Abstrak
Pancasila merupakan landasan moral yang
berperan penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat Indonesia yang
multikultural. Di era globalisasi, arus informasi dan budaya asing semakin
memengaruhi kehidupan sosial, politik, dan budaya di Indonesia, sehingga
menimbulkan tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Artikel ini
membahas bagaimana Pancasila tetap relevan sebagai landasan moral di tengah perbedaan budaya, suku, agama, dan latar belakang sosial
masyarakat. Selain itu, artikel ini mengeksplorasi peran Pancasila dalam
menjaga kesatuan, toleransi, dan keadilan sosial di tengah pengaruh global.
Dengan pendekatan konseptual dan kajian literatur, ditemukan bahwa Pancasila
masih sangat relevan, namun memerlukan adaptasi dalam pengajarannya serta
integrasi dengan kehidupan digital untuk menghadapi tantangan modern.
Kata Kunci: Pancasila,
masyarakat multikultural, globalisasi, landasan moral, toleransi, keadilan
sosial
Pendahuluan
Masyarakat multikultural adalah
masyarakat yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras yang saling
berinteraksi dalam kehidupan sosial. Setiap kelompok etnis memiliki tujuan
untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bagi anggotanya. Dalam upaya
mencapai tujuan tersebut, setiap individu atau kelompok memiliki cara-cara
tersendiri yang kerap berbeda dengan kelompok etnis lain.
Keberagaman budaya ini tentunya membawa
berbagai masalah dan tantangan tersendiri. Untuk mengatasi tantangan tersebut,
diperlukan Pancasila sebagai landasan moral. Pancasila memiliki prinsip-prinsip
yang dapat dijadikan panduan etika, seperti sila pertama, Ketuhanan Yang Maha
Esa, yang menekankan kebebasan setiap individu dalam memilih agama serta
kewajiban untuk saling menghormati antarumat beragama. Selain itu, sila ketiga,
Persatuan Indonesia, mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, yang
menjadi dasar untuk menyatukan seluruh warga negara dalam keberagaman.
Oleh karena itu, Pancasila mengandung
prinsip-prinsip yang dapat membantu masyarakat membangun moral yang kuat di
tengah pluralitas dan tantangan global. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai
pedoman etis yang tidak hanya relevan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,
tetapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan
keadilan sosial, merupakan fondasi moral yang mampu menjaga keharmonisan di
tengah keragaman budaya, agama, dan etnis yang ada di Indonesia.
Permasalahan
Dalam konteks masyarakat multikultural yang semakin kompleks di era globalisasi, Pancasila menghadapi berbagai tantangan sebagai landasan moral. Beberapa permasalahan utama yang perlu diperhatikan adalah:
1. Penetrasi Budaya Global
Globalisasi mempercepat arus informasi, teknologi, dan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Pengaruh ini dapat mengaburkan nilai-nilai Pancasila, terutama bagi generasi muda yang lebih terpapar oleh norma-norma dan gaya hidup yang mungkin tidak sejalan dengan budaya lokal dan nilai Pancasila. Hal ini menimbulkan tantangan dalam mempertahankan identitas bangsa di tengah berbagai pengaruh luar yang kuat.
2. Tantangan Keberagaman dan Toleransi
Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang sangat beragam dalam hal suku, agama, budaya, dan bahasa menghadapi tantangan dalam menjaga kerukunan. Meskipun Pancasila mengajarkan toleransi dan persatuan, peningkatan gesekan sosial akibat perbedaan keyakinan atau identitas kerap terjadi, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Tantangan ini menuntut adanya penguatan nilai Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi perbedaan tanpa menimbulkan konflik.
3. Krisis Moral di Era Digital
Pesatnya perkembangan teknologi informasi, terutama media sosial, sering kali menciptakan ruang bagi penyebaran berita palsu, ujaran kebencian, hingga perilaku intoleran. Tanpa pegangan moral yang kuat, pengguna media digital dapat dengan mudah terpengaruh oleh konten yang merusak harmoni sosial. Sila-sila Pancasila seharusnya dapat menjadi landasan untuk berperilaku etis, tetapi penerapannya dalam ruang digital masih memerlukan dorongan yang lebih kuat.
4. Ketimpangan Sosial dan Keadilan
Dalam masyarakat yang multikultural dan terbuka terhadap pengaruh global, ketimpangan sosial dan ekonomi menjadi isu yang semakin mencolok. Kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin sering kali mengarah pada ketidakpuasan sosial. Pancasila, terutama sila kelima yang menekankan keadilan sosial, menghadapi tantangan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat di tengah globalisasi yang kadang memperparah kesenjangan tersebut.
Pembahasan
Untuk menjaga relevansi Pancasila sebagai landasan moral dalam masyarakat multikultural di era globalisasi yang penuh tantangan, upaya nyata perlu dilakukan agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam menghadapi perubahan sosial yang cepat, termasuk dampak dari teknologi dan interaksi budaya global, nilai-nilai Pancasila harus disesuaikan dan diintegrasikan dengan konteks kekinian, terutama di kalangan generasi muda. Pendidikan, penguatan kesadaran multikultural, dan inovasi dalam pengajaran menjadi kunci utama dalam memastikan Pancasila tetap menjadi pemandu moral di tengah pluralitas dan globalisasi.
Maka, berbagai strategi dan langkah perlu diambil untuk memperkuat
nilai-nilai ini dalam kehidupan masyarakat modern. Beberapa solusi yang dapat
diimplementasikan mencakup:
1. 1. Pendidikan
Berbasis Nilai Pancasila
Untuk memperkuat peran Pancasila sebagai landasan moral, nilai-nilai
Pancasila perlu diajarkan dengan lebih kontekstual, terutama dalam lingkungan
pendidikan. Kurikulum Pendidikan Pancasila harus memasukkan contoh-contoh
konkret dari kehidupan sehari-hari dan tantangan global, sehingga siswa dapat
melihat relevansi Pancasila secara nyata dalam menghadapi keberagaman budaya dan
nilai-nilai global.
2. 2. Penguatan
Kesadaran Multikultural
Pemerintah dan lembaga sosial perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya toleransi, saling menghargai, dan kerukunan melalui kampanye
multikultural berbasis Pancasila. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila yang
menekankan keadilan dan persatuan, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka
dalam menerima perbedaan dan menghindari konflik horizontal.
3. 3. Inovasi dalam
Pengajaran Pancasila
Teknologi dan media digital dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai
Pancasila dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Aplikasi pembelajaran,
permainan edukatif, dan diskusi daring dapat membantu generasi muda memahami
pentingnya Pancasila sebagai kompas etika di era global. Dengan inovasi ini, Pendidikan
Pancasila akan lebih relevan dan diminati oleh generasi muda yang hidup dalam
dunia digital.
4. 4. Penerapan
Pancasila di Ruang Digital
Di era digital, penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
interaksi online. Pemerintah dapat bekerja sama dengan platform media sosial
untuk mempromosikan kampanye etika digital yang sesuai dengan nilai Pancasila,
seperti saling menghormati, menghindari penyebaran hoaks, dan menjaga kerukunan
di dunia maya. Hal ini penting untuk menjaga moralitas masyarakat, baik di
dunia nyata maupun di ruang digital.
Kesimpulan
Pancasila, sebagai landasan moral bangsa Indonesia, memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan dan persatuan di tengah masyarakat multikultural, terutama di era globalisasi yang penuh tantangan. Pengaruh globalisasi, seperti arus informasi dan budaya asing, telah menambah kompleksitas masalah yang dihadapi bangsa, mulai dari penetrasi budaya asing, tantangan keberagaman dan toleransi, krisis moral di era digital, hingga ketimpangan sosial. Namun, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, masih sangat relevan sebagai panduan etis untuk menghadapi permasalahan tersebut.
Agar Pancasila tetap menjadi pemandu moral yang efektif, diperlukan
langkah-langkah strategis, seperti penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai
Pancasila, kampanye kesadaran multikultural, inovasi dalam pengajaran, dan
penerapan nilai-nilai Pancasila di ruang digital. Upaya ini diharapkan dapat
menanamkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap Pancasila dan mempersiapkan
generasi muda untuk menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas
bangsa.
Dengan adaptasi dan inovasi yang tepat, Pancasila dapat terus menjadi kompas etika dalam membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan bersatu, meskipun di tengah keberagaman dan perubahan yang cepat di era globalisasi.
Daftar Pustaka
1.
Silmi Ireskiani Ainun, Dinie Anggraeni Dewi,Yayang Furi Furnamasari. (2021). Peran Nilai Pancasila Sebagai Landasan Pendidikan
Moral Bagi Generasi Muda . Jakarta: Jurnal Pendidikan Tambusai. https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/2418/2110/4778
2.
Japa Langen
Baskara, Fatma Ulfatun Najicha. (2022). Pancasila sebagai Landasan membangun
nilai multikutural. https://journal.ummat.ac.id/journals/10/articles/9540/submission/review/9540-30757-1-RV.doc
3.
Risladiba, Suciyadi Ramdhani. (2021). PANCASILA DAN MULTIKULTURALISME. The
journal of social and economic education. https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/download/8402/3701
No comments:
Post a Comment