaya asing dan perubahan sosial yang cepat, yang mempengaruhi cara pandang dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Jika tidak diimbangi dengan pemahaman yang kuat tentang jati diri bangsa, hal ini dapat melemahkan rasa nasionalisme dan mengikis nilai-nilai budaya lokal. Dalam situasi ini, pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk memperkuat identitas nasional, membangun kesadaran, serta memperkuat jati diri bangsa. Artikel ini membahas bagaimana pendidikan kewarganegaraan dapat berkontribusi dalam membangun dan mempertahankan identitas nasional di tengah arus globalisasi. Dengan strategi yang tepat melalui pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi solusi efektif dalam membentuk generasi yang nasionalis, kritis dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.Kata Kunci : Globalisasi, Identitas Nasional, Pendidikan Kewarganegaraan, Budaya
• Pendahuluan
Saat ini, kehadiran globalisasi tidak bisa dihindari. Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat telah menciptakan dunia yang semakin terhubung, yang di mana batas-batas antar negara menjadi semakin tidak beraturan. Perkembangan teknologi juga membuat informasi dari berbagai belahan dunia lebih mudah diakses dan disebarluaskan melalui media sosial dalam waktu singkat. Arus globalisasi ini memungkinkan budaya asing masuk dengan mudah dan diterima oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Hal ini dapat menjadi tantangan besar bagi suatu negara karena dapat mempengaruhi identitas nasional suatu bangsa.
Selain itu, globalisasi telah membawa pengaruh besar dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam aspek budaya, ekonomi dan sosial. Salah satu dampak paling nyata dari globalisasi adalah masuknya budaya asing yang melemahkan identitas nasional. Generasi muda sebagai pengguna utama teknologi dan media sosial, lebih mudah terpengaruh dengan budaya asing yang masuk dari berbagai platform, seperti film, musik, fashion dan gaya hidup. Akibatnya, mereka lebih mengenal budaya asing dibandingkan budaya mereka sendiri, yang berpotensi mengurangi kepedulian mereka terhadap warisan budaya.
Perkembangan teknologi informasi juga mempercepat penyebaran nilai dan norma- norma dari berbagai negara. Perkembangan yang tidak diimbangi dengan pemahaman kuat terhadap jati diri bangsa dapat memudarkan jiwa nasionalisme dalam diri masyarakat. Jika hal ini dibiarkan dapat membuat identitas nasional semakin terkikis, dan membuat masyarakat kehilangan rasa bangga terhadap budaya dan bangsa sendiri.
Di tengah tantangan ini, peran pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan menjadi elemen kunci dalam membantu masyarakat untuk menjaga dan memperkuat identitas nasional. Melalui pendidikan kewarganegaraan, dapat berperan penting sebagai alat untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan, toleransi dan persatuan. Dengan ini pendidikan kewarganegaraan dapat efektif menjadi fondasi yang kuat dalam menanamkan rasa nasionalisme guna menjaga dan memperkuat identitas nasional masyarakat.
• Permasalahan
Globalisasi yang berdampak pada kehidupan masyarakat memunculkan banyak permasalahan-permasalahan baru, antara lain:
1. Masuknya budaya asing yang mempengaruhi perilaku masyarakat terutama generasi muda, seperti cara berpakaian, cara berbicara, dan cara bergaul yang membuat mereka lebih mengenal budaya asing daripada budaya lokal.
2. Pergeseran pola pikir dan perilaku masyarakat yang semakin condong ke arah budaya asing sehingga dapat menyebabkan krisis identitas nasional. Hal ini yang membuat masyarakat kurang menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari hari dan lebih memilih menggunakan bahasa asing. Selain itu arus globalisasi juga berpengaruh terhadap budaya dan nilai-nilai lokal sehingga dapat berisiko ditinggalkan.
3. Pudarnya rasa nasionalisme dan kebanggan terhadap budaya lokal yang membuat mereka cenderung mengadopsi budaya asing tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap identitas nasional.
4. Kurangnya penerapan pendidikan kewarganegaraan secara maksimal dan minimnya strategi efektif untuk mengatasi dampak negatif globalisasi terhadap identitas nasional.
Dengan berbagai permasalahan yang muncul ini, diperlukan strategi serta solusi yang efektif untuk membangun kembali identitas nasional suatu bangsa. Diperlukan peran keluarga, pemerintah, serta pendidikan terutama pendidikan kewargenegaraan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan menjaga jati diri bangsa agar tetap bertahan di tengah perkembangan zaman.
• Pembahasan
A. Konsep Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata “globe” dan “ization”. Kata “globe” yang diartikan sebagai bumi dalam bentuk bulat, yang mengingatkan kita pada peta dunia yang menggambarkan bahwa planet ini sebagai suatu kesatuan yang utuh. Secara keseluruhan, istilah “globe” berarti bulat atau bersangkut paut mengenai dan meliputi seluruh dunia (mengglobal atau mendunia). Secara umum, globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang mengarah pada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat.
Globalisasi tidak hanya berperan sebagai pertukaran barang atau jasa, tetapi juga mencakup pertukaran ide, nilai dan norma sosial antarbangsa. Proses globalisasi sering dikenal sebagai proses “westernisasi”. Pada dasarnya, penyebarluasan pengaruh globalisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi dan informasi. Hal ini mengakibatkan negara-negara maju yang bersaing untuk memberikan pengaruh budaya lokal mereka ke seluruh penjuru dunia.
Proses globalisasi memberikan dampak yang bersifat positif juga bersifat negatif. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak negatif dan positif dari globalisasi. Apabila suatu bangsa dapat mengelola pengaruh globalisasi dengan bijak, maka globalisasi tidak akan mempengaruhi nilai-nilai kebudayaan yang dianut.
B. Konsep Identitas Nasional
Secara etimologis, “identitas” berasal dari bahasa inggris yaitu, “identity”, yang memiliki arti ciri, tanda atau identitas yang dikaitkan dengan sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan kata nasional merujuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, seperti agama, budaya, bahasa, keinginan, cita-cita dan tujuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah jati diri nasional, yang meliputi ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki suatu bangsa untuk membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional bukan hanya tentang simbol-simbol seperti, bendera, lambang negara, atau lagu kebangsaan, tetapi juga tentang perasaan memiliki dan bangga terhadap warisan budaya. Identitas negara merupakan suatu hal yang sangat penting keberadaannya di dalam suatu negara. Karena tanpa identitas, sebuah negara tidak akan diakui oleh negara lainnya. Adanya identitas nasional, membuat masyarakat dapat merasakan kebersamaan meskipun mereka berasal dari latar belakang yang beragam. Identitas nasional berfungsi sebagai perekat yang menghubungkan semua rakyat dalam satu ikatan yang kuat, sehingga tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan. Di tengah kondisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang diguncang oleh arus globalisasi, tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai kebudayaan semakin kompleks. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan rasa kesadaran dan kebanggaan terhadap budaya lokal sehingga rasa nasionalisme tetap terjaga.
C. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu elemen penting dalam upaya mempertahankan dan membangun identitas nasional di tengah arus globalisasi. Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya mengajarkan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan, pemahaman tentang sejarah dan warisan budaya, serta rasa cinta tanah air. Melalui pendidikan kewarganegaraan ini, dapat membantu masyarakat, khususnya generasi muda untuk lebih mengenal dan menanamkan rasa bangga akan budaya lokal. Dengan mengimplementasikan strategi melalui pendidikan kewarganegaraan dapat menciptakan warga negara yang aktif dan krisis dalam menghadapi tantangan globalisasi.
D. Pengaruh Globalisasi Terhadap Identitas Nasional Bangsa
Globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap identitas nasional suatu bangsa, baik pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif dari globalisasi adalah membuka peluang bagi pertukaran budaya yang luas, yang memungkinkan masyarakat dapat mengenal nilai, budaya dan tradisi dari berbagai belahan dunia. Perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat seseorang dengan mudah menyebarkan dan mengakses informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga dapat berfungsi sebagai jembatan yang mengubungkan budaya-budaya berbeda antar lintas negara. Selain itu, globalisasi juga membuka akses yang luas terhadap ilmu pengetahuan, serta perkembangan di bidang ekonomi dan teknologi yang dapat mendukung kemajuan suatu bangsa.
Namun, di sisi lain globalisasi juga membawa besar bagi identitas nasional, terutama negara-negara yang masih berupaya untuk mempertahankan nilai-nilai budayanya di tengah pesatnya arus teknologi dan informasi. Dengan kondisi saat ini, terlihat bahwa Indonesia lebih banyak mendapatkan pengaruh negatif dari adanya globalisasi. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat menjadi ancaman dan tantangan bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan esksistensinya. Generasi muda sebagai sebagai generasi yang melek teknologi kerap kali mudah terpengaruh dengan adanya budaya-budaya asing yang masuk. Mereka memilih dan mengadopsi budaya asing karena dianggap sebagai tren, seperti perubahan gaya berpakaian, cara berbicara, dan berperilaku yang tidak mencerminkan sebagai warga negara Indonesia. Cara berperilaku inilah yang membuat nilai-nilai kebangsaan dan budaya lokal melemah, sehingga didominasi oleh budaya asing. Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, maka generasi muda akan kehilangan rasa kebanggan terhadap budaya mereka sendiri.
Globalisasi tidak hanya memberikan pengaruh terhadap kehidupan, tetapi juga terhadap pola pikir masyarakat. Adanya globalisasi menyebabkan krisis identitas nasional, yang membuat masyarakat kurang memahami tentang budaya dan sejarah lokal. Hal ini dapat menimbulkan budaya lokal terkikis, karena perilaku masyarakat yang tidak menghargai budaya mereka sendiri. Ketika budaya lokal tidak dihargai dan dijaga, maka munculah celah untuk budaya asing mendominasi.
Pengaruh-pengaruh tersebut apabila dibiarkan dapat membuat lunturnya rasa nasionalisme dalam diri masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah yang strategis dalam menghadapi globalisasi agar nilai-nilai kebudayaan yang menjadi identitas nasional tidak terkikis. Selain itu, generasi muda juga berperan penting dalam membangun bangsa. Mereka harus dibekali pemahaman mendalam terhadap budaya sendiri, agar tercipta generasi muda yang kritis dan berkarakter. Dengan demikian, suatu bangsa dapat menghadapi tantangan yang muncul dari globalisasi di masa mendatang.
E. Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Identitas Nasional
Pendidikan kewarganegaraan memegang peran yang sangat penting dalam membangun identitas masyarakat di dalam suatu bangsa. Melalui pendidikan kewarganegaraan, generasi muda tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa, tetapi juga nilai-nilai yang menjadi jati diri bangsa. Pancasila, sebagai dasar negara tidak hanya berfungsi sebagai ideologis, tetapi juga sebagai pedoman bagi warga negara Indonesia. Pancasila di setiap sila-nya terkandung nilai-nilai yang menjadi panduan bagi bangsa Indonesia. Dengan memahami makna dari Pancasila, membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap identitas bangsa.
Globalisasi yang memberikan pengaruh negatif dapat merusak moral generasi muda, hal ini dapat dilihat dari gaya hidup dan pola pikir mereka yang semakin dipengaruhi nilai-nilai asing yang tidak sejalan dengan budaya lokal. Banyak nilai-nilai tradisional yang tergeser dengan tren yang cenderung mengedepankan sikap individualisme dan konsumtif. Disinilah pendidikan kewarganegaraan berperan sebagai benteng yang melindungi bangsa Indonesia dari arus globalisasi. Melalui pendidikan kewarganegaraan dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk watak generasi muda agar mereka dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga mereka memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diterima dan bijak dalan memilih pengaruh yang datang dari luar.
Cara mengatasi pengaruh negatif dari globalisai adalah dengan membekali pemahaman dan pengetahuan mengenai nasionalisme terhadap masyarakat. Melalui pendidikan kewarganegaraan ini, masyarakat diajarkan pentingnya memahami identitas nasional dan bagaimana budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Kegiatan seperti, upacara bendera yang diadakan rutin, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak hanya memperkuat rasa kebanggaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai persatuan dan rasa cinta terhadap tanah air. Dengan pendidikan kewarganegaraan ini, masyarakat juga dapat mengingat perjuangan para pahlawan-pahlawan serta sejarah dari bangsa Indonesia. Hal inilah yang kemudian akan menumbuhkan rasa peduli dan penting untuk mempertahankan warisan budaya.
Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan dapat menguatkan identitas nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan pemahaman yang mendalam tentang budaya lokal pula dapat berpotensi membuat masyarakat lebih cerdas dalam mengakses informasi di media sosial, sehingga dapat menciptakan karakter masyarakat yang berjiwa nasionalisme tinggi dan cerdas dalam menhadapi tantangan yang muncul.
• Kesimpulan
Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang perlu untuk dijaga dan dipertahankan agar tidak tergerus oleh arus globalisasi. Perkembangan globalisasi memberikan banyak tantangan terhadap bangsa Indonesia, dan dapat berkembang menjadi ancaman apabila tidak ditangani dengan efektif. Budaya asing yang masuk tanpa adanya filter dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan, sehingga melemahkan rasa nasionalisme dalam diri seseorang.
Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan mempertahankan identitas nasional di tengah globalisasi. Melalui pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi solusi efektif untuk membangun kembali rasa nasionalisme dalam diri seseorang. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya memiliki rasa nasionalisme, rasa cinta tanah air, dan kewajiban dalam menjaga serta mempertahankan warisan budaya. Dengan demikian, melalui pendidikan kewarganegaraan dapat efektif dalam membentuk identitas nasional yang kuat, serta dapat membuat generasi muda menjadi warga negara yang aktif, kritis dan memiliki kesadaran nasionalisme yang tinggi dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.
• Saran
Untuk menghadapi tantangan di tengah globalisasi yang dapat mengikis identitas nasional suatu bangsa, diperlukan upaya yang strategis untuk mempertahankan dan memperkuat rasa nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda. Cara paling efektif salah satunya adalah dengan memaksimalkan kualitas pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan seperti pembentukan karakter, penanaman rasa cinta tanah air dan nasionalisme yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari membantu generasi muda dalam memahami pentingnya identitas nasional. Oleh karena itu, sebaiknya membangun identitas nasional harus dilakukan oleh semua pihak, baik dari keluarga, maupun pemerintah. Peran orang tua dapat sangat penting, seperti memperkenalkan budaya-budaya lokal sejak dini. Sedangkan untuk pemerintah dapat mengadakan festival-festival kebudayaan. Hal ini efektif dilakukan agar nilai identitas nasional tidak luntur akibat arus globalisasi.
• Daftar Pustaka
Nurhasanah, Yahdini, et al. "Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk Identitas Nasional di Era Globalisasi Generasi Z." Indonesian Journal of Innovation Multidisipliner Research 2.3 (2024): 256-262.
Azzahra, Azil Hanifa, Najmi Nawry, and Sasmi Nelwati. "Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Identitas Nasional." Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan 3.2 (2024): 23-31.
Fauziah, Isna Nadifah Nur, and Dinie Anggraeni Dewi. "Membangun semangat nasionalisme mahasiswa melalui pendidikan kewarganegaraan." IJoIS: Indonesian Journal of Islamic Studies 2.2 (2021): 93-103.
Zalianti, Gusmita, and Sasmi Nelwati. "PENGARUH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN KESADARAN IDENTITAS NASIONAL PADA GENERASI Z DI ERA SOCIETY 5.0." Jurnal Ilmiah Multidisiplin Terpadu 8.6 (2024).
No comments:
Post a Comment