Abstrak
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, merupakan ideologi yang menjadi
landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai filosofi dasar,
Pancasila tidak hanya mengatur arah penyelenggaraan negara, tetapi juga menjadi
panduan fundamental dalam penyusunan dan penerapan konstitusi, yaitu UUD 1945.
Namun, meskipun nilai-nilai Pancasila sudah ditetapkan, tantangan dalam
implementasinya masih sering terjadi, baik di tingkat pemerintah pusat maupun
daerah. Artikel ini berusaha menjelaskan secara mendalam peran Pancasila dalam
sistem hukum dan politik Indonesia, serta mengkaji persoalan-persoalan yang
muncul dalam penerapannya. Melalui analisis studi kasus dan tinjauan literatur,
artikel ini juga menawarkan solusi dan rekomendasi untuk memperkuat penerapan
Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Kata Kunci
Pancasila, dasar negara, konstitusi, ideologi negara, hukum, demokrasi,
keadilan sosial
Permasalahan
Pancasila sebagai dasar negara telah diakui secara universal dalam sistem
kenegaraan Indonesia, namun permasalahan utama yang muncul adalah bagaimana
nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam sistem politik, hukum, dan sosial
secara konsisten. Beberapa permasalahan utama yang menjadi perhatian dalam
penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi antara lain:
- Kurangnya Pemahaman Substantif terhadap Pancasila: Banyak individu, baik di kalangan masyarakat maupun pejabat publik, memiliki pemahaman yang terbatas terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Akibatnya, Pancasila seringkali hanya diartikan secara formal atau seremonial, tanpa pemahaman mendalam mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
- Kesenjangan antara Nilai Ideal dan Realitas Praktis: Pancasila menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial dan persatuan bangsa, tetapi dalam kenyataannya, masalah-masalah sosial seperti ketimpangan ekonomi, diskriminasi, korupsi, serta konflik horizontal masih sering terjadi.
- Pengaruh Politik Identitas dan Radikalisme: Tantangan lain yang signifikan adalah munculnya gerakan politik identitas dan radikalisme yang berpotensi merusak persatuan bangsa, dan ini seringkali berlawanan dengan nilai-nilai toleransi, kebhinekaan, dan persatuan yang terkandung dalam Pancasila.
- Peraturan Daerah yang Bertentangan dengan Pancasila: Di beberapa daerah, muncul peraturan-peraturan yang tidak sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945. Peraturan-peraturan tersebut terkadang mencerminkan pengaruh politik lokal yang bersifat eksklusif atau diskriminatif terhadap kelompok tertentu.
Studi Kasus:
Konflik Implementasi Pancasila dalam Perda Syariah
Sebagai studi kasus, kita dapat melihat pelaksanaan peraturan daerah (Perda)
Syariah di beberapa wilayah Indonesia seperti Aceh, yang memiliki otonomi
khusus dalam penerapan hukum berdasarkan syariat Islam. Meskipun diterapkan di
wilayah mayoritas Muslim, beberapa ketentuan dalam Perda Syariah ini seringkali
dipandang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, dan sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Salah satu contoh kasus adalah aturan tentang kewajiban berjilbab bagi perempuan di Aceh, yang tidak hanya berlaku bagi Muslim tetapi juga diterapkan kepada non-Muslim. Hal ini memicu perdebatan mengenai pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan beragama, yang seharusnya dijamin oleh Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, sanksi-sanksi corporal punishment (hukuman fisik) dalam beberapa kasus dianggap tidak sesuai dengan prinsip kemanusiaan yang dijunjung oleh Pancasila.
Kasus ini menunjukkan adanya ketegangan antara nilai-nilai Pancasila yang bersifat inklusif dan pluralistik dengan penerapan kebijakan daerah yang bersifat eksklusif. Dalam konteks ini, implementasi Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi diuji oleh peraturan-peraturan yang memiliki potensi melanggar hak-hak dasar individu.
Pembahasan
Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya sekedar pedoman normatif, melainkan
juga landasan filosofis yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan bernegara di
Indonesia. Sebagai ideologi yang lahir dari sejarah perjuangan bangsa,
Pancasila memiliki peran strategis dalam mengarahkan sistem pemerintahan,
hukum, serta hubungan sosial dalam masyarakat.
- Pancasila dalam Konstitusi dan
Sistem Hukum
Pancasila telah tertuang secara eksplisit dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan sumber dari segala hukum di Indonesia. Sebagai dasar normatif, Pancasila menjadi acuan utama dalam penyusunan kebijakan negara, perundang-undangan, dan konstitusi. Di dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 disebutkan bahwa Indonesia adalah negara hukum, yang berarti bahwa seluruh aturan hukum dan kebijakan harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
Sebagai dasar negara, Pancasila memuat lima sila yang menjadi panduan moral dan etika penyelenggaraan negara, yaitu:
- Ketuhanan Yang Maha Esa: Menegaskan pentingnya agama dalam kehidupan bernegara dan pengakuan akan keberagaman keyakinan di Indonesia.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menekankan pentingnya perlindungan hak asasi manusia dan keadilan sosial.
- Persatuan Indonesia: Menjadi landasan kuat dalam menjaga kesatuan bangsa dalam keragaman budaya, agama, dan suku.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mewujudkan demokrasi yang mengedepankan musyawarah dan perwakilan rakyat.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menuntut pemerataan kesejahteraan, akses ekonomi, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun, penerapan Pancasila di tingkat praksis tidak selalu ideal. Dalam penyusunan kebijakan dan hukum di Indonesia, sering ditemukan kebijakan yang lebih berorientasi pada kepentingan politik sesaat, yang mengabaikan prinsip-prinsip keadilan sosial dan persatuan bangsa.
- Pancasila dan Tantangan
Globalisasi
Di era globalisasi, tantangan untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila semakin kompleks. Kemajuan teknologi dan informasi sering kali membawa ideologi asing yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai lokal dan nasional. Misalnya, munculnya arus liberalisme dan individualisme di Indonesia dapat melemahkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi inti dari Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang berkesinambungan untuk menyesuaikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perubahan zaman tanpa menghilangkan esensinya. - Radikalisme dan Pancasila
Munculnya kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan agama dan menolak Pancasila sebagai dasar negara juga menjadi ancaman nyata bagi integritas bangsa. Gerakan ini tidak hanya bertentangan dengan prinsip keadilan dan kemanusiaan, tetapi juga mengancam persatuan nasional. Pemerintah dan masyarakat perlu waspada terhadap penyebaran paham-paham radikal dan melakukan upaya preventif melalui pendidikan dan penguatan ideologi Pancasila.
Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi merupakan landasan fundamental
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Setiap sila dalam
Pancasila memiliki nilai moral yang menjadi panduan bagi penyelenggaraan negara
yang adil, demokratis, dan berkeadilan sosial. Namun, tantangan dalam
mengimplementasikan Pancasila masih besar, terutama dalam menghadapi perbedaan
interpretasi, pengaruh globalisasi, dan munculnya radikalisme. Meskipun
demikian, Pancasila tetap relevan dan harus terus dipertahankan sebagai pedoman
utama dalam penyelenggaraan negara.
Saran
- Peningkatan Pendidikan Pancasila: Pemerintah harus memperkuat pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan untuk memastikan generasi muda memahami esensi Pancasila sebagai dasar negara.
- Revisi dan Pengawasan Perda: Pemerintah perlu mengawasi peraturan daerah agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, serta melakukan revisi terhadap kebijakan-kebijakan yang diskriminatif.
- Penguatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP): Lembaga ini harus lebih proaktif dalam menyusun program-program yang bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila di seluruh lapisan masyarakat.
- Penguatan Dialog Antaragama: Untuk mencegah potensi konflik akibat radikalisme, pemerintah perlu memfasilitasi dialog yang inklusif antara kelompok-kelompok keagamaan.
Daftar Pustaka
- Kaelan. (2013). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
- Notonagoro. (1971). Pancasila secara Ilmiah Populer. Jakarta: Bina Aksara.
- Soekarno. (1945). Pidato Lahirnya Pancasila. Jakarta: Sekretariat Negara.
- Yudi Latif. (2011). Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Mahfud MD. (2009). Politik Hukum di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
ARISTO BAADI (A04)
ReplyDeleteMenurut analisa saya terhadap artikel di atas, Pancasila memiliki peran yang sangat penting sebagai dasar negara dan panduan hidup masyarakat Indonesia, terutama dalam menjaga persatuan dan integritas bangsa di tengah tantangan global. Artikel ini menekankan bahwa Pancasila menjadi landasan ideologi negara yang mampu mengarahkan arah pembangunan bangsa yang lebih berorientasi pada kemanusiaan dan keadilan sosial.
Namun, saya melihat perlunya peningkatan dalam metode sosialisasi nilai-nilai Pancasila, terutama melalui pendekatan yang lebih kontekstual dan relevan dengan isu-isu terkini seperti pluralisme, kesetaraan, dan lingkungan hidup. Penulis juga menggarisbawahi perlunya upaya berkelanjutan dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda, namun tantangan globalisasi dan arus informasi digital yang cepat memerlukan adaptasi yang lebih dinamis dalam proses tersebut.
Artikel ini secara efektif menunjukkan pentingnya Pancasila sebagai pegangan moral bangsa, namun inovasi dalam pengajaran dan penerapan di kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan media digital, sangat diperlukan agar tetap relevan di era modern.
Menurut saya artikel ini sudah menjelaskan peran penting Pancasila sebagai dasar negara dan tantangannya dalam era globalisasi dan radikalisme dengan baik. Namun, beberapa bagian bisa lebih konkret, terutama soal kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Saran tentang penguatan pendidikan Pancasila dan dialog antaragama sudah relevan, tapi perlu langkah nyata untuk memastikan efektivitasnya di masyarakat. Secara keseluruhan, artikel ini memberi pandangan yang jelas namun bisa lebih mendalam dalam memberikan contoh konkret.
ReplyDeleteFarah Wulandari (A20)
ReplyDeleteArtikel ini mengkaji peran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia serta tantangan dalam penerapannya. Pancasila seharusnya menjadi pedoman dalam sistem politik dan hukum, namun masih ada masalah seperti pemahaman yang dangkal, kesenjangan antara nilai ideal dan realitas, serta pengaruh radikalisme dan politik identitas. Studi kasus Perda Syariah di Aceh menunjukkan ketegangan antara kebijakan lokal dengan nilai Pancasila, terutama terkait hak asasi manusia.
Disarankan perlunya peningkatan pendidikan Pancasila, pengawasan peraturan daerah yang bertentangan, serta penguatan dialog antaragama untuk mencegah konflik dan menjaga persatuan.
Achmad Zaky Mardiansyah A26
ReplyDeleteMenurut saya, artikel ini memberikan pandangan yang jelas dan solutif tentang bagaimana Pancasila tetap menjadi landasan yang harus dijaga, meskipun dihadapkan pada tantangan globalisasi dan gerakan radikal. Menyoroti isu-isu seperti kurangnya pemahaman substansial terhadap Pancasila, kesenjangan antara nilai ideal dan praktik, hingga pengaruh politik identitas dan radikalisme, artikel ini berhasil menggambarkan realitas di Indonesia saat ini.
Muhammad Fathan Farizi (A08)
ReplyDeleteMenurut saya Artikel ini menjelaskan bahwa Pancasila adalah landasan filosofis dan ideologis yang mengarahkan seluruh aspek kehidupan bernegara di Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi acuan dalam sistem hukum, kebijakan, dan hubungan sosial. Meskipun diakui secara konstitusional, penerapannya sering menghadapi tantangan, seperti kepentingan politik sesaat, pengaruh globalisasi, serta ancaman radikalisme. Untuk itu, penguatan pemahaman dan implementasi Pancasila harus terus dilakukan agar tetap relevan dalam menghadapi perubahan zaman serta menjaga persatuan dan keadilan sosial.
Muhammad Rizky Akbar Piliang (A33)
ReplyDeleteMenurut analisa saya artikel ini menjelaskan peran strategis Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi, serta tantangan dalam implementasinya, termasuk kurangnya pemahaman substansial, kesenjangan nilai ideal dan realitas, pengaruh politik identitas, dan radikalisme. Studi kasus Perda Syariah di Aceh menunjukkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dan kebijakan lokal yang eksklusif. Tantangan dari globalisasi juga diangkat, menggarisbawahi perlunya adaptasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks modern.Dan saya Ingin beberapa saran singkat untuk peran strategis Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi yaitu:
- Perkuat pendidikan Pancasila di seluruh jenjang.
- Tinjau dan awasi Perda agar sesuai dengan Pancasila.
- Perkuat BPIP untuk sosialisasi nilai Pancasila.
- Dorong dialog antaragama untuk menangkal radikalisme.
menurut saya artikel ini membahas peran Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi Indonesia, serta tantangan dalam penerapannya. Pancasila berfungsi sebagai panduan dalam sistem politik, hukum, dan sosial. Namun, ada beberapa masalah utama yang diangkat: kurangnya pemahaman substantif terhadap Pancasila, kesenjangan antara nilai ideal dan praktik, pengaruh politik identitas dan radikalisme, serta peraturan daerah yang bertentangan dengan Pancasila.
ReplyDeleteLaurensius Paskalis Sinaga (A38)
ReplyDeleteArtikel ini membahas Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi Indonesia. Dalam artikel ini sudah dijelaskan bahwa Pancasila menjadi ideologi negara dan penerapan hukum di negara ini. Pendidikan pancasila sangat penting bagi anak-anak muda di Indonesia. Kebijakan pemerintah harus memperhatikan kaidah-kaidah dalam pancasila. Pancasila sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila menjaga nilai-nilai luhur bangsa dari pengaruh radikalisme. Pengawasan pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga nilai-nilai pancasila.
Ahmad Tiryaqil Aghyar (A36)
ReplyDeleteArtikel ini memberikan tinjauan mendalam mengenai peran dan tantangan Pancasila sebagai dasar negara dalam sistem hukum dan politik Indonesia. Penggunaan studi kasus, seperti penerapan Perda Syariah, memperlihatkan dengan jelas adanya ketegangan antara nilai-nilai Pancasila yang inklusif dengan kebijakan lokal yang bersifat eksklusif. ini memperkuat argumen bahwa meskipun Pancasila sudah lama diakui sebagai ideologi negara, implementasinya di berbagai level masih menemui banyak hambatan, baik dari pemahaman substantif yang terbatas hingga pengaruh radikalisme.
A11 BAGUS ADHI SATRIO
ReplyDeleteArtikel ini menjelaskan dengan jelas pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi, serta tantangan yang dihadapi dalam penerapannya.
Meski Pancasila seharusnya menjadi pedoman utama, masih ada kesenjangan antara nilai idealnya dengan realitas di lapangan. Artikel ini juga memberikan saran penting, seperti memperkuat pendidikan Pancasila di sekolah dan mengawasi peraturan daerah agar lebih sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.
Jahro Adawiyah Lubis (A28)
ReplyDeleteMenurut saya, artikel ini memberikan perspektif yang berharga tentang pentingnya menjaga dan mengembangkan Pancasila sebagai landasan ideologis Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan seperti globalisasi dan perbedaan interpretasi, Pancasila tetap menjadi pondasi penting bagi kehidupan berbangsa. Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dan peran aktif pemerintah serta masyarakat dalam mempromosikan nilai-nilainya. Kesimpulannya, pancasila masih relevan namun perlunya upaya berkelanjutan untuk memastikan Pancasila tetap hidup dan relevan dalam menghadapi tantangan kontemporer.
Intannia Aisyah Putri (A23)
ReplyDeleteMenurut saya, Artikel ini secara jelas menunjukkan peran penting Pancasila sebagai dasar negara, namun menyoroti adanya kesenjangan antara nilai ideal dan realitas implementasi. Tantangan seperti pemahaman yang dangkal terhadap Pancasila, politik identitas, dan radikalisme menunjukkan bahwa meskipun Pancasila bersifat inklusif, praktik di lapangan seringkali tidak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Analisis terhadap Perda Syariah juga menggambarkan bagaimana kebijakan daerah bisa bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan persatuan, yang menuntut adanya pengawasan lebih ketat agar tidak melanggar hak-hak individu.
Revalina Azzahra A09
ReplyDeletemenurut saya, kesimpulan dari artikel ini menunjukkan bahwa Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia yang krusial dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap sila dalam Pancasila menyimpan nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi panduan untuk menciptakan negara yang adil, demokratis, dan berkeadilan sosial. Namun, berbagai tantangan dalam implementasinya masih kerap muncul.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman substantif tentang Pancasila di kalangan masyarakat dan pejabat publik, yang seringkali hanya melihatnya secara formal atau seremonial. Selain itu, terdapat kesenjangan antara nilai-nilai ideal Pancasila dan realitas sosial yang dihadapi, seperti ketimpangan ekonomi, diskriminasi, dan konflik sosial.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya yang lebih intensif dalam meningkatkan pendidikan Pancasila di berbagai jenjang pendidikan. Pemerintah juga harus lebih ketat dalam mengawasi dan merevisi peraturan daerah agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penguatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan dialog antaragama juga penting untuk mencegah potensi konflik dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara lebih luas.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMenurut saya pada artikel yang sudah saya baca, untuk informasi yang di dapat sudah banyak di aplikasikan kedalam masyarakat, tetapi karena marak nya teknologi global ini membuat radikalisme, ideologi, nilai-nilai Pancasila hampir hilang, meningkatkan pendidikan Pancasila merupakan salah satu yang sudah di singgung di atas tetapi meskipun mereka sudah di berikan pendidikan tersebut masih banyak yang melanggar dan melupakan nya, kebanyakan dari mereka sangat sungkan untuk mengimplementasikan yang sudah di dapat ilmu nya karena penggunaan teknologi dan komentar negatif yang bisa menjatuhkan harga diri seseorang, maka dari itu pengawasan perda perlu di perketat sepenuhnya.
ReplyDeleteRaisya Rayya Ramadhani (A19)
ReplyDeleteMenurut saya, Pancasila sebagai ideologi negara, berfungsi tidak hanya sebagai pedoman normatif, tetapi juga sebagai filosofi yang mengarahkan sistem pemerintahan dan hukum di Indonesia. Meskipun Pancasila diakui secara universal, pemahaman yang terbatas di kalangan masyarakat dan pejabat publik menghambat implementasinya. Selain itu, munculnya peraturan daerah yang eksklusif serta tantangan dari radikalisme mengancam nilai-nilai persatuan dan keadilan sosial. Oleh karena itu, penguatan pendidikan Pancasila, revisi peraturan yang tidak sesuai, dan dialog antaragama menjadi sangat penting untuk memastikan nilai-nilai Pancasila diterapkan secara efektif dan konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai Dasar Negara dan Konstitusi” ini membahas tentang peran Pancasila sebagai landasan ideologi Indonesia, pedoman sistem politik, hukum, dan sosial bangsa. Hal ini menyoroti beberapa tantangan dalam penerapan Pancasila, seperti terbatasnya pemahaman masyarakat dan pejabat, kesenjangan antara nilai ideal dan kenyataan praktis, pengaruh politik identitas dan radikalisme, serta peraturan daerah yang bertentangan dengan prinsip Pancasila.
ReplyDeleteStudi kasus penerapan peraturan daerah berbasis syariah di Aceh menggambarkan ketegangan antara nilai-nilai Pancasila yang inklusif dan kebijakan daerah yang eksklusif. Artikel ini menekankan peran strategis Pancasila dalam membentuk pemerintahan dan hukum, sekaligus mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi dan ideologi radikal.
Kesimpulannya menekankan pentingnya Pancasila sebagai pedoman moral bagi negara yang adil dan demokratis, meskipun terdapat tantangan dalam penafsiran dan implementasinya. Rekomendasinya antara lain meningkatkan pendidikan Pancasila, merevisi peraturan daerah yang diskriminatif, memperkuat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan menggalakkan dialog antaragama untuk mencegah radikalisme.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berperan penting dalam mengarahkan sistem hukum dan politik. Meskipun diakui secara universal, tantangan dalam implementasinya masih ada, termasuk kurangnya pemahaman substansial terhadap nilai-nilai Pancasila, kesenjangan antara idealitas dan realitas sosial, serta pengaruh politik identitas yang dapat merusak persatuan. Penting untuk meningkatkan pendidikan tentang nilai-nilai ini serta menyesuaikan kebijakan daerah dengan prinsip-prinsip Pancasila.
ReplyDeleteSaran untuk memperkuat penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah :
1. Adanya Integrasi dalam Sistem Pemerintahan
2. Mengatasi Radikalisme dan Konflik dengan adanya pengawasan dan pencegahan
3. Pendidikan yang Komprehensif
Daffa Pradana (A14)
ReplyDeletePancasila sudah diakui secara universal sebagai dasar negara dan juga menjadi landasan utama. dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun permasalahan muncul yaitu tantangan untuk mengimplementasikan ke dalam kehidupan sehari hari.
Tantangan nya ialah perbedaan interpretasi, pengaruh globalisasi, dan muncul nya radikalisme. Cara untuk mencegah berbagai tantangan nya ialah memperdalam pendidikan pancasila
Syifa Fitria Inayah A34
ReplyDeleteMenurut saya, artikel ini menyoroti bahwa masih banyak masyarakat, termasuk pegawai negeri sipil, yang pemahamannya terhadap Pancasila masih terbatas, dan sering kali hanya diperlakukan secara formal tanpa evaluasi substantif. Di luar itu juga terdapat kesenjangan antara nilai-nilai ideal Pancasila tentang keadilan sosial dan persatuan dengan kenyataan yang masih menghadapi permasalahan sosial seperti kesenjangan ekonomi dan diskriminasi.
Pengaruh radikalisme dan politik identitas juga menjadi ancaman nyata terhadap nilai-nilai persatuan dan toleransi yang diusung Pancasila.
Studi kasus penerapan syariah di masyarakat di Aceh menyoroti ketegangan antara politik lokal yang eksklusif dan nilai-nilai pluralistik Pancasila, khususnya terkait hak asasi manusia. Di tengah tantangan globalisasi, Pancasila harus terus dilestarikan meski ideologi asing seperti liberalisme dan individualisme berusaha mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan Pancasila, memantau peraturan daerah, memperkuat dialog antaragama dan program internalisasi Pancasila, serta menjadikan program internalisasi Pancasila relevan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Reno Ikhmal Maulana A17
ReplyDeleteMenurut saya dari artikel tersebut, meskipun secara normatif Pancasila telah diakui, tantangan implementasinya semakin meningkat. Artikel ini secara mendalam menguraikan masalah seperti kurangnya pemahaman substantif terhadap Pancasila, konflik antara nilai ideal dan realitas praktis, serta ancaman radikalisme dan politik identitas.
Ananda Eka Putra A07
ReplyDeleteMenurut saya dari artikel tersebut, meskipun secara normatif Pancasila telah diakui, tantangan implementasinya semakin meningkat. Artikel ini secara mendalam menguraikan masalah seperti kurangnya pemahaman substantif terhadap Pancasila, konflik antara nilai ideal dan realitas praktis, serta ancaman radikalisme dan politik identitas
Muhammad Haqqi Azhari A12
ReplyDeletemenurut saya artikel ini memberikan analisis yang komprehensif mengenai tantangan implementasi Pancasila di Indonesia. Kekuatan artikel terletak pada identifikasi tantangan kontemporer, seperti kesenjangan antara nilai ideal dan praktik, serta pengaruh radikalisme dan politik identitas. Penggunaan studi kasus, seperti Perda Syariah di Aceh, memperjelas benturan antara kebijakan lokal dan nilai-nilai Pancasila. Solusi yang ditawarkan, termasuk peningkatan pendidikan Pancasila dan pengawasan peraturan daerah, sangat relevan dan mendesak. Secara keseluruhan, artikel ini berhasil menyoroti pentingnya mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Dimas Fatah Hidayat (A40)
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini memberikan analisis mendalam tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, menekankan relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis secara jelas mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, seperti kurangnya pemahaman di kalangan masyarakat dan pejabat publik, serta ketegangan antara idealisme Pancasila dan realitas politik saat ini, termasuk pengaruh politik identitas dan radikalisme.
Studi kasus Perda Syariah di Aceh menambah bobot argumen, menunjukkan konflik antara kebijakan lokal dan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan beragama.
Pembahasan tentang Pancasila dalam konteks hukum dan konstitusi memberikan panduan yang kuat untuk penyusunan kebijakan yang sejalan dengan prinsip-prinsip ini.
Di era globalisasi, artikel ini juga mengingatkan pentingnya mempertahankan esensi Pancasila dari pengaruh ideologi asing yang dapat mengancam nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Secara keseluruhan, artikel ini sangat relevan dan menyajikan wawasan yang bermanfaat untuk memperkuat pemahaman dan implementasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa.
Muhamad Rifki Saputra A30
ReplyDeleteMenurut pendapat saya, artikel ini menyoroti pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan konstitusi Indonesia, namun juga menggambarkan tantangan besar dalam implementasinya. Banyak masalah muncul, seperti pemahaman yang dangkal tentang Pancasila, ketimpangan antara nilai ideal dan kenyataan, serta peraturan daerah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila. Saya setuju bahwa pemahaman Pancasila harus diperkuat, terutama di kalangan generasi muda, dan dialog antaragama serta pengawasan terhadap kebijakan daerah perlu diperkuat untuk mencegah diskriminasi. Meskipun ada tantangan, Pancasila tetap relevan dan harus terus diterapkan dengan konsisten untuk menjaga keadilan, demokrasi, dan persatuan bangsa.