Wednesday, September 18, 2024

Pancasila sebagai Landasan Moral dalam Masyarakat Multikultural di Era Global



Abstrak

Pancasila merupakan landasan moral yang berperan penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat Indonesia yang multikultural. Di era globalisasi, arus informasi dan budaya asing semakin memengaruhi kehidupan sosial, politik, dan budaya di Indonesia, sehingga menimbulkan tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Artikel ini membahas bagaimana Pancasila tetap relevan sebagai landasan moral di tengah perbedaan budaya, suku, agama, dan latar belakang sosial masyarakat. Selain itu, artikel ini mengeksplorasi peran Pancasila dalam menjaga kesatuan, toleransi, dan keadilan sosial di tengah pengaruh global. Dengan pendekatan konseptual dan kajian literatur, ditemukan bahwa Pancasila masih sangat relevan, namun memerlukan adaptasi dalam pengajarannya serta integrasi dengan kehidupan digital untuk menghadapi tantangan modern.

Kata Kunci: Pancasila, masyarakat multikultural, globalisasi, landasan moral, toleransi, keadilan sosial

 

Pendahuluan

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras yang saling berinteraksi dalam kehidupan sosial. Setiap kelompok etnis memiliki tujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bagi anggotanya. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, setiap individu atau kelompok memiliki cara-cara tersendiri yang kerap berbeda dengan kelompok etnis lain.

Keberagaman budaya ini tentunya membawa berbagai masalah dan tantangan tersendiri. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan Pancasila sebagai landasan moral. Pancasila memiliki prinsip-prinsip yang dapat dijadikan panduan etika, seperti sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menekankan kebebasan setiap individu dalam memilih agama serta kewajiban untuk saling menghormati antarumat beragama. Selain itu, sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, yang menjadi dasar untuk menyatukan seluruh warga negara dalam keberagaman.

Oleh karena itu, Pancasila mengandung prinsip-prinsip yang dapat membantu masyarakat membangun moral yang kuat di tengah pluralitas dan tantangan global. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai pedoman etis yang tidak hanya relevan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, merupakan fondasi moral yang mampu menjaga keharmonisan di tengah keragaman budaya, agama, dan etnis yang ada di Indonesia.

 

Permasalahan

Dalam konteks masyarakat multikultural yang semakin kompleks di era globalisasi, Pancasila menghadapi berbagai tantangan sebagai landasan moral. Beberapa permasalahan utama yang perlu diperhatikan adalah:


1. Penetrasi Budaya Global

  Globalisasi mempercepat arus informasi, teknologi, dan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Pengaruh ini dapat mengaburkan nilai-nilai Pancasila, terutama bagi generasi muda yang lebih terpapar oleh norma-norma dan gaya hidup yang mungkin tidak sejalan dengan budaya lokal dan nilai Pancasila. Hal ini menimbulkan tantangan dalam mempertahankan identitas bangsa di tengah berbagai pengaruh luar yang kuat.

2. Tantangan Keberagaman dan Toleransi

  Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang sangat beragam dalam hal suku, agama, budaya, dan bahasa menghadapi tantangan dalam menjaga kerukunan. Meskipun Pancasila mengajarkan toleransi dan persatuan, peningkatan gesekan sosial akibat perbedaan keyakinan atau identitas kerap terjadi, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Tantangan ini menuntut adanya penguatan nilai Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi perbedaan tanpa menimbulkan konflik.

3. Krisis Moral di Era Digital

  Pesatnya perkembangan teknologi informasi, terutama media sosial, sering kali menciptakan ruang bagi penyebaran berita palsu, ujaran kebencian, hingga perilaku intoleran. Tanpa pegangan moral yang kuat, pengguna media digital dapat dengan mudah terpengaruh oleh konten yang merusak harmoni sosial. Sila-sila Pancasila seharusnya dapat menjadi landasan untuk berperilaku etis, tetapi penerapannya dalam ruang digital masih memerlukan dorongan yang lebih kuat.

4. Ketimpangan Sosial dan Keadilan

  Dalam masyarakat yang multikultural dan terbuka terhadap pengaruh global, ketimpangan sosial dan ekonomi menjadi isu yang semakin mencolok. Kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin sering kali mengarah pada ketidakpuasan sosial. Pancasila, terutama sila kelima yang menekankan keadilan sosial, menghadapi tantangan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat di tengah globalisasi yang kadang memperparah kesenjangan tersebut.


Pembahasan

           Untuk menjaga relevansi Pancasila sebagai landasan moral dalam masyarakat multikultural di era globalisasi yang penuh tantangan, upaya nyata perlu dilakukan agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam menghadapi perubahan sosial yang cepat, termasuk dampak dari teknologi dan interaksi budaya global, nilai-nilai Pancasila harus disesuaikan dan diintegrasikan dengan konteks kekinian, terutama di kalangan generasi muda. Pendidikan, penguatan kesadaran multikultural, dan inovasi dalam pengajaran menjadi kunci utama dalam memastikan Pancasila tetap menjadi pemandu moral di tengah pluralitas dan globalisasi.

    Maka, berbagai strategi dan langkah perlu diambil untuk memperkuat nilai-nilai ini dalam kehidupan masyarakat modern. Beberapa solusi yang dapat diimplementasikan mencakup:

 

1.     1. Pendidikan Berbasis Nilai Pancasila

    Untuk memperkuat peran Pancasila sebagai landasan moral, nilai-nilai Pancasila perlu diajarkan dengan lebih kontekstual, terutama dalam lingkungan pendidikan. Kurikulum Pendidikan Pancasila harus memasukkan contoh-contoh konkret dari kehidupan sehari-hari dan tantangan global, sehingga siswa dapat melihat relevansi Pancasila secara nyata dalam menghadapi keberagaman budaya dan nilai-nilai global.

2.   2. Penguatan Kesadaran Multikultural

    Pemerintah dan lembaga sosial perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi, saling menghargai, dan kerukunan melalui kampanye multikultural berbasis Pancasila. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila yang menekankan keadilan dan persatuan, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka dalam menerima perbedaan dan menghindari konflik horizontal.

3.   3. Inovasi dalam Pengajaran Pancasila

    Teknologi dan media digital dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Aplikasi pembelajaran, permainan edukatif, dan diskusi daring dapat membantu generasi muda memahami pentingnya Pancasila sebagai kompas etika di era global. Dengan inovasi ini, Pendidikan Pancasila akan lebih relevan dan diminati oleh generasi muda yang hidup dalam dunia digital.

4.   4. Penerapan Pancasila di Ruang Digital

    Di era digital, penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam interaksi online. Pemerintah dapat bekerja sama dengan platform media sosial untuk mempromosikan kampanye etika digital yang sesuai dengan nilai Pancasila, seperti saling menghormati, menghindari penyebaran hoaks, dan menjaga kerukunan di dunia maya. Hal ini penting untuk menjaga moralitas masyarakat, baik di dunia nyata maupun di ruang digital.

 

Kesimpulan

        Pancasila, sebagai landasan moral bangsa Indonesia, memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan dan persatuan di tengah masyarakat multikultural, terutama di era globalisasi yang penuh tantangan. Pengaruh globalisasi, seperti arus informasi dan budaya asing, telah menambah kompleksitas masalah yang dihadapi bangsa, mulai dari penetrasi budaya asing, tantangan keberagaman dan toleransi, krisis moral di era digital, hingga ketimpangan sosial. Namun, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, masih sangat relevan sebagai panduan etis untuk menghadapi permasalahan tersebut.

        Agar Pancasila tetap menjadi pemandu moral yang efektif, diperlukan langkah-langkah strategis, seperti penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai Pancasila, kampanye kesadaran multikultural, inovasi dalam pengajaran, dan penerapan nilai-nilai Pancasila di ruang digital. Upaya ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap Pancasila dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas bangsa.

        Dengan adaptasi dan inovasi yang tepat, Pancasila dapat terus menjadi kompas etika dalam membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan bersatu, meskipun di tengah keberagaman dan perubahan yang cepat di era globalisasi.

Daftar Pustaka

1.     Silmi Ireskiani Ainun, Dinie Anggraeni Dewi,Yayang Furi Furnamasari. (2021). Peran Nilai Pancasila Sebagai Landasan Pendidikan Moral Bagi Generasi Muda . Jakarta: Jurnal Pendidikan Tambusai. https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/2418/2110/4778

2.     Japa Langen Baskara, Fatma Ulfatun Najicha. (2022). Pancasila sebagai Landasan membangun nilai multikutural. https://journal.ummat.ac.id/journals/10/articles/9540/submission/review/9540-30757-1-RV.doc

3.     Risladiba, Suciyadi Ramdhani. (2021). PANCASILA DAN MULTIKULTURALISME. The journal of social and economic education. https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/download/8402/3701

No comments:

Post a Comment

TUGAS 6 : Kebijakan Nasional di Bidang Pendidikan Berbasis Pancasila

     Kebijakan Nasional di Bidang Pendidikan Berbasis Pancasila Abstrak      Artikel ini membahas bagaimana kebijakan nasional di bidang pen...