Disusun oleh : Rais adhyaksa @A25-Rais
Abstrak
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mencerminkan
nilai-nilai luhur yang menjadi landasan bagi pembangunan masyarakat dan negara.
Partisipasi politik sebagai bentuk keterlibatan aktif warga negara dalam
kehidupan politik memiliki peran penting dalam menjaga dan mengembangkan
nilai-nilai Pancasila, bertujuan untuk menggali hubungan antara
Pancasila dan partisipasi politik sebagai pemicu aktivisme warga negara.
Peran Pancasila dalam mendorong partisipasi politik yang berujung pada
aktivisme warga negara.
Pancasila menunjukkan bahwa nilai-nilai, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi. Partisipasi politik, baik melalui pemilihan umum, pengorganisasian masyarakat, atau aksi-aksi protes, menjadi sarana bagi warga negara untuk mengartikulasikan aspirasi dan kepentingan mereka. Aktivisme warga negara, sebagai hasil dari partisipasi politik yang berkelanjutan, menjadi modal penting dalam membangun masyarakat yang demokratis, adil, dan berkeadilan. Pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan politik menjadi kunci untuk memotivasi warga negara agar lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembangunan negara. Oleh karena itu, pembangunan kapasitas warga negara dalam memahami dan mengamalkan Pancasila perlu diperkuat melalui pendidikan dan penyuluhan.
PENDAHULUAN
Partisipasi politik merupakan inti dari kehidupan demokratis
suatu negara. Partisipasi politik mencakup berbagai bentuk keterlibatan
individu dalam proses pengambilan keputusan politik, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Fenomena ini memainkan peran kunci dalam membentuk
dinamika politik dan menentukan arah pembangunan suatu Masyarakat. Pentingnya
partisipasi politik tidak hanya terbatas pada aspek pemerintahan formal,
seperti pemilihan umum, tetapi juga melibatkan keterlibatan aktif warga negara
dalam kegiatan sosial, advokasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Partisipasi politik bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan
lembaga politik, tetapi juga merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang adil dan berkeadilan.
Dalam perjalanan sejarah demokrasi, partisipasi politik telah mengalami evolusi
dan transformasi seiring dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. Artikel
ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis berbagai aspek partisipasi
politik, mencakup jenis-jenis partisipasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya,
serta dampaknya terhadap pembangunan masyarakat. Dengan memahami dinamika
partisipasi politik.
PEMBAHASAN
Konsep Partisipasi
Partisipasi Kata Partisipasi
selama ini diterjemahkan sebagai ‘peran serta’ atau keikutsertaan. Konotasinya
paling populer, partisipasi adalah keikutsertaan untuk membicarakan agenda yang
telah dipatok oleh pemerintah. Secara politis, partisipasi perlu dimaknai
sebagai keikutsertaan untuk ikut ambil bagian, dalam kapasitasnya sebagai warga
negara. Jelasnya, keikutsertaan yang dilakukan bukan hanya dalam mengiyakan
ataupun menolak proposal lebijakan pemerintah, namun juga mengusulkan adanya
kebijakan tertentu kalau hal itu memang diperlukan, sekalipun belum disiapkan
oleh pemerintah. Sehubungan dengan hal itu, perlu ditegaskan bahwa dalam
tulisan ini, kata partisipasi tidak harus dikaitkan dengan keikutsertaan
tehadap agenda pemerintah.
Meningkatkan Partisipasi Politik
Masyarakat Indonesia
Jamaluddin
menyampaikan, partsipasi merupakan hal yang esensial dalam negara demokrasi.
Oleh karena itu untuk mewujudkan partisipasi politik, setidaknya ada tigal hal
yang harus diperhatian. Kompetisi dalam arti jabatan-jabatan public harus dikompetisikan.
Partisipasi dalam rangka mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kebebasan
berpendapat, dalam hal ini pemerintah tidak boleh menghalang-halangi gerakan
kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi masyarakat. Dengan demikian,
pasrtisipasi memiliki peranan yang penting, baik bagi setiap individu untuk
mengontrol dan mengawasi kebijakan pemerintah agar terhindar dari tindakan
penyelewenangan yang dapat merugikan masyarakat, maupun bagi pemerintahan untuk
mengukur tinggi atau rendahnya sistem demokrasi di suatu negara.
Partisipasi Masyarkat Dalam Pemilu
Peran serta atau
partisipasi masyarakat dalam politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok
orang untuk turut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan
memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
kebijakan pemerintah, public policy. Secara konvensional kegiatan ini mencakup
tindakan seperti, memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum,
menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan mengadakan
pendekatan atau hubungan dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen
dan sebagainya (Budiardjo, 2009)
Pancasila dalam Dinamika
Politik
Pancasila diharapkan
dapat menjadi matriks atau kerangka referensi untuk membangun suatu model
masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan sosial-budaya . menurut
Sastrapratedja dalam (Siswoyo, 2008) ada dua fungsi dari pancasila sebagai
kerangka acuan: pertama, pancasila menjadi dasar visi yang memberi
inspirasi untuk membangun suatu corak tatanan sosial-budaya yang akan datang,
membangun visi masyarakat indonesia di masa yang akan datang; dan kedua, pancasila sebagai nilai-nilai dasar menjadi
referensi kritik sosial-budaya. Ada perkembangan baru yang menarik berhubung
dengan dasar negara kita. Dengan kelima prinsipnya pancasila memang menjadi
dasar yang cukup integratif bagi kelompok-kelompok politik yang cukup
heterogen. Dan salah satu ancaman yang paling membahayakan adalah adanya money politics yang bisa menciderai dari prinsip-prinsip demokrasi,
karena untuk terlaksananya pemilihan yang bebas dan adil, setiap pemilih harus
memiliki suara dan memiliki kesempatan untuk mengevaluasi serta menentukan
pilihannya sendiri berdasarkan program dan ide yang dimiliki oleh kandidat atau
partai.
PENUTUP
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,
dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, memiliki peran sentral
dalam membentuk arah dan tujuan partisipasi politik warga negara. Dalam
perjalanan kesejarahan, kita menyaksikan bagaimana partisipasi politik yang
terinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila mampu menggugah aktivisme warga negara,
menciptakan dinamika masyarakat yang demokratis, inklusif, dan berkeadilan.
Partisipasi politik warga negara tidak lagi hanya
dipandang sebagai kewajiban formal dalam proses politik, melainkan sebagai
ekspresi nyata dari semangat kebersamaan, keadilan, dan demokrasi yang terpatri
dalam Pancasila. Dalam konteks ini, setiap tindakan partisipasi, mulai dari hak
memilih dalam pemilihan umum hingga terlibat dalam aksi sosial atau organisasi
masyarakat, menjadi kontribusi berharga bagi perwujudan visi negara yang
diamanahkan oleh Pancasila.
Namun, perjalanan menuju partisipasi politik yang lebih
meningkat dan inklusif masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Tantangan
tersebut mencakup ketidaksetaraan akses terhadap informasi, rendahnya tingkat
kesadaran politik, dan kompleksitas masalah sosial yang mengharuskan
keterlibatan aktif dari semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat
untuk memperkuat pendidikan kewarganegaraan, mendukung media yang obyektif,
serta menciptakan ruang partisipatif yang memungkinkan warga negara untuk
berperan aktif.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unja.ac.id/34909/6/BAB%20I.pdf
https://www.uii.ac.id/meningkatkan-partisipasi-politik-masyarakat-indonesia/
publikasiilmiah.ums.ac.id
Partisipasi-Dalam-Perspektif-Kebijakan-Publik.pdf
https://sentolo.kulonprogokab.go.id/detil/129/partisipasi-masyarakat-dalam-pemilu
No comments:
Post a Comment