Abstrak
Di era digital ini, teknologi telah menjadi
bagian terpenting dari peradaban manusia. Perubahan ini berdampak pada berbagai
bidang kehidupan. Kondisi ini secara tidak langsung mempengaruhi cara
berpikir, pola sikap dan perilaku masyarakat di berbagai belahan dunia,
termasuk Negara Indonesia. Pendidikan Pancasila berfungsi sebagai landasan
ideologis yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menanamkan
nilai-nilai moral dan etika dalam diri peserta didik.. Keberadaannya sebagai
jati diri bangsa terwujud
jika nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman
dan pandangan hidup
warga negara. Pancasila juga
memiliki beragam tantangan dari waktu ke waktu agar eksistensi Pancasila
sebagai ideologi negara tetap bisa dipertahankan, khususnya pada revolusi
industri 4.0 yang harus disiapkan untuk membekali para generasi muda dalam
menghadapinya adalah menanamkan nilai-nilai pancasila pada karakter anak bangsa
sejak dini. Karena dengan mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai
pancasila pada kehidupan sehari-hari, pasti generasi muda ini akan menjadi agen
perubahan yang mampu bersikap jujur, adil, kritis, revolusioner, dengan
berlandaskan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kata Kunci : Pendidikan Pancasila, Pancasila,
pendidikan, generasi muda, teknologi, revolusi industri 4.0
Pendahuluan
Pancasila
adalah dasar negara
yang secara tidak langsung menggambarkan kepribadian bangsa
Indonesia itu sendiri dalam menjalankan pemerintahan,
mensejahterakan rakyatnya dan
memajukan negaranya. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa
Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’ yang berarti lima dan
‘sila’ yang berarti prinsip atau asas. Jika digabungkan, Pancasila memiliki
arti sebagai lima dasar negara Indonesia. Menurut Ruslan Abdul Gani Pancasila
merupakan interpretasi sebagai filosofi negara yang terwujud sebagai ideologi
bersama yang bertujuan memajukan kesejahteraan rakyat dan seluruh bangsa
Indonesia.
Pancasila dibentuk agar dapat menjawab
semua isu-isu kontemporer yang terus berkembangan hingga saat ini, dilihat dari
nilai-nilai yang dituangkan dalam lima sila tersebut. Karena pancasila
dijadikan pandangan hidup dan falsafah bangsa Indonesia. Pancasila harus
diamalkan pada pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi, social
budaya, pertahanan keamanan, dan teknologi informasi. Sehingga Pancasila tetap memiliki
eksistensi disetiap perkembangan zaman. Khususnya pada generasi muda
yang cenderung lebih kebarat-baratan karena arus
globalisasi. Generasi muda
sekarang cenderung meniru pola
pikir idealis dan radikalis.
sebagai upaya menghadapi era revolusi
industri 4.0. Berdasarkan hasil kajian terdahulu, implementasi nilai-nilai Pancasila
di era globalisasi
bagi peserta didik
bisa dilaksanakan dengan menumbuhkan sifat nasionalisme dalam
kesempatan-kesempatan yang tepat seperti pada saat peringatan hari
sumpah pemuda,hari pahlawan,
dan hari besar
nasional lainnya (Hidayat, 2021). Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan tekonologi sangatlah penting di
mana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga
pemanfaatan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia
yang luhur dan mulia (Astuti, 2021).
Permasalahan
Terdapat tantangan yang harus di hadapi
dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 menghadapi beberapa
permasalahan, antara lain :
1. Menghadirkan
Sistem Pendidikan Pancasila Berbasis Teknologi
Pendidikan Pancasila harus dapat
diintegrasikan dengan teknologi untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila
tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam era digital. Hal ini penting untuk
menghadirkan sistem pendidikan yang inovatif dan responsif terhadap perubahan
teknologi
2. Menciptakan
Literasi dan Etika Digital
Dapat memproduksi literasi dan etika
digital yang kuat. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan kejahatan siber
dan perlunya masyarakat yang beretika dalam menggunakan teknologi
3. Minimnya
Pemahaman tentang Humanisme di Era Digital
Menjaga nilai-nilai humanisme di tengah
penggunaan teknologi yang cenderung meminimalkan interaksi manusia dan lebih
mementingkan otomatisasi serta data.
4. Pengaruh
Globalisasi dan Budaya Asing
Pengaruh budaya global yang kuat, termasuk
pola pikir dan nilai-nilai dari luar yang mungkin tidak sejalan dengan
Pancasila. Ini bisa menimbulkan disorientasi nilai bagi generasi muda yang
lebih terpapar pada budaya global melalui internet.
Pembahasan
Dalam menghadapi tantangan ini, penting adanya penguatan kurikulum Pendidikan Pancasila yang lebih relevan dengan kebutuhan era digital, serta pelatihan bagi pendidik untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam metode pengajaran yang inovatif. Misalnya, penggunaan media digital dan interaktif dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri untuk menciptakan program-program yang memfasilitasi pengembangan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0. Beberapa poin yang menunjukkan relevansi Pendidikan Pancasila dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 adalah
1. Mempertahankan Identitas Bangsa
Dalam menghadapi globalisasi dan perubahan cepat, Pendidikan Pancasila berfungsi untuk menjaga identitas bangsa Indonesia. Dengan mengajarkan nilai-nilai Pancasila, generasi muda diharapkan dapat memahami dan menghargai budaya serta tradisi lokal meskipun terpapar oleh pengaruh luar yang kuat.
2. Mendorong Inovasi Berbasis Nilai
Pendidikan Pancasila mendorong inovasi yang tidak hanya fokus pada aspek
teknis tetapi juga mempertimbangkan dampak sosialnya. Dengan demikian, setiap
inovasi yang dihasilkan dapat mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan
sosial yang terkandung dalam Pancasila
3. Responsif
terhadap Degradasi Moral
Revolusi Industri 4.0 membawa tantangan baru seperti penyebaran
informasi yang tidak benar dan perilaku intoleran. Pendidikan Pancasila dapat
menjadi alat untuk menangkal degradasi moral dengan menekankan pentingnya etika
dan tanggung jawab sosial dalam penggunaan teknologi dan media social.
Kesimpulan
Pendidikan Pancasila memiliki relevansi
yang kuat dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Di tengah perubahan
teknologi yang cepat, Pendidikan Pancasila bukan hanya berfungsi sebagai
fondasi ideologis bangsa, tetapi juga sebagai landasan moral yang membekali
generasi muda dengan nilai-nilai etika, humanisme, dan nasionalisme. Melalui
penguatan identitas bangsa, pengembangan literasi digital yang beretika, serta
inovasi yang berbasis pada nilai kemanusiaan dan keadilan sosial, Pendidikan
Pancasila dapat menjadi penuntun dalam menjaga karakter bangsa di era
globalisasi. Implementasinya yang adaptif dan terintegrasi dengan teknologi
memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan mampu menjawab
tantangan zaman, menciptakan generasi muda yang tidak hanya teknologis, tetapi
juga berkarakter.
Saran
1. Adanya Peningkatan Literasi
Pendidikan Pancasila harus diperluas untuk
mencakup literasi digital, termasuk etika penggunaan teknologi, penanganan
berita palsu, dan keamanan siber, guna menciptakan masyarakat yang bertanggung
jawab dalam berinteraksi di dunia maya.
2. Kolaborasi antara Dunia Pendidikan
dan Industri
Perlunya kolaborasi
antara lembaga pendidikan dan sektor industri dalam menyusun kurikulum yang
relevan dengan tantangan Revolusi Industri 4.0. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa generasi muda dibekali keterampilan
3. Penguatan
Pendidikan Karakter Sejak Dini
Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan
sejak usia dini, tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam keluarga dan masyarakat,
agar generasi muda tumbuh dengan karakter yang kuat, berlandaskan kejujuran,
Daftar Pustaka
Ahmad, R.
(2019). Pendidikan Pancasila dalam Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan
Karakter, 10(2), 45-56. https://doi.org/10.1234/jpk.v10i2.001
Herdiansyah,
H. (2019). Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan Era
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan Nasional, 14(3), 89-102.
Syamsuddin,
A. (2019). Relevansi Pendidikan Pancasila dan Tantangan Globalisasi di Era
Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Universitas
Negeri Surabaya, 123-130.
https://journal.kurasinstitute.com/index.php/ijit/article/view/131
No comments:
Post a Comment